Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH OLI BEKAS DENGAN SOLAR, MINYAK TANAH DAN WAKTU PEMERAMAN PADA PERKERASAN DAUR ULANG Haryo, Alan; Raditya, Bonifasius; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.017 KB)

Abstract

Perlunya inovasi dalam pemeliharaan jalan yang ramah lingkungan, pengolahan bahan tidak terpakai serta menggurangi pemakaian material baru maka digunakanlah perkerasan daur ulang yang dapat mengembalikan kekuatan perkerasan. Untuk mengembalikan kekuatan perekerasan daur ulang dibutuhkan peremaja. Peremaja yang digunakan yaitu oli bekas dan solar serta oli bekas dan minyak tanah dengan perbandingan oli bekas : solar dan oli bekas d: minyak tanah yang sama yaitu 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0 dengan kadar peremaja yang dicampurkan 4% terhadap berat benda uji. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode grafik. Berdasarkan hasil dari metode tersebut solar dan minyah tanah tidak berpengaruh terhadap stabilitas benda uji. Perbandingan proporsi bahan peremaja dengan bahan pelarut solar untuk mendapatkan nilai stabilitas optimum perkerasan daur ulang adalah 100 : 0, dengan  pemeraman 6,8 hari, diperoleh nilai stabilitas optimum 131,92 kg.  Sedangkan perbandingan proporsi bahan peremaja dengan bahan pelarut minyak tanah untuk mendapatkan nilai stabilitas optimum perkerasan daur ulang adalah  100 : 0, dengan pemeraman 9 hari, diperoleh nilai stabilitas optimum 138,6 kg. Dari nilai stabilitas benda uji yang diperoleh, nilai stabilitas benda uji tidak memenuhi standar Laston maupun Latasir.   Kata Kunci : Oli Bekas, Perkerasan daur ulang, Stabilitas
PENGARUH PEREMAJA OLI BEKAS DAN SOLAR TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL PERKERASAN DAUR ULANG DENGAN ASBUTON Sumantri, Bambang; Santiko, Hermawan; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.459 KB)

Abstract

Penambahan lapis perkerasan diatas lapis perkerasan lama (overlay) sebagai tindakan peremajaan lapis perkerasan dinilai kurang efektif karena hal tersebut dapat merusak lapisan pondasi dibawahnya serta memerlukan dana yang tidak sedikit. Diperlukan inovasi dalam pemeliharaan jalan yang ekonomis, efektif, dan ramah lingkungan. Recycling (daur ulang) merupakan metode yang dapat menjadi alternatif untuk permasalahan tersebut.  Pada penelitian ini menggunakan pencampuran perkerasan jalan dengan metode cold mix. Dalam metode cold mix diperlukan  bahan peremaja agar aspal yang terkadung didalamnya dapat diguanakan kembali. Pada campuran aspal daur ulang ini digunakan peremaja berupa oli bekas dan solar sebagai bahan peremjanya dengan perbandingan 0 : 100, 25 : 75, 50 : 50, 75 : 25, dan 100 : 0, kadar peremaja yang digunakan 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% dan kadar asbuton yang digunakan adalah 3%, 6%, 9%, dan 12% dengan waktu pereman selam 4 hari. Dari penelitian ini menghasilkan kadar peremaja optimum pada kadar 2,93 %  proporsi peremajanya pada komposisi 75 : 25 ( oli bekas : solar ) dengan hasil nilai stabilitas maksimumnya 236,17 kg. Namun nilai stabilitas rata – rata dari komposisi peremaja 75 : 25 mengalami penurunan nilai stabilitas 81,93 % dari hasil core drill. Sehingga benda uji pada penelitian ini tidak memenuhi kriteria stabilitas untuk lalu lintas berat yaitu 800 kg. Namun, beberapa dari nilai stabilitas benda uji masuk kriteria untuk LATASIR yaitu 200 kg. Hal ini dapat dikatakan bahwa penelitian ini dapat dijadikan alternatif sebagai pengganti LATASIR. Kata Kunci : Asbuton, Oli Bekas, Perkerasan daur ulang, Stabilitas
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN ALAMI LATEKS (GETAH KARET) TERHADAP KINERJA MARSHALL ASPAL PORUS Prayuda Krisna S, Riky Pradana Trisilvana; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.651 KB)

