This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Pingkan A. K. Pratasis
Universitas Sam Ratulangi

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Perbandingan Biaya Percepatan Antara Penambahan Tenaga Kerja Dan Jam Kerja (Lembur) Pada Pekerjaan Struktur Rumah Tinggal (Studi Kasus: Rumah Tinggal 2 Lantai Di Sorong Papua) Priska F. Lokas; Ariestides K. T. Dundu; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek konstruksi diperlukan sebuah sistem yang sangat penting yang disebut dengan manajemen proyek. Manajemen tersebut berfungsi untuk mengontrol suatu proyek, mulai dari awal proyek sampai dengan berakhirnya proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi di lapangan terdapat berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan keterlambatan, misalnya perubahan desain, pengaruh cuaca, keterlambatan suplai material, dan kesalahan perencanaan atau spesifikasi. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi keberhasilan dan mencegah keterlambatan proyek dengan menambah jam kerja atau jam lembur. Semuanya harus dikelola dengan manajemen yang baik supaya tidak terjadi penurunan kualitas, keterlambatan waktu pelaksanaan dan juga pembengkakan biaya agar proyek dikatakan berhasil apabila memiliki waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimum tanpa mengabaikan mutu hasil pekerjaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari studi literatur dan dengan menggunakan data sekunder berupa gambar kerja, rencana anggaran biaya dengan mengamati ukuran, volume serta jumlah tenaga kerja, sehingga didapatkan jumlah tenaga kerja dengan menambah jumlah tenaga kerja atau jam lembur. Berdasarkan perhitungan jumlah tenaga dengan mencari jumlah tenaga kerja lembur dan penambahan tenaga kerja didapatkan biaya pekerjaan struktur pada kondisi normal sebelum dipercepat sebesar Rp. 46.142.850,00 dengan durasi 56 hari. Setelah dilakukan penambahan jumlah tenaga kerja yaitu dengan 2 pekerja dan 1 tukang, biaya menjadi Rp. 49.615.500,00 dengan durasi 41 hari Sedangkan dengan penambahan jam kerja lembur 3 jam, biaya menjadi Rp. 61.085.301,00 dengan durasi 95 hari. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa penambahan jumlah tenaga kerja lebih efektif dengan biaya selisih Rp. 3.472.650,00 dan penambahan jam kerja lembur di dapat selisih Rp 14.942.451,00. Kata kunci - Rencana Anggaran biaya, tenaga kerja, penjadwalan
Earned Value Analysis Pada Proyek Pembangunan Gedung Barang Bukti Kejari Di Kabupaten Kepulauan Talaud Joshua A. Goha; Tisano Tj. Arsjad; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam sebuah proyek konstruksi pengendalian proyek adalah hal yang paling pokok dalam berhasilnya proyek. Salah satu cara mengetahuinya dengan menggunakan analisis Nilai hasil atau Earned Value Analysis dengan menggunakan beberapa indikator komponen seperti BCWS, BCWP, dan ACWP. Konsep nilai hasil adalah suatu metode yang digunakan unuk menghitung besarnya biaya menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan atau dilaksanakan dalam penelitian ini untuk mengendalikan pelaksanaan proyek dengan menggunakan Microsoft Excel. Tujuan dari penelitian Analysis Earned Value pada pembangunan gedung barang bukti Kejari di Kabupaten Kepulauan Talaud ini adalah untuk menghitung perkiraan biaya dan waktu pada minggu ke-10. Dari hasil perhitungan analysis earned value pada minggu ke-10 didapat BCWS = Rp 138.784.000, BCWP Rp 153.940.000, ACWP Rp 139.685.477,3 nilai Schedule varians sebesar Rp 15.156.000 bernilai positif berarti pekerjaan terlaksana lebih cepat dari jadwal perencanaan. Sedangkan Cost Varians sebesar Rp 14.254.522,7 (CV) bernilai positif berarti pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran perencanaan atau disebut juga Cost Underrun. Diperkirakan waktu penyelesaian proyek ini (ECD) = 15,4093 minggu, berarti pekerjaan proyek tidak mengalami penambahan waktu , dimana penyelesaian proyek pada perencanaan hanya memakan waktu selama 16 minggu. Kata kunci – EARNED VALUE ANALYSIS, BCWS, BCWP, ACWP, SV, CV, ECD
Rencana Angaran Biaya Pada Pembangunan Rumah 2 Lantai Berdasarkan Pedoman SNI (Studi Kasus Rumah Kost Di Kleak Kec.Malalayang, Kota Manado, Sulawesi Utara) Nicky G. V. Kaya; Jermias Tjakra; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek konstruksi merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan perkembangan jaman, dikarenakan semakin banyak pembangunan disuatu daerah maka semakin maju daerah tersebut. Khususnya di Kleak Kecamatan Malalayang Kota Manado yang lokasinya sangat strategis karena berdekatan dengan sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan daerah perkantoran. Melihat hal itu masyarakat di daerah tersebut memanfaatkanya untuk investasi jangka panjang dengan cara membangun rumah kost, dikarenakan banyaknya siswa atau maha siswa dan pegawai kantoran yang berasal dari luar daerah. Untuk itu dalam membangun rumah kost diperlukan rencana anggaran biaya yang matang agar proyek pembangunan rumah kost dapat berjalan dengan baik. Dalam penelitian ini diteliti mengenai cara pembuatan rencana anggaran biaya pada pembangunan rumah kost 2 lantai dengan biaya keseluruhan yang diperoleh dari hasil pembuatan rencana angaran biaya sebesar Rp. 1.750.374.000 dengan durasi pekerjaan 26 minggu. Dengan adanya rencana anggaran biaya kita dapat mengetahui pekerjaan apa saja yang dilakukkan di setiap harinya. Kata kunci - Rencana Anggaran Biaya, pembangunan, rumah kost
