Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Imperialisme Budaya Dalam Media Noviana Sari
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 19 No 3 (2016): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2197.916 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v19i3.35

Abstract

Discourse is a production base of power, legitimacy and hegemony of the dominant classes that produce things such as the idea or knowledge that contains the ideology of which reproduces the discourse, as well as in families, schools, workplaces, social organization and activities of daily life, including in it is a lifestyle. The process of hegemonic discourse of lifestyle is one of the strategies of the dominant classes to do politics of cultural imperialism. With an attractive and persuasive language offered in the magazine, the political process of cultural imperialism obtain justification, because the magazine as an agent not only inform the lifestyle of a particular culture but were able to define where the lifestyle is considered correct. This research is based to unpack the meaning of discourse lifestyle offered in a franchise magazine USA to Indonesia, namely CosmoGirl! Indonesia, through the rubric of fashion The CG! Look: Celebrity Style and trend model as a form of cultural imperialism orientation of the west to the eastern culture. In the rubric The CG! Look: Celebrity Style, CosmoGirl! not only presents fashion-fashion fads and used by foreign artists recommended for adoption, but also hide explicit messages and unconsciously. The values ​​introduced by CosmoGirl! seen in themes at fashion rubric The CG Look: Style Celebrity look how CosmoGirl! presents a model that is a trend of fashion and of course backed up with strategies to show the positive side of the style of dress western style. These strategies are carried out by CosmoGirl! by attacking the image of ourselves as young women who definitely wants to appear as attractive as possible. Keywords: discourse analysis, Cultural Imperialism, lifestyle, fashion, magazines, rubrics. ABSTRAK Wacana merupakan basis produksi kekuasaan, legitimasi dan hegemoni dari kelas dominan yang memproduksi hal-hal seperti gagasan atau pengetahuan yang mengandung ideologi dari yang mereproduksi wacana, seperti halnya dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, organisasi sosial dan aktivitas kehidupan sehari-hari, termasuk juga di dalamnya adalah gaya hidup. Proses hegemoni wacana gaya hidup adalah salah satu strategi dari kelas dominan untuk melakukan politik imperialisme budaya. Dengan bahasa yang menarik dan persuasif yang ditawarkan dalam majalah, proses politik imperialisme budaya memperoleh pembenaran, karena majalah sebagai agen tidak hanya menginformasikan gaya hidup dari suatu budaya tertentu tetapi mampu mendefinisikan mana pola hidup yang dianggap benar. Penelitian ini didasari untuk membongkar makna wacana gaya hidup yang ditawarkan dalam sebuah majalah franchise USA yang masuk ke Indonesia, yaitu Cosmogirl! Indonesia, melalui rubrik fashion The CG! Look: Gaya Seleb dan trend modelnya sebagai bentuk orientasi dari proses imperialisme budaya barat ke budaya timur. Dalam rubrik The CG! Look: Gaya Seleb, Cosmogirl! tidak hanya menyajikan fashion-fashion yang sedang menjadi trend dan digunakan para artis luar negeri yang disarankan untuk diadopsi, namun juga menyembunyikan pesan-pesan secara eksplisit dan tidak disadari. Nilai-nilai yang dikenalkan oleh Cosmogirl! terlihat dalam tema-tema pada rubrik fashion The CG Look: Gaya Seleb terlihat bagaimana Cosmogirl! menyajikan model fashion yang sedang trend dan tentu saja didukung dengan strategi-strategi yang menampilkan sisi positif dari gaya berbusana ala barat. Strategi-strategi tersebut dilakukan oleh Cosmogirl! dengan cara menyerang citra diri kita sebagai remaja wanita yang pastinya ingin tampil semenarik mungkin. Kata Kunci: analisis wacana, Imperialisme Budaya, gaya hidup, fashion, majalah, rubrik.
Optimalisasi Bauran Pemasaran dan Konten Kreatif Wisata Selanjung Sungai Biuku Banjarmasin Lalita Hanief; Noviana Sari; Syarief Hidayat
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i2.5855

