p-Index From 2019 - 2024
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal ZOOTEC
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein kasar ayam kampung yang diberi ransum menggunakan tepung daun pangi (Pangium edule reinw) melalui metode pengukusan F.R. Wolayan; F.N. Sompie; N.J. Kumajas; N.W.H. Tuwaidan
ZOOTEC Vol. 42 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.759 KB) | DOI: 10.35792/zot.42.1.2022.41607

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  nilai kecernaan bahan  kering, bahan organik dan protein kasar yang diberi ransum mengandung tepung daun pangi (Pangium Edule reinw) yang diolah dengan metode pengukusan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor ternak ayam kampung yang berumur 14 minggu. Ayam dibagi dalam 20 unit kandang metabolisme berukuran 35 x 25 x 40 cm dengan masing-masing dilengkapi dengan tempat pakan, tempat air minum dan tempat penampungan feses. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Pelakuan yang diberikan sebagai berikut: R0 = Ransum basal, R1 = 98% ransum basal  + 2% tepung daun pangi, R2 = Ransum basal 96% + tepung daun pangi 4%, R3 = Ransum Basal  94% + tepung daun pangi 6%. Peubah yang diamati terdiri dari kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organic dan kecernaan protein. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai kecernaan bahan kering, nilai kecernaan bahan organik dan nilai kecernaan protein kasar.  Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tepung daun pangi (Pangium edule reinw)  dapat digunakan sebagai salah satu pakan alternatif dalam ransum ayam kampung  sampai 6% dilihat dari kecernaan bahan kering, bahan organik dan kecernaan protein kasar.Kata Kunci:   Ayam kampung, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik,  kecernaan protein kasar, daun pangi
Performa ayam dara ras petelur yang diberikan sumber kalsium fosfor berbeda dalam ransum Y. Baruadi; F.N. Sompie; M.R. Imbar; B. Bagau
ZOOTEC Vol. 42 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.711 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan tepung tulang dari berbagai sumber terhadap performa ayam dara ras petelur. Penelitian telah dilaksanakan di Kelurahan Singkil I Lingkungan V Manado, selama 6 Minggu dari tanggal 19 Agustus sampai tanggal 2 Oktober tahun 2020 menggunakan 84 ekor ayam petelur strain NOVOgen umur 12 minggu dipelihara sampai umur 18 minggu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan dan 7 ulangan. Perlakuan terdiri dari R1: dicalsium fosfat, R2: tepung tulang komersial, R3: tepung tulang limbah hasil perikanan. Variabel yang diukur yaitu, konsumsi pakan, pertambahan berat badan, konversi pakan. Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa performa ayam dara ras petelur yang diberikan sumber kalsium fosfor berbeda dalam ransum memberikan pengaruh yang tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi pakan, pertambahan berat badan, konversi pakan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tepung tulang ikan limbah industri perikanan dapat digunakan sebagai sumber kalsium fosfor menggantikan dicalsium fosfat dan tepung tulang komersial menghasilkan performa yang sama terhadap ayam dara ras petelur.
Analisis kandungan nutrien rumput letup (Brachiaria sp.) sebagai hijauan pakan di Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara S.S. Malalantang; F.N. Sompie; N. Wowiling; F.M. Pantouw; M.M. Telleng
ZOOTEC Vol. 43 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.23 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan nutrien rumput letup (Brachiaria sp.). Penelitian dilaksanakan di beberapa daerah Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei pada dua lokasi ketinggian dari permukaan laut (dpl): (1) 600 m dpl – 700 m dpl, yaitu Desa Talikuran Kecamatan Tompaso, Desa Kamanga Kecamatan Tompaso, Desa Sendangan Kecamatan Tompaso, dan (2) 800 m dpl – 900 m dpl, yaitu Desa Tumaratas Kecamatan Langowan Barat, Desa Toure Kecamatan Tompaso Barat, Desa Tonsewer Kecamatan Tompaso Barat. Tiap desa diambil 4 sampel sehingga terdapat 24 sampel percobaan. Variabel yang diamati yaitu kandungan nutrien, terdiri dari: kandungan bahan kering, kandungan abu, kandungan lemak, kandungan protein kasar dan kandungan serat kasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa lokasi tempat tumbuhnya rumput Letup (Brachiaria sp.) menghasilkan kandungan bahan kering, kandungan abu, kandungan protein kasar dan kndungan serat kasar yang berbeda. Daerah dengan ketinggian di atas permukaan laut 600 m – 700 m menghasilkan kandungan bahan kering dan kandungan protein kasar ysng tinggi serta kandungan serat kasar yang rendah. Desa Sendangan menghasilkan kandungan bahan kering dan kandungan protein kasar tertinggi serta kandungan serat kasar terrendah. Disimpulkan bahwa rumput Letup (Brachiaria sp.) yang tumbuh di desa Sendangan memberikan menghasilkan kandungan nutrien rumput letup yang tertinggi. Kata kunci:  Minahasa, nutrien, rumput letup
Potensi hijauan pakan lokal dalam menunjang dan memperkokoh triple helix pengembangan sapi potong di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara C.L. Kaunang; J.S. Mandey; F.N. Sompie; C.A. Rahasia; S.A.E. Moningkey; M.M. Telleng
ZOOTEC Vol. 43 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, memberikan gambaran dan informasi mengenai jenis-jenis hijauan pakan ternak, ketersediaan hijauan pakan ternak, menganalisis daya dukung pakan dan kapasitas tampung (Carrying Capacity) hijauan pakan lokal untuk pengembangan sapi potong di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dalam memperkokoh dan menunjang program Triple Helix. Kabupaten Bolaang Mongondow Utara merupakan satu diantara 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, yang menjadi daerah basis yang potensial untuk pengembangan sapi potong, dimana sampai tahun 2019 populasi sapi potong di daerah ini mencapai 18.221 ekor, tersebar di 6 kecamatan, 107 desa dan kelurahan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemeliharaan ternak sapi di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara masih bersifat tradisioanal/ekstensif, sistim pemeliharaan yang dijalankan oleh peternak dengan pola integrasi kelapa-sapi adalah ternak dilepas sepanjang hari dibawah pohon kelapa, dimana ternak betina diikat dibawah pohon sedangkan pejantan dan anak dilepas pada pagi sampai siang hari dan pada sore hari ternak akan digiring berpindah tempat untuk ternak beristirahat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa Luasan lahan yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber hijauan secara keseluruhan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara seluas 35.022 ha, namun secara khusus untuk pengembangan lahan hijauan pakan pada daerah padang penggembalaan yaitu seluas 6.863 ha, yang setara dengan kapasitas tampung 52.912 satuan ternak. Potensial ternak yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara hanya berkisar 20.000 ST. Itu berarti produksi hijauan pakan di daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara masih cukup untuk ditambahkan sekitar 30.000 ST. Kata Kunci: Hijauan, pakan lokal, ternak sapi, Bolaang Mongondow Utara,