Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Leksikon Gender Bermuatan Kearifan Lokal Pada Materi Variasi Bahasa Mata Kuliah Sosiolinguistik Syamsinas Jafar; Syahbuddin Syahbuddin; Nasaruddin M. Ali; Aswandikari Aswandikari; Kaharuddin Kaharuddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.592

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan bahan ajar dalam mata kuliah sosiolinguistik pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonessia FKIP Universitas Mataram. Penelitian ini bertujuan (a) merancang bahan ajar leksikon gender bahasa Sasak yang bermuatan nilai kearifan lokal pada materi variasi bahasa mata kuliah sosiolinguistik menjadi produk/model bahan ajar, (b) mengetahui  keefektifan dan kelayakan bahan  ajar leksikon gender bahasa Sasak bermuatan nilai kearifan lokal pada materi variasi bahasa mata kuliah sosiolinguistik digunakan sebagai produk/model bahan ajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini jenis kualitatif berupa penelitian pengembangan R and D (Research and Development) dengan pendekatan model ADDIE. Model ADDIE ini dilaksanakan mengikuti langkah-langkah pengembangan yaitu (1) analisis (analize), (2) disain (design), (3) pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan rancangan produk/model bahan ajar leksikon gender bahasa Sasak yang bermuatan kearifan lokal dalam submateri variasi bahasa gender pada mata kuliah sosiolinguistik dengan prosentase sangat baik (93,75) berdasarkan hasil validasi para ahli. Sebagai produk/model, bahan ajar ini telah diimplementasikan dan dievaluasi pada kelas besar mahasiswa pada mata kuliah sosiolinguistik, dengan kategori keefektifan dan kelayakan baik dengan prosentase 74, 4%.   Bahan ajar leksikon gender bahasa Sasak bermuatan kearifan lokal sebagai produk telah dicantumkan dalam RPS mata kuliah sosiolinguistik sebagai submateri pada materi variasi bahasa gender.  
Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel Waktu Aku Sama Mika Karya Indi Sugar: Perspektif Humanistik Abraham Maslow Dea Fitri Indriani; Aswandikari Aswandikari; M. Syahrul Qodri
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.901

Abstract

Novel Waktu Aku Sama Mika merupakan salah-satu novel populer tahun 2010. Novel ini mengangkat tentang kisah nyata hubungan asmara antara Indi dengan Mika yang hidup dengan keterbatasan, dikemas dengan bahasa sederhana tetapi juga inspiratif untuk novel yang tergolong dalam teenlit atau novel populer tersebut (Ardhani, 2022). Salah satu yang menarik untuk diteliti adalah menganalisis perjuangan tokoh utama yang terkandung dalam novel Waktu Aku Sama Mika menggunakan kajian psikologi sastra pendekatan teoritik humanitik Abraham maslow dengan judul penelitian: “Psikologi Tokoh Utama dalam Novel Waktu Aku Sama Mika: Perspektif Humanistik Abraham Maslow”. bertujuan untuk mendeskripsikan psikologis tokoh Indi dalam novel Waktu Aku Sama Mika.  Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa kutipan atau dialog tokoh Indi yang terdapat dalam novel Time Aku Sama Mika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) karakter Indi adalah pribadi yang kuat dan optimis (2) hasil analisis psikologis karakter Indi berdasarkan studi humanistik Abraham Maslow menunjukkan bahwa kebutuhan terpenuhi dengan baik.
Pengembangan Bahan Ajar Leksikon Gender Bermuatan Kearifan Lokal Pada Materi Variasi Bahasa Mata Kuliah Sosiolinguistik Syamsinas Jafar; Syahbuddin Syahbuddin; Nasaruddin M. Ali; Aswandikari Aswandikari; Kaharuddin Kaharuddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4b (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4b.592

