p-Index From 2019 - 2024
1.066
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Keragaan agronomi sorgum varietas pahat fase soft dough dengan kepadatan tanam benih dalam lubang berbeda E.S. Umboh; C.I.J. Sumolang; M.M. Telleng
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.773 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.38516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan agronomi sorgum varietas Pahat fase soft dough yang ditanam dengan kepadatan tanam benih dalam lubang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu tingkat kepadatan tanam yang terdiri dari KT1 = 1 benih/lubang, KT2 = 2 benih/lubang, KT3 = 3 benih/lubang, dan  KT4  = 4 benih/lubang. Variabel yang diukur terdiri dari tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun. Uji lanjut BNJ menunjukkan bahwa tingkat kerapatan tanam KT2 memiliki tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari tingkat kerapatan tanam KT1 dan KT4. Sedangkan KT2 memiliki tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lebar daun, dan panjang daun yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan KT3. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tingkat kerapatan tanam KT2 (2 benih/lubang) memberikan hasil terbaik pada karakter agronomi sorgum varietas Pahat fase soft dough.Kata Kunci : karakter agronomi, sorgum Pahat, Kerapatan tanam, 
Pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan legum Indigofera zollingeriana dengan rumput Pennisetum purpureum cv Mott dalam sistem tumpangsari A. Wenda; M.M. Telleng; W.B. Kaunang
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.83 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.2.2022.42957

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan legum Indigofera zollingeriana dan rumput Pennisetum purpureum cv Mott dalam sistem tumpangsari, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan kombinasi jarak tanam, yaitu, K1: Iz 1,00 m x 0,50 m dan Pp 1,00 m x  0,50 m, K2: Iz 1,00 m x 0,50 m dan Pp 1,00 m x 0,750 m, K3: Iz 1,00 m x 1,00 m dan Pp 1,00 m x 0,50 m, K4: Iz 1,00 m x 1,00 m dan Pp 1,00 m x 0,75 m, K5: Iz 1,00 m x 1,50 m dan Pp 1,00 m x 0,50 m, dan K6: Iz 1,00 m x 1,50 m dan Pp 1,00 m x 0,75 m. Variabel yang diukur yaitu tinggi, diameter dan jumlah cabang Indigofera zollingeriana dan tinggi, diameter dan jumlah anakan Pennisetum purpureum cv Mott. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pertumbuhan hijauan Indigofera zollingeriana dan Pennisetum purpureum. Uji BNJ menunjukkan bahwa kombinasi K6 menghasilkan tinggi, diameter dan jumlah cabang Indigofera zollingeriana dan tinggi, diameter dan jumlah anakan pennisetum purpureum cv Mott yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari kombinasi K1, K2, K3, K4, namun berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan kombinasi K5. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi K5 yaitu jarak tanam Iz 1,00 m x 1,50 m dan Pp 1,00 m x 0,50 m merupakan jarak tanam yang optimal untuk mendapatkan pertumbuhan tertinggi dari Indigofera zollingeriana dan Pennisetum purpureum cv Mott.Kata Kunci: Jarak tanam, pertumbuhan, Indigofera, Pennisetum, tumpangsari
Analisis pertumbuhan beberapa varietas sorgum fase soft dough sebagai hijauan pakan yang ditanam pada areal perkebunan kelapa S.S. Malalantang; M.R. Waani; J.E.M. Soputan; V.R.W. Rawung; M.M. Telleng; N.J. Kumajas
ZOOTEC Vol. 43 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.513 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pertumbuhan beberapa jenis sorgum mutan fase soft dough  sebagai pakan hijauan di areal pertanaman kelapa. Lokasi penelitian di area pertanaman kelapa di Desa Paniki Bawah Kecamatan Mapanget, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Empat jenis sorgum varietas Suri 3, Suri 4, Samurai 2 dan Kawali. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun,  lebar dan panjang daun dan diameter batang dan panjang malai. Hasil penelitian menunjukkan varietas sorgum memberikan perbedaan yang sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun,  lebar dan panjang daun dan diameter batang dan panjang malai. Parameter tinggi tanaman dan panjang daun tertinggi pada tanaman sorgum Suri 3, Jumlah daun terbanyak pada tanaman Suri 4, sedangkan Lebar daun, diameter batang serta panjang malai tertinggi pada tanaman Samurai 2. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat dinamika pertumbuhan pada beberapa jenis sorgum, Suri 3 tertinggi untuk tinggi tanaman, jumlah daun dan panjang daun lebih cocok sebagai pakan ruminasia sedangkan Samurai 2 tertinggi untuk panjang malai, lebar daun dan diameter batang, lebih cocok untuk pangan dan bioenergi
Pengaruh jarak tanam terhadap produktivitas rumput gajah mini (Pennisetum Purpureum cv Mott) di areal perkebunan kelapa Y.G. Djorebe; M.M. Telleng; S.D. Anis; S.S. Malalantang
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.501 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas rumput gajah mini (Pennisetum purpureum cv Mott) yang ditanam di areal perkebunan kelapa dengan jarak tanam berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yang terdiri dari J1: jarak tanam 1,0 m x 0,5 m, J2: jarak tanam 1,0 m x 0,75 m dan J3: jarak tanam 1,0 m x 1,0 m, masing-masing perlakuan terdiri dari 6 ulangan. Variabel yang diukur yaitu produksi segar daun dan batang, produksi bahan kering daun dan batang. Hasil analisis menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi segar daun dan batang, serta produksi bahan kering daun dan batang. Uji BNJ menunjukkan bahwa jarak tanam 1,0m x 1,0m memberikan produksi segar daun dan batang, serta produksi bahan kering daun dan batang yang berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari jarak tanaman 1,0 m x 0,5 m, tetapi memberikan produksi segar daun dan batang, serta produksi bahan kering daun dan batang yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan jarak tanam 1,0 m x 0,75 m. Dapat disimpulkan bahwa jarak tanaman 1,0m x 0,75m menghasilkan produksi segar daun dan batang, serta produksi bahan kering daun dan batang yang optimal.
