Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH FERMENTASI Rhizopus sp.TERHADAP SENYAWA SESKUITERPENA PADA KAYU GAHARU Aquilaria malaccensis Afghani Jayuska, Andi Hairil Alimuddin, Abdul Jabar,
Jurnal Kimia Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Kimia Khatulistiwa
Publisher : Jurnal Kimia Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.75 KB)

Abstract

Gaharu (Aquilaria malaccensis) menghasilkan salah satu produk hutan bukan kayu yang bernilai ekonomi tinggi berupa minyak atsiri dari gubal gaharu. Usaha untuk meningkatkkan produksi dan mutu minyak atsiri gaharu dengan fermentasi telah dilakukan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fermentasi terhadap senyawa seskuiterpena dari ekstrak n-heksana kayu Gaharu Aquilaria malaccensis Lam. Serbuk kayu sampel dibagi dua, satu bagian sampel difermentasi dengan jamur Rhizopus sp. selama 4x24 jam dan bagian lainnya tidak difermentasi. Selanjutnya setiap bagian sampel diekstrak dengan metanol, n-heksana, dan etil asetat. Ekstrak n-heksana dari setiap bagian kemudian diidentifikasi dengan menggunakan GC-MS. Hasil GC-MS menunjukkan perbedaan senyawa seskuiterpena sebelum dan setelah fermentasi dimana sebelum fermentasi ditemukan 4 senyawa seskuiterpena yaitu 4-trimethyl-3-(1-methylethenyl)-cyclohexanemethanol, β-guinena, 1,2,3,4,4a,5,6,8a-oktahydro-2-Naphthalenemethanol (Eudesmol), serta α-Cyperone; dan setelah fermentasi ditemukan 6 senyawa baru seskuiterpena yaitu 4,5-di-epi-aristolochene, δ-Selinen, Agarospirol, 4a-trimethyl-8-methylene-2-napthalenemethanol, α-Guaiene, dan Selina-3,11-dien-9-ol sedangkan satu senyawa mengalami peningkatan kelimpahan dari 0,80% menjadi 4,03% yaitu 4-trimethyl-3-(1-methylethenyl)-cyclohexanemethanol.   Kata kunci: Gaharu, Aquilaria malaccensis, Fermentasi, Seskuiterpena
Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove Berbasis Ekowisata pada Hutan Desa di Kecamatan Batu Ampar Kalimantan Barat Abdul Jabbar; Rossie Wiedya Nusantara; Aji Ali Akbar
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 19, No 1 (2021): April 2021
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.19.1.140-152

Abstract

Ekosistem mangrove Batu Ampar terletak di muara sungai terpanjang di Indonesia yaitu Sungai Kapuas. Ekosistemnya memiliki permasalahan seperti ekosistem mangrove pada umumnya yang mengalami tekanan akibat pertambahan penduduk. Sebagian besar masalah tersebut merupakan dampak penggunaan lahan oleh masyarakat sekitar ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi ekosistem mangrove terhadap partisipasi masyarakat dan valuasi ekosistem mangrove berupa ekowisata dan hutan desa di Kecamatan Batu Ampar, Kalimantan Barat. Desa-desa yang diteliti berdasarkan intensitas pengelolaan ekowisata mangrove, dari yang paling lama hingga yang terbaru, yaitu Batu Ampar, Nipah Panjang, dan Medan Mas. Penilaian jasa ekosistem mangrove dihitung berdasarkan Total Economic Value (TEV) yang meliputi manfaat langsung, tidak langsung, keberadaan, dan pilihan. Valuasi mangrove untuk tiap desa dari yang tertinggi hingga terendah adalah Medan Mas (Rp 95.354.976/ha/tahun), Nipah Panjang (Rp 76.645.333/ha/tahun) dan Batu Ampar (Rp 68.195.913/ha/tahun). Kondisi ekosistem mangrove di kawasan Batu Ampar berdasarkan persentase luas mangrove terhadap luas desa, persentase kelas kerapatan tinggi dan ketebalan mangrove di masing-masing desa dari yang terbaik adalah Desa Batu Ampar 58,2%; 93,8%; 42.271 m, Desa Nipah Panjang 6.4%; 98,6%; 24.088 juta dan Medan Mas 4,5%; 80,2%; 7.236 m. Persepsi masyarakat tentang ekosistem dan ekowisata mangrove di kawasan mangrove Batu Ampar berbeda nyata antar desa. Secara berurutan, persepsi tertinggi hingga terendah adalah Nipah Panjang (3,7), Medan Mas (3,6) dan Batu Ampar (3,5). Kondisi mangrove yang baik tidak selalu berkontribusi positif dalam membentuk persepsi masyarakat yang tinggi dan meningkatkan valuasi ekonomi di Desa Batu Ampar. Namun demikian, persepsi masyarakat yang tinggi dapat membentuk valuasi ekonomi yang tinggi dan menjamin kondisi ekosistem mangrove di Desa Nipah Panjang. Selain itu, valuasi ekonomi yang tinggi tidak selalu memberikan kontribusi positif bagi ekosistem mangrove dan persepsi masyarakat di Desa Medan Mas.
Pelatihan Pembuatan Kompos Menggunakan Metode Takakura Sebagai Solusi Penanganan Sampah di Kelurahan Jatirejo Kota Semarang Andhina Putri Heriyanti; Miranita Khusniati; Trida Ridho Fariz; Ni Luh Tirtasari; Amnan Haris; Abdul Jabbar
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6100

