Tagu Dodu
Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Tepung Daun Kelor dengan Daun Katuk Terhadap Performan dan Efisiensi Penggunaan Protein Ternak Babi: The Effect of Moringa and Katuk Leafs Flour on the Performance and Protein Efficiency Used of Pig Julio Alfredo Haumetan; I Made Suaba Aryanta; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 4 No. 3 (2022): September
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57089/jplk.v4i3.1284

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun kelor dengan daun katuk dalam ransum terhadap performan dan efisiensi penggunaan protein ternak babi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah R0: 100% ransum basal, R1: 95% ransum basal + 4% tepung daun kelor dan 1% tepung daun katuk, R2: 90% ransum basal + 8% tepung daun kelor dan 2% tepung daun katuk, R3: 85% ransum basal + 12% tepung daun kelor dan 3% tepung daun daun katuk. Perbandingan campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk adalah 4:1. Variable yang diukur dalam penelitian ini adalah konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan efisiensi penggunaan protein. Hasil analisis ANOVA menunjukkan perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap variabel. Disimpulkan bahwa penggunaan tepung daun kelor dan daun katuk hingga level 15% dalam ransum, memberikan pengaruh yang sama terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum dan efisiensi penggunaan protein ternak babi landrace fase grower-finisher. The purpose of this study was to determine the effect of kelor and katuk leafs flour on performance and protein efficiency used of protein pigs. The design used in this study was a Randomized Block Design (RBD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment tested werrwas R0: 100% basal ratio, R1: 95% basal ration + 4% kelor leaf flour and 1% katuk leaf flour, R2: 90% basal ration + 8% kelor leaf flour and 2% katuk leaf flour, R3: 85% basal ration + 12% kelor leaf flour and 3% katuk leaf flour. The ratio of the mixture of kelor leaf flour and katuk leaf flour is 4:1. The variables measured in this study were ration consumption, body weight gain, ration conversion and efficiency using of protein. The results of the ANOVA analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on variables. Concluded that the use of kelor leaf flour and katuk leaf up to a level of 15% in the ration had no effect on ration intake, body weight gain, feed conversion ratio and the efficiency using of protein in the grower-finisher phase of pigs.
Pengaruh Campuran Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Tepung Daun Katuk (Sauropus androgynus L. Merr) terhadap Konsumsi, Kecernaan Serat Kasar dan Lemak Kasar Babi Starter : Effect of a Mixture Moringa Leaf Flour (Moringan oleifera) and Katuk Leaf Flour (Sauropus androgynus L. Merr) on Consumption, Digestibility of Crude Fiber and Crude Fat on Starter Pigs Jemima Destiny H. U. Kaleka; Sabarta Sembiring; Tagu Dodu
Jurnal Peternakan Lahan Kering Vol. 5 No. 1 (2023): Maret
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the effect of using a mixture of (Moringa oleifera) and (Sauropus androgynous L. Merr) leaves in the form of flour in the ration on consumption, digestibility of crude fiber and crude fat of starter pigs. The study used 12 landrace phase starter breeds of pigs with body weight  (BW) ranging from 5-15.6kg and an average weight of 8.76kg (CV 11.57%). The design used was a Randomized Completely Design (RCD) with 4 treatments and 3 replications. The treatments in question were G0: basal ration without a mixture of moringa leaf flour and  Sauropus leaf flour; G1: 95% basal ration + 4% moringa leaf meal and 1% Sauropus leaf meal, G2: 90% basal ration + 8% moringa leaf meal and 2% Sauropus leaf meal, G3: 85% basal ration + 12% moringa leaf meal and 3% Sauropus leaf flour. The parameters measured were crude fiber consumption, crude fiber digestibility, crude fat consumption and crude fat digestibility. The result of statistical analysis showed that the use of a mixture of Moringa leaves (Moringa oleifera) and  (Sauropus androgynus L. Merr) leaves  in the form of flour on the source farm had  no significant effect (P>0.05) on crude fiber consumption, crude starch digestibility, crude fat consumption and crude fat digestibility in starter pigs. The conclusion of this study, mixing moringa leaves and  in Sauropus leaves in the form of flour at a level of 0-15% gave the same relative value to the consumption, digestibility of crude fiber and crude fat in starter phase pigs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran daun kelor (Moringa oleifera) dan daun katuk (Sauropus androgynous L. Merr) dalam bentuk tepung pada ransum terhadap konsumsi, kecernaanserat kasardan lemak kasar ternak babi starter. Penelitian menggunakan 12 ekor ternak babi peranakan landrace fase starter dengan berat badan (BB) 5-15,6kg dan rata-rata BB 8,76kg (KV 11,57%).Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah G0:ransum basal tanpa campuran tepung daun kelor dan tepung daun katuk; G1: 95% ransum basal + 4% tepung daun kelor dan 1% tepung daun katuk,G2: 90% ransum basal + 8% tepung daun kelor dan 2% tepung daun katuk,G3:85% ransum basal + 12% tepung daun kelor dan 3% tepung daun katuk. Parameter yang diukur sebagai berikut konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar, konsumsi lemak kasar dan kecernaan lemak kasar. Hasil analisis statistik menunjukan bahwa penggunaan campuran daun kelor (Moringa oleifera) dan daun katuk (Sauropus androgynus L.Merr) dalam bentuk tepung pada ransum berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi serat kasar, kecernaan serat kasar, konsumsi lemak kasar dan kecernaan lemak kasar pada ternak babi fase starter. Kesimpulan penelitian ini, pencampuran daun kelor dan daun katuk dalam bentuk tepung pada level 0-15% memberikan nilai relatif sama terhadap konsumsi, kecernaan serat kasar dan lemak kasar pada ternak babi fase starter