Atlet disabilitas menjadi gambaran baru terkait supercrip bekerja. Identitas supercrip ini tidak hanya terbatas dalam media konvensional dan media alternatif saja, tetapi juga sudah menyentuh pada media baru, termasuk Youtube. Supercrip lahir keinginan disabilitas untuk diterima di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Mereka tidak boleh sekadar menjadi disabilitas yang biasa-biasa saja. Mereka harus menjadi disabilitas yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui representasi supercrip yang dilakukan oleh atlet disabilitas. Pisau analisis yang digunakan adalah semiotika dari perspektif Roland Barthes yang tidak hanya membicarakan tentang makna denotatif potongan adegan di Youtube, namun juga mengambil makna konotatif beserta mitos yang terkandung di dalamnya. Hasilnya menunjukan bahwa disabilitas masih terbelenggu dalam identitas supercrip. Mereka harus membanggakan dirinya sendiri, keluarga, dan bangsa untuk bisa merasa hidup seperti orang “normal”. Mereka menjelma menjadi sosok inspiratif yang mampu menebar semangat kepada banyak orang dengan kekurangan yang mereka miliki.