Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TRANSFORMASI PEMANFAATAN RUANG KOMUNAL PADA PERMUKIMAN TRADISIONAL BALI DI DESA PEKRAMAN PEDUNGAN Ni Made Emmi Nutrisia Dewi
RUANG: Jurnal Lingkungan Binaan (SPACE: Journal of the Built Environment) Vol 1 No 1 (2014): April 2014
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.46 KB) | DOI: 10.24843/JRS.2014.v01.i01.p04

Abstract

Abstract Communal spaces of Pedungan Village (Denpasar, Bali) have played important roles within the community. They have acted as places for various communal activities and interactions which over time have grown in type and scale. This takes place in line with level of physical and social development the Pedungan Village has been through. It is written based on a study aiming at how functions of these communal spaces have been transformed, as well as factors behind this transformation. The study achieves its objective by first, analysing the use/s of each communal space by certain groups within its communities and how these uses have changed. Second, it develops typologes of functional transformation experienced by many forms of communal spaces of Pedungan Village. In doing so, it implements qualitative research approaches and a naturalistic research paradigm. It is discovered that communal spaces have been transformed bith in functions and spatial structures. Major factors behind this transformation include systems of belief, customs and traditions, an increasing need for space, economic considerations, and the location of the communal space being studied. This study finds that the most functional transformations have taken place in communal spaces of a balai banjar. Such a trend however, does not happen on communal spaces where religious/ritual activities are performed. This is bcause ritual places are sacred and therefore cannot be amended, both in their uses and structures as is the case of other public spaces.Keywords: communal space, spatial use, spatial transformationAbstrak Ruang-ruang komunal telah memiliki peran yang penting dalam keseharian di Desa Pekraman Pedungan (Denpasar, Bali). Ruang-ruang ini telah menjadi wadah bagi masyarakat dalam beraktivitas dan berinteraksi, dan fungsi ini telah mengalami perkembangan baik secara tipe maupun skala dari waktu ke waktu. Artikel ini diulis berdasarkan sebuah studi yang bertujuan untuk menstudi bagaimana fungsi ruang-ruang komunal telah ditransformasi beserta faktor-faktor yang melandasinya. Dalam mencapai tujuannya, studi ini menerapkan pendekatan penelitian kualitatif dan paradigma naturalistik. Hasil studi menemukan bahwa ruang-ruang komunal di Desa Pedungan tidak hanya telah mengalami transformasi secara fungsi, namun juga secara struktur keruangan. Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya transformasi termasuk sistem kepercayaan, tradisi dan adat istiadat, peningkatan kebutuhan akan ruang, pertimbangan ekonomi, dan lokasi dari site dimana ruang komunal tersebut berada. Lebih lanjut studi ini menemukan bahwa, ruang komunal yang paling banyak mengalami trasnformasi adalah ruang-ruang yang ada di balai banjar. Tetapi berbeda dengan balai banjar, ruang-ruang komunal di tempat-tempat berfungsi religius/ritual mengalami transformasi yang paling sedikit. Ini dikarenakan adanya pandangan akan ruang-ruang yang berada di sebuah tempat ritual bernilai sakral yang tidak bisa dirubah semudah mentransformasi ruang-ruang komunal lainnya. Kata kunci: ruang komunal, pemanfaatan ruang, transformasi ruang 
Identifikasi Desain Ruang dan Fasilitas Kantor Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 : Studi Kasus: Kantor Konsultan Arsitektur dan Interior di Bali Ni Made Emmi Nutrisia Dewi
ATRIUM: Jurnal Arsitektur Vol. 8 No. 1 (2022): ATRIUM: Jurnal Arsitektur
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/atrium.v8i1.173

