Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAPASITAS PERANGKAT DESA DALAM PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA Sri Untari; M. Mujtaba Habibi; Abd Mu'id Aris Shofa; Lia Nurul Fauziah; Aliyah Ardhana Riswari
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v5i2p80-87

Abstract

The purpose of this study is to analyze the capacity of village apparatus in the management of village government administration in a case study in Boro Village, Selorejo District, Blitar Regency. This research approach is qualitative with the type of case study research. The data sources are obtained from informants, events, and documents. Data were collected by interview, observation, and documentation techniques. Data analysis was carried out with a case study recommended by Yin with pattern matchmaking. The results of the study show that the capacity of village officials in implementing village administration as seen from: (1) conceptual mastery is not optimal. This is due to the education level of the apparatus which is still low on average high school; minimal training experience, (2) technical skills are not optimal, caused by limited facilities, no wifi, not yet mastered applications, and lack of skills in using information technology in managing village government administration, (3) social skills are good, this becomes social capital valuable in village governance.Tujuan kajian ini untuk menganalisis kapasitas aparatur desa dalam manajemen administrasi pemerintahan desa studi kasus di Desa Boro, Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Pendekatan penelitian ini kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus.Sumber data diperoleh dari informan, peristiwa dan dokumen. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan studi kasus yang direkomendasi Yin dengan penjodohan pola. Hasil kajian menunjukkan hasil yaitu kapasitas aparat desa dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan desa yang dilihat dari: (1) penguasaan konseptual belum optimal. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan aparat yang masih rendah rata2 SMA; pengalaman pelatihan yang minim, (2) keterampilan teknis belum optimal, yang disebabkan oleh terbatasnya sarana, belum ada wifi, belum dikuasainya aplikasi dan kurangnya keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan administrasi pemerintahan desa, (3) kecakapan sosial sudah bagus, ini menjadi modal sosial yang berharga dalam pemerintahan desa.
STUDI LITERATUR : ANALISIS PEMANFAATAN TES WAIS DALAM DIAGNOSIS ASESMEN KLINIS Agustina Nur Rahmah; Aas Nurasiah; Aliyah Ardhana Riswari
Flourishing Journal Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.323 KB) | DOI: 10.17977/um070v2i12022p64-69

