Budi Witjaksana, Budi
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMBUATAN BATU BATA TANPA BAKAR DENGAN CAMPURAN SODIUM HIROKSIDA (NaOH) DAN SODIUM SILIKAT (Na2SiO3 ) Witjaksana, Budi; Sarya, Gede; Widhiarto, Herry
JHP17 (Jurnal Hasil Penelitian) Vol 1 No 01 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of brick is widely used for civil engineering applications such as wallsin residential buildings, buildings, fences, drains and foundations. Bricks in theconstruction of buildings generally have a function as a non-structuralmaterial, in addition to functioning as structural. In this research, the processof making bricks without combustion by utilizing alkaline compound thatfunctions as an adhesive consisting of a solution of Sodium Hydroxide (NaOH)and Sodium Hydroxide (NaOH). The size bricks will be made to have thedimensions of length 230 mm, width 110 mm and thickness 50 mm inaccordance with SNI 15-2094-2000, the Red Brick Wall Couples solid.Keywords: Bricks without combustion, Sodium Hydroxide (NaOH), SodiumHydroxide (NaOH)
PENAMBAHANFIBRE STEEL PADA CAMPURAN BETON Witjaksana, Budi
JHP17 (Jurnal Hasil Penelitian) Vol 1 No 02 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton berserat adalah bagian komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat, pada penelitian ini digunakan bahan serat berupa fibre steel produksi PT. BEKAERT berasal dari negara Belgia, yang merupakan perusahaan terkemuka didunia dalam bidang tekknologi di kawat baja transformasi dan coating teknologi.Spesifikasi fibre steel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dramix®3D, Material properties : Tensile strength: Rm,nom : 1.345 N/mm2, Tolerances: ± 7,5% Avg, Young’s Modulus: ± 210.000 N/mm2, Geometry Fibre family Length (l) 35 mm, Diameter (d) 0,55 mm, Aspect ratio (l/d) 65. Hasil Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai kosentrasi serat fibre steel optimum yang menghasilkan nilai kuat tekan dengan komposisi serat 0%, 2,5%, 5%, 7,5%, 10 %, serta perbandingan nilai ekonomis dari beton tanpa campuran dan beton dengan campuran serat fibre steel. Benda uji yang diteliti berbentuk silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm diuji untuk kuat tekan.Mix design beton dengan mutu 25 Mpa untuk pengujian umur beton umur beton 3 hari didapatkan hasil tegangan tekan beton (f’c) sebagai berikut : campuran fibre steel 0 % , f’c = 54.47, campuran fibre steel 2.5 % , f’c = 56.83, campuran fibre steel 5 %, f’c = 72.06, campuran fibre steel 10 % , f’c = 87.02.Kata kunci : beton serat, fibre steel, kuat tekan
ANALISIS WAKTU DAN BIAYA KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG HIPERBARIK RUMAH SAKIT PARU JEMBER Witjaksana, Budi; Imron, Achmad
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 01 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1027.649 KB)

Abstract

Gedung Hiperbarik 3 lantai Rumah Sakit Paru Jember terletak di Jalan Nusa Indah Jember, jalanprotokol yang strategis, mudah di jangkau oleh setiap masyarakat yang membutuhkan. Areal tanah gedungyang direncanakan merupakan satu komplek dengan gedung Rumah Sakit Paru Jember yang lama, sehinggasecara operasional mempermudah para dokter menangani pasien antara gedung lama dan gedung Hiperbarik.Permasalahan yang dialami adalah pada waktu pelaksanaan waktu kontrak selama 100 hari, pekerjaan inimengalami keterlambatan selama 21 hari. Terhitung mulai terima SPK kontraktor bekerja selama 16 harimenyelesaikan pondasi, selanjutnya harus menunggu pemasangan mesin Hiperbarik dari Australia. Setelahmesin tersebut terpasang, struktur kolom baru dipasang. Sehingga mengakibatkan keterlambatan. Darikenyataan tersebut diperlukan penelitian yang bertujuan untuk (1) Mendapatkan lama waktu pelaksanaanpembangunan, (2) Mendapatkan besar biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan. Dari hasildiagram network, maka dapat disimpulkan bahwa (1)pelaksanaan proyek pembangunan gedung hiperbarikrumah sakit paru Jember dapat dilakukan selama 99 hari. (2) Biaya proyek yang diperlukan untukpembangunan adalah sebesar Rp Rp3,23 Milyar. Biaya maksimum per minggu yang diperlukan pada saatkegiatan paling cepat sebesar Rp569,50 Juta, dengan jumlah tenaga kerja maksimum per minggu sebesar 257orang. Setelah dilakukan pergeseran jadwal aktivitas dan penambahan jumlah tenaga kerja, ternyata biayaproyek yang diperlukan pada saat kegiatan mengalami keterlambatan 21 hari sebesar Rp3,36 Milyar. Biayamaksimum per minggu yang diperlukan sebesar Rp387,50 Juta dan jumlah tenaga kerja maksimum perminggu sebesar 212 orang. Dengan demikian pelaksanaan proyek pembangunan gedung hyperbarik rumahsakit paru Jember saat kegiatan mengalami keterlambatan 21 hari, perlu dilakukan penambahan biaya sebesarRp132,73 Juta yang awalnya sebesar Rp3,23 Milyar menjadi sebesar Rp3,36 Milyar.Kata kunci : hiperbarik, keterlambatan, diagram network
NALISIS BIAYA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE DALAM PROSES KINERJA (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Universitas Katholik Widya Mandala Pakuwon Citi-Surabaya) Witjaksana, Budi; Reresi, Samuel Petrik
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 5, No 02 (2012)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.869 KB)