Abstract

Title: Identification of Office Space and Facility Designs as an Effort to Prevent the Spread of the Covid-19 Virus; Case Study: An Architectural and Interior Consulting Office in Bali   During the post-pandemic period, many companies have been re-implemented work from the office. Due to this reason, it is necessary to identify whether the design of office space and facilities has fulfilled standards for preventing the spread of the COVID-19 virus. This study aims to determine the condition of the office space design and facilities in Bali to generate a design in accordance to the standards for preventing the spread of the COVID-19 virus. This study uses a descriptive qualitative method and takes a case study of Bali's architectural and interior consultant building. The analysis is carried out by determining several variables and research indicators referring to the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/328/2020 and supported by some research results. The results show most of these offices being designed according to the standards for preventing the spread of the COVID-19 virus, such as the layout of the tables/chairs is at a distance of at least 1 meter, the signage designs and accessories guide for workers to adopt a healthy and clean lifestyle, providing dominant natural lighting and provision of the sink, hand sanitizer, and disinfectant. In general, this study shows that the office manager has tried to follow the government's recommendations to prevent the spread of the COVID-19 virus, despite requiring further adaptation to this new habitual pattern.
Signifikansi ekspresi nilai simbol budaya peciren bebadungan pada desain fasad bangunan publik di Bali I Kadek Pranajaya; Made Mariada Rijasa; Ni Made Emmi Nutrisia Dewi
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 8 No 1 (2023): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Januari 2023 ~ April 2023
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v8i1.1916

Abstract

There is a need to preserve areas with distinct identities by utilizing several local architectural potentials to develop their appearances. One example of this is in the Denpasar and Badung regions of Bali, where the use of peciren bebadungan ornaments is currently being applied to shape their respective identities. The peciren bebadungan is an expression of brick tectonics with strong, hard, and simple characteristics. However, it has been observed that the designs of some public building facades in Bali were produced without due consideration for the meaning and philosophy of these ornaments. Therefore, this research was conducted to examine and analyze the importance of the cultural value symbol expression associated with the peciren bebadungan in Bali using a qualitative exploration method. The findings showed the implementation of the style on several public buildings in Bali, specifically in Denpasar City and Badung Regency, in combination with contemporary designs. Some others also apply the style but with incomplete implementation and modification through a simpler and more minimalistic concept. This was observed to have eliminated the inherent meaning and cultural symbol value. Therefore, it is recommended that the government, architects, as well as the entire community, need to play a very important role in preserving the peciren bebadungan cultural value symbol expression.
EVALUASI FASILITAS DAN RANCANGAN INTERIOR BANGUNAN PASAR BADUNG BALI SESUAI KEBUTUHAN PENGGUNA Daniella Deilova; Ni Made Emmi Nutrisia Dewi; I Kadek Pranajaya
Jurnal PATRA Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Patra Oktober 2023
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v5i2.654

Abstract

Keberadaan pasar tradisional sangatlah erat di dalam kehidupan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, pasar tradisional tidak lepas dari pengaruh modernisasi. Contohnya yaitu Pasar Badung yang merupakan pasar tradisional di Bali yang baru-baru ini selesai direvitalisasi, dimana kini memiliki bangunan enam tingkat dan sudah dipasangi lift dan eskalator. Namun perubahan yang drastis tersebut masih belum menjawab kebutuhan pengguna pasar. Metode yang digunakan yaitu penelitian kualitatif, dimana dilakukan analisis terhadap efisiensi desain pasar melalui pengamatan di lapangan dan pengumpulan data wawancara dari pengguna pasar. Terlihat kondisi Pasar Badung yang sepi pengunjung, banyak kios yang tidak terpakai, lantai dan toilet yang kotor, lift yang sering rusak, bagian dalam bangunan yang panas, dimensi yang kurang ergonomis, dan spesifikasi lainnya yang tidak sesuai dengan standar pemerintah. Bangunan pasar yang terlalu tinggi dan desainnya yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan civitas pasar, penggunaan material yang kurang sesuai, kurangnya kedisiplinan kontraktor dan pengawas dalam pembangunan pasar, serta kurangnya kesadaran pengguna pasar dalam menjaga kebersihan, menyebabkan Pasar Badung menjadi tidak efisien digunakan sebagai pasar tradisional.
PEMBERDAYAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TPS3R PEMOGAN, DENPASAR SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN INOVASI DESAIN PRODUK INTERIOR DARI PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK Ni Made Emmi Nutrisia Dewi; Ni Nyoman Sri Rahayu; Freddy Hendrawan; Andrean James Darmawan
Jurnal PATRA Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Patra Oktober 2023
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/patra.v5i2.730

