Ramadhanil Pitopang
Tadulako University

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA BERBAGAI KETINGGIAN TEMPAT DI HABITAT EBONI (Diospyros celebica Bakh.) DAS SAUSU SULAWESI TENGAH Rukmi, Rukmi; Bratawinata, Ach. Ariffien; Pitopang, Ramadhanil; Matius, Paulus
Jurnal Warta Rimba Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.007 KB)

Abstract

The commercial utilization of ebony and the encroachment of its habitat to be converted into various community necessities have led to the decline of ebony species in their natural habitat. The physical and chemical properties of soil are a vital element of the habitat for the growth of vegetation, including in the ebony species. This study aimed to investigate the physical and chemical properties of soil at various altitudes in the Sausu Watershed, Central Sulawesi.  This study was conducted in the Sausu watershed, Central Sulawesi, which is a natural dispersion area for ebony. Completed composite soil sampling was conducted at three altitudes, i.e., 100-<250 m asl, 250-<400 m asl and 400-550 m asl. Subsequently, the samples were analyzed at Soil Science Laboratory of Faculty of Agriculture, Universitas Tadulako. It was carried out from February to May 2015. The results indicated that the slope and back at various altitudes of the Sausu watershed have insignificant effect on the physical and chemical properties of soil in ebony habitat. The properties, including the soil texture, permeability, bulk density or soil porosity, soil chemical properties, demonstrate the acidity level of “sour to acid”. Meanwhile, the availability of organic-C, N, P, K is classified as very low, low and moderate. The criteria of CEC is moderate to high towards fertile soil, but accompanied with moderate and high C/N ratios and very low, low and high base saturation.Keywords: Diospyros celebica, the soil’s physical and chemical properties, Sausu watershed.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TAHI AYAM (LANTANA CAMARA L.) SEBAGAI HERBISIDA ALAMI TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI AKASIA BERDURI (ACACIA NILOTICA (L.) WILLD. EX DELILE) Mirnawati, Mirnawati; Pitopang, Ramadhanil; Suwastika, I Nengah
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 2 (2017): Volume 6 Number 2 (August 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.165 KB)

Abstract

Penelitian tentang ?Uji Efektivitas Ekstrak Daun Tahi Ayam (Lantana camara L.) sebagai Herbisida Alami Terhadap Perkecambahan Biji Akasia Berduri (Acacia nilotica (L.) Willd. ex Delile)? telah dilaksanakan pada bulan April sampai Desember 2016 di Laboratorium Jurusan Biologi Unit Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi pemberian ekstrak daun L. camara yang paling efektif sebagai herbisida alami dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkecambahan biji A. nilotica. Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas lima perlakuan dan tiga ulangan dengan konsentrasi ekstrak P0= 0%, P1= 5%, P2= 10%, P3= 20%, P4= 30%. Variabel pengamatan meliputi daya kecambah (persentase perkecambahan), hari munculnya kecambah, panjang hipokotil, dan berat basah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun L. camara berpengaruh nyata menghambat perkecambahan biji A. nilotica, semakin tinggi konsentrasi ekstrak maka akan semakin berpotensi menghambat perkecambahan yang ditunjukkan dengan menurunnya persentase perkecambahan dan melambatnya munculnya kecambah serta rendahnya nilai pengukuran panjang hipokotil dan berat basah. Terdapat efektivitas herbisida alami  ekstrak daun L. camara pada konsentrasi 30% yang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menghambat perkecambahan dan anakan A. nilotica.
KAJIAN ETNOBOTANI PANDANACEAE PADA SUKU MOMA DI NGATA TORO, KULAWI, SULAWESI TENGAH Nurfadila, Nurfadila; Iqbal, Moh.; Pitopang, Ramadhanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 1 (2019): Volume 8 Number 1 (April 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.937 KB)

