Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI TOKSISITAS EMPAT DAUN TANAMAN OBAT DENGAN METODE BST (BRINE SHRIMP TEST) Basuki, Dewy Resty; Sari, Fita
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.527 KB)

Abstract

Latar belakang: Uji Brine Shrimp Test (BST) merupakan metode awal yang digunakan untuk melihat adanya toksisitas. Metode ini juga dapat digunakan untuk skrining aktivitas farmakologi dari ekstrak tanaman obat. Daun adalah bagian dari tanaman obat yang banyak digunakan. Tujuan: Mengetahui toksisitas empat daun tanaman obat yang telah diketahui aktivitas farmakologinya. Metode: Uji toksisitas ekstrak etanol empat daun tanaman obat dengan metode Brine Shrimp Test (BST). Jumlah sampel total untuk penelitian EEDGC 300 ekor larva Artemia salina Leach. Tiap kelompok terdiri dari sepuluh ekor larva dengan lima replikasi dengan konsentrasi ekstrak EEDGC 0, 60, 120, 180, 240, dan 300 ppm. Kekasaran permukaan diukur dengan Surface Roughness Tester dan hasilnya diuji statistik dengan One Way Anova. Hasil: Ekstrak daun gelombang cinta, EEDM, EEDTA, dan EEDT memiliki efek toksik terhadap larva Artemia salina Leach dengan harga LC50 berturut-turut adalah 216,5; 10,7; 249 ; dan 208,6 ppm. Simpulan dan saran: EEDGC, EEDM, EEDTA, dan EEDT berpotensi toksik terhadap Artemia salina Leach. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan dengan minuman bersoda karena dapat menyebabkan abrasi dan menurunkan kekerasan permukaan.
MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM MEMBENTUK OBJEK MELALUI KARDUS GEOMETRI Sari, Fita; Nurhayati, Nurhayati; Salim, Salim
Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO Vol 2, No 2: Juli 2019
Publisher : Jurusan PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.605 KB) | DOI: 10.36709/jrga.v2i2.8364

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dalam membentuk objek melalui kardus geometri di Kelompok B TK Kondowa Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tahapan dalam penelitian ini mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksaan Tindakan, (3) Observasi dan evaluasi, dan (4) Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik Kelompok B TK Kondowa Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton yang berjumlah 15 orang anak didik yang terdiri atas 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan dengan rentang 5-6 tahun.Temuan penelitian terhadap hasil belajar anak didik tentang peningkatan kreativitas dalam membentuk objek melalui kardus geometri diperoleh persentase ketercapaian pada siklus I sebesar 66,7% dan pada siklus II meningkat menjadi 93,3%. Sedangkanpada aktivitas belajar anak didik siklus I dari 57,1% pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 92,8%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas dalam membentuk objek di kelompok B TK Kondowa Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton dapat ditingkatkan melalui kardus geometri.                                                               Kata kunci: Kreativitas, Membentuk Objek, Kardus Geometri
Sosialisasi Pemakaian Obat Cacing Pada Posyandu Balita wiyono, anang setyo; Sari, Fita; Restuaji, Ibnu Muhariawan; Saputra, Sony Andika
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Penyakit cacingan masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama penyakit cacingan yang ditularkan melalui tanah, yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (cacing tambang). Lebih dari 1,5 miliar orang, atau 24% dari populasi dunia, terinfeksi cacingan ini. Prevalensi cacingan di Indonesia bervariasi antara 2,5% - 62%. Penanggulangan cacingan diarahkan pada pemutusan rantai penularan cacingan, yaitu kelompok usia balita dan anak usia sekolah,  dengan  1) pemberian obat massal pencegahan cacingan kelompok rentan untuk menghentikan penyebaran telur cacing dari penderita ke lingkungan sekitarnya, 2) peningkatan higiene sanitasi, dan 3) pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi kesehatan. Tujuan: Melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ini maka diadakan sebuah kegiatan sosialisasi mengenai penyakit cacingan dan cara minum obat cacing yang benar. Metode: Penyebaran kuesioner pada ibu-ibu Posyandu Balita. Hasil: tingkat pengetahuan peserta mengenai penyakit cacingan mengalami peningkatan dari sebelum sosialisasi sebesar 45% dan sesudah sosialisasi sebesar 85%. Sedangkan tingkat pengetahuan peserta mengenai cara minum obat cacing yang benar juga mengalami peningkatan dari sebelum sosialisasi sebesar 54,5% dan sesudah sosialisasi sebesar 93,5%. Data perilaku masyarakat Desa Joho memiliki kebiasaan hidup sehat sebesar 89%. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan dan kebiasaan hidup masyarakat Desa Joho masuk dalam kategori baik.
GAMBARAN KARAKTERISASI DARI EKSTRAK ETANOL LIMBAH RAMBUT JAGUNG MANIS (Zea mays L.) Sholicha, Yuyun Nikmatus; Sari, Fita; Aryantini, Dyah
As-Syifaa Jurnal Farmasi Vol 13, No 2 (2021): AS-SYIFAA JURNAL FARMASI
Publisher : Fakultas Farmasi UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/jifa.v13i2.719

Abstract

Traditional plants in Indonesia, have a variety of benefits to overcome various diseases. For example, sweet corn hair waste (Zea mays L), was the residue from corn which is usually used for culinary purposes. Corn silk in previous studies was thought to have pharmacological activity as anti-inflammatory, antidiabetic, and antihypertensive. This study aims to determine the characterization of the ethanol extract of sweet corn hair waste in a hilly area of Kediri, East Java. Characterization to determine the content of active compounds in the ethanol extract of sweet corn hair waste and to ensure the quality of corn hair waste extract when it will be used as raw material for traditional medicine. Characterization includes specific parameters such as screening for metabolites in plant extracts using Thin Layer Chromatography (TLC) and non-specific parameters including determination of water content and specific gravity. The sample used was ethanol extract of sweet corn hair waste (EELRJM) obtained from the hilly area of Kediri, East Java. The results of the specific parameters of the secondary metabolite compound test by TLC indicated that EELRJM contains quercetin compounds of the flavonoid group. Non-specific parameters resulted that the water content of EELRJM did not meet the requirements of the extract monograph because it was suspected that there was an influence on the weather including rainfall.