Abstract

Pemberdayaan pengelolaan sampah merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah limbah plastik dan mendukung pengembangan produk interior yang berkelanjutan. Fokus utama pada pembahasan ini adalah mengolah limbah plastik menjadi produk interior yang memiliki nilai ekonomi dan lingkungan. Proses ini melibatkan kreativitas dalam desain produk interior yang menarik dan berkelanjutan. Pendekatan berkelanjutan menjadi salah satu kunci dalam menghasilkan produk interior dari limbah plastik. Penelitian ini membahas mengenai peran penting pemilihan jenis plastik yang tepat, penggunaan limbah plastik daur ulang, dan pemikiran tentang daur ulang produk di masa depan. Selain itu juga dibahas mengenai manfaat lingkungan yang signifikan dengan mengurangi pencemaran limbah plastik, dan ide dalam memberdayakan masyarakat setempat dengan memberikan pelatihan dan peluang pekerjaan dalam proses pengolahan limbah plastik. Penelitian ini juga membahas pentingnya memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan dasar untuk produk interior yang memiliki nilai estetika, fungsionalitas, dan dampak lingkungan yang positif. Inisiatif ini mengedepankan peran desainer dalam menciptakan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mempertimbangkan siklus hidup produk dan penggunaan material yang berkelanjutan. Upaya pengembangan inovasi desain produk interior dari pengolahan limbah plastik adalah langkah positif dalam menghadapi masalah limbah plastik global. Ini mencerminkan kolaborasi antara desain, teknologi, dan keberlanjutan lingkungan untuk menciptakan produk yang lebih baik bagi masa depan yang berkelanjutan.
PENYULUHAN MASYARAKAT PENGRAJIN MEBEL BAMBU TENTANG TEKNIS PENGGAMBARAN DI DESA BELEGA, GIANYAR Ni Nyoman Sri Rahayu; Ni Made Emmi Nutrisia Dewi; Nyoman Gema Endra Persada
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.19212