Abstract

Kelurahan Jatirejo di Kota Semarang merupakan salah satu wilayah yang memiliki permasalahan sampah rumah tangga. Namun kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat terkendala oleh waktu dan biaya. Teknik pengomposan dengan metode takakura dapat menjadi solusi dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Jatirejo, Kota Semarang. Berangkat dari hal tersebut, kami selaku tim pengabdian melalukan kegiatan pelatihan pembuatan kompos menggunakan metode takakura sebagai solusi penanganan sampah di Kelurahan Jatirejo. Tahapan dalam kegiatan pengabdian ini terdiri dari tahapan persiapan, sosialisasi dan praktik pembuatan kompos. Pada tahapan persiapan, tim pengabdi menggunakan EM4 dalam pembuatan kompos berdasarkan studi literatur. Selanjutnya, tim pengabdi melakukan kegiatan sosialisasi dan praktik pembuatan kompos dengan metode takakura. Setelah kegiatan praktik, para peserta tertarik untuk menerapkan pengomposan dengan metode takakura ditempat tinggal masing-masing. Pengetahuan tentang pemanfaatan sampah rumah tangga bagi ibu-ibu Kelurahan Jatirejo juga semakin berkembang melalui kegiatan pengabdian pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan metode takakura. Untuk kegiatan selanjutnya, perlu diuji bagaimana tingkat partisipasi masyarakat Kelurahan Jatirejo dalam pengelolaan sampah berbasis kompos dengan metode takakura. Jatirejo Village in Semarang City is one area that has household waste problems. However, community-based waste management activities are constrained by time and cost. Composting techniques using the takakura method can be a solution to managing household waste in Jatirejo Village, Semarang City. Based on that problem, we as a service team conducted composting training activities using the takakura method to handle waste in Jatirejo Village. The stages in this service activity consist of preparation, socialization and the practice of making compost. In the preparation stage, the service team used EM4 in composting based on a literature study. Furthermore, the service team carried out socialization activities and the practice of making compost using the takakura method. After the practical activity, the participants were interested in applying compost using the takakura method in their respective places of residence. Knowledge related to the use of household waste for women in Jatirejo Village is also growing through service activities for making compost fertilizer using the takakura method. For the next activity, it is necessary to examine how the level of community participation in Jatirejo Village in compost-based waste management using the takakura method is needed. 
Diversifikasi Produk Edu-Park Tambakrejo melalui Pelatihan Eco-Print dengan Metode Pounding Andin Vita Amalia; Abdul Jabbar; Parmin Parmin; Arif Widiyatmoko; Siti Herlina Dewi; Dwi Rahmawati; Haifah Nurul Hudaini; Daffa Pramoda Budi Utama
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.6049

