Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN MAKANAN SIAP SAJI DAN STATUS GIZI PADA SISWA Lidyawati Anis; Sofyawati D. Talibo; Fitri Yani Arbie; Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 6, No 1 (2020): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v6i1.471

Abstract

ABSTRACT Fast Food is a food that contains high calories, high fat and low fiber. High consumption of fast food is thought to cause obesity because of the content of fast food. Various foods that are classified as fast food include french fries, fried chicken, hamburgers, soft drinks, pizza, hot dogs, donuts, and others. This study to determine the description of knowledge about fast food and nutritional status of adolescents in SMA 1 Kabila, Kabupaten Bone Bolango. The research method uses descriptive research to describe knowledge about fast food and nutritional status of adolescents with a sample of 92 adolescents. The results that the knowledge was good as many as 60 people (78.9%), 9 people (11.8%) enough and 7 people (9.2%) lacking. Nutritional status in the less category as many as 24 people (26.1%), the Normal category as many as 58 people (63%), the more category as many as 8 people (8.7%) and the obesity category as many as 2 people (2.2%). The conclusion of this study is that most teenagers have good knowledge about fast food and the nutritional status of adolescents in the normal. ABSTRAK Makanan siap saji atau fast food merupakan makanan yang mengandung tinggi kalori, tinggi lemak dan rendah serat. Konsumsi yang tinggi terhadap makanan cepat saji diduga dapat menyebabkan obesitas karena kandungan dari makanan cepat saji tersebut. Berbagai makanan yang tergolong makanan cepat saji antara lain kentang goreng, ayam goreng, hamburger, soft drink, pizza, hotdog, donat, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan tentang Makanan Siap Saji dan Status Gizi Remaja di SMA 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian Deskriptif  untuk menggambarkan pengetahuan tentang makanan siap saji dan status gizi remaja dengan jumlah sampel 92 orang remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuannya baik sebanyak 60 orang (78.9%), Cukup sebanyak 9 orang (11.8%) dan yang Kurang sebanyak 7 orang (9.2%). Status Gizi kategori kurang sebanyak 24 orang (26,1%), kategori Normal sebanyak 58 orang (63%), kategori lebih sebanyak 8 orang (8,7%) dan kategori obesitas sebanyak 2 orang (2,2%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar siswa berpengetahuan baik dengan status gizi normal. 
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI USIA 6-24 BULAN Anisa Dyahpratiwi Sadu; Indra Domili; Nangsih S. Slamet; Sofyawati D. Talibo
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 5, No 2 (2019): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v5i2.475

Abstract

ABSTRACT  Complementary feeding (MP-ASI) is food and drink given to a child in addition to breast milk uring the weanin period. This research aims to investigate mother’s knowledge about complementary feeding to 6-24 months of age, in the working area of Puskesmas Telaga Jaya, Gorontalo District. This is a descriptive research in describing the variables, and a questionnaire is given to obtain the data. The results are: mothers who have good knowledge on giving complementary feeding to 6-24 months of age child were 33 (41.25%), those who have just enough knowledge were 24 (30%), and those who have lack of knowledfe were 23 (28.75%). Therefore, it can be concluded that most of the mothers with a child in the working area of Puskesmas Telaga Jaya have good knowledge about complmentary feeding to 6-24 months of age child. ABSTRAK  MP-ASI adalah makanan atau minuman selain ASI yang mengandung zat gizi yang diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding) yaitu pada saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Pemberian MP-ASI pada Bayi Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo.  Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian Deskriptif dengan menggambarkan variabel pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo. Pengumpulan data pemberian ASI Eksklusif diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo pengetahuan baik mengenai pemberian MP-ASI berjumlah 33 orang (41,25%), pengetahuan cukup 24 (30%) dan pengetahuan kurang baik berjumlah 23 orang (28,75%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sebagian besar ibu bayi memiliki pengetahuan tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Talaga Jaya Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo termasuk dalam kategori baik.  
GAMBARAN ASUPAN PROTEIN DAN ZAT BESI PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 10 KOTA GORONTALO Firka Kartasasmita Djafar; Indra Domili; Fitri Yani Arbie
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 7, No 1 (2021): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v7i1.458