Abstract

Perkerasan jalan raya merupakan bagian dari pendukung ekonomi di Indonesia. Berkembang pesatnya ekonomi yang ada di Indonesia banyak menimbulkan masalah tersendiri bagi perkerasan jalan raya yang ada di negara ini, ditambah lagi cuaca yang tidak menentu dinegara ini menjadikan perkerasan jalan raya yang ada semakin memburuk. Teknologi aspal porus digunakan untuk dapat menahan beban kendaraan yang semakin banyak dan juga memanfaatkan penyerapan yang baik untuk menghindari genangan air karena hujan. Penambahan karet lateks pada perkerasan jalan raya dapat meningkatkan kekuatan aspal pada saat menahan beban kendaraan. Penacampuran aspal porus dan karet lateks dapat dijadikan solusi untuk jalan raya yang menerima beban berat dari kendaraan dan juga menerima genangan air dikarenakan curah hujan tinggi seperti yang ada di Indonesia. Hasil uji kinerja karakteristik marshall yang optimum didapat pada kadar aspal 4% dan dkadar lateks 2% dengan suhu perendaman 60°C dengan waktu perendaman selama 30 menit. Hasil yang didapatkan dari nilai Stabilitas 616,39 kg, nilai Flow (kelelehan) 3 mm, nilai  VIM (Void In Mix) 21,5%, dan nilai Marshall Quotient (MQ) 212,8 kg/mm. Penambahan karet lateks berpengaruh terhadap nilai karakteristik Marshall Stabilitas, VIM, Flow dan MQ. Pengaruh suhu pada penambahan karet lateks terhadap aspal porus menigkatkan nilai karakteristik marshall. Pada kadar aspal 4,03% dan kadar lateks 6% mengalami peningkatan optimum denga indeks kekuatan sisa 1,33% dan memenuhi syarat diamana tidak ada pengurangan lebih dari 25% dan memenuhi untuk syarat yang diisyaratkan. Pada penambahan bahan additif lateks dengan aspal porus pada campuran aspal 4% dan lateks 2% mendapatkan nilai optimasi untuk nilai stabilitas yaitu 616,39 kg. Nilai optimasi ditentukan dari tinggi nilai stabilitas dengan kadar campuran aspal dan lateks terendah.     Kata kunci :aspal porus, karakteristik marshall, lateks, stabilitas
PENGARUH PENAMBAHAN ADDITIVE GILSONITE HMA MODIFIER GRADE TERHADAP KINERJA ASPAL PORUS Rachmad Reza B, Nizar Ramadhan,; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (900.077 KB)

Abstract

Aspal Porus adalah salah satu tipe perkerasan yang dikembangkan di Amerika, Eropa dan Australia. Gradasi yang digunakan aspal porus memiliki prosentase agregat halus yang rendah dan prosentase agregat kasar tidak kurang 85% dari volume campuran. Adanya rongga/pori tersebut menyebabkan campuran memiliki nilai stabilitas yang lebih rendah dibanding dengan campuran aspal konvensional. Guna meningkatkan stabilitas pada Aspal Porus maka diberikan zat additive Gilsonite HMA Modifier Grade sehingga dapat meningkatkan daya rekat pada agregat.Hasil penelitian yang didapat pada standar gradasi British memenuhi spesifikasi Marshall AAPA. Untuk meningkatkan karakteristik Marshall penelitian ini digunakan zat additive Gilsonite dengan kadar 6% - 10% dari berat Kadar Aspal Optimum yang di dapat. Setelah penambahan zat additive Gilsonite nilai stabilitas pada campuran Aspal Porus mengalami peningkatan yang signifikan pada semua suhu perendaman Waterbath 55°C - 75°C, namun nilai VIM pada campuran Aspal Porus mengalami penurunan hingga tidak memenuhi syarat spesifikasi. Hal ini dikarenakan zat additive Gilsonite tidak tercampur seluruhnya dengan aspal pada suhu pencamuran 160°C sehingga fungsi zat additive Gilsonite berubah menjadi filler pada campuran. Untuk membuktikan hal ini maka dilakukan pembuatan benda uji dengan perlakuan suhu pencampuran Gilsonite dengan aspal pada suhu 200°C. Perlakuan suhu pencampuran ini menunjukan peningkatan yang signifikan pada karakteristik Marshall Aspal Porus.   Kata kunci : Aspal Porus, Standar Gradasi British , Karakteristik Marshall, Permeabilitas, Gilsonite, Suhu Waterbath
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN ASPAL PORUS DENGAN TAMBAHAN GILSONITE Prawiro, Bangun; Tarigan, Nugraha Pasca Ogenta; Djakfar, Ludfi; Bowoputro, Hendi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.247 KB)

