Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI PROHIBITED ITEMS PADA PENERBANGAN BAGI SISWA UPW SMKN 1 TAMBUN SELATAN Sandriana Marina; Wynd Rizaldy; Lira Agusinta; Aisyah Rahmawati; Abdul Ghafar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1514

Abstract

Prohibited items merupakan barang yang dilarang ataupun barang yang dapat dibawa tetapi dalam kuantitas tertentu oleh para penumpang dan crew pesawat terbang. Meskipun sosialisasi telah dilakukan pada setiap Bandar Udara melalui poster yang ditampilkan baik pada layar informasi dan meja check in counter, namun tetap saja ditemukan masih banyak penumpang yang harus meninggalkan barang-barang miliknya. Hasil wawancara kepada guru pengampu pada program studi Usaha Perjalanan Wisata SMKN 1 Tambun Selatan, diketahui bahwa belum ada materi dalam mata pelajaran yang terkait dengan penerbangan yang membahas tentang prohibited items yang sebenarnya penting diketahui dan dipahami untuk dapat mengedukasi calon penumpang pesawat udara sehingga diharapkan meniadakan konflik atau kesalahpahaman tentang prohibited items dan perjalanan penumpang menjadi aman dan nyaman. Kegiatan pengabdian dilakukan secara tatap muka dengan metode edukasi dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa tentang tentang prohibited items. Hasil pre test dan post test menunjukan terjadinya peningkatan rata-rata pemahaman akhir peserta sebesar 64.49% untuk rata-rata pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya. Disamping itu secara kesuruhan peserta edukasi sangat puas dan sangat berminat mengikuti kegiatan edukasi prohibited items yang telah terselenggara dengan baik.
EDUKASI PROHIBITED ITEMS PADA PENERBANGAN BAGI SISWA UPW SMKN 1 TAMBUN SELATAN Sandriana Marina; Wynd Rizaldy; Aisyah Rahmawati; Lira Agusinta; Abdul Ghafar
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1810

Abstract

Prohibited items merupakan barang yang dilarang ataupun barang yang dapat dibawa dalam kuantitas tertentu oleh para penumpang dan crew pesawat terbang. Pelarangan dan pembatasan dilakukan untuk menghindari resiko pesawat dari kebakaran, pembajakan ataupun jatuh. Meskipun sosialisasi telah dilakukan pada setiap bandar udara melalui poster yang ditampilkan baik pada layar informasi dan meja check in counter, namun tetap saja ditemukan masih banyak penumpang yang harus meninggalkan barang-barang miliknya di Security Check Point. Tingkat pemahaman awal tentang prohibited items pada siswa Usaha Perjalanan Wisata SMKN 1 Tambun Selatan tergolong masih rendah. Hal ini disebabkan minimnya materi terkait dengan penerbangan yang membahas khusus tentang prohibited items. Untuk mentransformasi pengetahuan, metode edukasi digunakan dan dilakukan dengan tatap muka. Tujuan edukasi ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para siswa tentang tentang barang-barang yang dilarang dan dibatasi untuk dibawa kedalam kabin pesawat dan ditempatkan pada kompartemen bagasi, kecuali telah memenuhi ketentuan yang diberlakukan pada Peraturan Nasional dan Internasional. Hasil pretest dan posttest menunjukan terjadinya peningkatan rata-rata pemahaman akhir peserta sebesar 64.49% untuk rata-rata pertanyaan yang ditanyakan sebelumnya. Disamping itu, secara kesuruhan peserta edukasi sangat puas dan sangat berminat mengikuti kegiatan edukasi prohibited items yang telah terselenggara dengan baik.
Pengenalan Prinsip Kaizen Dan Penanganan Barang Berbahaya (Dangerous Goods) pada PT. Kereta Api Logistik (KALOG) di Jakarta Pada Tahun 2020 Lis Lesmini; Wynd Rizaldy; Irwan Chaerudin
Jurnal Abdimas Transportasi & Logistik Vol 2, No 1 (2022): April
Publisher : Institut Transportasi dan Logistik Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54324/j.atl.v2i1.690

Abstract

PT. Railway Logistics (KALOG) as a partner in this PKM is a company engaged in the field of rail-based freight transportation with business fields in the form of logistics distribution, container terminal management, loading and unloading, warehousing, packing, labeling, transportation, tracking, logistics escort and logistics management. The problem of partner priority is the lack of human resources who understand specifically about the application of Kaizen principles and the handling of dangerous goods, especially for the delivery of goods by train. The purpose of this activity is; Provide basic knowledge of kaizen principles, handling dangerous goods and the formation of a profitability mindset for employees. The event was held on Thursday, March 12, 2020 at the Office of PT. KALOG, Railway Warehousing Complex, Kp Bandan Rt. 2/4, Jakarta 14430. Methods of Activities with training, Q&A and video playback. The stages of the activity are: a. Stage of Proposal Making, b. Survey Stage: Review of the location of devotion to PT. KALOG and conducted an interview with the Chairman of PT. Local KALOG, c. The stage of identification of partner problems and identification of equipment needs for socialization, d. Stages of Implementation of activities and the final stage, namely the creation of reports and articles of PKM journals. The result of this activity is the increasing knowledge and understanding of participants about the importance of applying the principles of Kaizen and Dangerous Goods in creating profitability and safety and security of freight by train. Participants of the activity are 26 people consisting of leaders, employees and stake holders from PT. KALOG numbered plus 4 Lecturers and 5 ITL students The survey results showed that socialization was effective because it was able to increase the knowledge and understanding of participants in the principles of Kaizen and Dangerous Goods in handling goods, especially by train