Rahayu K., Rahayu
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Kinerja Stasiun Kereta Api Malang Kota Baru Berdasarkan SPM K.A. Dan IPA Bowoputro, Hendi; K., Rahayu; A., Ahmad Syahirul
Rekayasa Sipil Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.817 KB)

Abstract

Kinerja stasiun yang optimal berdampak pada tingkat pelayanan terhadap konsumen yaitu pengguna jasa kereta api. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, masih banyak calon penumpang yang berdiri baik untuk mengantri di loket dan menunggu kedatangan kereta. Selain itu juga terdapat keluhan tentang kurangnya ketersediaan tempat duduk di ruang tunggu, serta terbatasnya lahan parkir yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja dan mendapatkan arahan untuk mengadakan perbaikan. Standar yang digunakan adalah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No.9 tahun 2011, dari peraturan inilah didapatkan poin untuk pertanyaan kuesioner. Sedangkan untuk analisis data digunakan metode IPA dan SWOT. Data primer yang didapatkan adalah data penilaian tingkat kinerja dan tingkat kepentingan pada fasilitas dan pelayanan yang ada di Stasiun Malang Kota Baru. Dan data sekunder yang diperlukan adalah data jadwal K.A.,jumlah penumpang serta site plan stasiun. Hasil evaluasi kinerja pelayanan dan fasilitas menunjukkan tingkat kesesuaian antara kinerja dengan tingkat kepentingan sebesar 75%, artinya penumpang secara keseluruhan merasa sudah cukup puas. Namun masih terdapat beberapa atribut yang kinerjanya dirasa kurang yaitu kinerja ketersediaan tempat duduk di ruang tunggu, ketersediaan toilet, ketersediaan tempat parkir serta fasilitas penyandang cacat. Kinerja fasilitas-fasilitas ini belum memenuhi standar pelayanan minimal. Berdasarkan metode IPA dan SWOT maka didapatkan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja, yaitu : a) Menyediakan tempat duduk yang lebih banyak di ruang tunggu serta memperbaiki kondisi pengeras suara, b) penambahan 2 buah toilet normal dan 2 buah toilet penyandang cacat tambahan masing-masing untuk pria dan wanita, c) mengevaluasi kebutuhan lahan parkir untuk mengatasi kekurangan kapasitas lahan parkir yang ada sekarang, d) khusus penumpang dengan berkebutuhan khusus, harus disediakan ramp pada setiap akses di semua fasilitas yang ada di stasiun, kemiringan maksimum ram yaitu 20%. 
PENGARUH PENURUNAN KINERJA JALAN FUNGSIONAL TERHADAP BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (STUDI KASUS RUAS JALAN KAWASAN LUAR UB) Shinta Ariani Archila, Prambudi Katon Kusuma ,; Djakfar, Ludfi; K., Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (718.391 KB)

Abstract

Semakin tingginya jumlah pergerakan kendaraan pada suatu daerah secara tidak langsung akan mendorong terjadinya berbagai masalah lalu lintas yang perlu ditangani secara berkesinambungan. Permasalahan tersebut timbul karena terjadinya pertambahan jumlah kendaraan secara terus menerus pada suatu daerah sedangkan kapasitas jalan yang tersedia tidak mengalami perubahan. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya kenaikan terhadap bangkitan dan tarikan pada suatu titik dan waktu tertentu serta meningkatkan kebutuhan terkait biaya operasional kendaraan, khususnya pada kendaraan pribadi roda 4. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besaran biaya operasional kendaraan yang dibutuhkan dengan membandingkan biaya operasional yang didapatkan pada kondisi eksisting sesuai hasil survei dilapangan dengan biaya operasional yang seharusnya dibutuhkan pada kondisi ideal yang mengacu pada fungsi jalan berdasarkan metode Pacific Consultant International(PCI) 1987. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa telah terjadi kerugian terkait biaya operasional kendaraan saat jam puncak pada masing–masing ruas jalan kajian studi. Kerugian terbesar terdapat pada ruas Jl. Soekarno Hatta dengan kebutuhan biaya sebesar Rp.6.081.717.600/tahun hingga Rp.8.394.751.800/tahun dan kerugian terkecil terdapat pada ruas Jl. Mayjend Panjaitan dengan kebutuhan biaya sebesar Rp.2.741.433.240/tahun hingga Rp.3.784.071.070/tahun. Dari hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa hal ini dapat terjadi akibat tingginya jumlah moda transportasi sedangkan nilai kapasitas jalan rendah sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kinerja pada ruas jalan, kemudian ditambah oleh rendahnya kinerja simpang akibat terjadinya tundaan serta antrian kendaraan yang cukup panjang pada simpang – simpang yang menghubungkan jalan kajian studi.   Kata Kunci: Penurunan kinerja jalan, Biaya Operasional Kendaraan, PCI 1987, Ruas jalan kawasan luar Universitas Brawijaya.