Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMANFAATAN RANSUM BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIL TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PEDAGING bunga putri febrina; fadhli fajri; fajri Maulana
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 3 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i3.695

Abstract

This study aims to determine the effect of using rations based on local raw materials as a substitute for commercial rations on the production performance (ration consumption, body weight gain and ration conversion) of broilers. This study used 100 DOC without male and female separation. The cages used were box cages measuring 75x60x50 cm per unit of 20 units and each unit consisting of 5 chickens. This research method is an experimental method using a completely randomized design (CRD), with 5 ration treatments and 4 replications. The treatment rations were A (100% Commercial / Control Ration), B (75% Commercial Ration + 25% Local Ration) C (50% Commercial Ration + 50% Local Ration), D (25 % Commercial Ration + 75% Local Ration) and E (100% Local Basal Ration). Parameters measured were ration consumption (g/head/week), body weight gain (g/head/week) and broiler ration conversion. The results of the analysis of diversity showed that the provision of rations based on local raw materials as a substitute for commercial rations had a very significant effect (P<0.01) on ration consumption, body weight gain and broiler ration conversion. The results of the DMRT test showed that the provision of rations based on local raw materials as a substitute for commercial rations on ration consumption, body weight gain and ration conversion in treatments B, C and D were not significantly different from treatment A, but significantly higher than treatment E. Based on this study it can be concluded that giving 25% commercial ration + 75% local ration has the same effect as giving 100% commercial ration (control ration). Keywords: Broilers, local rations, production performance
DINAMIKA POPULASI TERNAK KERBAU DI KECAMATAN BATANGKAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Auli Two Putra Syahminan; Hidayatul Jannah; Fadhli Fajri
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui dinamika populasi ternak kerbau di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dan melakukan pengamatan serta wawancara langsung dengan responden (peternak). Penetapan responden dengan teknik simple random sampling menggunakan rumus Slovin dan peternak yang menjadikan responden di tetapkan dengan metode Snowball. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 88 peternak. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa populasi ternak kerbau di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat mengalami peningkatan sebesar 8,11% pertahun dari total populasi. Dilihat dari hasil penelitian diperoleh jumlah faktor input ternak kerbau sebanyak 143 ekor atau 49,65% dari total keseluruhan populasi ternak kerbau dan faktor output sebanyak 56 ekor atau 19,45% dari total keseluruhan populasi ternak kerbau. Ternak kerbau pedet umur 0-1 tahun berjumlah 51 ekor atau 17,71%, ternak kerbau muda umur 1-2 tahun berjumlah 71 ekor atau 24,65% dan ternak kerbau dewasa umur >2 tahun berjumlah 166 ekor atau 57,64% dari total populasi.
Sifat Kimia Pado, Ikan Fermentasi Tradisional Dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat Hidayatul Jannah; Auli Two Putra Syahminan; Fadhli Fajri
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.3

Abstract

Pado adalah ikan fermentasi khas dari Sumatera Barat yang dihasilkan dari campuran biji simauang (Pangium edule Reinw) dan ampas kelapa yang disimpan dalam plastik tertutup selama 6-7 hari. Sebagai makanan asli, pado diproduksi secara terbatas di beberapa daerah di provinsi ini, sehingga sangat sulit ditemukan untuk dikonsumsi masyarakat. Penelitian untuk mengetahui kadar air, protein, lemak, dan abu, serta pH pado komersial telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sampel yang diperoleh dari 3 penjual pado di Kabupaten Agam dikumpulkan untuk analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pado mengandung kadar air 59,51%, protein 21,44%, lemak 6,44%, dan pH 4,42. Informasi dasar dari penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya sebagai upaya awal untuk mensosialisasikan produk pangan lokal
POTENSI RANSUM BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIL TERHADAP KANDUNGAN KADAR AIR DAN KADAR ABU Amelia Lulu Rosalin Hutabarat; Fadhli Fajri; Fajri Maulana; Wenni Meika Lestari; Dwi Sandri; Bunga Putri Febrina; Abdul Muta Ali; Noor Jannah; Anggun Angkasa Bela Persada; Mufrida Zein; Sihabuddin Chalid
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.5