Abstract

Abstract  Biuku River or as we known Sungai Biuku was selected as 5 tourist villages in Banjarmasin out of 300 in Indonesia set by the Ministry of Tourism and Creative Economy (Kemenparekraf). The obstacles faced by Pokdarwis Senanjung in managing Biuku River tourism are the lack of promotion, floods that damaged facilities and the impact of the Covid-19 pandemic which had weakened tourism due to restrictions. The purpose of this community service activity is to optimize the economic potential of Selanjung Sungai Biuku Tourism through training in marketing communication mix and creative content. The community service method used is in the form of lectures, discussions, and tutorials. The Biuku River offers river tours, getting to know the biuku animal, getting to know traditional fishing tools, and enjoying the belaying plates typical of the Biuku River. The result of this activity is a cognitive change from Pokdarwis Senanjung regarding the 7P concept, public speaking that supports elements of people and creative content on social media. Members of Pokdarwis Senanjung can optimize the tourism potential of the Biuku River by applying the 7P concept. public speaking and active content in managing Instagram accounts to increase tourism promotion. Keywords: mix marketing, creative content, Sungai Biuku   Abstrak  Sungai Biuku terpilih sebagai 5 desa wisata di Banjarmasin dari 300 seIndonesia yang ditetapkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Kendala yang dihadapi Pokdarwis Senanjung dalam mengelola wisata Sungai Biuku yakni kurangnya promosi, bencana banjir yang merusak fasilitas dan juga dampak pandemi Covid-19 yang sempat melemahkan pariwisata karena adanya pembatasan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengoptimalkan potensi ekonomi yang dimiliki Wisata Selanjung Sungai Biuku melalui pelatihan bauran komunikasi pemasaran dan konten kreatif. Metode pengabdian pada masyarakat yang digunakan berupa ceramah, diskusi dan tutorial. Sungai Biuku menawarkan wisata susur sungai, mengenal hewan biuku, mengenal alat pancing tradisional, dan menikmati lempeng belaying khas Sungai Biuku. Hasil kegiatan ini yakni adanya perubahan kognitif dari Pokdarwis Senanjung mengenai konsep 7P, public speaking yang mendukung unsur people dan konten kreatif di media sosial. Anggota Pokdarwis Senanjung dapat mengoptimalkan potensi wisata Selanjung Sungai Biuku dengan menerapkan konsep 7P. public speaking dan konten keatif dalam mengelola akun instagram guna meningkatkan promosi wisata. Kata kunci: Bauran Pemasaran, Konten Kreatif, Sungai Biuku 
Kampanye Lingkungan Hidup Forum Komunitas Hijau dalam Pelestarian Alam di Kota Banjarmasin Lalita Hanief; Noviana Sari; Andika Sanjaya
KOMUNIDA : Media Komunikasi dan Dakwah Vol 9 No 1 (2019): Komunida: Media Komunikasi dan Dakwah
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.51 KB) | DOI: 10.35905/komunida.v9i1.1129

Abstract

Waste management and greening are noteworthy problems in Banjarmasin rivercity. The purpose of this study was to determine the implementation of “ForumKomunitas Hijau” (FKH) Environmental Campaign in Nature Conservation inBanjarmasin City. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collectiontechniques using semi-structured interviews, documentation, library research, with dataanalysis techniques such as CAQDAS. The results showed that the FKH environmentalcampaign took the form of problem analysis, audience analysis, assigning media,selecting media, developing messages, producing media, implementing programs,monitoring, and evaluating. They use banners, shirts, and facebook groups, usingIndonesian and Banjar languages.
Pergulatan Sejarah, Ekonomi, Agama dan Politik dalam Pembentukan Kekerasan Simbolik terhadap Keterwakilan Perempuan di Desa Tabanio Noviana Sari; Siti Mauliana Hairini; Pathurrahman; M. Syarif Hidayat
NeoRespublica : Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol. 4 No. 2 (2023): Edisi Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan, FISIP - Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.559 KB) | DOI: 10.52423/neores.v4i2.28

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pergulatan berbagai faktor dalam melahirkan kekerasan simbolik terhadap perwakilan politik perempuan di desa pesisir. Perempuan di Tabanio memiliki eksistensi politik yang sangat minim sehingga berdampak pada kebijakan pemerintah desa. Penelitian ini menemukan tiga faktor dalam pembentukan kekerasan simbolik yang bersifat saling terintegrasi untuk memperkuat maskulinitas sebagai kekerasan simbolik pada perempuan. Faktor pertama, Tabanio memiliki begitu banyak sejarah tentang kepahlawanan laki-laki yang dapat digunakan sebagai reproduksi kekerasan budaya. Faktor kedua, ekonomi di sektor swasta dan tokoh agama seperti Habib turut memperkuat pemisahan antara laki-laki dan perempuan serta melahirkan reproduksi kekerasan sosial. Faktor pembentukan terakhir adalah reproduksi kekerasan politik yang diciptakan pada BPD (Badan Permusyawaratan Desa) sebagai lembaga politik formal yang semakin menajamkan pengasingan perempuan dalam keterwakilan politik Pemerintahan Desa. Keseluruhan faktor tersebut menjadi lapisan-lapisan yang Bersatu padu dalam melegitimasi struktur dominasi terhadap politik perempuan di wilayah pesisir.