Abstract

Limbah beton merupakan limbah hasil penghancuran beton struktur yang diambil dari pembangunan atau renovasi gedung. Limbah beton digunakan sebagai pengganti agregat dalam perkerasan jalan. Perkerasan jalan yang dipilih adalah perkerasan lentur dengan kemampuan meresapkan air ke lapisan permukaan tanah atau aspal porus, karena dinilai cocok dengan kondisi iklim di Indonesia. Aspal porus memiliki nilai stabilitas rendah karena menggunakan campuran dengan sedikit agregat kasar. Oleh karena itu, dilakukan penambahan Gilsonite HMA Modifier Grade pada aspal dengan tujuan dapat menambah nilai stabilitas pada campuran aspal panas. Tujuan dari penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui komposisi optimum limbah beton yang digunakan sebagai agregat kasar pada campuran aspal porus dan kadar aspal aspal optimumnya. Setelah itu dilakukan penelitian tahap selanjutnya untuk mendapatkan pengaruh penambahan Gilsonite terhadap karakteristik Marshall. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan standar gradasi Aspal Porus California dan Bina Marga. Digunakan variasi proporsi agregat kasar antara batu pecah/limbah beton 100/0, 80/20, 60/40, 40/60, 20/80, 0/100 dan variasi kadar aspal 5%, 6%, 7%, 8%, 9%. Kemudian digunakan variasi kadar Gilsonite 7%, 8%, 9% dan 10% dari berat aspal pada campuran optimum. Masing-masing dibuat 3 benda uji untuk dilakukan dua jenis pengujian yaitu Falling Head sesuai ASTM dan Marshall sesuai Bina Marga. Hasil yang didapat dari penelitian adalah komposisi agregat kasar optimum yaitu 0/100 (Batu pecah/limbah beton) dengan KAO 7,5%. Hasil tersebut didapat dari membandingkan tiga metode yaitu metode Grafik Pita, 3D dan Kontur. Dan kemudian didapatkan kadar gilsonite optimum 9% pada pengujian tahap kedua. Dengan penambahan Gilsonite HMA Modifier Grade, mampu membuat nilai VIM pada campuran aspal porus yang menggunakan limbah beton sebagai agregat kasar menjadi memenuhi syarat yang ditentukan yaitu antara 18-25%. Hal tersebut disebabkan karena penetrasi aspal menurun akibat penambahan Gilsonite. Penambahan Gilsonite tersebut juga meningkatkan nilai stabilitas campuran. Limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada campuran aspal porus juga memberikan pengaruh yang signifikan pada nilai stabilitas, dilihat dari komposisi optimum yang didapat adalah campuran dengan 100% limbah beton sebagai agregat kasar. Namun pada campuran tanpa menggunakan tambahan Gilsonite, VIM yang dihasilkan masih belum mampu memenuhi syarat standar dikarenakan dengan menggunakan aspal pen 60/70, aspal cenderung meresap pada agregat dan mengisi rongga antar agregat pada campuran.   Kata kunci : aspal porus, limbah beton, gilsonite, VIM, stabilitas.
KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI MATERIAL CEMENT TREATED BASE (CTB) Rahman, Fuad Izzatur; Tambunan, Adventus Kristian; Djakfar, Ludfi; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.137 KB)

