Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Ekstrak Daun gambir (Uncaria gambir Roxb) sebagai Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Hama Ulat Api (Sethotosea asigna van Eecke) Mhd Yusuf Dibisono; Makhrani Sari Ginting; Syauqi Hariri
JURNAL AGROPLASMA Vol 9, No 2 (2022): AGROPLASMA VOL 9 NO 2
Publisher : UNIVERSITAS LABUHANBATU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/agroplasma.v9i2.3338

Abstract

Gambir (Uncaria gambir) is a herbaceous plant that has alkaloid level sin the form of chemicall compounds suchas catechins, tannin catecu (tannin/tannat), querchitin, flouresin, and several other compounds. The aim of this study is to deterine the effectiveness of the concentration of gambir leaf extract (U. gambir Roxb), against the  mortality of fire caterpillarpest (S.asigna). Research was arrenged in anonfactorial Randomized Block Design (RBD) with 5 treatments, namely U0: No Application (Control), U1: Application with 8% gambier leaf extract, U2: Application with 16% gambier leaf extract, U3: Application with 24% gambier leaf extract and U4: Application with 32% gambier leaf extract. The results showed that effective application of gambier leaf extract was at concentration of 32% where at 5 days after the application the mortality rate offire caterpillar had reached 100% and suppressed the intensity of leaf attacks by14.28%. Keywords: Botanical Pesticide, Uncaria gambir extract, Setothosea asigna.
LAJU INFEKSI PENYAKIT BUSUK PANGKAL BATANG (BPB) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DI DIVISI I KEBUN BANGUN BANDAR PT SOCFINDO Nurliana Nurliana; Makhrani Sari Ginting; Guntoro Guntoro; Rio Ardiansyah Fenni
Jurnal Agro Estate Vol 6 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : Institut Teknologi Sawit Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47199/jae.v6i2.266

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang masih menjadi penyakit yang sangat penting pada Perkebunan Kelapa Sawit yang menyebabkan turunnya produksi mencapai 80%. Sebaran penyakit yang busuk pangkal kelapa sawit yang disebabkan Ganoderma dengan melakukan pengamatan setiap tahunnya yang dimulai sejak tahun 1984 di PT Socfindo. Tujuan penelitian adalah untuk memberi deskripsi kuantitatif busuk pangkal batang yang terjadi di Divisi I Kebun Bangun Bandar PT Socfindo pada Blok 66 tahun tanam 1972 generasi kedua. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder dari data pengamatan serangan Ganoderma dari Socfindo Seed Production and Laboratories (SSPL) tahun 2022 PT Socfindo. Hasil dari analisis data menunjukkan Persentase Luas Lahan Terserang sebesar 82,35%, Insidensi Penyakit terjadi 13 tahun setelah tanam dan kejadian penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit yang ditanam pada tanah yang terinfeksi Ganoderma pada umur 5-6 tahun setelah tanam sedangkan serangan tertinggi pada umur 6-7 tahun setelah terserang.
DAYA PREDASI PREDATOR Sycannus annulicornis TERHADAP HAMA ULAT API (Setothosea asigna) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elais gunieensis Jacq) Guntoro Guntoro; Makhrani Sari Ginting; Hari Gunawan; Dimas Meilano
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4018

Abstract

Fire caterpillar (Setothosea asigna) is one of the leaf-eating pests in oil palm plantations, where this type of fire caterpillar is most commonly found in plantations and the highest level of attack. Sycanus annulicornis controls the population of fire caterpillars and to minimise the attack of fire caterpillar pests, as well as maintaining a stable population of fire caterpi llar pests in nature and reducing the use of chemical pesticides that can damage the environment. The purpose of this study was to determine the ability of S. annulicornis predators to control fire caterpillar pests. This research was conducted at the Indonesian Institute of Palm Technology Practical Field using the Randomised Group Design (RAK) method with DMRT further test. S. annulicornis predator was able to predate S. asigna caterpillars at the first time of application in treatme nts P1 (3 caterpillars), P2 (6 caterpillars), P3 (9 caterpillars) and P4 (12 caterpillars). The results showed that the longest searching time was recorded at 84.0 minutes and the fastest at 39.0 minutes, for handling time the longest time was 118 minutes and the fastest time was 51.0 minutes. Keywords: Setothosea asigna, , S. annulicornis, Predation Power INTISARIUlat api (Setothosea asigna) merupakan salah satu hama pemakan daun di perkebunan kelapa sawit, dimana ulat api jenis ini yang paling sering dijumpai di perkebunan dan tingkat serangannya yang paling tinggi. Sycanus annulicornis mengendalikan populasi ulat api dan untuk meminimalisir serangan hama ulat api,   serta menjaga populasi hama ulat api agar tetap stabil dialam dan mengurangi penggunaan pestisida kimia yang dapat merusak lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetahui kemampuan predator S. annulicornis dalam mengendalikan hama ulat api. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Praktik Institut Teknologi Sawit Indonesia dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunkan uji lanjut DMRT. 1 Predator S. annulicornis mampu mempredasi  ulat api S.asigna pada saat pertama aplikasi di perlakuan P1 (3 ekor ulat api), P2 (6 ekor ulat api), P3 (9 ekor ulat api) dan P4 (12 ekor ulat api). Hasil penelitian menunjukkan lama pencarian (searching time) terlama tercatat dengan waktu 84.0 menit dan tercepat dengan waktu 39.0 menit, untuk lama penanganan (handling time) waktu terlama  yaitu 118 menit dan waktu tercepat 51.0 menit. Kata kunci: Setothosea asigna, S. annulicornis, Daya Predasi