Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN ORGANOLOGI ALAT MUSIK TRADISIONAL CANANG CEUREUKEH Ilham Maulana; Dewi Suryati Budiwati; Uus Karwati
SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi Vol. 1 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Penerbit Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/siwayang.v1i4.409

Abstract

Penelitian ini berjudul “Kajian Organologi Alat Musik Tradisional Canang Ceureukeh”. Canang ceurekeuh merupakan alat musik ritmis dan melodis yang tergolong dalam alat musik tradisional di Lhokseumawe provinsi Aceh, kontruksi fisiknya berupa penopang, bilah dan pemukul yang terbuat dari kayu dan dimainkan dengan cara di pukul dengan alat yang terbuat dari kayu pula. Penelitian ini mengkaji organologi alat musik canang ceureukeh, dengan fokus permasalahan tentang konsep pembuatan, bahan dan proses pembuatan, serta Teknik produksi suara pada alat musik canang ceureukeh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan pendekatan Etnomusikologi. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan canang ceureukeh masuk dalam klasifikasi idiophone, memiliki empat nada, terdapat konsep yang mendasari bertahannya alat musik canang ceureukeh yang terbagi dalam dua aspek kontekstual berupa fungsi musikal, fungsi di masyarakat, falsafah, dan tekstual berupa bahan dasar, bagian bentuk, cara memainkan. Proses pembuatan alat musik canang ceureukeh melalui tahapan pemilihan bahan, pemotongan, pembentukan, penghalusan, pembuatan ornamentasi, penyeteman dan pewarnaan, mengunakan bahan dasar kayu dari lima jenis pohon, menghasilkan bunyi melalui badan alat musik tersebut dengan cara dipukul menggunakan tongkat pemukulnya.
Analisis perubahan kerapatan vegetasi mangrove di taman nasional Ujung Kulon menggunakan metode NDVI Citra Landsat 8 Ilham Maulana; Safitri Fara Adifa; Elva Ni'matal Ummah; Lili Somantri; Riki Ridwana
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v6i2.6932

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah termasuk kekayaan pesisir seperti vegetasi mangrove. Hal ini menjadi sebuah tantangan besar dalam suatu pengelolaan sumber daya alam. Vegetasi mangrove yang terletak pada pertemuan antara sungai dan laut, menjadikan penginderaan jauh sebagai faktor yang berperan penting dalam menganalisis kerapatan vegetasi. Dengan bantuan data yang dihasilkan dari pengolahan citra menggunakan metode NDVI dalam menganalisis kerapatan, sebaran dan luasan mangrove, tentunya dapat menjadi suatu acuan dalam menganalisis kondisi kerapatan vegetasi dengan berbagai kelas yang ditentukan, yaitu jarang, sedang, dan rapat. Kawasan Taman Nasional Ujung Kulon adalah kawasan taman nasional terbesar di Jawa. Luas kawasan ini yaitu sekitar 120.551 hektar, terdiri dari 76.214 hektar daratan dan 44.337 hektar laut. Taman Nasional Ujung Kulon memiliki tiga ekosistem utama, yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem pesisir pantai, dan ekosistem daratan/terestrial. Kawasan mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon terdapat di sepanjang pesisir pantai bagian timur laut Semenanjung Ujung Kulon dan pulau di sekitarnya. Dengan analisis penginderaan jauh menggunakan metode NDVI dari tahun 2015 hingga 2021, kawasan mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon masih didominasi mangrove kerapatan sedang dan rapat. Hasil tersebut menunjukkan kawasan ekosistem mangrove di Taman Nasional Ujung Kulon masih terjaga.Keywords: remote sensing, mangrove, vegetation density