Analisis kandungan nutrien rumput letup (Brachiaria sp.) sebagai hijauan pakan di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara S.S. Malalantang; F.N. Sompie; N. Wowiling; F.M. Pantouw; M.M. Telleng
ZOOTEC Vol. 43 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.23 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan nutrien rumput letup (Brachiaria sp.). Penelitian dilaksanakan di beberapa daerah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei pada dua lokasi ketinggian dari permukaan laut (dpl): (1) 600 m dpl – 700 m dpl, yaitu Desa Talikuran Kecamatan Tompaso, Desa Kamanga Kecamatan Tompaso, Desa Sendangan Kecamatan Tompaso, dan (2) 800 m dpl – 900 m dpl, yaitu Desa Tumaratas Kecamatan Langowan Barat, Desa Toure Kecamatan Tompaso Barat, Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso Barat. Tiap desa diambil 4 sampel sehingga terdapat 24 sampel percobaan. Variabel yang diamati yaitu kandungan nutrien, terdiri dari: kandungan bahan kering, kandungan abu, kandungan lemak, kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa lokasi tempat tumbuhnya rumput Letup (Brachiaria sp.) menghasilkan kandungan bahan kering, kandungan abu, kandungan protein kasar dan kndungan serat kasar yang berbeda. Daerah dengan ketinggian di atas permukaan laut 600 m – 700 m menghasilkan kandungan bahan kering dan kandungan protein kasar ysng tinggi serta kandungan serat kasar yang rendah. Desa Sendangan menghasilkan kandungan bahan kering dan kandungan protein kasar tertinggi serta kandungan serat kasar terrendah. Disimpulkan bahwa rumput Letup (Brachiaria sp.) yang tumbuh di desa Sendangan memberikan menghasilkan kandungan nutrien rumput letup yang tertinggi. Kata kunci:  Minahasa, nutrien, rumput letup
Potensi hijauan pakan lokal dalam menunjang dan memperkokoh triple helix pengembangan sapi potong di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara C.L. Kaunang; J.S. Mandey; F.N. Sompie; C.A. Rahasia; S.A.E. Moningkey; M.M. Telleng
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memberikan gambaran dan informasi mengenai jenis-jenis hijauan pakan ternak, ketersediaan hijauan pakan ternak, menganalisis daya dukung pakan dan kapasitas tampung (Carrying Capacity) hijauan pakan lokal untuk pengembangan sapi potong di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dalam memperkokoh dan menunjang program Triple Helix. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan satu diantara 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, yang menjadi daerah basis yang potensial untuk pengembangan sapi potong, dimana sampai tahun 2019 populasi sapi potong di daerah ini mencapai 18.221 ekor, tersebar di 6 kecamatan, 107 desa dan kelurahan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemeliharaan ternak sapi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara masih bersifat tradisioanal/ekstensif, sistim pemeliharaan yang dijalankan oleh peternak dengan pola integrasi kelapa-sapi adalah ternak dilepas sepanjang hari dibawah pohon kelapa, dimana ternak betina diikat dibawah pohon sedangkan pejantan dan anak dilepas pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari ternak akan digiring berpindah tempat untuk ternak beristirahat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Luasan lahan yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber hijauan secara keseluruhan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara seluas 35.022 ha, namun secara khusus untuk pengembangan lahan hijauan pakan pada daerah padang penggembalaan yaitu seluas 6.863 ha, yang setara dengan kapasitas tampung 52.912 satuan ternak. Potensial ternak yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara hanya berkisar 20.000 ST. Itu berarti produksi hijauan pakan di daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara masih cukup untuk ditambahkan sekitar 30.000 ST. Kata Kunci: Hijauan, pakan lokal, ternak sapi, Bolaang Mongondow Utara,