Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KERAGAMAN GANODERMATACEAE DARI BEBERAPA KAWASAN HUTAN PULAU LOMBOK Muspiah, Aida; sukiman, sukiman; Rahman, fatur
BIOWALLACEA Vol 2, No 1 (2016): BioWallacea Vol 2 No 1
Publisher : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ganoderma merupakan salah satu jenis jamur makroskopis yang menjadi  kekayaan hutan Indonesia, sementara laju pengrusakan hutan yang tinggi dapat mengancam kelestarian biota ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis Ganodermataceae dari berbagai kawasan hutan Pulau Lombok. Pengambilan sample jamur  dilakukan di enam kawasan hutan yaitu hutan Kerandangan, Pusuk, Nuraksa Sesaot, Lemor, Pergasingan Sembalun dan Gunung Tunak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode jelajah, yaitu membagi daerah penjelajahan menjadi 2-3 jalur penjelajahan dan dilakukan dengan teknik visual sensus. Identifikasi Ganoderma didasarkan pada karakteristik makroskopik, lalu dicocokkan dengan buku-buku identifikasi(profile matching). Hasil penelitian diperoleh 9 spesies Ganoderma, yaitu G. applanatum, G. lucidum, G. adspersum, dan 6 isolat Ganoderma belum teridentifikasi.  Ganoderma applanatum ditemukan tersebar dihampir semua kawasan hutan dipulau Lombok, terkecuali TWR Nuraksa Sesaot dan Bukit Pergasingan Sembalun.Kata kunci: makrofungi, Ganoderma, Pulau Lombok
KELAYAKAN BIOEKOLOGI TELUK GERUPUK SEBAGAI KAWASAN BUDIDAYA PERIKANAN BERBASIS MULTITROPIC SEA FARMING Ahyadi, Hilman; Rahman, Fatur
BIOWALLACEA Vol 2, No 1 (2016): BioWallacea Vol 2 No 1
Publisher : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teluk Gerupuk merupakan salah satu kawasan sentra pengembangan minapolitan di Nusa Tenggara Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi  kelayakan bioekologi teluk Gerupuk untuk pengembangan budidaya perikanan berbasis multi tropic sea farming. Parameter bioekologi yang diamati meliputi kondisi dasar substrat, kualitas fisika, kimia dan biologi perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kualitas fisika, kimia dan biologi perairan teluk Gerupuk masih layak untuk budidaya beragam jenis kekerangan dan  ikan.  Berdasarkan kondisi topografi pantai, substrat dasar perairan dan  tutupannya maka hanya  bagian timur-utara teluk Gerupuk yang layak sebagai lokasi pengembangan  budidaya system MTSF.Keyword: teluk Gerupuk, multi tropic sea farming, bioekologi
Pengaruh Green Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Produk Tupperware di Samarinda Rahman, Fatur; Siburian, Pamasang S.; A, Gusti Noorlitaria
FORUM EKONOMI Vol 19, No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.364 KB) | DOI: 10.29264/jfor.v19i1.2118

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel Green Product (X1), Green Price (X2), Green Place (X3), Green Promotion (X4) terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware di Samarinda. Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi linier berganda yaitu Y = 5,994 + 0,264X1 + 0,395X2 + 0,383X3+ 0,334X4. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung (5,748>Ftabel 2,479) yang artinya variabel Green Product (X1), Green Price (X2), Green Place (X3), Green Promotion (X4) terhadap Keputusan Pembelian Produk Tupperware di Samarinda. Hasil uji t menujukkan bahwa nilai korelasi parsial variabel Green Product (X1) sebesar 0,922 dengan nilai thitung (2,440) > ttabel 1,985 ) dan signifikan 0.000. Artinya dilihat dari nilai korelasi parsial sebesar 0.922 atau 92,0 % bahwa variabel Green Product (X1), menjadi faktor yang dominan mempengaruhi variabel Keputusan Pembelian (Y).Kata Kunci: Green Product, Green Price, Green Place, Green Promotion dan Keputusan Pembelian
SUBSTITUSI KACANG HIJAU DAN KACANG MERAH PADA KUE CUBIT (Alternatif Pangan Untuk Mengatasi Anemia Gizi Besi (Fe) pada Remaja) Rahman, Fatur; Noviasty, Reny; Prabowo, Sulistyo
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.902 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v6i1.16644

Abstract

ABSTRACTMung beans and kidney beans are some food ingredients that have the potential for high iron (Fe) content. The potential of these nutrients can be utilized as substitutable flour in making cubit cakes as an alternative healthy food to overcome the problem of iron (Fe) anemia in adolescents. This study aimed to analyze the effect of substituting mung bean and kidney bean flours on the nutritional content of the cubit cake. This was an experimental study using a completely randomized design method (CRD) with four treatments and three replications. The research results were processed using analysis of variance (ANOVA) techniques followed by Duncan's advanced test. The results show that there was no significant difference or significant effect on the nutritional content (carbohydrate, protein, fat, moisture, ash, iron, calories) of the cubit cakes that had been substituted but there was a significant effect on the fat content. The cubit cake K1 formulation (50% Wheat flour, 35% mung bean flour, 15% kidney bean flour) was the best formulation of the cubit cake because it met the nutritional requirement (RDA). K1 cubit cake formulation in 100 g serving (3 cubit cakes) contains 126.892 kcal calories, 42.1 g carbohydrates, 7.23 g protein, 13.32 g fat, and 0.001 mg/100 g iron. The substitution of mung bean and kidney bean flours tended to increase the nutrient content of the cubit cake but it was not statistically significant except for the fat content. The use of mung beans and kidney beans as alternative basic ingredients for healthy snacks should be applied to other local snacks.Keywords: Mung Beans, Kidney Beans, Cubit Cakes, Substitution, FormulationABSTRAKKacang hijau dan kacang merah merupakan beberapa bahan makanan yang memiliki potensi kandungan zat besi (Fe) yang cukup tinggi. Potensi zat gizi ini dapat dimanfaatkan menjadi tepung yang dapat disubstitusikan dalam pembuatan kue cubit sebagai alternatif panganan sehat untuk mengatasi permasalahan anemia gizi besi (Fe) pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh terhadap kandungan gizi kue cubit yang telah disubtitusikan tepung kacang hijau dan kacang merah. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni dan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan serta 3 ulangan. Hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis sidik ragam (Anova) dengan dilanjutkan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya perbedaan signifikan atau pengaruh nyata terhadap kandungan gizi (karbohidrat, protein, lemak, kadar air, kadar abu, zat besi, kalori) kue cubit yang telah disubstitusikan kecuali pada parameter kadar lemak, dimana kue cubit formulasi K1 (50% tepung terigu, 35% tepung kacang hijau, 15% tepung kacang merah) menjadi kue cubit formulasi terbaik karena memenuhi syarat makanan selingan untuk memenuhi angka kebutuhan gizi (AKG). Kue cubit formulasi K1 dalam 100 g takaran saji (3 buah kue cubit), mengandung kalori sebesar 126,892 kkal, karbohidrat sebesar 42,1 g, protein sebesar 7,23 g, lemak sebesar 13,32 g, dan zat besi sebesar 0,001 mg/100 g. Subtitusi tepung kacang hijau dan kacang merah dapat memperlihatkan kecenderungan peningkatan kandungan zat gizi terhadap kue cubit, namun tidak berbeda nyata atau signifikan secara statistik kecuali pada parameter lemak. Perlu adanya pemanfaatan kacang hijau dan kacang merah sebagai tepung alternatif bahan dasar panganan sehat yang diaplikasikan p