Abstract

Penelitian ini mengenai kajian etnobotani Family Pandanaceae pada Suku Moma di Ngata Toro, Kulawi, Sulawesi Tengahdilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan Family Pandanaceae oleh masyarakat Suku Moma. Metode yang digunakan yaitu metode snowball sampling dengan melakukan wawancara. Identifikasi sampel tumbuhan dilakukan di Laboratoium Biosistematika Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Tadulako. Hasil penelitian ini diperoleh 3 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Moma yang ada di Ngata Toro yaitu Pandanus sp. 1, Pandanus sarasinorum Warburg dan Pandanus amaryllifolius Roxb. Pandanaceae dimanfaatkan oleh masyarakat Suku Moma sebagai bahan makanan, kerajinan tangan, ritual adat, bahan bangunan dan obat
POTENSI PENELITIAN ETNOBOTANI DI SULAWESI TENGAH INDONESIA Pitopang, Ramadhanil; Ramawangsa, Pandji Anom
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 2 (2016): Volume 5 Number 2 (August 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.594 KB)

Abstract

Sulawesi Tengah adalah salah satu propinsi di Indonesia yang secara biogeografi terletak  di ?jantung?nya Wallacea, sebuah kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alam biologi  yang unik kaya dengan flora-fauna endemik. Namun demikian potensi ini terutama keanekaragaman hayati tumbuhan belum terungkap dari berbagai aspek pengetahuan terutama dari aspek ekologi, taksonomi serta  dan pemanfaatan serta upaya konservasinya. Propinsi ini dihuni oleh + 19 kelompok etnik yang berbeda budaya, bahasa serta sistem pengetahuan tradisional yang mereka miliki dalam memanfaatk sumberdaya tumbuhan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dari beberapa studi yang telah dilakukan terungkap bahwa masing-masing kelompok etnis ini memiliki sistem pengetahuan lokal dalam menggunakan tumbuhan misalnya; untuk bahan bangunan, makanan dan minuman, obat-obatan dan kosmetik, bumbu dan rempah, pewarna alami, hijauan pakan ternak, tanaman hias, tali temali, sebagai pelengkap dalam acara ritual adat,  berburu, pertanian, perkakas rumah tangga serta keperluan lainnya. Tulisan ini mendiskusikan potensi keanekaragaman hayati tumbuhan serta penelitian etnobotani di provinsi Sulawesi Tengah.
POLA DISTRIBUSI DAN KERAPATAN PALEM “MPIRE” CARYOTA MITIS LOUR. (ARECACEAE) DI TAMAN NASIONAL LORE LINDUSULAWESI TENGAH Chairrunnisa, Chairrunnisa; Suleman, Samsurizal M.; Pitopang, Ramadhanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 1 (2018): Volume 7 Number 1 (March 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.397 KB)

Abstract

Penelitian berjudul Pola Distribusi dan Kerapatan Palem ?Mpire?Caryota mitis Lour. di Taman Nasional Lore Lindu, Sulawesi Tengah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran dan kerapatan Caryota mitis Lour. di Desa Toro, penelitian dilakukan bulan April sampai Juni 2017. Penelitian menggunakan metode transek garis penempatannya secara purposive sampling panjang tiap garis 50 m sebanyak 7 transek dengan 5 plot pada tiap transek. Hasilnya tercatat sebanyak 103 individu. Berdasarkan hasil analisis Indeks Morisita menunjukkan pola distribusi C. mitis Lour. adalah mengelompok. Tingkat kerapatan populasi C. mitis Lour., tingkat pohon dengan fase jarang berjumlah 420, tingkatpancang dengan fase sedang berjumlah 800 dan tingkat anakan dengan fase jarang berjumlah 840
KAJIAN ETNOBOTANI TUMBUHAN RITUAL SUKU TAJIO DI DESA KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG Rahyuni, Rahyuni; Yniati, Eny; Pitopang, Ramadhanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 2, No 2 (2013): Volume 2 Number 2 (August 2013)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.78 KB)