Abstract

Tim pengabdian dari Jurusan IPA Terpadu telah melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di kawasan mangrove Tambakrejo, Semarang. Kegiatan ini bertujuan untuk menawarkan alternatif diversifikasi produk jasa wisata Edu-park Tambakrejo yang selama ini belum masif. Pengabdian yang dilakukan berupa pelatihan eco-print metode pounding dengan bahan dasar daun mangrove dan daun lainnya yang ada di sekitar Tambakrejo pada tanggal 2 Juli 2022. Proses pengabdian dilakukan dalam 3 tahap yaitu (1) persiapan, (2) pelatihan, dan (3) evaluasi. Kegiatan tersebut telah diikuti oleh warga PKK Merah delima sebanyaknya 15 orang. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah peserta mampu melakukan teknik eco-print berbahan dasar daun dan daun dari tumbuhan lain di kawasan mangrove Tambakrejo. Produk eco-print yang dihasilkan berpotensi menjadi produk diversifikasi dari jasa wisata yang sudah ada saat ini. Diperlukan pendampingan lebih lanjut untuk peningkatan kualitas produk eco-print, serta pelatihan promosi dan pemasaran produk.  The Integrated Science Department service team has conducted community service in the Tambakrejo mangrove area, Semarang. This activity aims to offer an alternative diversification of Tambakrejo Edu-park tourism products, which have not been massive so far. The service carried out is in the form of eco-print training on the pounding method with the basic ingredients of mangrove leaves and other leaves around Tambakrejo in July 2022. The service process is carried out in 3 stages, namely (1) preparation, (2) training, and (3) evaluation. Fifteen people of PKK Merah Delima attended this activity. This service activity results in participants carrying out eco-print techniques made from leaves and leaves from other plants in the Tambakrejo mangrove area. The resulting eco-print products have the potential to become diversified products from existing tourism services. Further assistance to improve the quality of eco-print products and promotion and product marketing training. 
Daya Dukung Lahan Pertanian Di Kabupaten Kendal Noor Malita Dwirani; Trida Ridho Fariz; Fadya Elva Riani; Nadira Safitri; Alisa Faidatul Umam; Abdul Jabbar; Fathia Lutfiananda
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 10, No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v10i2.56056

Abstract

Kendal Regency is one of the regencies in Central Java which is a center for rice production and has a fairly large area of rice fields. The study of the carrying capacity of agricultural land is very important because it is part of the study of the carrying capacity of the environment (D3TLH). Among the achievements of research on the carrying capacity of agricultural land, there has not been much discussion about the limitations and how to improvise the method. Therefore, this article will try to analyze and discuss the carrying capacity of agricultural land in Kendal Regency. The data used is secondary data from Kabupaten Kendal Dalam Angka. The results of the analysis show that Kendal Regency has a carrying capacity of 1.74 agricultural land which means a surplus. The limitation of this agricultural land carrying capacity analysis method is that it is difficult to model the carrying capacity of ecoregion-based agricultural land. Therefore, in the future work, we can build pixel-based data through remote sensing such as rice productivity extracted from the NDVI and EVI vegetation indices. 
POTENSI EMISI CO2 DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KAWASAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Zepanya Gladis Tabita Siregar; Rizda Amalia Putri; Revieta Noor Fitri; Mukhlis Abdullatif; Rini Juita Sianipar; Trida Ridho Fariz; Abdul Jabbar
KURVATEK Vol 8 No 1 (2023): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v8i1.4017

