Lathifah Desti Erlinawati
Universitas Muhammadiyah Purworejo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Eksperimental Pemanfaatan Bahan Tambah Abu Batu Terhadap Beton Porous Menggunakan Agregat Kasar Clereng Lathifah Desti Erlinawati; Agung Setiawan; Eko Riyanto
Surya Beton : Jurnal Ilmu Teknik Sipil Vol. 6 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37729/suryabeton.v6i2.2461

Abstract

Beton porous merupakan jenis beton yang memiliki rongga atau pori-pori sehingga memungkinkan beton untuk meloloskan air. Keuntungan beton porous dapat mengurangi limpasan permukaan sehingga dapat mengurangi resiko bencana banjir dan dapat meningkatkan cadangan air tanah. Komposisi beton porous menggunakan agregat kasar asal Clereng dengan ukuran lolos ayakan 25 mm dan tertahan di ayakan 9,5 mm. Bahan tambah abu batu digunakan sebagai pengisi atau filler dengan penambahan sebesar 100% dari berat semen dengan menggunakan fas 0,4. Variasi campuran perbandingan yang digunakan 1:3, 1:4, 1:5, 1:6, dan 1:7 untuk campuran tanpa abu batu dan 1:1:3, 1:1:4, 1:1:5, 1:1:6 dan 1:1:7 untuk campuran dengan penambahan abu batu. Pengujian yang akan dilakukan meliputi pengujian kuat tekan, infiltrasi, permeabilitas. Hasil pemeriksaan karakteristik agregat kasar dalam pengujian keausan agregat sebesar 26,24%. Nilai kuat tekan optimum yang didapat pada variasi TTA 4 sebesar 4,61 MPa dan pada variasi TDA 4 sebesar 6,32 MPa. Nilai tersebut telah masuk dalam standar menurut ACI 522R-10. Pengaruh penambahan abu batu terhadap nilai kuat tekan beton mampu menaikkan kuat tekan beton dengan presentase kenaikan sebesar 27,06 %. Pada variasi optimum didapat nilai infiltrasi untuk PTA 4 sebesar 0,45 cm/ detik dan PDA 4 sebesar 0,43 cm/ detik, sedangkan nilai permeabilitas untuk PTA 4 sebesar 4,37 cm/ detik dan PDA 4 sebesar 2,84 cm/ detik. Nilai tersebut sudah masuk dalam ketentuan nilai infiltrasi yang dihasilkan antara 0,21 – 1,41 cm/s (Nassiri, 2017). Pengaruh penambahan abu batu terhadap nilai infiltrasi dan permeabilitas kurang efektif dikarenakan mengalami penurunan dengan persentase penurunan infiltrasi sebesar 3,47% dan permeabilitas sebesar 35,11%.