Abstract

Ethnobotanic Study of Tajio Tribe Ritual Plants at Kasimbar Village, Parigi Moutong Regency was conducted from December 2012 until February 2013. The objective of this study was to know kinds of plants, meaning of them, and ways of taking advance of them by people of Tajio tribe. The research methods used were the combination between qualitative methods. They were observation, moderaate participatory, purposive sampling and snowball sampling, and 102 items of questionnaire for respondents. The plants were used for tradition ritual on Tajio tribe like wedding, house building, rice planting, birth and religious events. The result showed that based on the habitat, there were 7 species of trees, 3 clusters of clumps, 11 clusters of bushes, 16 categorized herbs and 4 kinds of categorzed lily used for the traditional ritual. In addition, based on parts of the plants, there were 8 species of roots, 15 species of stems, 15 species of leaves, 11 species of fruit, 5 species of flowers, 4 species of seeds, 3 species of tubers and 2 species of plant players.
STUDI BEBERAPA ASPEK BOTANI AMORPHOPHALLUS PAEONIIFOLIUS DENNST. NICOLSON (ARACEAE) DI LEMBAH PALU Jintan, Jintan; Yuzammi, Yuzammi; Suwastika, I Nengah; Pitopang, Ramadhanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Number 1 (March 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.528 KB)

Abstract

Penelitian tentang tumbuhan Amorphophallus paeoniifolius Dennst. Nicolson di Lembah Palu dilakukan dengan metode survey dan metode deskriptif pada bulan Desember 2011 sampai April 2012.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari beberapa aspek botani dari tumbuhan Amorphophallus paeoniifolius meliputi anatomi, ekologi (pengukuran faktor lingkungan abiotik, biotik, sosial ekonomi masyarakat) serta  morfologi. Pengamatan faktor lingkungan biotik  dan pengambilan sampel dilakukan di dua lokasi dengan menggunakan 5 plot pada tiap lokasi untuk tingkat pohon, sapling dan anakan, serta pengamatan jenis fauna. Penelitian deskriptif meliputi identifikasi jenis Amorphophallus, morfologi dan anatomi, dilakukan di Herbarium Celebense dan Laboratorium Bioteknologi. Hasil pengamatan anatomi menunjukkan adanya dua tipe stomata berbeda pada daun dan bunga, serta pigmen warna bunga yang terdiri dari antosianin, xantofil dan klorofil. Pohon yang dominan di lokasi penelitian adalah  Cocos nucifera  dan Lannea grandis.  Jenis fauna teridentifikasi adalah burung Pignonotus aurigaster dan serangga Scarabaeidae (Onthophagus sp) yang berperan penting dalam Amorphophallus yaitu sebagai penyebar biji dan polinator. Amorphophallus termasuk famili Araceae memiliki daun lengkap, majemuk dan batang semu warna hijau dengan totol putih. Merupakan modifikasi batang (umbi). Bunga majemuk tipe tongkol (spadix), dengan bunga jantan dan betina yang bersifat protogeni, serta mengeluarkan bau khas.
KEANEKARAGAMAN JENIS GULMA DI AREA PERSAWAHAN DESA KARYA MUKTI KECAMATAN DAMPELAS KABUPATEN DONGGALA Mazidaturohmah, Mazidaturohmah; Suwastika, I Nengah; Pitopang, Ramadhanil
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 1 (2018): Volume 7 Number 1 (March 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.121 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul ? Keanekaragaman Jenis Gulma Di Area Persawahan Desa Karya Mukti Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala? dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui keanekaragaman jenis-jenis gulma yang ada di area persawahan, menggunakan metode petak ganda yang dengan subplot 2x2 m sebanyak 10 plot yang diletakan secara diagonal. Setiap jenis gulma di koleksi untuk pembuatan spesimen herbarium, identifikasi dilakukan di Laboratorium Biodiversity Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, Analisis data yaitu menghitung keanekaragaman menggunakan rumus Shannon Whiener index H? = -? (ni/N) ln (ni/N). dan menentukan index nilai penting (INP) dari setiap jenis. Hasil penelitian menunjukan bahwa di lokasi penelitian ditemukan 14 jenis tumbuhan gulma dengan jumlah 1.385 individu, terdiri atas 7 famili. Jenis yang paling dominan adalah Monochoria vaginalis (Burm.F.) C. Persal dengan nilai INP 43,04%, sedangkan jenis yang memiliki nilai INP terendah yaitu pada jenis Eclipta alba (L.) Hassk dengan INP sebesar  1,75%.  indeks keanekaragaman jenis pada penelitian ini tergolong sedang yaitu 2,14
KAJIAN AUTEKOLOGI PIGAFETTA ELATA (MART.) H. WENDL. (ARECACEAE) PADA HUTAN PEGUNUNGAN DONGI-DONGI DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU SULAWESI TENGAH Aras, Mohammad Rezha; Pitopang, Ramadhanil; Suwastika, I Nengah
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Number 1 (March 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.222 KB)