Abstract

Female adolescent is a group of people that is prone to suffering anemia. Its common causes are consuming l ots of plant-based food rather than animal-based food, restricting food intake due to wishing to be slim, the monthly cycle of menstruation, and iron excretion through feces. The objective of the research was to identify the protein and iron intake at female adol escents at SMP Negeri 10 Gorontalo City. The research was descriptive survey type. The data were collected using 24-hour recall form at female adolescents at SMP Negeri 10 Gorontalo City. The research was conducted in October 2019. The research samples were 60 female adolescents. The finding of research showed that the protein intake at female adolescents with the most number was a minimum or very poor category for 52 people (86,7%), poor category for 8 people (13,3%), as well as normal or exceeded category (0%). Meanwhile, the iron intake at female adolescents with the most number was a minimum or very poor category for 57 people (95%) and fair category for 3 people (5%). The conclusion of this study is that protein and iron intake in female adolescents falls into the category of severely deficient and lackingRemaja putri merupakan kelompok yang rawan menderita anemia, hal ini karena umumnya lebih banyak mengkonsumsi makanan nabati dibandingkan makananan hewani, membatasi asupan makan karena ingin tampil langsing, siklus menstruasi setiap bulan dan eksresi zat besi melalui feses. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi asupan protein dan zat besi pada remaja putri   di SMP Negeri 10 Kota Gorontalo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey deskriptif. Pengumpulan data menggunakan formulir recall 24 H pada remaja putri   di SMP Negeri 10 Kota Gorontalo. Penelitian di lakukan pada bulan Oktober tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian remaja putri yang berjumlah 60 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan protein pada remaja putri dengan jumlah terbanyak yaitu kategori minimal atau sangat kurang yakni sebanyak 52 orang (86,7%), kategori kurang sebanyak 8 orang (13,3%), kategori sesuai atau normal dan lebih tidak ada (0%). Sedangkan asupan zat besi pada remaja putri dengan jumlah terbanyak yaitu kategori minimal atau sangat kurang sebanyak 57 orang (95%) dan kategori cukup yaitu sebanyak 3 orang (5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa asupan protein dan zat besi pada remaja wanita termasuk dalam kategori sangat kurang dan kurang.
KEMITRAAN DALAM PENCEGAHAN OBESITAS DI MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA PINOGU PROVINSI GORONTALO Arifasno Napu; Indra Domili; Zulfiayu Sapiun; Anna Y. Pomalingo; Novian Swasono Hadi
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): November: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v3i2.16734

Abstract

Kegemukan dan obesitas cenderung meningkat dari masa ke masa. Ini dapat menjadi faktor risiko terjadinya berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, ginjal, hipertensi, gout, dan penyakit lainnya. Penyebabnya banyak faktor diantaranya pengetahuan gizi, pola makan dan aktivitas fisik. Keadaan ini dapat dialami oleh siapa saja apalagi masih dimasa pandemi Covid-19. Oleh karena itu Program Studi Gizi Poltenik Kesehatan Kementerian Kesehatan Gorontalo melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Pinogu Kecamatan Pinogu Kabupaten Bone Bolango. Kebaruan kegiatan ini adalah melakukan kemitraan dalam pencegahan obesitas di masa pandemic Covid-19. Tujuan kegiatan yaitu meningkatkan pengetahuan para kader gizi tentang kegemukan dan obesitas, sehingga dapat mengimplementasikan pengetahuannya ke dalam hidup sehari-hari serta menyampaikan kepada masyarakat di wilayahnya. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu penyuluhan dalam bentuk presentasi dan diskusi tentang obesitas berbasis lokal, dengan materi: pengertian obesitas, penyebab obesitas, dampak obesitas, pencegahan dan penaatalaksanaan obesitas berdasarkan potensi lokal. Hasil penyuluhan, peserta penyuluhan yang terdiri para kader gizi mendapatkan tambahan pengetahuan dan pemahaman tentang obesitas dan makanan yang seimbang berbasis lokal. Kesimpulan strategis untuk mencegah obesitas dimasa pendemi covid-19 dibutuhkan kemitraan dan dukungan kegiatan dalam bentuk penyuluhan dan diskusi yang berkesinambungan.Kata kunci: Desa Pinogu; Kemitraan; Obesitas; Penyuluhan  
GAMBARAN STATUS GIZI DAN PRESTASI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Dilla Fadlila Hasania; M. Anas Anasiru; Misnati Misnati; Novian Swasono Hadi; Indra Domili
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 1 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i1.576

Abstract

Adolescents are one of the nutritionally vulnerable groups because adolescents are in a growth or development cycle that requires nutrients in larger amounts than other age groups. Nutritional status is the condition of the body as a result of food consumption and use of nutrients.This study aims to describe the nutritional status and achievement of high school students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bone Bolango District. This research method uses a descriptive survey method, namely a survey conducted to describe the variables studied. The population is 46 students and a sample of 30 students. The independent variable is the learning achievement of high school students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bone Bolango Regency. The results of the study: 7 students (23.4%) with poor nutritional status, 18 students (60%) with good/normal nutritional status, 4 students (13.3%) with overweight nutritional status and 1 student with obesity nutritional status (3.3%). Student achievement with high report card scores is 20 people (66.4%), moderate report card scores are 9 people (30.3%), and low report card scores are 1 person (3.3%).Most high school students in Tanggilingo Village, Kabila District, Bonebolango Regency have normal nutritional status and high academic achievement.Remaja  termasuk salah satu kelompok rentan gizi karena remaja berada pada siklus pertumbuhan atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok umur yang lain, status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan pengunaan zat-zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Status Gizi  Dan Prestasi Siswa Sekolah Menengah Atas Di Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango. Metode penelitian ini menggunakan metode survey deskritif, yaitu survey yang dilakukan untuk menggambarkan variable yang diteliti. Populasi sebanyak 46 siswa dan sampel 30 siswa. Variable mandiri yaitu prestasi belajar siswa sekolah menengah atas di Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.Siswa dengan status gizi kurang sebanyak 7 siswa (23,4%), status gizi baik/normal sebanyak 18 siswa(60%), status gizi lebih sebanyak 4 siswa (13,3%) dan status gizi obesitas sebanyak 1 siswa (3,3%). Prestasi belajar siswa dengan nilai raport tinggi yaitu 20 orang (66,4%), nilai raport sedang 9 orang (30,3%), dan nilai raport rendah 1 orang (3,3%). Sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas di Desa Tanggilingo Kecamatan Kabila Kabupaten Bonebolango memiliki status gizi yang normal dan prestasi belajar tinggi.