Abstract

Nowadays construction projects grow bigger and more complicated both of physical aspects and costaspects, so it takes a project management from the initial phase to project completion phase. In each project.control measure is required in terms of cost and time. The earned value method combines elements ofschedule, cost, and job performance. Earned value analysis will be applied to development projects ofCatholic University Widya Mandala Pakuwon City Surabaya. The purpose of finding out its performance ismonitoring and controlling the project, so that when there is any deviation, certain action can be taken soon. This research based on the weekly report of the project work continuously for more than 11 (eleven) months.The advantage of this method is it’s able to describe the relationship between progresses with the allocatedbudget. Based on the analysis result on each review, the performance of the project will be known everyweek. Where at the end of the review, the project experienced schedule posponement. From the calculationresult that has been done, the project cost of the remaining work at the 42 weeks is Rp. 6.241.228.702,00 andthe total cost of the project at 42 weeks is Rp.10.864.777.052,29. It is recommended that in the research, datacollection process about direct costs and indirect costs must be surveyed in detail.Keywords : earned value, cost
ANALISIS KOMPARASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BORONGAN DAN HARIAN (Studi Kasus pada Pembangunan Proyek Hotel Ciputra World Surabaya-Jawa Timur) Witjaksana, Budi; Hepiyanto, Rasio
EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil Vol 6, No 02 (2013)
Publisher : EXTRAPOLASI: Jurnal Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.34 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan produktivitas tenaga kerja pasangan dindingbata yang dibayar borongan dengan yang dibayar harian di Proyek Hotel Ciputra World Surabaya. Disamping itu diteliti pula faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dari 5 variabel: pendidikan,pengalaman, usia , disiplin kerja dan motivasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengadakan observasilapangan, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan memberikan skorterlebih dahulu dan setelah itu digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Selanjutnyahubungan antara produktivitas dengan keempat variabel dinyatakan melalui pengujian regresi berganda yangdiuji dengan menggunakan uji F, uji t, uji normalitas, uji non-multikolinieritas, uji homoskedatisitas dan ujinon-autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem upah borongan memberikan produktivitaslebih besar dari produktivitas upah harian tetapi dengan perbedaan upah borongan sebesar 49,8% lebih besardari harian, perbedaan produktivitas pekerja borongan hanya lebih besar 33,9% dari pada produktivitaspekerja harian. Dari hasil analisa regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel yang palingdominan terhadap produktivitas tenaga kerja harian dan borongan adalah motivasi kerja. Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Sistem Upah.
ANALISIS WAKTU DAN BIAYA KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG HIPERBARIK RUMAH SAKIT PARU JEMBER Witjaksana, Budi; Imron, Achmad
EXTRAPOLASI Vol 5 No 01 (2012)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v5i01.809

