Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Kesadaran untuk Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Bayi Baru Lahir Asti Widuri; Bambang Edy Susyanto; Supriyatiningsih Supriyatiningsih
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2019): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mm.190122

Abstract

Gangguan pendengaran pada anak-anak di negara yang belum ada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir diawali dari kecurigaan saat anak terlambat bicara. Keterlambatan deteksi tersebut karena kurangnya pengetahuan orang tua terhadap perkembangan bicara dan bahasa sebelum anak berumur 2 tahun. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap sikap/kesadaran tentang deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Penelitian dengan desain potong lintang menilai pendidikan orang tua dan sikap terhadap pemeriksaan deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir dilakukan pada orang tua/pasien klinik Asri Medical Centre Yogyakarta (AMC) bulan Juni-Juli 2018. Hasil penelitian menunjukkan 55 responden, 6 (10,9%) dengan pendidikan sangat tinggi, 42 (76,3%) dengan pendidikan tinggi, dan 7 (12,7%) dengan pendidikan menengah. Hasil uji Chi-square menunjukkan tidak adanya pengaruh yang bermakna antara skor pendidikan orang tua, pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, usia dan jumlah anak terhadap sikap orang tua pada program deteksi gangguan pendengaran pada bayi baru lahir. Tingkat pendidikan orang tua tidak berpengaruh pada sikap positif/tertarik pada program deteksi dini pemeriksaan pendengaran, sehingga dibutuhkan kebijakan pemerintah agar deteksi dini gangguan pendengaran berjalan optimal.
Willingness to Pay for Maternity Waiting Homes in Rural Indonesia Arlina Dewi; Supriyatiningsih Supriyatiningsih; Sri Sundari; Dianita Sugiyo; Ralph. J. Lellee
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 9, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.92122

Abstract

Distance to a health care facility has long been discussed as a key barrier to maternal health care utilization in rural areas.  Maternity Waiting Homes (MWHs) has been proved to the reductions of maternal mortality. The objective of this study was to investigate the pregnant women’s Willingness to Pay (WTP)  toward the maternity waiting homes (MWHs).  The cross-sectional study was conducted in two rural areas in South Sulawesi, Indonesia. The data were collected through survey which was distributed to pregnant women and their families. A total of fifty-one pregnant women and forty-nine families participated in the study as two groups of respondents. For the results of this study, there were 66.7% of pregnant women agreed if they should stay at MWHs. For a group of pregnant women, the amount of WTP which was capable to be paid was 100.000 IDR in a month. Moreover, for a group of family, the amount of WTP which they could pay for staying at MWH was 200.000 IDR in a month. The pregnant women’s acceptance to stay in MWH is good, but their willingness to pay is still very low.
PENTINGNYA PENGETAHUAN SADARI SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Supriyatiningsih Supriyatiningsih; Nicko Rachmanio; Muhammad Kurniawan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.438 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.115

Abstract

Pengabdian masyarakat yang berjudul “PKM Pengetahuan dan Upaya Deteksi Dini Kanker Payudara pada Wanita Usia Reproduksi” dilaksanakan pada hari Jumat 28 Agustus, 2020 pada pukul 14:00-15:30. Metode yang digunakan melalui seminar online via Zoom Meeting kepada pegawai dan keluarga pegawai RS Asri Medical Center. Materi yang diberikan berupa materi pengetahuan tentang kesehatan perempuan, kanker payudara, dan penangannannya yang didahului dengan melakukan pretest untuk mengukur pengetahuan responden sebelum diadakan seminar dan posttest di akhir kegiatan setelah mendapatkan perlakuan berupa seminar. Bentuk pretest dan posttest menggunakan kuesioner. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang dengan menggunakan media online. Bentuk kegiatan pengabdian disesuaikan dengan situasi yang ada, di mana tidak memungkinkannya dilakukan kegiatan dengan berkumpul atau berkerumun seperti kegiatan pengabdian masyarakat pada umumnya. Selanjutnya hasil pretest dan posttest dihitung menggunakan metode Wilcoxon Signed Rank. Tes peserta menunjukkan adanya peningkatan, dengan hasil pretest sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang sadari kanker payudara kategori cukup, yaitu 17 responden (85,0%), dan paling sedikit kategoti kurang, yaitu 2 responden (10,0%). dan posttest seluruh responden responden (100,0%) mempunyai pengetahuan tentang kanker payudara kategori baik. Uji tes didapatkan nilai 0,001 (p < 0,05), sehingga H0 ditolak, sehingga disimpulkan ada perbedaan pengetahuan tentang Sadari kanker payudara sebelum dan sesudah seminar. Selain itu dilakukan konsultasi gratis untuk pegawai RS Asri Medical Center. Target luaran yang diharapkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Publikasi Artikel dalam Jurnal Nasional ISSN (Submited).
PENGETAHUAN PENTINGNYA NUTRISI DAN PEMERIKSAAN HIPERTENSI GESTATIONAL PADA MULTIPLE GESTATION Supriyatiningsih Supriyatiningsih; Muhammad Kurniawan; Nicko Rachmanio
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.201 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.123