Abstract

Abstract: Intelligence in general is a general ability to acquire skills that contain various components, to reveal individual abilities, intelligence test instruments are usually used. One example of an intelligence test, is the WAIS test (Wechsler Adult Intelligence Scale). The WAIS test is presented individually and requires special skills for its presentation. The purpose of this literature study is to determine the use of the Wais test tool in the diagnosis of clinical assessment because Wais has superior competence in assessing individual cognitive abilities. We raised this topic because the advantages of the WAIS test are not only measuring the level of intelligence, but also being a diagnostic tool for clinical assessments. WAIS capabilities can be used to measure individual intelligence, neuropsychological, psychological assessment, and other diagnostic functions. The research method used in this research is literature study. Literature study is a synonym for literature review, literature review, theoretical basis, theoretical study, and literature review. The data used in this study is secondary data, the data of this research comes from the results of previous studies that have been published through journal articles, books, and continuous references to the research topic. In this literature study, it was found that the use of the Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) test for clinical diagnosis includes, namely, being used to see indications of disease in psychiatric patients, screening for Alzheimer's Dementia (AD), a tool to see comparisons between people with beta thalassemia minor. with normal people, and as a test for trichotillomania Keywords: Intelligence, WAIS, Clinical Assessment. Abstrak: Intelegensi secara umum merupakan suatu kemampuan umum untuk memperoleh kecakapan yang mengandung berbagai macam komponen, untuk mengungkapkan kemampuan individu biasanya digunakan instrumen tes intelegensi. Salah satu contoh tes intelegensi, adalah tes WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale). Tes WAIS disajikan secara individual dan membutuhkan kemampuan khusus untuk penyajiannya. Tujuan dari studi literatur ini adalah mengetahui pemanfaatan alat tes wais dalam diagnosis asesmen klinis karena Wais memiliki kompetensi dalam menilai kemampuan kognitif individu yang sangat unggul. Kami mengangkat topik ini karena keunggulan dari tes WAIS tidak hanya mengukur tingkat kecerdasan saja, tetapi juga menjadi alat diagnosis bagi asesmen klinis. Kemampuan WAIS dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan individu, neuropsikologis, asesmen psikologi, dan fungsi diagnostik lainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan sinonim dari kajian pustaka, tinjauan pustaka, landasan teori, kajian teoritis, dan telaah pustaka. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data-data penelitian ini berasal dari hasil-hasil dari penelitian sebelumnya yang sudah di publish melalui artikel jurnal, buku, dan rujukan yang berkesinambungan dengan topik penelitian. Dalam studi literatur ini didapatkan hasil bahwa pemanfaatan tes Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS) untuk diagnosa klinis diantaranya yaitu, digunakan untuk melihat indikasi penyakit pada pasien psikiatri,, skrining adanya Alzheimer's Dementia (AD) , alat untuk melihat perbandingan antara orang dengan thalasemia beta minor dengan orang yang normal, dan sebagai alat untuk mengetes dari gangguan trikotilomania Kata kunci: Intelegensi, WAIS, Diagnosis Asesmen Klinis
MEMBANGUN DESA WISATA KEBANGSAAN DENGAN PENDEKATAN KIPAS (KREATIF, INOVATIF, PARTISIPATIF, DAN KOLABORATIF) MENUJU DESA CERDAS, MANDIRI, DAN BERKELANJUTAN Sri Untari; Agung Hariyono; Nindyawati Nindyawati; Alfan Bramantya; Kanzenna Kurnia Ashshiddieqy; Aliyah Ardhana Riswari
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 3 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i3.849-864

Abstract

Pengembangan desa wisata menjadi suatu tantangan yang kompleks dan menuntut pendekatan yang inovatif serta berorientasi pada partisipasi masyarakat. Artikel ini membahas pengalaman Desa Wonorejo, Situbondo, dalam membangun desa wisata "Kebangsaan" dengan menerapkan pendekatan KIPAS (Kreatif, Inovatif, Partisipatif, dan Kolaboratif). Tujuan utama kegiatan ini adalah menciptakan desa wisata yang cerdas, mandiri, dan berkelanjutan. Sedangkan tujuan kegiatan adalah 1) Pemberdayaan Pemdes dalam membangun kemitraan; 2) Pendampingan dan pelatihan PKK, Karang Taruna, POKDARWIS dalam produksi merchandise, dan home industry; 3) Pendampingan BUMDes dalam mengelola usaha dan mengurus badan Hukum; 4) Pengembangan model desa wisata “Kebangsaan”.  Metode pelaksanaan sosialisasi tentang desa wisata kebangsaan. Fasilitasi dan pendampingan perangkat desa dalam pengembangan kemitraan dengan stakeholders internal dan eksternal. Pendampingan BUMDes dalam penyusunan Rencana Strategis. Pendampingan dan pelatihan PKK, Karang Taruna dan Pok DARWIS dalam membuat merchandise. dan pengembangan model desa wisata kebangsaan untuk menjadi desa cerdas (smart village), mandiri berkelanjutan. Hasil kegiatan mencerminkan pencapaian signifikan dalam Penguatan kapabilitas aparat desa dalam mengembangkan kemitraan secara internal dengan stakeholders lokal dan eksternal dengan perguruan tinggi. BUMDes berbadan Hukum dan mampu membuat rencana strategis. Jangka pendek dan panjang. PKK, Karang Taruna dan PokDarwis dapat membuat merchandise untuk melengkapi cindera mata desa wisata kebangsaan. Model KIPAS (Kreatif, Inovatif, Partisipatif dan Kolaboratif) dapat ditetapkan untuk kemajuan desa wisata kebangsaan.