Abstract

ABSTRAKMebel bambu banyak diproduksi oleh pengrajin di Desa Belega. Masalah yang dipecahkan dalam pengabdian ini adalah terkait upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan teknis penggambaran mebel interior bambu. Tujuan Kegiatan pengabdian ini adalah agar dapat meningkatkan pengetahuan teknis penggambaran mebel interior bambu yang mana pengetahuan mengenai gambar sangat diperlukan ketika berhadapan dengan klien dan menjelaskan mebel. Manfaat kegiatan: (1) Dapat mempermudah pengrajin dalam produksi; (2)  Meningkatkan pengetahuan pengrajin mengenai teknis penggambaran.   Metode diantaranya: (1) Input: Metode survey, observasi ke workshop, dokumentasi dan wawancara; (2) Proses: Digunakan teknik penyuluhan individu. Pendekatan dengan datang ke tempat bekerja pengrajin, memberikan informasi mengenai teknis penggambaran meliputi dimensi, denah, tampak samping, potongan, perspektif, skala; (3) Output : Metode evaluasi. Tim kembali bertanya menggunakan kuisioner guna mengetahui pemahaman peserta. Skor peserta pada kuisioner tahap kedua menunjukkan peningkatan dibanding kuisioner pertama yang menandakan peserta sudah mendapatkan pemahaman yang benar sesuai materi yang dijelaskan. Keahlian mengolah bambu menjadi mebel bagi masyarakat di Desa Belega adalah potensi desa yang harus dipertahankan. Jika sebelumnya pengrajin bambu terbiasa dengan pekerjaan lapangan, dengan adanya kegiatan penyuluhan ini, pengrajin bambu mendapat pengetahuan tambahan mengenai teknis gambar. Sehingga harapannya mereka dapat lebih mudah membaca gambar kerja sebagai panduan dalam mengerjakan mebel bambu. Kata kunci: penyuluhan; pengrajin; mebel bamboo; teknis penggambaran. ABSTRACTMany bamboo furniture is produced by craftsmen in Belega Village. The problem solved in this community service is related to efforts made to improve knowledge of technical drawing for bamboo furniture. The aim of this community service activity is to increase knowledge of technical drawing for bamboo furniture, where it is very necessary when dealing with clients and explaining furniture. Benefits of the activity: (1) Can make production easier for craftsmen; (2) Increasing craftsmen's knowledge about technical drawings. In this counseling, a survey was carried out by observing visiting craftsmen's workshops using individual counseling techniques. The methods include: (1) Input: Survey method, observations to the workshop, documentation and interviews; (2) Process: its used Individual technique counseling. Approach by coming to the craftsman's work place, providing information about technical drawings including dimensions, plans, side views, cuts, perspectives, scale; (3) Output: Evaluation method. The team asked questions for the twice using a questionnaire to find out the participants' understanding. The participant's score on the second questionnaire showed an increase compared to the first questionnaire. Its indicating thFdiat the participant had gained the correct understanding according to the subject explained. The skill of processing bamboo into furniture for the people of Belega Village is a potential of the village that must be maintained. If previously bamboo craftsmen were accustomed to field work, with this community service activity, bamboo craftsmen gained additional knowledge of technical drawing for bamboo furniture. So it is hoped that they can more easily read working drawings as a guide in working on bamboo furniture. Keywords: counseling; craftsmen; bamboo furniture; technical drawing.
MURAL SEBAGAI MEDIA AKTIVASI OBJEK WISATA GREMBENGAN DESA BONGAN TABANAN Ni Kadek Yuni Utami; Ni Made Emmi Nutrisia Dewi
Jurnal Lentera Widya Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Lentera Widya Juni 2021
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v2i2.204

Abstract

Tujuan dari laporan ini adalah untuk memberikan analisis terhadap desain mural yang dipengaruhi oleh karakter tempat. Laporan ini akan menganalisis desain mural sebagai bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Desain dan Bisnis Bali dalam pembuatan mural di objek wisata Grembengan Desa Bongan Tabanan. Manfaat dari laporan ini adalah memberikan analisis mural sebagai salah satu media pemberi nilai baru bagi sebuah ruang publik, baik berupa media promosi, pesan visual dan edukasi. Laporan ini mengkaji bagaimana bentuk penyampaian desain mural berdasarkan karakter tempat yang dilihat dari bentuk visual, corak, teknik, fungsi serta makna yang ingin disampaikan dalam kegiatan PkM Mural di Objek Wisata Grembengan Desa Bongan ini. Manfaat yang dihasilkan melalui laporan ini adalah mural dapat dijadikan sebagai sebuah ilustrasi visual ruang publik yang jika diaplikasikan secara bijak dan tepat sasaran akan menghasilkan sebuah media aktivasi ruang itu sendiri. Desain mural juga sebaiknya mempertimbangkan karakter tempat yang kemudian diterapkan pada bentuk desain dan teknik penyampaian.
PENERAPAN KONSEP TRI HITA KARANA DALAM DESAIN TAMAN LINKUNGAN PADA BANJAR MANIK SAGA DESA PANJER DI DENPASAR Ni Made Emmi Nutrisia Dewi
Jurnal Lentera Widya Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Lantera Widya Desember 2022
Publisher : LPPM Institut Desain dan Bisnis Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35886/lenterawidya.v4i1.466

