Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendekatan rencana kawasan objek wisata berbasis kearifan lokal di Desa Lau Gumba Melly Andriana; Zuraidah Tharo; Ramayana Ramayana
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i2.182

Abstract

Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi Kabupaten Tanah Karo. Lau Gumba dahulunya adalah tempat pengasingan ‘Putra Sang Fajar’ yaitu Ir. Soekarno. Presiden Ir. Soekarno diasingkan ke Lau Gumba pada bulan Desember Tahun 1948. Desa Lau Gumba merupakan desa pemekaran yang sedang dalam tahap pembangunan dan terdiri dari empat dusun yang saling berhubungan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai perencanaan objek wisata yang terdapat di Desa Lau Gumba yang belum diperhatikan serta dikelola dengan baik sehingga beberapa lokasi belum dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat dari segala penjuru. Pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan potensi pengembangan wisata yang didapat di Desa Lau Gumba yang belum dikelola secara optimal bahkan beberapa lokasi belum dikenal luas oleh masyarakat. Pengembangan objek wisata di Desa Lau Gumba diharapkan dapat mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Lau Gumba serta dapat menciptakan masyarakat yang sadar akan modernisasi tanpa meninggalkan keaslian dari desa Lau Gumba. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode partisipatoris yaitu dengan cara mengikutsertakan masyarakat sebagai partisipasan dan pendukung dalam perencanaan sosialisasi objek wisata di Desa Lau Gumba. Hasil dari pengabdian ini berupa peta lokasi dan objek wisata yang dapat dijadikan nilai tambah terhadap peningkatan nilai ekonomi masyarakat desa Lau Gumba
Faktor-Faktor Pendukung Dibentuknya Kawasan Objek Wisata Huta Bolon Di Simanindo Sangkal Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Melly Andriana; Zuraidah Tharo; Ramayana Ramayana
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 6 No. 1 (2022): JAUR Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v6i1.8239

Abstract

In the formation of the area into a tourist attraction, factors are needed in its favor. With the approach of local wisdom, it becomes a very important factor because it can be ascertained that each region has a very distinctive and unique culture or customs, as well as the architectural form of house buildings commonly called local wisdom. This research is very important to do as an effort to preserve the local culture that many young generations do not know about. To find out local wisdom, direct observation activities were carried out in Simanindo Sangkal Regency and several interviews were carried out with the surrounding community, as well as collecting data from several reliable sources related to local wisdom. Simanindo Sangkal is a village located in Samosir Regency, precisely on the shores of Lake Toba, North Sumatra. The results of this study show that (1) the number of gorga ornaments contained in each Bolon house, (2) There are meanings in each of the ornaments contained that are not only for homeowners but also for social communities, (3) The potential of the Huta Bolon Area has for the development of culture and the surrounding economy because it is close to Lake Toba which is one of the Geoparks in Indonesia.  
Analisis Penerapan Konsep Arsitektur Modern Pada Bangunan Delipark Mall di Medan Rico Aji Permana; Cut Nuraini; Ramayana Ramayana
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2971

Abstract

Indonesia merupakan negara yang juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur modern. Hal ini terutama disebabkan oleh penjajahan indonesia oleh belanda yang merupakan milik negara- negara barat, dalam perkembangan arsitektur modern. Di era modern saat ini, mall tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga berfungsi sebagai tempat hiburan dan bersosialisasi bagi masyarakat umum dengan melakukan berbagai aktivitas seperti berbelanja, bersantap, menonton film, pameran, facial dan perawatan rambut, taman bermain anak-anak, tempat berolahraga layaknya gym, dan sekedar tempat untuk bersantai setelah seharian bekerja keras (sering disebut one stop shopping). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pemilihan metode kualitatif dalam penelitian ini adalah kebutuhan penulis akan proses pengumpulan data yang sangat rinci dan analisis yang mendalam terhadap suatu kasus.metode pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah observasi dan dokumentasi dari Delipark Mall berdasarkan penerapan arsitektur modern. Berdasarkan analisis, ditemukan banyak penerapan prinsip arsitektur modern di Delipark Mall Medan yang diuraikan dari unsur- unsur berikut: 1. Penggunaan bentuk dasar geometri segi empat dan lingkaran di Delipark Mall Medan 2. Penggunaan unsur garis-bidang-volume pada fasad Delipark Mall Medan 3. Kesatuan antara ruang luar dan ruang dalam dengan adanya Rivapark di bagian ujung bangunan yang membentuk ruang luar di tengah massa-massa bangunan Delipark Mall Medan. 4Penggunaan elemen riling dan kaca sebagai pemisah juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan tidak putusnya kesinambungan antara ruang luar dan ruang dalam di Delipark Mall Medan.