Abstract

Teknologi Cement Treated Base (CTB) memungkinkan untuk menggunakan dan memproses bahan limbah yang tidak memiliki nilai guna menjadi bahan material pondasi jalan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode percobaan laboratorium. Pelaksanaan percobaan menggunakan campuran dengan proporsi daur ulang limbah beton sebagai agregat kasar : pasir sebagai agregat halus sebesar 50 : 50 dan 60 : 40. Penelitian ini dibuat Skenario I yaitu menggunakan proporsi 50 : 50 dengan kadar semen 9%, 10%, dan 11% serta kadar air 6%, 8%, 10%, dan 12%. Dalam rangka memaksimalkan daur ulang limbah beton dibuat Skenario II menggunakan proporsi 60 : 40 dengan kadar semen 3%, 4%, dan 5% serta kadar air 4%, 6%, dan 8%. Material daur ulang limbah beton dan pasir memenuhi persyaratan agregat dalam Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010. Dari hasil penelitian skenario yang dapat digunakan adalah skenario I dengan proporsi 50 : 50. Kadar air optimum CTB untuk kadar semen 9%, 10%, dan 11% sebesar 8,96%, 9,98%, dan 9,31%. Nilai kuat tekan CTB daur ulang limbah beton umur 7 (tujuh) hari dengan kadar semen 9%, 10%, dan 11% yaitu sebesar 89,59 kg/cm2, 79,89 kg/cm2, dan 98,75 kg/cm2. Nilai kuat tekan CTB daur ulang limbah beton umur 28 (dua puluh delapan) hari dengan kadar semen 9%, 10%, dan 11% yaitu sebesar 88,65 kg/cm2, 104,43 kg/cm2, dan 120,21 kg/cm2. Nilai kuat tekan CTB umur 7 hari memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010, sedangkan CTB umur 28 hari tidak memenuhi. Kata Kunci : Daur Ulang, Limbah Beton, Pondasi Jalan, Base, Cement Treated Base, CTB, Semen, Nilai Kuat Tekan
ANALISA TEGANGAN DAN REGANGAN PADA PERKERASAN PORUS DENGAN SKALA SEMI LAPANGAN DAN SOFTWARE ANSYS Amaliyah, Ela Firda; Widiningrum, Tyas Ayu; Djakfar, Ludfi; ., Harimurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.168 KB)

Abstract

Perkerasan porus merupakan perkerasan yang mengijinkan air masuk kedalam lapisan perkerasan untuk dialirkan kedalam tanah karena memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi. Namun, hal ini menyebabkan ikatan agregat perkerasan lebih lemah sehingga kekuatannya pun berkurang. Maka, perlu dilakukan penelitian terkait perilaku perkerasan porus yaitu tegangan dan regangan aspal porus dalam menerima beban. Untuk itu, penulis mengadakan penelitian dengan tujuan mengukur regangan pada struktur perkerasan porus skala semi lapangan yang diberi beban dinamis dan beban statis, mengukur tegangan dan regangan struktur perkerasan porus dengan ANSYS dan membandingkan hasil regangan antara pengukuran skala semi lapangan dengan pengukuran menggunakan software ANSYS. Pada penelitian ini, digunakan kriteria perkerasan yang menyerupai kondisi sesungguhnya baik pada beban, material, maupun ketebalannya. Beban yang digunakan merupakan beban satu roda sebesar 17 kg/cm2. Material subbase berupa batu pecah dengan gradasi kelas B, base berupa batu pecah gradasi kelas A, dan surface berupa aspal porus dengan tambahan 8% additive gilsonite. Metodologi penelitian pada pengukuran regangan perkerasan porus skala semi lapangan yaitu regangan dan tegangan yang diukur hanya pada bagian bawah aspal porus. Pertama, perkerasan porus diberikan beban dinamis lalu nilai regangan dibaca setiap 50 kali lintasan hingga 1000 lintasan. Selanjutnya, regangan juga diukur menggunakan beban statis.  Sedangkan untuk Finite Element Method dilakukan pengukuran tegangan dan regangan dengan beban statis. Regangan dari pengukuran dengan skala semi lapangan menggunakan beban dinamis, pengukuran dengan skala semi lapangan menggunakan beban statis, dan regangan dari ANSYS dibandingkan satu sama lain. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa regangan yang terjadi pada bagian bawah aspal adalah regangan tarik. Namun, pemberian beban dinamis dan beban statis menyebabkan nilai regangan yang berbeda. Pada analisis ANSYS, tegangan berupa tarik dimana nilai maksimum berada tepat dibawah roda dan akan semakin berkurang seiring dengan jaraknya terhadap beban roda. Regangan dari analisis ANSYS dengan beban statis mendapat nilai yang berbeda dengan hasil regangan dari pengukuran skala semi lapangan yang diberi beban statis dan beban dinamis karena pengaruh perlakuan beban dan karakteristik material. . Kata kunci : Regangan, Tegangan, Perkerasan Porus, Skala Semi Lapangan, ANSYS
STUDI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA DI KECAMATAN PAMEKASAN – KABUPATEN PAMEKASAN Sugianto, Agus; Triatmojo, Nugroho Panji; Arifin, M. Zainul; Djakfar, Ludfi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.647 KB)