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ransum berbasis bahan baku lokal sebagai pengganti ransum komersil terhadap kadar air dan abu. Penelitian ini menggunakan bahan pakan lokal yang ada di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan yang terdiri dari jagung lokal, dedak padi, bungkil inti sawit, tepung ikan, maggot, tepung batu, topmix dan juga ransum komersil. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan ransum dan 4 ulangan. Ransum perlakuan yaitu A (100 % Ransum Komersil / Kontrol), B (75 % Ransum komersil + 25 % Ransum Lokal) C (50 % Ransum Komersil + 50 % Ransum Lokal), D (25 % Ransum Komersil + 75 % Ransum Lokal) dan E (100 % Ransum Basal Lokal). Parameter yang diukur adalah kadar air (%) dan kadar abu (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas nutrisi ransum lokal dan ransum pabrikan pada komposisi tertentu memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap kadar air dan kadar abu. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa komposisi campuran ransum lokal dan ransum komersil tidak berpengaruh terhadap kandungan nutrisi terutama kadar air dan kadar abu. Kadar air berkisar 11,64% -12,38% dan kadar abu berkisar 16,14% - 16,76%.
PROFIL FITOKIMIA EKSTRAK DAUN GELINGGANG (Cassia alata L.) SEBAGAI KANDIDAT ANTIBIOTIC GROWTH PROMOTER (AGP) TERNAK UNGGAS Fadhli Fajri; Wenni Meika Lestari; Bunga Putri Febrina; Dwi Sandri; Fajri Maulana; Amelia Lulu Rosalin Hutabarat; Abdul Muta
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Politala Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v2i1.14

Abstract

Tanaman gelinggang (Cassia alata L.) merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan dari Kalimantan Selatan, dan tanaman yang berpotensi mengandung senyawa fitokimia yang bersifat antibakteri dan dapat digunakan sebagai Antibiotic Growth Promoter (AGP) untuk ternak unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia yang terkandung di dalam ekstrak daun gelinggang. Sampel daun gelinggang diperoleh dari Kab. Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut air, dan dilanjutkan dengan uji kandungan fitokimia. Hasil uji kandungan fitokimia ekstrak air daun gelinggang positif mengandung senyawa fenolik, flafonoid, saponin dan tanin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak air daun gelinggang (Cassia alata L.) mengandung senyawa fenolik, flavonoid, saponin dan tanin yang dapat bersifat antibakteri dan dapat digunakan sebagai Antibiotic Growth Promoter (AGP) untuk ternak unggas.
PEMANFAATAN RANSUM BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIL TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PEDAGING bunga putri febrina; fadhli fajri; fajri Maulana
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 3 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i3.695

Abstract

This study aims to determine the effect of using rations based on local raw materials as a substitute for commercial rations on the production performance (ration consumption, body weight gain and ration conversion) of broilers. This study used 100 DOC without male and female separation. The cages used were box cages measuring 75x60x50 cm per unit of 20 units and each unit consisting of 5 chickens. This research method is an experimental method using a completely randomized design (CRD), with 5 ration treatments and 4 replications. The treatment rations were A (100% Commercial / Control Ration), B (75% Commercial Ration + 25% Local Ration) C (50% Commercial Ration + 50% Local Ration), D (25 % Commercial Ration + 75% Local Ration) and E (100% Local Basal Ration). Parameters measured were ration consumption (g/head/week), body weight gain (g/head/week) and broiler ration conversion. The results of the analysis of diversity showed that the provision of rations based on local raw materials as a substitute for commercial rations had a very significant effect (P<0.01) on ration consumption, body weight gain and broiler ration conversion. The results of the DMRT test showed that the provision of rations based on local raw materials as a substitute for commercial rations on ration consumption, body weight gain and ration conversion in treatments B, C and D were not significantly different from treatment A, but significantly higher than treatment E. Based on this study it can be concluded that giving 25% commercial ration + 75% local ration has the same effect as giving 100% commercial ration (control ration). Keywords: Broilers, local rations, production performance