Abstract

Pengabdian masyarakat yang berjudul “PKM Pengetahuan Pentingnya Nutrisi Dan Pemeriksaan Hipertensi Gestational Pada Multiple gestation” dilaksanakan pada hari Jumat 28 Agustus 2020 pada pukul 14:00-15:30. Metode yang digunakan melalui seminar online via Zoom Meeting kepada pegawai dan keluarga pegawai RS Asri Medical Center. Materi yang diberikan berupa materi pengetahuan tentang kesehatan perempuan, kehamilan kembar, nutrisi ibu hamil, hipertensi ibu hamil dan penanganannya yang didahului dengan melakukan pretest untuk mengukur pengetahuan responden sebelum diadakan seminar dan posttest di akhir kegiatan setelah mendapatkan perlakuan berupa seminar. Bentuk pretest dan posttest menggunakan kuesioner. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang dengan menggunakan media online Zoom Meeting. Bentuk kegiatan pengabdian disesuaikan dengan situasi yang ada, di mana tidak memungkinkan dilakukannya kegiatan dengan berkumpul atau berkerumun seperti kegiatan pengabdian masyarakat pada umumnya. Selanjutnya hasil pretest dan posttest dihitung menggunakan metode Wilcoxon Signed Rank. Hasil pretest dan posttest kemudian dihitung menggunakan metode Wilcoxon Signed Rank. Hasil posttest menunjukkan adanya peningkatan pengetahun dari hasil pretest sejumlah (75,0%) dan hasil posttest sejumlah (100,0%). Dari hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 25%. Uji tes didapatkan nilai (p < 0,05), sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan tentang pentingnya nutrisi dan pemeriksaan hipertensi pada multiple gestation sebelum dan sesudah seminar. Target Luaran yang diharapkan dalam pengabdian masyarakat ini adalah Publikasi Artikel dalam Jurnal Nasional ISSN (Submited).
Meningkatkan Pengetahuan Kader Posyandu Dan Posbindu Tentang Skrining Kanker Serviks Melalui Program Pengabdian Masyarakat Supriyatiningsih; Dianita Sugiyo; Sutantri; Arlina Dewi; Sri Sundari; Wiwik Kusumawati
Abdimas Universal Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i2.221

Abstract

Cervical cancer is the fourth most common cause of cancer death in women worldwide. Many women who come to the health facility for a check-up with cervical cancer are already severe. This happened because of the lack of knowledge of women about the importance of cervical cancer screening. The purpose of this community service is to increase the knowledge of women in Kersan, Bantul regarding cervical cancer screening. The service method implemented was conducting socialization and education to the community regarding the importance of online cervical cancer screening. The participants in this program were 30 Posyandu and Posbindu cadres in Kersan. After this program, many women began to know the importance of getting cervical cancer screening so that they would immediately get treatment.
Family history of PCOS, obesity, low fiber diet, and low physical activity increase the risk of PCOS Alfaina Wahyuni; Supriyatiningsih; Wiwik Kusumawati; Kamila Sedah Kirana; Cynthia Dwi Mayayustika
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 13, No 1, (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/JKKI.Vol13.Iss1.art8

Abstract

Background: Polycystic ovarian syndrome (PCOS) is a common endocrine disorder and leading cause of prolonged anovulation. PCOS has been linked to a variety of long-term health problems, including: heart disease; metabolic syndrome; and diabetes. It is interesting to know the risk factors for PCOS in local settings.Objective: The aim of this research is to identify PCOS risk factors in our own settings (Asri Medical Center in Yogyakarta), so that we could identify the specific preparation to avoid having disorders personalized in localcharacteristics.Methods: This is a descriptive-analytic cross-sectional study. The research was carried out at Asri Medical Center in Yogyakarta, Indonesia, with a total sample size of 92 people who met the inclusion and exclusion criteria. They were divided into two groups: non-PCOS and PCOS. Data were retrieved using the questionnaire. The variables evaluated were nutritional status, physical activity, carbohydrate diet, fiber diet, family history of diabetes, family history of PCOS, and age of menarche. The data was analyzed usingthe Chi-square test.Results: Family history of PCOS, obesity, low physical activity and a lowfiber diet proved to differ significantly between the two groups (p<0.05).Conclusion: Family history of PCOS, obesity, low physical activity, low fiber diet had a substantial impact on the occurrence of PCOS.
Willingness to Pay for Maternity Waiting Homes in Rural Indonesia Arlina Dewi; Supriyatiningsih Supriyatiningsih; Sri Sundari; Dianita Sugiyo; Ralph. J. Lellee
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol. 9 No. 2 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.92122

Abstract

Distance to a health care facility has long been discussed as a key barrier to maternal health care utilization in rural areas. Maternity Waiting Homes (MWHs) has been proved to the reductions of maternal mortality. The objective of this study was to investigate the pregnant women’s Willingness to Pay (WTP) toward the maternity waiting homes (MWHs). The cross-sectional study was conducted in two rural areas in South Sulawesi, Indonesia. The data were collected through survey which was distributed to pregnant women and their families. A total of fifty-one pregnant women and forty-nine families participated in the study as two groups of respondents. For the results of this study, there were 66.7% of pregnant women agreed if they should stay at MWHs. For a group of pregnant women, the amount of WTP which was capable to be paid was 100.000 IDR in a month. Moreover, for a group of family, the amount of WTP which they could pay for staying at MWH was 200.000 IDR in a month. The pregnant women’s acceptance to stay in MWH is good, but their willingness to pay is still very low.