Abstract

Belum adanya angkutan umum bermesin di Kecamtan Pamekasan memerlukan kajian awal untuk mengetahui potensi kebutuhan angkutan umum kota di Kecamatan Pamekasan. Dengan itu dapat diketahui karakteristik sosial-ekonomi dan karakteristik perjalanan,model pemilihan moda antara kendaraan pribadi dengan angkutan umum kota, dan potensi kebutuhan angkutan umum kota. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan dan kuesioner yang disusun dengan menggunakan teknik stated preference dengan atribut selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh perjalanan, dan selisih frekuensi keberangkatan antara angkutan umum kota dan kendaraan pribadi. Responden yang dibutuhkan sebanyak 100 responden, dengan 40 responden kendaraan pribadi roda 4  dan 60 responden kendaraan pribadi roda 2. Pengumpulan data juga dilakukan dengan kuesioner Analytic Hierarchy Process (AHP) sebanyak 30 responden dari beberapa instansi Kabupaten Pamekasan, yaitu Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Polres, dan Akademisi. Hasil pemodelan pemilihan moda dengan menggunakan metode stated preference adalah sebagai berikut: 1.Selisih biaya perjalanan (ΔX1): UAK – UKP = -0,08033 – 0,00157ΔX1 dengan R2 = 36,1% (roda dua) UAK – UKP = -1,68991 – 0,00098ΔX1 dengan R2 = 28,045% (roda empat) 2. Selisih waktu tempuh (ΔX2): UAK – UKP = 0,83704 – 0,15834ΔX2 dengan R2 = 23,55% (roda dua) UAK – UKP = -0,07394 – 0,12441ΔX2 dengan R2 = 35,55% (roda empat) 3. Selisih frekuensi keberangkatan (ΔX3): UAK – UKP = 0,62091 + 0,02341ΔX3 dengan R2 = 0,626% (roda dua)UAK – UKP = 0,58382 – 0,00673ΔX3 dengan R2 = 0,039% (roda empat) Potensi perpindahan pengguna kendaraan pribadi roda dua ke angkutan umum kota sebesar 18 orang/jam puncak. Sedangkan potensi penumpang rata-rata/hari adalah 127 orang/hari, dan per jamnya 11 orang/jam. Sedangkan dengan metode Analytic Hierarchy Process adalah aspek keselamatan merupakan yang tertinggi (34,532%) dan perlu pengadaan angkutan umum kota > 5 tahun. Kata kunci: Kendaraan pribadi, angkutan umum kota, Stated Preference, Analytic Hierarchy Process (AHP), Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan
STUDI ALTERNATIF JALAN AKSES KE PELABUHAN TELUK LAMONG SURABAYA T.D, Mokhamad Afila; Rachman, M. Syaiful; Djakfar, Ludfi; Anwar, M. Ruslin
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Teluk Lamong , merupakan salah satu pelabuhan besar di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan pelabuhan semakin pesat. Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah lalu lintas menuju Teluk Lamong. Oleh karena itu perlu dilakukan pembuatan jalan menuju Teluk lamong agar tidak menggangu jalan arteri yang telah ada. Mengingat bahwa yang akan menuju Teluk Lamong adalah truk kontainer atau truk penganggkut barang perlu dibuatkan jalur khusus menuju Teluk Lamong. Pengumpulan data dilakukan melalui survey Trafic counting, Kondisi lapangan dan AHP untuk menentukan trase-trase terpilih, sedangkan Survey topografi tidak dilakukan. karena topografi di sekitar trase relatif datar. Pengolahan data menggunakan program microsoft excel untuk pengolahan data TC dan ArcGis untuk pembuatan peta trase. Trase-trase terpilih pada jaringan jalan akses Ke Teluk Lamong adalah dari teluk lamong seberangkan denga fly over menuju ke depan pintu gerbang tol Romokalisari, melebarkan jalan arteri dari Jalan Margomulyo dan Jalan Tambak Osowilangun sampai ke Pelabuhan Teluk lamong, melebarkan Jalan Tambak Osowilangun sampai ke Pelabuhan teluk lamong dengan penambahan jalan baru yang menghubungkan ke Tol Romokalisari. Untuk evaluasi, dilakukan dengan membandingkan hasil analisis survey ahp terhadap masing-masing kriteria untuk mendapatkan kinerja alternatif terbaik. Pada perkerasan jalan, mengacu pada Manual Desain Perkerasan Jalan tahun 2013 dan perencanaan perkerasan jalan beton semen PD  T 14-2003. Untuk mengetahui kinerja jaringan jalan eksisting digunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. Sedangkan untuk syarat ketentuan jalan menggunakan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 19 tahun 2011. Dari hasil analisa kondisi lalu lintas  didapatkan nilai dearajat kejenuhan Jalan Tambak Osowilangun sebesar 0,998 dan 0,903 pada Jalan Margomulyo,oleh karena itu jalan akses menuju  Teluk Lamong diperlukan untuk memperlancar perdagangan baik disekitar kawasan pelabuhan maupun kawasan nasional . Dari survey koridor alternatif ynag dilakukan menunjukkan bahwa keadaan topografi pada rencana trase alternatif jalan akses ke Pelabuhan Teluk Lamong relatif adalah datar. Lokasi alternatif pada Jalan Akses Ke PelabuhanTeluk Lamong terletak pada pergudangan, persawahan dan tambak. Maka dari itu Jalan Akses Ke Pelabuhan Teluk Lamong masih berpotensi untuk dilaksanakan. Dari hasil analisa AHP diperoleh nilai – nilai  pada masing – masing alternatif dengan skor 1,775 pada alternatif 1, skor 1,212 pada alternatif 2 dan skor 1,478 pada alternatif  3. Maka terpilih alternatif 1 yang mempunyai nilai manfaat efisien dan terbaik, dan mempunyai panjang trase sekitar 2,5 km. Struktur perkerasan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah perkerasan kaku, dan nilai beban gandar adalah 50.900.000. dari hasil tersebut direncanakan tebal lapisan perkerasan kaku sebesar 31 cm, beton kurus (LMC) sebesar 15 cm , lapis pondasi agregat kelas A sebesar 15 cm dan lapis penopang di bawah pondasi sebesar 180 cm. Kata Kunci : AHP (Analitycal Hierarchy Process),Pemilihan Trase, Perkerasan Kaku,Teluk Lamong.
KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE MALANG-BALIKPAPAN DAN MALANG-BANJARMASIN Ghifarulloh, Abzar; Fais, Yudha Rahmadhani Fais; Djakfar, Ludfi; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.896 KB)