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan bahan ajar dalam mata kuliah sosiolinguistik pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonessia FKIP Universitas Mataram. Penelitian ini bertujuan (a) merancang bahan ajar leksikon gender bahasa Sasak yang bermuatan nilai kearifan lokal pada materi variasi bahasa mata kuliah sosiolinguistik menjadi produk/model bahan ajar, (b) mengetahui  keefektifan dan kelayakan bahan  ajar leksikon gender bahasa Sasak bermuatan nilai kearifan lokal pada materi variasi bahasa mata kuliah sosiolinguistik digunakan sebagai produk/model bahan ajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini jenis kualitatif berupa penelitian pengembangan R and D (Research and Development) dengan pendekatan model ADDIE. Model ADDIE ini dilaksanakan mengikuti langkah-langkah pengembangan yaitu (1) analisis (analize), (2) disain (design), (3) pengembangan (development), implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan rancangan produk/model bahan ajar leksikon gender bahasa Sasak yang bermuatan kearifan lokal dalam submateri variasi bahasa gender pada mata kuliah sosiolinguistik dengan prosentase sangat baik (93,75) berdasarkan hasil validasi para ahli. Sebagai produk/model, bahan ajar ini telah diimplementasikan dan dievaluasi pada kelas besar mahasiswa pada mata kuliah sosiolinguistik, dengan kategori keefektifan dan kelayakan baik dengan prosentase 74, 4%.   Bahan ajar leksikon gender bahasa Sasak bermuatan kearifan lokal sebagai produk telah dicantumkan dalam RPS mata kuliah sosiolinguistik sebagai submateri pada materi variasi bahasa gender.  
Psikologi Tokoh Utama Dalam Novel Waktu Aku Sama Mika Karya Indi Sugar: Perspektif Humanistik Abraham Maslow Dea Fitri Indriani; Aswandikari Aswandikari; M. Syahrul Qodri
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.901

Abstract

Novel Waktu Aku Sama Mika merupakan salah-satu novel populer tahun 2010. Novel ini mengangkat tentang kisah nyata hubungan asmara antara Indi dengan Mika yang hidup dengan keterbatasan, dikemas dengan bahasa sederhana tetapi juga inspiratif untuk novel yang tergolong dalam teenlit atau novel populer tersebut (Ardhani, 2022). Salah satu yang menarik untuk diteliti adalah menganalisis perjuangan tokoh utama yang terkandung dalam novel Waktu Aku Sama Mika menggunakan kajian psikologi sastra pendekatan teoritik humanitik Abraham maslow dengan judul penelitian: “Psikologi Tokoh Utama dalam Novel Waktu Aku Sama Mika: Perspektif Humanistik Abraham Maslow”. bertujuan untuk mendeskripsikan psikologis tokoh Indi dalam novel Waktu Aku Sama Mika.  Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa kutipan atau dialog tokoh Indi yang terdapat dalam novel Time Aku Sama Mika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) karakter Indi adalah pribadi yang kuat dan optimis (2) hasil analisis psikologis karakter Indi berdasarkan studi humanistik Abraham Maslow menunjukkan bahwa kebutuhan terpenuhi dengan baik.
PENYULUHAN KEMAMPUAN PIRANTI KEBAHASAAN GURU SMP/MTS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS TEKS DI KOTA MATARAM Sukri Sukri; Burhanuddin Burhanuddin; Aswandikari Aswandikari; Nasaruddin Ali
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2022): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.749 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v5i1.3161

