Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET BERBASIS KEDELAI DI SMA DIAN HARAPAN CIKARANG Intan Cidarbulan Matita; Adolf Parhusip; Yuniwaty Halim; Julia Ratna Wijaya; Raphael Dimas Tri Nugroho
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1671

Abstract

Pandemi COVID-19 mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat yang dapat mengubah pola makan. Perubahan pola makan yang saat ini terlihat adalah meningkatnya jumlah produk pangan berbasis nabati sebagai alternatif yang berdampak positif terhadap kesehatan. Salah satu bahan pangan nabati yang umum digunakan sebagai alternatif bahan pangan hewani adalah kacang kedelai. Selain mengandung banyak asam amino esensial, kedelai juga merupakan bahan pangan sumber serat. Nugget merupakan makanan ringan yang banyak digemari masyarakat karena rasa, tekstur dan bentuk yang mudah dikonsumsi. Nugget yang umumnya dibuat dari daging memiliki kalori, kadar lemak jenuh dan kadar sodium yang tinggi. Oleh karena itu, kedelai dapat digunakan sebagai pengganti daging untuk membuat nugget yang lebih sehat. Pelatihan pembuatan nugget berbasis kedelai dilakukan bagi siswa SMA Dian Harapan Cikarang untuk meningkatkan pengetahuan siswa akan produk pangan alternatif dan karakteristiknya serta meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan pengolahan produk pangan. Karena pandemi COVID-19, pelatihan dilakukan secara daring. Siswa lalu diberi kesempatan untuk membuat nugget berbasis kedelai di rumah secara individu maupun berkelompok dan mendokumentasikannya dalam bentuk video yang kemudian dievaluasi. Antusiasme siswa peserta PKM dapat dilihat dari banyaknya jumlah video pembuatan nugget yaitu sebanyak 11 video. Meskipun pelatihan ini dilakukan secara daring, ketertarikan dan manfaat yang diperoleh siswa tidak berkurang karena 100% siswa merasa bahwa kegiatan PKM ini bermanfaat dan menarik. Selain itu, 100% siswa juga menyatakan keinginan untuk mengikuti kembali kegiatan yang serupa.