Kasmiati Kasmiati
Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, Universitas Hasanuddin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENDAMPINGAN PENERAPAN HALAL PADA PELAKU USAHA UMKM DI KAWASAN WISATA KOTA PAREPARE Muhammad Kurnia; Nahariah Nahariah; Kasmiati Kasmiati
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 1 (2022): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 1 OKTOBER 2022
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i1.23527

Abstract

Produk makanan halal yang bersertifikasi sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat, tidak hanya bagi masyarakat muslim tetapi juga bagi non-muslim. Hal ini disebabkan produk-produk makanan yang sudah memiliki sertifikat halal, memiliki jaminan kesehatan dan kualitas produk. Hal ini mendorong beberapa pemerintah daerah semakin menggenjot para pelaku usaha untuk mengurus sertifikat halal bagi produk yang dihasilkan. Pemerintah Kota Parepare salah satu yang tidak mau ketinggalan dalam menggenjot terwujudnya program kota destinasi wisata kuliner halal. Selain itu, tingkat pengetahuan terkait produk halal di kalangan pelaku usaha, restoran, café dan lainnya saat ini masih kurang dan umumnya menganggap makanan halal itu hanya dari bahannya saja. Masalah-masalah ini menjadi dasar pelaksanaan pengabdian masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan dan Pembelajaran Masyarakat (PPM) melalui program: (1) Sosialisasi penerapan halal dan Pemetaan pelaku UMKM; (2) Identifikasi bahan-bahan Produk Olahan dan Proses Pembuatan Produk; (3) Penyuluhan Keamanan Pangan; (4) Sosialisasi Penyelia; (5) Sosialisasi Hukum Sertifikasi Halal. Program dilaksanakan melalui kemitraan KKN PPM Universitas Hasanuddin Pemerintah Kota dengan metode Participatory Rural Appraisal yang melibatkan masyarakat. Hasil yang diperoleh berupa peta sebaran pelaku UMKM. Selain itu, bahan-bahan produk olahan dan proses pembuatan dapat diidentifikasi melalui Manual Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) yang dihasilkan. Jaminan produk dan proses produksi memacu pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing kualitas produk, peningkatan penerapan iptek, peningkatan pengetahuan manajemen neraca keuangan usaha, nilai keamanan dan kesehatan produk serta peningkatan partisipasi mahasiswa dengan berbagai luaran yang dihasilkan. Kata kunci: Sertifikasi, Penerapan halal, UMKM. ABSTRACT Certified halal food products have become an urgent need for the community, not only for the Muslim community but also for non-Muslims. This is due to food products that already have a halal certificate, have health and quality guarantees for a product. This has encouraged several local governments to encourage business actors to take care of halal certificates for their products. The Parepare City Government is one that does not want to be left behind in boosting the realization of the city program for halal culinary tourism destinations. In addition, the level of knowledge related to halal products among business actors, restaurants, cafes and others is currently still lacking. Generally, they consider halal food only from the ingredients. These problems become the basis for implementing community service through the Community Empowerment and Learning (KKN PPM) program through the following programs: (1) Socialization of halal application and Mapping of MSME actors; (2) Socialization of the Halal Supervisor; (3) Food Safety Counseling; (4) Identification of Processed Product ingredients and Product Manufacturing Process; (5) Socialization of Halal Certification Law. The program is implemented through a partnership with the Parepare City Government using the Participatory Rural Appraisal method that involves the community. The results obtained are in the form of a map of the distribution of MSME actors. In addition, processed product ingredients and manufacturing processes can be identified through the resulting Halal Product Assurance System Manual (SJPH). Product assurance and production processes encourage business actors to improve product quality competitiveness, increase the application of science and technology, increase knowledge of business balance sheet management, value product safety and health as well as increase student participation with various outputs produced. Keywords: Certification, Halal application, MSME.
Karakteristik mutu abon ikan sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) dari Perairan Danau Tempe, Sulawesi Selatan: The quality characteristics of armored catfish (Pterygoplichthys pardalis) fish floss in Tempe Lake, South Sulawesi Kasmiati Kasmiati; Andi Athifa Putri; Ophirtus Sumule; Nursakinah Latuconsina; Rahmatul Khasanah; Husnul Khotimah; Nurfaidah Nurfaidah; Suriana Laga; Kejora Handarini; Rahmatang Rahmatang; Metusalach Metusalach
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 26 No 2 (2023): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 26(2)
Publisher : Department of Aquatic Product Technology IPB University in collaboration with Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v26i2.43873

Abstract

Populasi ikan sapu-sapu di Danau Tempe sangat melimpah karena jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai ekonomis ikan sapu-sapu adalah menjadikannya produk olahan abon ikan. Penelitian ini bertujuan menentukan kualitas abon ikan sapu-sapu yang terbuat dari tiga kelompok ikan dengan ukuran yang berbeda melalui parameter sensori, komposisi kimia, logam berat, dan mikrobiologi sesuai dengan SNI-7690:2013. Sampel ikan sapu-sapu yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan metode purpose sampling, yang dibagi ke dalam tiga kelompok ukuran, yaitu ukuran besar (>30,1 cm), sedang (20,1-30 cm), dan kecil (≤20 cm). Daging putih dari setiap kelompok ukuran digunakan sebagai sampel pembuatan abon. Analisis data menggunakan uji normalitas untuk menguji tingkat kesukaan dan dilanjutkan dengan uji Kruskal Wallis apabila data tidak terdistribusi normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abon ikan sapu-sapu yang terbuat dari ukuran ikan yang berbeda mempunyai tingkat penerimaan konsumen yang baik (kategori suka) dengan nilai 3,86-4,40 dari skor maksimum 5. Uji organoleptik abon ikan sapu-sapu memenuhi persyaratan mutu organoleptik abon ikan sesuai SNI. Abon ikan sapu-sapu mempunyai karakteristik mutu, yaitu kadar air 2,52-3,11%, protein 32,34-32,40%, lemak 22,18-24,55%, dan abu 4,13-5,53%. Kadar air dan protein tersebut memenuhi standar mutu abon ikan berdasarkan SNI. Kadar logam berat (Hg, Pb, dan Cd) serta hasil uji angka lempeng total, Escherichia coli, Salmonella, dan Staphylococcus aureus berada di bawah ambang batas maksimal yang disyaratkan.