Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Difference of Satisfaction Level in BPJS Health Insurance Patient and Non Insurance Patient toward Health Service Arlina Dewi; Naufal Kurnia Ramadhan
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 5, No 1: March 2016
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.835 KB) | DOI: 10.11591/ijphs.v5i1.4760

Abstract

National Health Insurance (JKN) developed in Indonesia is part of the National Social Insurance System (SJSN). One way to assess the services quality is to measure the patient satisfaction level. This research is a quantitative research with the cross sectional research design. The subjects of this research were the BPJS health insurance patients and non insurance patients with 200 people as the samples. The data was analyzed by the independent t-test, gap analysis, CSI (Customer satisfation index) and IPA (Importance performance analysis). The result showed that significant (ρ value >0,05) in all dimensions which mean that there is no difference of patient satisfaction level in Social Security Organizing Body (BPJS)  participants and non insurance patients toward health services in Negara General Hospital. The biggest satisfaction in non insurance patients is on the Assurance variable (-1,002) and the smallest satisfaction is on the Tangibles variable (-1,357) and the biggest satisfaction of BPJS health insurance patients is on Assurance variable (-1,085) and their smallest satisfaction is on Responsiveness variable (-1,367). The non insurance patients gap is (-0,217) and the BPJS health insurance patients gap is (-1,206), both of them were classified into low satisfaction level. The result of Importance performance analysis value of non insurance patient showed Responsiveness attributes that should be prioritized and improved while in BPJS health patients showed Responsiveness and Reliability attributes that should be prioritized and improved by Negara General Hospital.
Willingness to Pay for Maternity Waiting Homes in Rural Indonesia Arlina Dewi; Supriyatiningsih Supriyatiningsih; Sri Sundari; Dianita Sugiyo; Ralph. J. Lellee
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 9, No 2 (2020): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.92122

Abstract

Distance to a health care facility has long been discussed as a key barrier to maternal health care utilization in rural areas.  Maternity Waiting Homes (MWHs) has been proved to the reductions of maternal mortality. The objective of this study was to investigate the pregnant women’s Willingness to Pay (WTP)  toward the maternity waiting homes (MWHs).  The cross-sectional study was conducted in two rural areas in South Sulawesi, Indonesia. The data were collected through survey which was distributed to pregnant women and their families. A total of fifty-one pregnant women and forty-nine families participated in the study as two groups of respondents. For the results of this study, there were 66.7% of pregnant women agreed if they should stay at MWHs. For a group of pregnant women, the amount of WTP which was capable to be paid was 100.000 IDR in a month. Moreover, for a group of family, the amount of WTP which they could pay for staying at MWH was 200.000 IDR in a month. The pregnant women’s acceptance to stay in MWH is good, but their willingness to pay is still very low.
Persepsi Pasien dan Perawat tentang Patient Safety di Pelayanan Hemodialisa Dewi Kusumastuti; Oryzati Hilman; Arlina Dewi
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.144 KB) | DOI: 10.31539/jks.v4i2.1974

Abstract

This study aims to explore patient and nurse perceptions of patient safety to increase patient engagement so that patients can be aware of patient safety in the Hospital Hemodialysis Unit. This research method uses qualitative methods of conducting in-depth interviews with patients and medical personnel. The results of this study indicate that overall the patients said they were satisfied with the services provided; this was evidenced by the patient feeling very well known by the medical staff, both nurses and doctors. In conclusion, this kinship relationship is highly valued by the patient and accompanying family so that patients can be open to medical personnel so that effective communication can be well established. Keywords: Hemodialysis, Patient Engagement, Patient Safety
ACHIVEMENT MOTIVATION TRAINING : MENINGKATKAN WRITING SKILL ANAK DALAM MENGHADAPI ERA DIGITAL DI PANTI ASUHAN ABU DZAR AL GHIFARI Qurratul Aini; Arlina Dewi; Junior Hendri Wijaya
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 5. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.205 KB) | DOI: 10.18196/ppm.35.90