Abstract

The environmental park is one of the essential public facilities because it functions as a green open space and a place for outreach. A public park at Panjer Village, Banjar Manik Saga, in the Denpasar City area, has been a design concern. Due to the existing conditions that are less organized and maintained. Therefore the Bali Business and Design Institute community service team went directly to redesigning the environmental park. This report describes the process of community service activities by redesigning the Banjar Manik Saga environmental park in Panjer Village from beginning to completion. This report aims to provide an overview of the results of an ecological garden design so that it is aesthetically pleasing, functional and in harmony with the environment. The Tri Hita Karana concept is a design implementation of a park used as a worship place (existing as a temple) to add green open areas with various plants. These facilities also can be used for local people to socialize as park benches. Onward, the design has intended to obtain the advantage of the surrounding community so that there is harmony between God, the environment and society.
Pengembangan UMKM Pesona Plastic melalui Produk Desain dari Limbah Plastik dengan Pemanfaatan Teknologi dan Strategi Manajemen Bisnis Berkelanjutan Ni Kadek Suryani; Ni Komang Prasiani; Ni Made Emmi Nutrisia Dewi; Ni Putu Emilika Budi Lestari; Sri Utami; I Wayan Bimaskaran Artana; Giovanni Rachmat Utama
Prima Abdika: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Flores Ende

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/abdika.v3i4.3336

Abstract

The development of Micro, Small, and Medium Enterprises in Pesona Plastic, Batubulan Village, Gianyar Regency, Bali, focuses on the development of design products that use plastic waste as raw material. This effort involves the utilization of technology and sustainable business management strategies. The methods used include training and mentoring. This article outlines concrete steps in the development of Pesona Plastic UMKM, including the plastic waste processing process, the development of innovative design products, and the implementation of sustainable business management strategies. Activities conducted include the procurement of equipment and various training sessions, such as product design training for accessories and fashion, website integration training, interior product design training, digital marketing training, packaging design training, entrepreneurship and financial management training for UMKM and youth, social media marketing training, layout design, and space organization training, as well as equipment usage workshops. The results are successful efforts to reduce the impact of plastic waste, create high-quality products, and improve the well-being of the Pesona Plastic UMKM community in Batubulan Village. The follow-up plan for this program involves collaboration between IDB Bali and Pesona Plastic UMKM, with future involvement of students for practical training and the realization of designed products that serve a useful purpose.
Transformation of local cultural values in the modernization of architectural and interior design of traditional market buildings in Bali Ni Made Emmi Nutrisia Dewi; I Kadek Pranajaya; Ni Kadek Yuni Utami
ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur Vol 9 No 3 (2024): ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur | Mei 2024 ~ Agustus 2024
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30822/arteks.v9i3.3342

Abstract

Traditional markets in Bali reflect the richness of local culture closely related to people's daily lives. Along with the times and demands for progress, these markets are transforming through the modernization of architectural and interior design. This modernization impacts local cultural heritage, changing how people interact with markets and the traditional values that Balinese people have long upheld. Therefore, research on the transformation of local cultural values in the modernization of architectural and interior design in traditional Balinese markets becomes relevant to understanding the implications and evaluating the preservation and adjustment efforts needed to maintain a unique cultural identity. The main focus is on changes in building design that influence the user experience of the building and the sustainability of cultural heritage as well as providing insight into emerging challenges and opportunities as well as an understanding of efforts to preserve local cultural values. This study will use a qualitative methodology to investigate changes in aesthetic and cultural dimensions. The results of this study demonstrate that cultural values change due to modern buildings being constructed in Bali's traditional marketplaces. The building's modernization has an impact on everyday activities, including the waning of the bargaining culture, the consumer behavior when visiting the upper floors, the traders' behavior regarding the interior conditions of the market, the culture that elevates buyers to the status of kings, and the transactional atmosphere typical of traditional markets. The contribution involves active participation from local communities with solutions in the form of efforts to maintain cultural heritage that can be aligned with implementing innovations that have a positive impact. By involving traders and market owners, solutions can be found to modernize facilities while maintaining local cultural values.