Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan

PERTUMBUHAN HUTAN TANAMAN JATI (Tectona grandis Linn.f.) DI KALIMANTAN TIMUR Veronika Murtinah , Marjenah, Afif Ruchaemi dan Daddy Ruhiyat
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 14, No 2 (2015): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v14i2.1435

Abstract

The Growth of Teak Plantation Forest in East Kalimantan. Teak is one of the most important tropical timber in the international timber market because of the various advantages it has and the type of wood that is very valuable for forestry plants. Teak has been known and cultivated for a long time, particularly in Java. In East Kalimantan, Teak has been developed by public and private companies , with a growth of diverse.The growth of teak stands in East Kalimantan in general showed a decline in growth with increasing stand age; diameter and height growth of stands highest in the early phase of growth in the range of 1-5 years of age, then decline gradually and growth has declined after the 12 year old stands; up to 12 year old stands generally teak growth in East Kalimantan showed growth (increment) in diameter and a height higher than the other locations teak plantation in Java.
PENGOMPOSAN ECENG GONDOK (Eichornia Crassipes SOLMS) DENGAN METODE SEMI ANAEROB DAN PENAMBAHAN AKTIVATOR EM4 Marjenah Marjenah; Justina Simbolon
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 20, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v20i2.5692

Abstract

Eceng gondok (Eichornia Crassipes) adalah tumbuhan yang tumbuh di perairan seperti danau, sungai dan rawa-rawa. Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang terlebih dahulu harus dikomposkan. Kompos eceng gondok tidak hanya dapat membantu memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman, tetapi dapat membantu memperbaiki sifat fisik tanah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan unsur hara di dalam kompos eceng gondok dan memanfaatkan tanaman eceng gondok sebagai alternatif pembuatan kompos untuk media tumbuh tanaman di persemaian serta mengetahui efisiensi penggunaan aktivator EM4 pada proses pengomposan eceng gondok. Pembuatan kompos eceng gondok dengan metode semi anaerob menggunakan aktivator EM4 dilakukan dengan tujuan mempercepat penguraian bahan organik menjadi kompos. Proses pengomposan dilakukan selama 21 hari dan menghasilkan kompos jadi sebanyak 25,4 kg (17,15%) dengan parameter yang diamati meliputi warna, bau, suhu, kelembaban, pH, kadar unsur hara N, P, K ,Ca, Mg dan kadar C-Organik serta C/N bahan. Hasil analisis kualitas kimia kompos yang dihasilkan dari kompos eceng gondok dengan metode semi anaerob menggunakan aktivator EM4, untuk suhu rata-rata = 42,1 °C, Kadar unsur hara N = 2,00%, P = 0,582%, K = 1,87%, CaO = 2,358%, MgO = 0,390%, Kadar C - Organik = 19,29% memenuhi Standar SNI 19-7030-2004 kecuali pH = 7,82 melebihi standar.
APLIKASI AIR KELAPA PADA PERKECAMBAHAN BENIH KALANGKALA (Listea garciae Vidal) DENGAN PERLAKUAN PERENDAMAN DAN PEMERAMAN Marjenah Marjenah; Paulus Matius; Agustina Hura
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 20, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v20i1.5091

Abstract

Kalangkala (L. garciae Vidal) merupakan salah satu buah lokal Kalimantan yang belum tersentuh teknologi. Buah kalangkala merupakan buah musiman yang  hanya ditemui setahun sekali pada waktu tertentu, bersama-sama dengan buah musiman lainnya. Selama ini petani mengambil buahnya dari tumbuhan yang hidup liar tanpa membudidayakannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan perendaman dan pemeraman terhadap persentase perkecambahan benih, daya kecambah, tipe perkecambahan, kelompok biji (rekalsitran atau ortodoks) laju perkecambahan, dan tinggi kecambah kalanglala (L. garciaeVidal). Penelitian ini dilaksanakan di persemaian Laboratorium Silvikultur, Universitas Mulawarman. Penelitian ini dirancang dengan mengikuti pola Rancangan Acak Lengkap faktorial  dengan perlakuan terdiri dari faktor perendaman (A), terdiri dari tiga tingkatan A1 (1 hari), A2(2 hari), dan A3(3 hari) dan faktor pemeraman (B), tiga tingkatan B1 (1 hari), B2 (2 hari) dan B3 (3 hari). Dua faktor tersebut dikombinasikan dan terdapat sembilan kombinasi dengan 3 ulangan beserta kontrol (tanpa perlakuan) dengan 3 ulangan. Keseluruhan biji yang disemai adalah 450 biji. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan yang sangat baik dalam persentase hidup, dengan rata-rata mencapai 97%, rataan daya kecambah terbaik terdapat pada kombinasi perlakuan perendaman air kelapa (A2) selama 12  jam dengan pemeraman selama 1, 2, dan 3 hari (B1, B2, B3) yaitu 98,67%. Kemudian untuk laju perkecambahan terbaik pada A1B1 dengan laju 11\hari, dan untuk tinggi perkecambahan terbaik terdapat pada A1B2. Serta berdasarkan hasil pengukuran kadar air, benih L. garciae Vidal termasuk dalam kategori rekalsitran dan tipe perkecambahannya adalah hypogeal.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN AKTIVATOR MOL DARI SAMPAH SAYUR KOL DAN EM4 PADA PENGOMPOSAN KIRINYUH (Chromolaena odorata L) DENGAN METODE SEMI ANAEROB Marjenah Marjenah; Erik Prawiguna
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6186

Abstract

Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dan berdampak kepada kesehatan masyarakat. Tumpukan sampah yang berasal dari sisa buah-buahan dan/atau sayuran  jarang dimanfaatkan oleh masyarakat, karena sudah tidak layak untuk makanan ternak. Biasanya sampah sayuran hanya dibiarkan saja, sehingga menimbulkan aroma  yang kurang sedap bagi kebersihan lingkungan  dan dapat mengganggu kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan efektivitas penggunaan MOL dari sampah sayur kol dan EM4 sebagai aktivator pada pengomposan kirinyuh. Pada pembuatan kompos memanfaatkan sayur kol sebagai sumber MOL dari sisa kegiatan sehari-sehari manusia yang kurang bermanfaat dan mengetahui kandungan hara yang terkandung di dalam kompos kirinyuh serta mengetahui efisiensi penggunaan aktivator MOL dan EM4 pada proses pengomposan kirinyuh. Informasi dari MOL serta kandungan hara kirinyuh diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang memerlukan dengan pengolahan yang profesional agar sampah organik serta gulma bisa diolah dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai ekonomis. Proses pengomposan dengan aktivator EM4 menghasilkan kompos sebanyak 41 kg (58,57%) dan pengomposan dengan aktivator MOL menghasilkan kompos sebanyak 45 kg (64,28%) dengan parameter yang diamati meliputi warna, bau, suhu, pH, kadar unsur hara N, P, K, Mg dan kadar C-organik. Hasil analisis kualitas kompos kirinyuh dengan metode semi anaerob menggunakan aktivator EM4 dan aktivator MOL memenuhi standard SNI 19-7030-2004 yaitu bertekstur halus, berwarna cokelat kehitam-hitaman dan berbau tanah.