Abstract

Abstrak— Pencemaran udara menjadi problematika yang terus terjadi setiap tahunnya. Kendaraan bermotor saat ini merupakan penyumbang pencemaran terbesar di Indonesia dikarenakan adanya lonjakan yang kian pesat dari jumlah kendaraan bermotor dalam sepuluh tahun terakhir, lonjakan ini terjadi khususnya pada sepeda motor lonjakan 30% yang terdistribusi 70% di area perkotaan. Kendaraan bermotor sendiri merupakan salah satu sumber dari pencemaran udara yang menghasilkan emisi CO, sekitar 40-50% juga menghasilkan HC dan NOx. Selain itu, kendaraan bermotor juga menghasilkan partikulat serta SO2 tetapi kandunganya tidak sebesar kandungan CO, HC dan NOx. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan kualitas udara berupa pemantauan emisi untuk mengestimasi emisi CO2. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data primer dengan pengamatan kendaraan secara langsung dan untuk pengumpulan data sekunder dilakukan secara studi pustaka serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan perhitungan potensi emisi CO2. Total potensi emisi CO2 di Jalan Taman Siswa, Sekaran berdasarkan perhitungan langsung sebesar 125.868,88282 g.30 menit-1.km-1. Jenis kendaraan di sepanjang Jalan Taman Siswa, Sekaran didominasi oleh kendaraan pribadi. Kata kunci: Pencemaran udara, Emisi CO2, Kendaraan bermotor, Kawasan pendidikan
Keberlanjutan Sistem Penyediaan Air Bersih Berbasis Masyarakat di Kota Semarang Mellyana Putri Ayu Wandari; Elisabeth Gita Damar Jati; Vera Angelina Holeng; Syamsul Azhar Qowwam Ma’ruf; Dwi Rahmawati; Abdul Jabbar; Trida Ridho Fariz
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.61103

Abstract

Kebutuhan air akan bertambah sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Pencapaian target SDG’s terkait penyediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan memerlukan usaha yang keras. Beberapa program infrastruktur air telah didirikan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan layanan air bersih bagi masyarakat seperti pembangunan sumur bor di Timoho Timur III, Kota Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberlanjutan sistem penyediaan air bersih berbasis masyarakat dan aspek – aspek yang mempengaruhi keberlanjutan sistem tersebut. Metode pengambilan data pada penelitian ini adalah data primer dengan metode kualitatif berupa wawancara dan observasi, serta uji laboratorium terkait kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penyediaan air bersih berbasis masyarakat di Jalan Timoho Timur III RT 4 / RW 3 memiliki tingkat keberlanjutan yang sangat baik ditinjau dari aspek keberlanjutan yaitu, aspek sosial, aspek keuangan, aspek lingkungan, aspek kelembagaan, dan aspek teknis.
Perbandingan Daya Dukung Lahan Pertanian Padi di Kabupaten Grobogan Dwi Rahmawati; Agnes Dewi Wuri Ershanti; Habil Sultan; Muhamad Roihan Akmal; Maqfiroh Intan Nurul Aini; Alfia Rahmalidya; Trida Ridho Fariz; Abdul Jabbar
Geo-Image Journal Vol 12 No 2 (2023): Vol 12 No 1 (2023): Geo-Image : Spatial - Ecological - Regional
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/geoimage.v12i2.66264

Abstract

Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten terpadat kedua di Provinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 197.586,42 dengan tanah sawah seluas 63.955. Kajian kali ini akan berfokus pada perhitungan kebutuhan lahan pertanian di setiap Kecamatan di wilayah Kabupaten Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh indeks daya dukung padi di Kabupaten Grobogan tahun 2017 dan 2022 melalui studi dokumentasi. Metode deskriptif kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dalam memperoleh data. Pada tahun 2017 rata-rata daya dukung lahan padi di Kabupaten Grobogan yaitu 3,96 (surplus) dan pada tahun 2022 yaitu 3,59 (surplus). Artinya, meskipun wilayah tersebut mampu melaksanakan swasembada pangan atau jumlah penduduk yang berada dalam jangkauan penduduk ideal, namun ada fluktuasi yang terjadi di beberapa daerah. Penurunan indeks selain karena terjadinya penurunan luas lahan panen, juga disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk. Selain itu, penurunan produksi lahan juga turut serta dalam penurunan klasifikasi kelas pada kecamatan tersebut. Tantangan implementasi daya dukung lahan pertanian berbasis ekoregion adalah data yang masih berbasis administrasi, contohnya adalah data jumlah penduduk dan produktivitas padi. Guna mensiasati hal tersebut, data dapat diintegrasikan dengan pendekatan penginderaan jauh. Pendekatan tersebut bisa dengan transformasi citra indeks vegetasi seperti NDVI maupun EVI.
Analisis Keberhasilan Pengelolaan Hutan Mangrove: Kasus Rehabilitasi dan Konservasi oleh Komunitas Peduli Pesisir Abdul Jabbar; Jajat Sudrajat; Jamaludin Jamaludin; Gusti Zakaria Anshari; Evi Gusmayanti; Siti Sawerah
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 9, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v9i1.11845

