Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Morfologi dan Pemanfaatan Bambu Duri (Bambusa blumea) di Wilayah Pesisir Desa Jambo Timu, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe Nir Fathiya; Maulin Hayatun Qariza; Sri Azizah Nazhifah; Husna Diah
Jurnal Jeumpa Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Jeumpa
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v9i2.6314

Abstract

Bambu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat secara turun-temurun karena memiliki beragam khasiat dan harganya relatif murah. Salah satu jenis bambu yang ditemukan melimpah di wilayah Indonesia adalah bambu duri (Bambusa blumea). Tujuan penelitian adalah untuk menyediakan informasi tentang karakteristik morfologi dan pemanfaatan bambu duri di wilayah pesisir Desa Jambo Timu, Kota Lhokseumawe. Metode penelitian berupa Participatory Rural Appraisal (PRA) dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bambu duri di Desa Jambo Timu memiliki karakteristik morfologi di antaranya: daun (bangun daun berbentuk lanset, pangkal daun tumpul, ujung daun meruncing, tepi daun merata, pertulangan daun sejajar, dan permukaan daun berbulu), buluh dan ranting (berwarna hijau, namun ada perbedaan dalam tingkatan warna dan memiliki duri), dan tunas (berwarna jingga dan tertutup dengan bulu-bulu halus cokelat). Bambu duri digunakan sebagai obat tradisional, pupuk, perkakas rumah tangga, kerajinan, dan bahan konstruksi. Bagian-bagian bambu duri yang dimanfaatkan oleh warga Desa Jambo Timu adalah buluh bambu, daun bambu, dan tunas bambu. Persentase bagian bambu duri terbanyak digunakan adalah buluh bambu yaitu sebesar 72%. Sedangkan daun bambu dan tunas bambu dimanfaatkan warga sebesar 14%.
ANALISIS ARAH KIBLAT PADA SEJUMLAH MASJID BERDASARKAN GARIS LINTANG DAN BUJUR DI KECAMATAN LUENG BATA KOTA BANDA ACEH Husna Diah; Thamrin K
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.565 KB)

Abstract

Kiblat yang dimaksud dalam syarat sah salat adalah menghadap Kakbah yang terletak di Mekah, Arab Saudi. Setiap umat Islam yang tersebar di seluruh penjuru dunia ketika mengerjakan ibadah rutin ini wajib menghadap kiblat. Masalahnya dalam penelitian ini adalah apakah arah kiblat pada sejumlah masjid di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh sudah sesuai dengan penentuan arah kiblat berdasarkan garis lintang dan bujur. Penelitian ini dilaksanakan pada sejumlah masjid di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh. Penelitian ini perlu dilaksanakan untuk mengetahui arah kiblat yang sesuai dengan metode yang biasa digunakan oleh ahli ilmu falak yaitu dengan menggunakan ilmu ukur segitiga bola berdasarkan garis lintang dan bujur pada sejumlah masjid yang ada di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah masjid, musala dan meunasah yang ada di Kecamatan Lueng Bata Kota Banda Aceh yang berjumlah 19 buah. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa dari 19 tempat yang diamati yang sesuai dengan arah kiblat 21,05 %, agak sesuai dengan arah kiblat 36,84 %, kurang sesuai dengan arah kiblat 10,53%, tidak sesuai dengan arah kiblat 15,79%, sangat tidak sesuai dengan arah kiblat 15,79%. Tanpa disadari oleh kebanyakan umat Islam didapati banyak arah kiblat yang perlu dibetulkan. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengemukakan saran ialah sangat perlu melakukan perhitungan dan pengukuĀ­ran kiblat yang jelas sebelum dibangun bangunan suatu masjid.
Penerapan Klasifikasi Iklim Schmidt Ferguson untuk Kesesuaian Tanaman Kurma di Daerah Lembah Barbate Kabupaten Aceh Besar Husna Diah; Cut Vita Rajiatul J.; Fitriani Yulianti; Dinda Rizka Azizah; Nur Maliah; Nir Fathiya
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 15, No 1 (2023): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jbe.v15i1.32410

Abstract

Faktor iklim berupa curah hujan merupakan faktor yang sangat berperan terhadap ketersediaan air bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian iklim untuk pertumbuhan tanaman kurma di Kawasan Lembah Barbate. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode literature review untuk mengetahui kesesuaian pertumbuhan tanaman kurma berdasarkan syarat tumbuh dan analisis data sekunder yaitu data curah hujan selama 10 tahun (2013-2022) untuk mendapatkan data tipe iklim berdasarkan klasifikasi Schmidt Ferguson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe iklim pada Kawasan Lembah Barbate adalah tipe B (Basah). Kondisi iklim yang basah sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman khususnya kurma. Rerata curah hujan di kawasan ini sebesar 171,7 mm/bulan dan 2.06,4 mm/tahun. Tingginya curah hujan menyebabkan tingkat erosi tinggi, oleh karenanya penggunaan pupuk sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan tanaman kurma. Jenis tanah yang terdapat pada kawasan ini adalah ultisol bertekstur lempung dengan tingkat infiltrasi yang rendah, sehingga membutuhkan sistem irigasi untuk mencukupi kebutuhan air tanaman kurma.