Fatkhanuddin Aziz, Fatkhanuddin
Program Studi Teknologi Veteriner Departemen Teknologi Hayati Dan Veteriner Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Genetic Determination and Clonal Relationships of Staphylococcus aureus Isolated from Dairy Cows in Baturraden, Central Java, Indonesia Fatkhanuddin Aziz; Siti Isrina Oktavia Salasia; Mitra Slipranata
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 19, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.496 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.9302

Abstract

Cases of mastitis in cows at Baturraden are leading to signifi cant and ongoing problems due to reducedproduction and lower milk quality. This study was designed to identify which of selected virulence determinantgenes of S. aureus are involved in the Baturraden infection, and to determine the clonal relationship amongthese isolates. Seventeen isolates were identifi ed as S. aureus based on their biochemical properties and speciesspecifi city for 23S rRNA and nuc genes. S. aureus isolates were genotypically characterized for the selectedvirulence determinants: coa, clfA, fnbA, fnbB, cap5, spa IgG and spa X- region genes. Clonal relationship analysisamong isolates was carried out using AFLP and results compared with previously confi rmed relationshipsbetween selected S. aureus isolated from other regions. The results show that eight isolates contain all thegenes, but six isolates lack fnbB and two isolates lack cap5 genes. AFLP analysis showed that all isolates of S.aureus originating from cows in Baturraden belong to one cluster. This study provides additional knowledgeabout S. aureus infection in Baturraden cows, including the number of virulence determinant genes that mayplay a role in pathogenicity.
Deteksi Gen Penyandi Sifat Resistensi Metisilin, Penisilin dan Tetrasiklin pada Isolat Staphylococcus aureus Asal Susu Mastitis Subklinis Sapi Perah Fatkhanuddin Aziz; Fajar Budi Lestari; Sarah Nuraidah; Endah Purwati; Siti Isrina Oktavia Salasia
Jurnal Sain Veteriner Vol 34, No 1 (2016): Juni
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.058 KB) | DOI: 10.22146/jsv.22816

Abstract

Detection of gene encoding resistance of bacteria could be used as an accurate method to determine resistance of Staphylococcus aureus which is causing mastitis in dairy cows to the several antibiotics. This research aimed to detect the gene encoding resistance of methicillin, penicillin and tetracycline from identified S. aureus. Sixty milk samples were collected from subclinical mastitis of cows from various dairy farming in Yogyakarta. Isolation and identification of S. aureus based on the culture, Gram staining and biochemical test. Phenotypes of S. aureus resistances against antibiotics were carried out by disc diffusion method, meanwhilespecies specific gene of S. aureus and the gene encoding methicillin, penicillin and tetracycline were confirmed by PCR method. The results showed 11 isolates representing of Methicillin Susceptible Staphylococcus aureus (MSSA) could be identified, wherein 5 isolates were harboring both of penicillin and tetracycline resistant genes respectively.
Deteksi Staphylococcus aureus dan Staphylococcus sp. Secara Langsung Dari Susu Segar Kambing Peranakan Etawa dengan Teknik PCR Fatkhanuddin Aziz; Fajar Budi Lestari; Sarah Nuraida S; Endah Purwati; Siti Isrina Oktavia Salasia
Jurnal Sain Veteriner Vol 38, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.53802

Abstract

Genus Staphylococcus merupakan salah satu patogen bakteri penyebab mastitis yang menyebabkan kerugian ekonomi pada kambing Peranakan Etawa. Diantara Staphylococcus sp. yang dapat tumbuh dengan baik dalam susu segar, diketahui Staphylococcus aureus dapat membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi (food borne disease) karena kemampuannya dalam memproduksi enterotoksin yang tahan terhadap enzim pencernaan maupun pemanasan. Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi Staphylococcus sp. dan S. aureus secara langsung dari susu kambing peranakan etawa dengan teknik PCR.Metode yang dilakukan adalah mengekstraksi DNA dari 60 sample susu segar dengan prinsip spin column-based nucleic acid purification dan kemudian dilakukan amplifikasi gen spesifik 23S rRNA Staphylococcus sp. dan S. aureus. Hasil PCR diketahui 37 (61%) sampel susu positif mengandung Staphylococcus sp. dan hanya 1 (1,6%) sampel mengandung S. aureus. Metode deteksi dengan PCR dapat digunakan untuk mendeteksi kontaminan Staphylococcus sp. dan S. aureus dengan waktu yang singkat
Identifikasi Molekuler Bakteri Staphylococcus sp. dan Staphylococcus aureus Penyebab Mastitis Subklinis pada Ternak Kambing Perah Clara Ajeng Artdita; Fatkhanuddin Aziz; Nurulia Hidayah; Achmad Fauzi; Triastuti Septi Wulandari; Reza Luthfi Hamid
Jurnal Sain Veteriner Vol 39, No 2 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.60557

Abstract

Mastitis merupakan radang pada glandula mammae (ambing) ternak perah. Mastitis tipe subklinis sering dikaitkan pada kejadian mastitis di peternakan ruminansia kecil seperti kambing perah (kambing Peranakan Etawah, Saanen, dan Sapera). Patogen utama yang berperan dalam kejadian mastitis ini adalah genus Staphylococcus. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi bakteri Staphylococcus sp. dan Staphylococcus aureus sebagai penyebab mastitis subklinis pada kambing perah dengan menggunakan metode polymerase  chain reaction (PCR). Tahapan metode yang dilakukan adalah ekstraksi DNA dengan teknik spin-collumn system terhadap 26 isolat bakteri yang telah dilakukan uji biokimia sebelumnya dan amplifikasi gen spesifik 23s rRNA Staphylococcus sp. dan Staphylococcus aureus, serta methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA), dilanjutkan dengan visualisasi menggunakan UV-transluminator. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 12 isolat sampel teridentifikasi Staphylococcus sp. dan 1 diantaranya teridentifikasi Staphylococcus aureus. Isolat yang teridentifikasi Staphylococcus aureus bukan termasuk MRSA.