Abstract

Latar Belakang: Keterampilan menulis bagi pemula merupakan bekal untuk menghadapi kehidupan dalam masyarakat. Menulis menjadi saranan untuk mengungkapkan gagasan baru, dan melatih kemampuan mengorganisasikan konsep atau ide seseorang. Namun, penggunaan internet yang berlebihan memengaruhi gaya hidup dan pola belajar anak-anak maupun remaja. Hal tersebut tidak terkecuali berlangsung di Panti Asuhan Abu Dzar Al Ghifari, perlu adanya suatu kegiatan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan salah satu visi misi yakni mencetak kader-kader yang terampil, berakhlak mulia, dan membangun karakter sesuai dengan jati diri masing-masing santri. Tujuan: Kegiatan bertujuan untuk mengurangi risiko negatif penggunaan internet, meningkatkan kualitas belajar dan membaca santri sehingga santri dapat menuliskan ide dan gagasan baik pengalaman pribadi maupun ide mengenai lingkungan sekitar dan bermanfaat untuk mengembangkan diri. Metode: Metode kegiatan dengan sosialisasi mengenai pentingnya menulis dalam menghadapi era digital. Kemudian, menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan bagaimana menulis yang menyenangkan melalui media perantara berupa video pembelajaran dan media online. Pendampingan praktik menulis peserta kegiatan dilaksanakan setelah diskusi untuk menentukan metode yang sesuai dengan penulis pemula. Hasil: Hasil kegiatan ini, ada 75% peserta yang mengumpulkan naskah setelah selesai pendampingan dalam latihan menulis. Naskah akan dipublikasikan dalam bentuk buku yang telah ditulis langsung para santri tanpa ada perubahan dari penerbit. Publikasi melibatkan penerbit The Journal Publishing dengan judul buku “KIPAS (Kisah Inspiratif Pasukan Anak Santri).
PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PELAYANAN PADA KLINIK PRATAMA Nur Hidayah; Arlina Dewi; Galuh Panji Rakasiwi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.767 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.698

Abstract

Klinik Pratama merupakan salah satu fasilitas kesehatan dasar yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Dalam masa pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease 2019), kinerja klinik pratama dari segi jumlah pasien menurun. Peningkatan kinerja Klinik Pratama tidak terlepas dari peran manajemen sumber daya manusia (SDM). Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah untuk mengetahui dan meningkatkan pengetahuan tentang Peran Manajemen SDM dalam meningkatkan kinerja Klinik Pratama Aisyiyah Siti Khodijah Salam. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah melakukan kerjasama dengan sebuah Klinik Pratama sebagai Mitra untuk meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dan non kesehatan tentang peran manajemen SDM di Klinik Pratama untuk meningkatkan kinerjanya. Peserta terdiri dari 10 orang, yaitu seorang dokter gigi sebagai Direktur Klinik, 2 orang dokter umum, 5 orang bidan, seorang tenaga administrasi, dan seorang apoteker. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan SDM adalah dengan pemberian materi yang sesuai oleh Narasumber yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Sebelum pemberian materi tentang Peran SDM dalam meningkatkan kinerja Klinik Pratama, peserta diminta untuk mengisi pre-test yang berupa pilihan berganda dengan memilih satu jawaban yang paling benar menggunakan google form. Kemudian setelah diberikan materi tersebut, peserta diminta untuk mengisi post-test dengan pertanyaan/ pernyataan yang sama. Hal tersebut untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas pemberian materi. Hasil dari pemberian materi dan tanya jawab menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang Peran Manajemen SDM dalam Meningkatkan Kinerja Klinik yaitu dengan persentase sebesar 27%. Peningkatan yang signifikan terjadi pada pengetahuan tentang Analisis Jabatan, Perencanaan SDM, dan Sistem Remunerasi.
ENVIRONMENTAL SERVICE WORKERS PERCEPTION OF WORKING AT COVID-19 REFERRAL HOSPITAL IN KLATEN Ontivia Setiani Wahana; - Kusbaryanto; Arlina Dewi
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 3, No 1 (2021): JAMBURA JOURNAL HEALTH AND SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v3i1.9262