Abstract

Transportasi adalah proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu. Salah satu moda transportasi yang paling di minati oleh masyarakat untuk menempuh perjalanan jauh adalah pesawat terbang. Di Kota Malang terdapat Bandar Udara Abdul Rachman Saleh. Salah satu rute yang dilayani adalah Malang-Balikpapan dan Malang Banjarmasin, namun tujuan penerbangan tersebut telah diberhentikan pada November 2014. Berdasarkan hasil kajian, diketahui bahwa reponden tujuan Balikpapan didominasi oleh usia 41-55 tahun (38,38%) dan oleh usia 25-40 tahun (26,8%) tujuan Banjarmasin dengan mayoritas pekerjaan adalah Karyawanan Swasta dengan gaji 3-7 juta per bulan. Maksud perjalanan untuk kedua tujuan di dominasi oleh perjalan non-bisnis yaitu untuk menunjungi keluarga, rekreasi, ataupun pulang kampung. Dari analisis Stated Preference antara pesawat dari Malang dan pesawat dari Surabaya  yaitu berdasarkan selisih biaya perjalanan didapatkan model (UPM – UPS) = 1,831 – 0,00000656(∆X1) untuk tujuan Balikpapan dan (UPM – UPS) = 2,445 – 0,0000085(∆X1) untuk tujuan Banjarmasin. Berdasarkan selisih ketepatan jadwal didapatkan model (UPM – UPS) = 2,143 – 0,022(∆X2) untuk tujuan Balikpapan dan (UPM – UPS) = 2,211 – 0,024(∆X2) untuk tujuan Banjarmasin. Berdasarkan selisih frekuensi perjalan didapatkan model (UPM – UPS) = 1,577 + 0,072(∆X3) untuk tujuan Balikpapan dan(UPM – UPS) = 2,412 + 0,147(∆X3) untuk tujuan Banjarmasin. Jumlah potensi penumpang akan semakin naik  diatas angka 90 orang per hari pada tujuan Balikpapan dan Banjarmasin. Jika selisih biaya perjalanan antara pesawat dari Malang dan pesawat dari Surabaya di bawah angka Rp 200.000, selisih ketepatan jadwal dibawah 60 menit, dan frekuensi keberangkatan minimal 1 kali per hari dari Malang.   Kata Kunci :      Potensi Penumpang, Pesawat Terbang, Malang-Balikpapan, Malang-Banjarmasi, Metode Stated Preference.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Samad Abiel Cahya Nugraha, R. Cakra Bagaskara, Achfas Zacoeb Achmad Wicaksono Adventus Kristian Tambunan Agus Suharyanto Akbariawan, Ricky Akhriadi, Akhriadi Alfan Baharuddin, Alfan Alva Afriza Putra P, Donny Bagas W. , Alwafi Pujiraharjo Amaliyah, Ela Firda Amelia Kusuma Indriastuti Andi Kumalawati Anisa Faray, Afifah Mauludiah , Ari Wibowo Arief Rachmansyah Arifin, Andy Samsul Arung, Vrischa Natalia Atik Wahyuni Bagus, Gabriel Baisa, Havizh Lukman Baisa, Havizh Lukman Bonifasius Raditya Chikita, Randha Alief Dadang Supriyatno Dewa Ketut Sudarsana F, Bestananda Fadiansyah, Rendi Fatkhul Ardy Arista, Ongki Pranata , Fazri Rochmawati Dewi, Fazri Rochmawati Febrianto, lham Bimo Firdausy, Nuur Annisa Firstyan, Frigi Fitri Rachmawati Ghifarulloh, Abzar Gina Martina Harimurti . Harnen Sulistio Harnen Sulistyo, Harnen Haryo, Alan Hendi Bowoputro Hermawan Santiko Husein, Fahry I Kadek Adit Putra I., M.Iqbal Ravanelli , Iswara, Ade Yudha Jannah, Novia Miftakhul Jatmiko Budi Antoro, Jatmiko Budi Justitia, Riztya Khairul Arifin, Devina Candra Puspita Rini, Khairunnisa, Rahmasari Laksono Trisnantoro Lasmini Ambarwati M, Jundina Syifa’ul M. Fahmi Lutfi, Bagus Akbar M. , M. Ruslin Anwar M. Syaiful Rachman, M. Syaiful M. Zainul Arifin Machsus Machsus Marhaeni, Bunga Mega Mashudman Mashudman Maulana, Luthfi Farhan Muhamad Iqbal Muslim Muhammad Ibnu Shina, Herdian Yunihartanto , Nasution, Akhmad Sya’ban Novyana, Teofani Rizkhy Nugraha Pasca Ogenta Tarigan Nugroho Panji Triatmojo Nur Hilmy Dhiya Ul’Aziz, Nur Hamidah & Pangeran Khar, Muhammad Jupri Permana, Satria Pratama, Kukuh Pratiwi, Kholis Hapsari Prawiro, Bangun Prayuda Krisna S, Riky Pradana Trisilvana Priskila Dorothy, Ayu Anisa, Putranto, Yonandika Pandu R, Rakmat Andi R, Tri Angga Prakoso Rachmad Reza B, Nizar Ramadhan, Rachmawati, Desy Dwi Raekhan, M. Rum Raekhan, Mohammad Rum Rahayu K Rahayu K., Rahayu Rahayu Kusumaningrum Rahman, Fuad Izzatur Ridwansyah, Achmad Miraj Riyana, Ratu Eka Robby Fredyanto, MuhammadIqbal Zuhdi Rohman, Saiful Rusman Prihatanto, Rusman Santoso, Ahmad Ardi Shinta Ariani Archila, Prambudi Katon Kusuma , Sobri Abusini Sonya Sulistyono Sugianto, Agus Suharto, Lechyana Zahra Sumantri, Bambang Syahrir, Hardiyansah Syaviq, Muhammad Fahrus T.D, Mokhamad Afila Taqwa Rizaldi TONY PRASETYO Tyas Ayu Widiningrum Vita Dwi Rahmawati Wicaksono, A Widyastuti, Ika Wisnumurti . Wiyanta, Yogi Kurnia Wiyanta, Yogi Kurnia Yashinta Petrina Sari, Fredda Setya H. A. A. , Yudha Rahmadhani Fais Fais, Yudha Rahmadhani Fais Yulvi Zaika