Abstract

Penelitian tentang ?Kajian Autekologi Pigafetta elata (Mart.) H. Wendl. (Arecaceae) pada Hutan Pegunungan  Dongi-dongi di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah? telah dilakukan dari bulan Mei sampai Juli 2016 dengan tujuan untuk mengetahui autekologi berupa kondisi faktor lingkungan abiotik dan biotik dari P. elata pada hutan pegunungan Dongi-dongi di kawasan TNLL Sulawesi Tengah. Faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban relatif diukur dengan Termohygrometer, intensitas cahaya diukur dengan Lux meter, pH dan kelembaban tanah diukur dengan Soil Taster.  Sementara, data curah hujan diperoleh dari stasiun pengamatan cuaca Badan Meteorologi Dan Geofisika Bandar Udara Mutiara Sis Al-Djufrie Palu. Konsentrasi nitrogen, posfor dan kalium di dalam tanah di mana P. elata  tumbuh diukur dengan metode khedjhal dan  metode ekstraksi dengan HCL 25%. Vegetasi tumbuhan penyusun hutan pegunungan di sekitar P. elata ditentukan dengan metode petak ganda secara sistematis dan dianalisis dengan rumus analisis vegetasi menurut Dumbois-Muller dan Ellenberg. Hasil penelitian di Dongi?dongi TNLL menunjukkan  suhu udara harian  rata-rata 21,200C, kelembaban relatif 84,84 %, curah hujan bulanan Mei sampai Juli 2016 yaitu 205 mm, 134 mm dan 35 mm dan intensitas cahaya berkisar 297 ? 6125 lux dengan rata-rata 1985 lux. P. elata  dapat tumbuh di N, P, K tanah dengan konsentrasi yaitu N-Tot 0,08 %, P-Tot 39,16 mg/100g dan K-Tot 34,22 mg/100g. Analisis vegetasi pada tingkat pohon, vegetasi didominasi oleh Castanopsis acuminatissima (Blume) A. DC. dengan INP 34,23 %, tingkat tiang Eurya acuminata DC. INP 64,02% , tingkat pancang Trema orientalis (L.) Blume INP 64.97% dan Ageratum conyzoides L. INP 17.88% mendominasi vegetasi pada tingkat semai.
POLA PENYEBARAN BURUNG DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM WERA, SIGI, SULAWESI TENGAH, INDONESIA Sultika, Sultika; Annawaty, Annawaty; Pitopang, Ramadhanil; Ihsan, Mohammad
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Number 3 (December 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.598 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ?Pola Penyebaran Burung di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Wera Kecamatan Dolo Barat, Kab. Sigi. Sulawesi Tengah? Metode yang di gunakan yaitu metode Indeks Point of Abundance (IPA) dimana pengamat menempatkan diri pada suatu titik tertentu yang telah dipilih secara acak sesuai dengan kondisi habitat yang rapat sampai dengan 200 m pada habitat terbuka. Pengamatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Dari hasil pengamatan terdapat 12 jenis burung yaitu Walet Polos (Colacalia vanikorensis), Walet Sapi (Colacalia esculenta), Burung Madu Sriganti (Nectarinia jugularis), Burung Madu Hitam (Nectarinia Aspasia), Cekakak Sungai (Halcyon chloris), Delimukan Zamrud (Chalcophaps indica), Elang Bondol (Haliastur Indus), Cucak Kutilang (Pynonotus aurigaster), Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis), Srigunting Jambul Rambut (Dicrurus hottenttotus), Kacamata Laut (Zopterops chloris), Kadalan Sulawesi (Phaenicophaeus calyorhync), dan 2 jenis diantaranya merupakan burung endemik Sulawesi yaitu Blibong Pendeta (Streptocitta albicollis) dan Kadalan Sulawesi (Phaenicophaeus calyorhynchus). Dari dua belas jenis burung ini, delapan jenis memiliki pola penyebaran mengelompok dan empat jenis lainnya tidak teranalisis.