Abstract

Background: Working in the COVID-19 pandemic era isn’t easy, especially for personnel who work in COVID-19 referral hospitals. Non-medical workers such as environmental service workers (ESW) also experience changes in regulations at work. ESW in isolation ward are included in the high exposure risk category because of their high potential for close contact with COVID-19 patients. This study aims to analyze the ESW’s perception of working at the COVID-19 referral hospital in Klaten.Methods: This is a descriptive qualitative study with a phenomenological approach. Four respondents were obtained for interviews.Results: The results show that ESW’s understanding of COVID-19 hasn’t been maximized and evenly distributed, there are obstacles and changes of habits, in the work system and service standards that create inconvenience while working, psychological impacts; both negative and positive feelings appear while working during this pandemic. However, ESW still work professionally, have a good work commitment to reduce the risk of nosocomial infections including preventing the spread of the virus.Conclusion: ESW’s perceptions related to COVID-19 hasn’t been evenly distributed. Mandatory use of personal protective equipment in the pandemic era, causes discomfort and obstacles to work. This pandemic triggered the emergence of negative emotions that are dominant over positive emotions. However, ESW can still work professionally.
Implementation of Orthopedic Surgery in Hospitals During the Covid-19 Pandemic: A Literature Review Puspitowarno Puspitowarno; Arlina Dewi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.964 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1430

Abstract

The spread of COVID-19 through the air has prompted adjustments in the orthopedic field by delaying elective surgical treatment to reduce the burden on the health system and allow more beds to be made available for those in need so that hospital services are optimal. This research aims to determine the implementation of orthopedic surgery services in hospitals during the COVID-19 pandemic. This literature review uses articles in the PubMed, Google Scholar, and ProQuest databases published in 2019-2020, in full text, in English, using the keywords orthopedic AND COVID-19 AND emergency department OR trauma service. The researcher obtained 191 articles and then reviewed them using the Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) diagram and The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal instrument. Seven articles were eligible for analysis. During the COVID-19 pandemic, orthopedic surgery services were limited to only allowing emergency surgery. Orthopedic specialists are also empowered to screen and examine suspected COVID-19 patients. Surgery is only performed by an exceptional team and outside working hours. This study shows a change in orthopedic services in hospitals during the COVID-19 pandemic. Abstrak: Penularan penyakit COVID-19 melalui udara mendorong penyesuaian di bidang ortopedi dengan penundaan perawatan bedah elektif untuk mengurangi beban sistem kesehatan dan memungkinkan tersedianya lebih banyak tempat tidur bagi mereka yang membutuhkan,  sehingga pelayanan rumah sakit menjadi optimal. Tujuan literatur review ini untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan terkait bedah ortopedi di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19. Literature review ini menggunakan artikel pada database PubMed, Google Scholar, dan ProQuest yang diterbitkan pada 2019-2020, memiliki teks lengkap, berbahasa Inggris, menggunakan kata kunci ortopedic DAN COVID-19 DAN emergency department ATAU trauma service. Didapatkan  191 artikel kemudian direview menggunakan diagram Preferred Reporting Items for Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA) dan menggunakan instrumen The Joanna Briggs Institute (JBI) Critical Appraisal, mendapat 7 artikel yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Selama masa pandemi COVID-19, layanan bedah ortopedi dibatasi dengan hanya mengizinkan operasi darurat. Spesialis ortopedi juga diberdayakan untuk melakukan skrining dan memeriksa pasien suspek COVID-19. Pembedahan hanya dilakukan oleh tim khusus dan dilakukan di luar jam kerja. Prosedur ortopedi yang menghasilkan aerosol akan dibatasi dan jumlah operator dalam satu ruang operasi dikurangi. Penanganan pasien ortopedi di klinik rawat jalan dapat dilakukan secara virtual. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan pola pelayanan ortopedi di rumah sakit selama pandemi COVID-19. 
Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an terhadap tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi Asri Bashir; Arlina Dewi; Azizah Khoiriyati
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 3, No 2: September 2019
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.748 KB) | DOI: 10.31101/jhes.520