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat (abdimas) ini berisi tentang cara mengatasi ketidakmampuan guru bahasa Indonesia SMP/MTs di Kota Mataram dalam penggunaan piranti kebahasaan dan tujuan sosial teks teks anekdot dan teks eksposisi. Kaitan dengan hal tersebut telah dilakukan penyuluhan tentang jenis dan pemakaian piranti kebahasaan serta tujuan sosial teks anekdot dan teks eksposisi, pada 7 September 2021 bertempat di SMPN 3 Mataram. Kegiatan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan dengan metode koordinasi, koordinasi, komunikasi, presentasi, diskusi, dan unjuk kerja. Pada tahap persiapan telah dilakukan kegiatan koordinasi dengan pihak sekolah, penyiapan tempat dan fasilitas kegiatan, koordinasi dengan peserta kegiatan (melibatkan 30 guru bahasa Indonesia), serta penyiapan bahan penyuluhan (piranti kebahasaan dan tujuan sosial teks anekdot dan eksposisi). Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan inti berupa penyampaian materi penyuluhan yang mencakup piranti kebahasaan dan tujuan sosial teks anekdot dan teks eksposisi. Bahwa piranti kebahasan yang belum optimal dikuasai untuk teks anekdot adalah keterangan waktu, kata kerja material, kata penghubung/konjungsi kronologis dan konjungsi penerang/penjelas (konjungsi intrakalimat: karena, tanpa, seperti, yang, antarkalimat: dia, nya, serta antara kalimat: sedangkan, lalu, setelah. Untuk teks eksposisi, piranti kebahasaan yang belum optima; dikuasai adalah penggunaan pronominal (-nya, ia, dia, kamu), penggunaan leksikal (verba, ajdektiva, advervia/keterangan), dan penggunaan konjungsi. Tujuan sosial teks anekdot adalah menceritakan beragai reaksi emosional dalam sebuah cerita dan struktur teksnya meliputi pengenalan/orientasi, masalah/komplikasi, reaksi. Adapun teks eksposisi memiiki tujuan sosial mendebat suatu sudut pandang dan memiliki struktur: tesis, argumentasi, reiterasi (pernyataan ulang tesis dengan pernyataan lain).
KAJIAN METAFORA NOVEL ‘’TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK ‘’ KARYA HAMKA Marjannah Marjannah; Aswandikari Aswandikari; Johan Mahyudi
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i3.1807

Abstract

Makalah ini membahas metafor yang yang ada di dalam novel Tenggelamnya Kapal Van Der Wjik karya Hamka. Makalah ini ditulis berdasarkan penelitian kualitatif dengan menggunakan teori semiotika. Ditemukan bahwa ada sejumlah metafor yang dipakai oleh penulisnya. Jenis-jenis metafor tersebut cukup beragam yaitu: metafora antromorfik, metafor kehewanan, metafor abstrak ke konkrit, dan metafor sinestesia. Hal ini menjadikan karya ini “indah” secara penyajian kebahasaannya, di samping indah atau estetis secara isi cerita. Dengan demikian, keberadaan metafor yang muncul dalam karya novel tersebut menjadikan karya fiksi ini semangat memperkuat bahwa karya novel ini ddapat dikategorikan sebagai karya utama (masterpiece)
Dinamika Kepribadian Tokoh Amba Dalam Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak Dan Implementasinya Terhadap Pembelajaran Sastra di SMA Nurul Mutmainnah; Johan Mahyudi; Aswandikari Aswandikari
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 9, No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Mandala Edcation (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jime.v9i3.5244

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang fokus kepada bagaimanakah dinamika kepribadian tokoh utama dalam novel Amba karya Laksmi Pamuntjak dan Implementasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA berdasarkan kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dinamika kepribadian tokoh utama dalam novel Amba karya Laksmi Pamuntjak berdasarkan kajian Psikoanalisis Sigmund Freud dan menjelaskan implementasi tokoh Amba terhadap pembelajaran sastra di SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan sumber data dalam penelitian ini yaitu novel Amba karya Laksmi Pamuntjak. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan metode baca dan catat. Metode analisis data yang digunakan adalah teori psikoanalisis Sigmund Freud pada aspek dinamika kepribadian yang terdiri dari id ke ego, dan id ke superego. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa struktur kepribadian tokoh utama Amba dipengaruhi oleh id ke ego dan id ke superego. Adapun mengenai Id ke Ego yang berhubungan dengan kenikmatan, penalaran, penyelesaian masalah, mengambil keputusan, menghindari ketidaknyamanan. Selanjutnya mengenai Id ke Superego yaitu berhubungan pula dengan pengendalian, hukuman, peringatan, pujian, dan menghindari ketidaknyamanan. Kemudian implementasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA dengan disertai silabus, RPP, KD dan bahan ajar lainnya. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan, masukan, dan media informasi bagi mahasiswa lainnya.
Asal Mula Bahasa Menurut Perspektif Dialektika Hegel: Pendekatan Filsafat Sejarah Hasanuddin Chaer; Ahmad Sirulhaq; Sukri Sukri; Syamsinas Jafar; Aswandikari Aswandikari; Mahmudi Efendi; Ratna Yulida Ashriany; Muh. Khairussibyan
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v7i2.21991