Abstract

Kelompok peduli pesisir memiliki peranan penting dalam rehabilitasi dan perlindungan hutan mangrove, khususnya berkaitan dengan upaya menumbuhkan aspek kelembagaannya. Studi ini bertujuan menganalisis kinerja kelembagaan, peran stakeholders, dan hak pemilikan hutan yang mungkin diwujudkan setelah rehabilitasi mangrove dianggap berhasil, serta untuk mendeskripsikan beberapa dimensi pentingnya sebagai model pengelolaan hutan mangrove. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 hingga Agustus 2022 di Kelurahan Setapuk Besar- Kota Singkawang, Kalimantan Barat, melalui suatu metode campuran: kuantitatif-kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan dari 78 responden warga komunitas pesisir dengan cara wawancara terstruktur, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam terhadap informan kunci. Analisis data kuantitatif mengenai kinerja kelembagaan diukur dari proporsi warga yang mengetahui terhadap aturan utama perlindungan hutan mangrove, sedangkan secara kualitatif dilihat dari partisipasi anggota kelompok dalam rutinitas kegiatan rehabilitasi dan konservasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kelembagaan telah berfungsi dengan baik, buktinya sekitar 90 persen warga pesisir mengetahui aturan perlindungan hutan mangrove di komunitasnya. Selain itu partisipasi anggota kelompok dalam aksi rehabilitasi atau konservasi melalui inisiatif kelompok merupakan faktor kunci keberhasilan. Dimensi penting dalam menjaga keberlanjutan konservasi mangrove di sekitar kota pesisir adalah melalui pemeliharaan kelembagaan lokal dan penumbuhan ekowisata. Tittle: Analysis of the Success of Mangrove Forest Management: A Case Study on Rehabilitation and Conservation by the Coastal Care CommunityCoastal care groups have an essential role in rehabilitating and protecting mangrove forests, particularly concerning efforts to grow their institutional aspects. This study aims to analyse the institutional performance, stakeholder roles, and forest property rights that may be  realized after the success of mangrove rehabilitations, and to describe some of its essential dimensions as a model for mangrove forest management. This study was conducted in September 2021 until August 2022 in Setapuk Besar-Singkawang city, West Kalimantan, through a mixed methods: quantitative-qualitative. Quantitative data were collected from 78 respondents of the coastal communities using structured interviews, while qualitative data was gotten through in-depth interviews with the key informants. Quantitative data analysis, concerning the institutional performance is measured by the proportion of residents who know the main rules for protecting mangrove forests, while qualitatively it is seen from the participation of group members’ in their routine rehabilitation and conservation activities. The results showed that the institutional system has functioned well, as evidenced is around 90 percent of the coasta residents knowing precisely the rules for protecting the mangrove forest in their community. Besides, the group members’ participation in rehabilitation or conservation actions through group initiatives is the key to success. An important dimension in maintaining the sustainability of mangrove conservation around coastal cities is through the maintenance of local institutions and the growth of ecotourism.
Upaya Mengurangi Resiko Ancaman Banjir melalui Edukasi dan Pelatihan Biopori berbasis Sampah Organik dan Botol Plastik di Kelurahan Jatirejo Semarang Andin Vita Amalia; Rizki Nor Amelia; Amnan Haris; Erna Noor Savitri; Parmin Parmin; Abdul Jabbar
Jurnal Dharma Indonesia Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Dharma Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jdi.v1i2.72510

Abstract

Jatirejo Village is a hilly area where some places tend to have depressions so that they are prone to puddles. Therefore, a system is needed that can help infiltrate water into the soil, one of which is biopori, based on organic waste and plastic bottles. This service aims to provide education related to biopores as well as train Jatirejo Village residents to make and apply biopores, especially in the basin area, to reduce the risk of flood threats. The methods used were lectures, discussions, and hands-on practices carried out in four stages, namely situation analysis and preparation, socialization, implementation, and evaluation. In general, the results of the analysis showed that the participants were satisfied with the training and that the training activities provided positive benefits, as evidenced by the significant increase in knowledge after the participants participated in the biopore training activities.