Abstract

Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an salah satu terapi non farmakologi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi. Desain penelitian ini menggunakan metode pra eksperimen dengan desain pre-test and post-test with control group desain, metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dengan mendapatkan responden sebanyak 60 pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah dan respirasi berdasarkan analisis Wilcoxon test pada kelompok intervensi rata-rata terjadi pengaruh yang sangat signifikan dengan nilai p value sistol 0,000, diastol 0,033 dan respirasi 0,000 artinya data tersebut signifikan p value 0,05. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai p value untuk sistol 0,139, diastol 0,065 dan respirasi 0,893 data pada kelompok kontrol menunjukkan p value 0,05 artinya tidak terjadi pengaruh yang signifikan sebelum dan setelah penelitian. Kesimpulan Teknik relaksasi nafas dalam dan terapi murottal Al-Qur’an ada pengaruh yang signifikan terhadap tekanan darah dan respirasi pada pasien pre operasi.
PENYUSUNAN RENSTRA KLINIK PRATAMA RAWAT INAP PKU MUHAMMADIYAH PAKEM – SLEMAN YOGYAKARTA Firman Pribadi; Arlina Dewi; Sofian Dwi Mardianto; Sylvia Analisa; Tuti Handayu; Raden Tryarso Setyawan Oktyanto; Safiqulatif Abdilah
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.1011

Abstract

Rencana strategis (renstra) adalah bagian penting dalam manajemen klinik pratama. Penyusunan renstra hingga saat ini bukanlah hal mudah karena ternyata banyak klinik tidak memiliki renstra. Padahal renstra klinik saat ini adalah hal penting karena terkait dengan program akreditasi klinik. Terjadi kesulitan dalam menyusun renstra karena membutuhkan sumber daya dan keahlian yang akan berbiaya mahal bagi klinik, sedangkan saat ini banyak klinik terutama klinik di bawah naungan Muhammadiyah memiliki sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, pelatihan penyusunan renstra menjadi penting dan bermanfaat bagi pengurus klinik pratama. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melatih staf dan pimpinan klinik pratama untuk belajar menyusun renstra klinik. Kegiatan ini dimulai dari mengumpulkan data, mengolah data, dan menyimpulkan hasil pengolahan data dalam bentuk analisis eksternal dan internal, penyusunan visi, misi, tujuan, penyusunan analisis SWOT, pemilihan strategi melalui analisis TOWS hingga penyusunan balance scorecard dan KPI bagi klinik, sehingga renstra klinik secara utuh dapat tersusun. Metode pelatihan dilaksanakan secara online melalui media Zoom dan tatap muka dengan pengurus klinik serta stakeholder klinik. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta pelatihan merasa puas karena mendapatkan pencerahan dan pemahaman yang baik dan komprehensif bagaimana menyusun renstra klinik dengan baik, sehingga akhirnya dapat tersusun renstra klinik seperti yang dibutuhkan. Implikasi dari pelatihan ini diharapkan bahwa klinik pratama dapat menyusun renstra sendiri terutama sesuai dengan kebutuhan klinik terkait akreditasi dan perkembangan klinik ke depannya. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk menyusun renstra dari klinik mitra, maka novelty atau keterbaruan dari paper ini adalah renstra yang berbeda dengan renstra lainya karena renstra bergantung pada kondisi mitra
TELEMEDICINE: HEALTHCARE FACILITIES READINESS TO CHANGE Arlina Dewi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i1.1-11

Abstract

Background: In the era of the covid-19 pandemic, health facilities have challenges in optimizing health services, especially continuity of care. The results of the patient visit survey decreased by 50%. Health facilities must be able to make changes to access to care to be more flexible and effective. Objective: This community service aims to identify the readiness of health facilities for changes in health services with telemedicine. Method: This community service method uses an action research method which is divided into three stages, including the first stage identifying readiness for changes in health services with telemedicine; the second stage is conducting training on the implementation of telemedicine; the third stage evaluates the application of telemedicine-based on the number of patients who use it three months (January-March 2022) after the training. This service instrument uses a google form with 35 statement items given to the four primary clinics (10 respondents)—quantitative data analysis with frequency distribution. Findings: The results of this community service indicate that the readiness of health facilities to implement telemedicine reaches a score of 3.08 (ready) with four supporting factors including staff situation (2.74), change target attributes (2.80), management support (2.99), and attributes change (3.02). The readiness of health facilities to implement telemedicine after training has a positive impact on increasing the number of telemedicine patients by 260%. Conclusion: Changes in health service methods require complex readiness both from the management side as supporting facilities and increasing staff skills and the ability and willingness of staff as health service providers.