Abstract

This article outlines a view of the origins of language according to Hegel's dialectical perspective. This stems from the author's understanding of Hegel's concept which states that the substance of the mind originates from the spirit. This article explains that history originates from a spirit that introduces itself through thought and intuition. In this context, the activity of speaking has higher value than the written word; and listening activities have higher meaning than reading activities. Therefore, intelligence-linguistics crosses historical and cultural periods, developing from the free movement and power of the mind. Researchers use four stages of the historical method, namely heuristics, verification, interpretation and historiography. This article uses Hegel's dialectical theory with a historical philosophy approach. This research aims to interpret Hegel's dialectical logic and philosophical ideas in understanding the emergence of language, as a linguistic interaction. The results of this research show that, by utilizing dialectical and intuitive logic, one can hear the intuitive phenomenon of the existence of language features such as utterances, words and abstract phonemes. On that basis, someone is able to explain and express verbal or linguistic expressions flexibly in a concrete discourse event. On this basis, someone is able to think epistemologically and linguistically.Artikel ini menguraikan pandangan tentang asal mula munculnya bahasa menurut perspektif dialektika Hegel. Hal ini bermula dari pemahaman penulis tentang konsep Hegel yang menyatakan bahwa substansi pikiran bersumber dari roh. Artikel ini menjelaskan bahwa sejarah bersumber dari roh yang mengenalkan dirinya melalui pikiran dan intuisi. Dalam konteks ini, aktivitas berbicara lebih tinggi nilainya daripada kata-kata yang tertulis; dan aktivitas mendengar lebih tinggi maknanya daripada aktivitas membaca. Oleh karena itu, inteligensi-linguistik melintasi periode sejarah dan budaya, yang berkembang dari gerakan dan kekuatan pikiran yang bebas. Peneliti menggunakan empat tahapan metode sejarah (historical method), yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan logika dialektis Hegel dan ide-ide filosofisnya dalam memahami munculnya bahasa, sebagai suatu interaksi linguistik. Artikel ini menggunakan teori dialektika Hegel dengan pendekatan filsafat sejarah. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa, dengan memanfaatkan logika dialektis dan intuitif, seseorang dapat mendengarkan fenomena intuitif keberadaan fitur-fitur bahasa seperti ucapan, kata, dan fonem abstrak. Atas dasar itu, seseorang mampu menjelaskan dan mengekspresikan ungkapan verbal atau kebahasan secara fleksibel dalam suatu peristiwa wacana yang konkret. Atas dasar itu pula seseorang mampu berpikir secara epistemologis dan linguistik.
Zikir Sufi dalam Studi Wacana dan Budaya Hasanuddin Chaer; Syamsinas Jafar; Mari'i Mari'i; Aswandikari Aswandikari; Mahmudi Efendi; Murahim Murahim
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v10i1.21135

Abstract

This article presents discourse texts in Sufism culture, especially about the meaning of dhikr and the spiritual values inherent in Sufi discourse texts. For this reason, researchers are trying to explore the concept of dhikr of the Tarekat Sheikh through a discourse study approach. This is because every living and healthy dhikr has its own special features which lie in its special message in the bias of revelation through culture and life. Researchers try to offer the concept of Sufi dhikr of Sheikh Ahmad Tet, considering that the tradition of dhikr is a reflection of Islamic culture. The aim of this research is to explore the meaning of the word dhikr through expressions in the manuscript of the book 'Secrets of Bainal Haq', as a form of discourse text that supports social-spiritual relationships.To understand this, researchers used Foucault's theory of discourse study, with analytical descriptive methods. The steps that researchers took were data collection, data processing, and interpretation of research data, which results in understanding the words and meaning of Sufi discourse texts. Therefore, the results of this research reveal that Sufi dhikr has similarities in social-spiritual values, a balance between the dimensions of faith and shari’ah, the dimensions of knowledge and worship, the dimensions of culture and morals, and the dimensions of language and culture which is the representation of religious culture traditional practices.