Abstract

Gedung Hiperbarik 3 lantai Rumah Sakit Paru Jember terletak di Jalan Nusa Indah Jember, jalanprotokol yang strategis, mudah di jangkau oleh setiap masyarakat yang membutuhkan. Areal tanah gedungyang direncanakan merupakan satu komplek dengan gedung Rumah Sakit Paru Jember yang lama, sehinggasecara operasional mempermudah para dokter menangani pasien antara gedung lama dan gedung Hiperbarik.Permasalahan yang dialami adalah pada waktu pelaksanaan waktu kontrak selama 100 hari, pekerjaan inimengalami keterlambatan selama 21 hari. Terhitung mulai terima SPK kontraktor bekerja selama 16 harimenyelesaikan pondasi, selanjutnya harus menunggu pemasangan mesin Hiperbarik dari Australia. Setelahmesin tersebut terpasang, struktur kolom baru dipasang. Sehingga mengakibatkan keterlambatan. Darikenyataan tersebut diperlukan penelitian yang bertujuan untuk (1) Mendapatkan lama waktu pelaksanaanpembangunan, (2) Mendapatkan besar biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pembangunan. Dari hasildiagram network, maka dapat disimpulkan bahwa (1)pelaksanaan proyek pembangunan gedung hiperbarikrumah sakit paru Jember dapat dilakukan selama 99 hari. (2) Biaya proyek yang diperlukan untukpembangunan adalah sebesar Rp Rp3,23 Milyar. Biaya maksimum per minggu yang diperlukan pada saatkegiatan paling cepat sebesar Rp569,50 Juta, dengan jumlah tenaga kerja maksimum per minggu sebesar 257orang. Setelah dilakukan pergeseran jadwal aktivitas dan penambahan jumlah tenaga kerja, ternyata biayaproyek yang diperlukan pada saat kegiatan mengalami keterlambatan 21 hari sebesar Rp3,36 Milyar. Biayamaksimum per minggu yang diperlukan sebesar Rp387,50 Juta dan jumlah tenaga kerja maksimum perminggu sebesar 212 orang. Dengan demikian pelaksanaan proyek pembangunan gedung hyperbarik rumahsakit paru Jember saat kegiatan mengalami keterlambatan 21 hari, perlu dilakukan penambahan biaya sebesarRp132,73 Juta yang awalnya sebesar Rp3,23 Milyar menjadi sebesar Rp3,36 Milyar.Kata kunci : hiperbarik, keterlambatan, diagram network
NALISIS BIAYA PROYEK DENGAN METODE EARNED VALUE DALAM PROSES KINERJA (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Universitas Katholik Widya Mandala Pakuwon Citi-Surabaya) Witjaksana, Budi; Reresi, Samuel Petrik
EXTRAPOLASI Vol 5 No 02 (2012)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v5i02.819

Abstract

Nowadays construction projects grow bigger and more complicated both of physical aspects and costaspects, so it takes a project management from the initial phase to project completion phase. In each project.control measure is required in terms of cost and time. The earned value method combines elements ofschedule, cost, and job performance. Earned value analysis will be applied to development projects ofCatholic University Widya Mandala Pakuwon City Surabaya. The purpose of finding out its performance ismonitoring and controlling the project, so that when there is any deviation, certain action can be taken soon. This research based on the weekly report of the project work continuously for more than 11 (eleven) months.The advantage of this method is it’s able to describe the relationship between progresses with the allocatedbudget. Based on the analysis result on each review, the performance of the project will be known everyweek. Where at the end of the review, the project experienced schedule posponement. From the calculationresult that has been done, the project cost of the remaining work at the 42 weeks is Rp. 6.241.228.702,00 andthe total cost of the project at 42 weeks is Rp.10.864.777.052,29. It is recommended that in the research, datacollection process about direct costs and indirect costs must be surveyed in detail.Keywords : earned value, cost
ANALISIS KOMPARASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BORONGAN DAN HARIAN (Studi Kasus pada Pembangunan Proyek Hotel Ciputra World Surabaya-Jawa Timur) Witjaksana, Budi; Hepiyanto, Rasio
EXTRAPOLASI Vol 6 No 02 (2013)
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/exp.v6i02.834

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan perbedaan produktivitas tenaga kerja pasangan dindingbata yang dibayar borongan dengan yang dibayar harian di Proyek Hotel Ciputra World Surabaya. Disamping itu diteliti pula faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas dari 5 variabel: pendidikan,pengalaman, usia , disiplin kerja dan motivasi. Penelitian ini dilaksanakan dengan mengadakan observasilapangan, wawancara dan kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner diolah dengan memberikan skorterlebih dahulu dan setelah itu digunakan untuk pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Selanjutnyahubungan antara produktivitas dengan keempat variabel dinyatakan melalui pengujian regresi berganda yangdiuji dengan menggunakan uji F, uji t, uji normalitas, uji non-multikolinieritas, uji homoskedatisitas dan ujinon-autokorelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem upah borongan memberikan produktivitaslebih besar dari produktivitas upah harian tetapi dengan perbedaan upah borongan sebesar 49,8% lebih besardari harian, perbedaan produktivitas pekerja borongan hanya lebih besar 33,9% dari pada produktivitaspekerja harian. Dari hasil analisa regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa variabel yang palingdominan terhadap produktivitas tenaga kerja harian dan borongan adalah motivasi kerja. Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Sistem Upah.