I Made Suaba Aryanta
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Suplementasi Jenis Dedaunan Terfermentasi terhadap Kecernaan Serat Kasar dan Lemak Kasar terhadap Babi Fase Starter-Grower: The Effect of Suplementation of Fermented Foliar Types on The Digestibility of Crude Fiber and Crude Fat on Starter-Grower Phase Gerson Andrimus Naimasus; Wilmientje Marlene Nalley; I Made Suaba Aryanta
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 3 (2022): September
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i3.1277

Abstract

Tujuan dilaksanakan penelitian ini untuk mengetahui konsumsi dan kecernaan serat kasar dan lemak kasar dari ternak babi yang diberikann suplmentasi ransum dedaunan terfermentasi. Materi yang digunakan 12 ekor babi berumur antara 1-3 bulan dan dengan berat badan awal berkisar antara 5,35 sampai 14,55 kg (KV = 31,67%) dan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan meliputi R0: diet basal R1: diet basal ditambah 5% tepung daun singkong fermentasi, R2: diet basal ditambah 5% tepung daun ubi jalar fermentasi, dan R3: diet basal ditambah 5% tepung daun kelor fermentasi. Hasil penelitian ini menunjukan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P<0,05) terhadap variabel yang diteliti. Disimpulkan bahwa pemberian ransum suplementasi jenis dedaunan terfermentasi pada ternak babi mampu meningkatkan kecernaan serat kasar dan lemak kasar, akan tetapi belum mampu meningkatkan konsumsi serat kasar dan lemak kasar. The purpose of this study was to determine the intake and digestibility of crude fiber,and  crude fat,  of pigs fed fermented leafa ration supplementation. Material used were12 pigs aged between 1-3 months and with initial body weight ranging from 5.35 to 14.55 kg (KV = 31.67%) and Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments included R0: basal diet, R1: basal diet plus 5% fermented cassava leaf flour, R2: basal diet plus 5% fermented sweet potato leaf flour, and R3: basal diet plus 5% fermented moringa leaf flour. The results of this study showed no significant effect (P<0.05) on the variables studied. It was concluded that the supplementation of fermented foliage rations in pigs was able to increase the digestibility of crude fiber and crude fat, but had not been able to increase the intake of crude fiber and crude fat.  
Pengaruh Tepung Daun Kelor dengan Daun Katuk Terhadap Performan dan Efisiensi Penggunaan Protein Ternak Babi: The Effect of Moringa and Katuk Leafs Flour on the Performance and Protein Efficiency Used of Pig Julio Alfredo Haumetan; I Made Suaba Aryanta; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 3 (2022): September
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i3.1284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun kelor dengan daun katuk dalam ransum terhadap performan dan efisiensi penggunaan protein ternak babi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% ransum basal, R1: 95% ransum basal + 4% tepung daun kelor dan 1% tepung daun katuk, R2: 90% ransum basal + 8% tepung daun kelor dan 2% tepung daun katuk, R3: 85% ransum basal + 12% tepung daun kelor dan 3% tepung daun daun katuk. Perbandingan campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk adalah 4:1. Variable yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan efisiensi penggunaan protein. Hasil analisis ANOVA menunjukkan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap variabel. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun kelor dan daun katuk hingga level 15% dalam ransum, memberikan pengaruh yang sama terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan efisiensi penggunaan protein ternak babi landrace fase grower-finisher. The purpose of this study was to determine the effect of kelor and katuk leafs flour on performance and protein efficiency used of protein pigs. The design used in this study was a Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment tested werrwas R0: 100% basal ratio, R1: 95% basal ration + 4% kelor leaf flour and 1% katuk leaf flour, R2: 90% basal ration + 8% kelor leaf flour and 2% katuk leaf flour, R3: 85% basal ration + 12% kelor leaf flour and 3% katuk leaf flour. The ratio of the mixture of kelor leaf flour and katuk leaf flour is 4:1. The variables measured in this study were ration consumption, body weight gain, ration conversion and efficiency using of protein. The results of the ANOVA analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on variables. Concluded that the use of kelor leaf flour and katuk leaf up to a level of 15% in the ration had no effect on ration intake, body weight gain, feed conversion ratio and the efficiency using of protein in the grower-finisher phase of pigs.
Pengaruh Penggunaan Campuran Tepung Daun Kelor dan Tepung Daun Katuk dalam Ransum terhadap Konsumsi, Kecernaan Kalsium dan Fosfor Ternak Babi Fase Grower: The Effect of The Use of Mixed Leaf Flour and Katuk Leaf Flour in Rating on The Consumption, Digestiveness of Calcium and Phosphors of Livestock Pig Grower Phase Patrix Ignasius Moruk; Ni Nengah Suryani; I Made Suaba Aryanta
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of a mixture of Moringa leaf flour and katuk leaf flour in the ration on the intake and digestibility of, calcium and phosphorus  of pigs in the grower phase.  this study used a Randomized Block Design (RAK) with 4 treatments and 3 replications. The treatments were R0: 100% basal ration, R1: 95% basal ration + 4% moringa leaf meal and 1% katuk leaf meal, R2: 90% basal ration + 8% Moringa leaf meal and 2% katuk leaf meal, R3 : 85% basal ration + 12% moringa leaf meal  and 3% katuk leaf meal. The ratio of the mixture of Moringa leaf flour and katuk leaf flour is 4:1. The variables measured  were feed intake , calcium and phosphorus intake , calcium and phosphorus digestibility. The results of the ANOVA analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on the variables. It was concluded that the use of Moringa leaf flour and katuk leaves up to 15% in the ration had good effect on  feed intake , calcium and phosphorus intake , calcium and phosphorus digestibility of landrace pigs in the grower-finisher phase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran tepung daun kelor dan tepung  daun katuk dalam ransum terhadap konsumsi, dan kecernaan kalsium dan fosfor ternak babi fase grower. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% ransum basal, R1: 95% ransum basal + 4% tepung daun kelor dan 1% tepung daun katuk, R2: 90% ransum basal + 8% tepung daun kelor dan 2% tepung daun katuk, R3: 85% ransum basal + 12% tepung daun kelor dan 3% tepung daun daun katuk. Perbandingan campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk adalah 4:1. Variable yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, konsumsi kalsium dan fosfor, kecernaan kalsium dan fosfor. Hasil analisis ANOVA menunjukkan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap variabel. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun kelor dan daun katuk hingga level 15% dalam ransum, memberikan efek yang baik terhadap konsumsi ransum, konsumsi kalsium dan fosfor, kecernaan kalsium dan fosfor ternak babi landrace fase grower-finisher.