Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Transportation System in Japan: A Literature Study Yudhistira, Geradi; Iqbal, Moh.; Agushinta, Lira
JURNAL MANAJEMEN TRANSPORTASI & LOGISTIK Vol 2, No 3 (2015): JURNAL MANAJEMEN TRANSPORTASI & LOGISTIK
Publisher : STMT Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Japan, the transportation system is the vein of the country in order to ease the flow of people, goods, and information, supporting the achievement of optimum economic resources allocation. To that end, the transportation service should be fairly evenly available and affordable purchasing power. This is a literature study, whose main data sources are books, literature, records, and reports that have to do with the subject matter being solved. The results show that Japanese transportation system is very modern, comfortable, secure, punctual, and well-organized, as well as outstanding in service and responsible, so that people use public transport rather than private cars. Transportation in Japan as in other countries includes land, sea, and air transports. On land, there is a transport in the form of excellent trains and become a major transportation in Japan. In addition, there are also subway trains. To connect between islands, especially the four largest islands (Hokkaido, Honshu, Shikoku, and Kyushu) there are ferries as a means of crossing. Also available is a comprehensive international air service through two major airlines, Japan Airlines and All Nippon Airways, as well as foreign airlines based on the operators who fly all over the world. Transportation in Japan is generally accommodated by Japan Railway (JR), the state-owned company JR Bus, JR Train, and others. Keywords: Transportation System, Japan
JENIS-JENIS TUMBUHAN SUKU FABACEAE, SUBFAMILI CAESALPINIOIDEAE DI AREAL KAMPUS UNIVERSITAS TADULAKO, PALU Rahmita, Rahmita; Ramadanil, Ramadanil; Iqbal, Moh.
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Number 2 (August 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.124 KB)

Abstract

Research on the species of Plants of the Fabaceae Tribe Subfamili Caesalpinioideae at the area of Tadulako University Campus has been conducted from January to April 2019. This study aims to record, describe and determine the invasive status of plant species Fabaceae subfamili Caesalpinioideae. The research was based on botanical exploration method. The results showed there were 10 species from subfamily Caesalpinioideae including Acacia farnesiana (L.) Willd., Albizia saman (Jacq.) Merr., Caesalpinia pulcherrima (L.) Sw., Cassia javanica L., Delonix regia (Hook.) Raf., Desmanthus virgatus (L.) Willd., Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit, Mimosa pigra L., Mimosa pudica L., Senna siamea (Lam.) H.S.Irwin & Barneby. Number of Species have been used as protective plants (5 species), as ornamental plants (2 species) and potentially as invasive species (3 species).
KAJIAN ETNOBOTANI PANDANACEAE PADA SUKU MOMA DI NGATA TORO, KULAWI, SULAWESI TENGAH Nurfadila, Nurfadila; Iqbal, Moh.; Pitopang, Ramadhanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.937 KB)

Abstract

Penelitian ini mengenai kajian etnobotani Family Pandanaceae pada Suku Moma di Ngata Toro, Kulawi, Sulawesi Tengahdilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan Family Pandanaceae oleh masyarakat Suku Moma. Metode yang digunakan yaitu metode snowball sampling dengan melakukan wawancara. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratoium Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tadulako. Hasil penelitian ini diperoleh 3 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Moma yang ada di Ngata Toro yaitu Pandanus sp. 1, Pandanus sarasinorum Warburg dan Pandanus amaryllifolius Roxb. Pandanaceae dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Moma sebagai bahan makanan, kerajinan tangan, ritual adat, bahan bangunan dan obat
POLA DISTRIBUSI DAN KERAPATAN PANDANUS SARASINORUM WARB., PANDAN ENDEMIK SULAWESI DI HUTAN PEGUNUNGAN SEKITAR DANAU KALIMPA’A TAMAN NASIONAL LORE LINDU Kambuno, Iring R. F.; Ramadanil, Ramadanil; Iqbal, Moh.
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.513 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul ?Pola Distribusi dan Kerapatan Pandanus sarasinorum Warb., pandan endemik Sulawesi di hutan pegunungan sekitar danau Kalimpa?a Taman Nasional Lore Lindu? yang dilaksanakan dari bulan Maret sampai Mei 2018. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola distribusi dan kerapatan Pandanus sarasinorum Warb. di hutan pegunungan sekitar danau Kalimpa?a Taman Nasional Lore Lindu. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan 7 buah transek yang berukuran 50 x10 m beserta plot kecil 10 x10 m di dalamnya. Hasilnya menunjukan pola distribusi Pandanus sarasinorum Warb. adalah pola mengelompok. Kerapatan tertinggi untuk tingkat dewasa, terdapat pada transek kelima dengan nilai kerapatan 340 dan kerapatan relatif 25,37%, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada transek ketujuh dengan nilai kerapatan 100 dan kerapatan relatif 7,47%. Kerapatan tertinggi untuk tingkat anakan, terdapat pada transek keempat dengan nilai kerapatan 60 dan kerapatan relatif 37,5%, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada transek ketiga dengan nilai kerapatan 20 dan kerapatan relatif 12,5%.
KAJIAN ETNOBOTANI SUKU EUPHORBIACEAE YANG DIMANFAATKAN OLEH SUKU PEKUREHUA DI DESA WUASA DAN KADUWAA KECAMATAN LORE UTARA KABUPATEN POSO SULAWESI  TENGAH Adhil, Adhil; Iqbal, Moh.; Ramadanil, Ramadanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.73 KB)

Abstract

Penelitian mengenai Kajian Etnobotanisuku Euphorbiaceae yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Pekurehua di desa Wuasa dan Kaduwaa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah dilakukan dengan metode snowball sampling pada bulan januari sampai Maret 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan jenis tumbuhan suku Euphorbiaceae di desa Wuasa dan desa Kaduwaa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso  Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mewawancarai, memberikan kuisioner dan pengamatan langsung di lapangan. Identifikasi Dilakukan Di Laboratorium Biodiversitas Jurusan Biologi FMIPA UNTAD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 10 genus dari 17 jenis tumbuhan suku Euphorbiaceae yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Pekurehua sebagai bahan pangan, obat-obatan, bahan bangunan, kayu bakar dan sebagai tanaman hias.
KERAPATAN ROTAN “TAIMANU” (KORTHALSIA CELEBICA BECC.) DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH Inayanti, Fanny; Iqbal, Moh.; Ramadanil, Ramadanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.511 KB)

Abstract

Penelitian berjudul Kerapatan rotan ?Taimanu? ( Korthalsia celebica Becc.) di Ngata Toro Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah telah dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2018. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kerapatan populasi K. celebica Becc. di Ngata Toro Kecamatan KulawiKabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan membuat sebanyak 7 buah transek yang berukuran 50 x10 m beserta plot kecil 10 x 10 m di dalamnya. Hasilnya menunjukkan kerapatan tertinggi untuk tingkat dewasa, terdapat pada transek ketiga dengan nilai kerapatan 380 dan kerapatan relatif 27,9%, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada transek keenam dengan nilai kerapatan 40 dan kerapatan relatif 2,9%. Kerapatan tertinggi untuk tingkat anakan, terdapat pada transek ketiga dengan nilai kerapatan 280 dan kerapatan relatif 35,8%, sedangkan kerapatan terendah terdapat pada transek kedua dan empat dengan nilai kerapatan 140 dan kerapatan relatif 17,9%.