Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KERAGAMAN FENOTIPIK GENERASI 2 JAGUNG LOKAL SULAWESI SELATAN DAN JAGUNG ASAL CIMMYT UNTUK PEMBENTUKAN JAGUNG PROVITAMIN A Juhriah, Juhriah
BIOWALLACEA Vol 2, No 1 (2016): BioWallacea Vol 2 No 1
Publisher : Program Studi Biologi FMIPA Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk dan penderita defisiensi vitamin A membutuhkan produk pangandengan kandungan provitamin A yang tinggi. Informasi tentang keragaman fenotipik pada jagungsangat diperlukan dalam mendukung program untuk menghasilkan varietas unggul jagungProvitamin A. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi keragaman fenotipik dan mengkonstruksidendrogram kekerabatan berdasarkan kesamaan fenotipik dari 9 generasi 2 hasil selfing jagung lokalSulawesi Selatan , 2 calon varitas jagung provitamin A asal CIMMYT dan 2 varitas nasional .Penanaman benih jagung dilaksanakan di KP Balitsereal Maros disusun dalam rancangan AcakKelompok (RAK) 13 perlakuan dan 3 kelompok. Metode Analisis Fenotipik mengikuti petunjukKebaruan, keunikan, Keseragaman dan Kestabilan (BUSS). Data keragaman fenotipik dianalisismenggunakan program NTSYS, koefisien kesamaan dengan Simple Matching Coefficient (SMC) danpengelompokan dengan Unweighted Pair Group Aritmathic Analysis (UPGMA). Hasil Penelitianmenunjukkan bahwa nilai kesamaan fenotipik antara 0,53 sampai 0,88. Dendrogram menunjukkanbahwa jagung lokal Bata Pulu Kuning (BPK) dan Biralle Bakka Didi (BBD), Carotenoid Syn 3 (CST)dan Srikandi Kuning 1 (SKG) masing-masing membentuk kelompok pada derajat kesamaan 0,88.Hasil analisis variansi beberapa karaktek kuatitatif pertumbuhan dan produksi menunjukkan bahwapanjang daun, tinggi tanaman, panjang tongkol, jumlah baris biji pertongkol dan jumlah bijiperbaris memberikan hasil yang berbeda nyata.Kata Kunci: Fenotipik, jagung lokal Sulawesi Selatan, CIMMYT
FITOREMEDIASI LOGAM BERAT MERKURI (Hg)PADA TANAH DENGAN TANAMAN Celosia plumosa (Voss) Burv. Juhriah, Juhriah; Alam, Mir
BIOMA : Jurnal Biologi Makassar Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merkuri merupakan logam berat yang sangat toksik terhadap organisme. Penggunaannyadalam aktivitas tertentu menyebabkan merkuri disebarkan ke lingkungan diantaranya melaluibahan pertanian, obat-obatan, cat, kertas, pertambangan serta sisa buangan industri.Penelitian bertujuan untuk melakukan fitoremediasi logam merkuri (Hg) pada tanahmenggunakan tanamanCelosia plumosa(Voss) Burv. Penelitian menggunakan RancanganAcak Kelompok dengan 4 perlakuan (sumber tanah) dan 3 kelompok, 5 tanaman Celosiaplumosa (Voss) Burv. setiap unit penelitian. Analisis kandunga merkuri (Hg) tanah (sebelumdan setelah fitoremediasi) dan jaringan tanaman menggunakan Spektrofotometer SerapanAtom. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan Analisi variansi (Anova) dan ujilanjut Beda Nyata terkecil (BNT). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa kandunganmerkuri (Hg) pada tanah dan tanaman setelah fitoremediasi tidak berbeda nyata. Keempatjenis tanah tersebut memiliki kandungan merkuri (Hg) tinggi diatas ambang bataskandungan merkuri (Hg) alami tanah. Fitoremediasi menggunakan Celosia plumosa (Voss)Burv. mampu menurunkan kandungan merkuri (Hg) pada keempat jenis tanah(81,25sampai 98,68%), bahkan pada tanah kebun dan tanah sawah reduksi kandungan merkuri(Hg) mencapai nilai dibawah ambang batas kandungan merkuri (Hg) alami tanahKata kunci: fitoremediasi, merkuri, tanah, Celosia plumosa
MEMANFAATKAN LEVERAGE POINT UNTUK PENDIDIKAN UNGGUL Sepriyanti, Sepriyanti; B.Herawan Hayadi; Furtasan Ali Yusuf; Juhriah, Juhriah; Yuyun Yuningsih
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 4 No. 3 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : CV SWA Anugrah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v4i3.3087

Abstract

Penelitian ini menyoroti pentingnya pemanfaatan konsep leverage point dalam mencapai pendidikan unggul, dengan fokus pada identifikasi titik-titik kritis dalam sistem pendidikan yang dapat menghasilkan perubahan signifikan. Dalam konteks sistem pendidikan yang kompleks dan dinamis, leverage point menjadi alat penting untuk mengarahkan upaya transformasi dengan lebih terarah dan efisien. Strategi penerapan leverage point memerlukan pendekatan holistik dan strategis, dengan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan serta pendekatan yang berkelanjutan untuk pengelolaan risiko dan pemantauan dampak. Hasil penelitian juga menunjukkan upaya konkret dalam menerapkan leverage point dalam pendidikan, seperti implementasi manajemen perubahan budaya organisasi, peran guru penggerak, dan supervisi akademik, yang secara bersama-sama dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mengantarkan siswa menuju kesuksesan. Dengan demikian, penerapan leverage point menjadi kunci dalam menciptakan pendidikan yang inklusif, berdaya saing, dan relevan bagi masa depan.
LEVERAGE POINT DALAM TIK UNTUK IMPLEMENTASI PERUBAHAN PENDIDIKAN Juhriah, Juhriah; B Herawan Hayadi; Furtasan Ali Yusuf; Yuyun Yuningsih; Sepriyanti, Sepriyanti
Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 5 No. 5 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v5i5.3171

Abstract

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mengubah lanskap pendidikan secara signifikan. Implementasi TIK dalam pendidikan membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan aksesibilitas, efisiensi pembelajaran, dan kolaborasi. Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti kesenjangan akses dan kurangnya kompetensi. Konsep "laverage point" dalam TIK dapat membantu mengatasi tantangan ini dengan memandu pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, meningkatkan efektivitas pembelajaran, dan meningkatkan aksesibilitas. Studi kasus menunjukkan bahwa penggunaan TIK dalam pendidikan dapat meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan efisiensi pembelajaran. Penerapan konsep "laverage point" dalam TIK di bidang pendidikan dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih adaptif, terfokus, dan berorientasi pada hasil, yang meningkatkan pengalaman belajar siswa secara keseluruhan. Tantangan dan peluang dalam mengadopsi TIK dalam pendidikan harus dikelola dengan bijaksana untuk memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh semua pihak terlibat dalam proses pembelajaran.