Analisis Penggunaan Tenaga Kerja Dan Material Pada Proyek Konstruksi Gedung Sekolah (Studi Kasus Bangunan Kelas SMP Negeri 1 Tomohon) Rivo H. L. Politon; Pingkan A. K. Pratasis; Jermias Tjakra
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek kontruksi, suatu perencanaan dalam hal waktu danbiaya sangat diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan kontruksi. Baik ataupun buruknya suatu perencanaan proyek kontruksi sangat berpengaruh pada pelaksanaan proyek kontruksi dilapangan. Perencanaan proyek kontruksi berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek dilapangan agar memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan tenaga kerja dilapangan, khususnya dalam hal pengawasan tenaga kerja, dan pengadaan material di proyek. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya produktivitas pekerjaan adalahjumlah tenaga kerja, namun jumlah tenaga kerja perharinya perlu dibatasi berdasarkankuantitas pekerjaan dan ongkos pekerjaan proyek tersebut. Dengan demikian estimasiongkos pekerjaan perlu diketahui dari jumlah tenaga kerja yang mengerjakan suatu pekerjaan. Perhitungan estimasi material juga diperlukan agar dalam pelaksanaan pekerjaan, penggunaan material menjadi efisien dan efektif. Penelitian dilakukan dengan mencari studi literatur kemudian melakukan pengamatan di lapangan, dan menggunakan data sekunder berupa gambar kerja berdasarkan survey dilapangan, dimana hal yang diamati adalah ukuran dan volume. Dari data tersebut dapat dihitung produktivitas pekerjaan per hari dan biaya material setiap pekerjaan, sehingga didapatkan hasil analisis setiap pekerjaannya. Berdasarkan perhitungan dari hasil penelitian, dengan menggunakan koefisientenaga kerja pada metode SNI didapatkan jumlah total tenaga kerja sebesar 450 Orang dengan biaya Rp. 320.929.504,08., dan jumlah keseluruhan biaya kebutuhan material sebesar Rp. 484.909.560,70., dengan rencana durasi waktu pekerjaan 144 hari. Kata kunci - RAB, Metode SNI, tenaga kerja, material, penjadwalan proyek
Analisis Hubungan Pekerjaan Dan Lintasan Kritis Pada Penjadwalan Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Sam Ratulangi Tondano Menggunakan Metode Precedence Diagram Method Bartje F. Tombokan; Grace Y. Malingkas; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap proyek konstruksi pastinya mempunyai target pada setiap bagian perencanaan. Dimana pada proyek konstruksi terdapat kegiatan pekerjaan yang saling terhubung dan memiliki waktu tertentu untuk diselesaikan. Hal pertama yang harus dilakukan pada pelaksanaan proyek adalah perencanaan agar dapat mengontrol atau mengendalikan proyek secara teratur dengan metode tertentu yang sangat berpengaruh. Salah satunya dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method yang dapat membentuk informasi tentang kegiatan pekerjaan secara rinci seperti waktu mulai, durasi, waktu selesai, dan total float dalam node segiempat dengan beberapa jenis kontrain yang saling menghubungkan antar kegiatan pekerjaan yang terkait. Dan kemudian dapat menentukan kegiatan mana saja yang dapat menyebabkan keterlambatan pada proyek jika ditunda (kritis) dan membentuk rangkaian kegiatan kritis yang menghasilkan lintasan kritis. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyusun penjadwalan proyek semakin dimudahkan dengan beberapa aplikasi komputer yang terus dikembangkan salah satunya adalah microsoft project. Yang digunakan pada penelitian ini dengan menggunakan metode precedence diagram method. Setiap hubungan pekerjaan dan lintasan kritis pada proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Sam Ratulangi Tondano pada struktur dan arsitektural Gedung utama akan dianalisis dengan menggunakan metode precedence diagram method dengan bantuan aplikasi microsoft project. Dimana pada penjadwalan pada proyek ini terdapat 19 jenis konstrain dan memiliki perbedaan pada beberapa kegiatan yang berarti terdapat beberapa kegiatan yang dimulai secara bersamaan, dan 2 lintasan kritis yang berarti setiap kegiatan pada lintasan kritis ini dapat mengakibatkan keterlambatan pada proyek jika ditunda. Kata kunci – Precedence Diagram Method, Microsoft Project
Dampak Contract Change Order Terhadap Jadwal Pekerjaan Pada Pembangunan RSUD Provinsi Sulawesi Utara Rayhan Aslah; Grace Y. Malingkas; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelesaian proyek yang sesuai dengan waktu, anggaran dan mutu yang telah ditentukan. Realita di lapangan menunjukkan bahwa pelaksanaan sebuah proyek tidak bisa dipastikan dapat terlaksana berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Salah satu bagian yang merupakan pokok dalam hal ini adalah manajemen waktu dan biaya. Di mana dalam beberapa kondisi proyek seringkali mengalami perubahan dalam segi desain, biaya dan juga waktu. Penilitian ini difokuskan pada topik Contract Change Order dan jadwal pekerjaan pada pembangunan Gedung bertingkat RSUD ODSK Prov. Sulut yang bertempat di jalan Beteshda, kota Manado. Banyaknya proyek yang dilakukan seperti sekarang ini khususnya di provinsi Sulawesi Utara dengan faktor kurang detailnya survey dan ketidak sesuaian dengan gambar rencana awal mengakibatkan terjadinya pekerjaan tambah kurang yang menimbulkan pengaruh yang sangat signifikan terhadap biaya, volume, waktu, produktifitas dan resiko yang lebih tinggi. Untuk itu perlu dilakukan peninjauan terhadap faktor apa saja yang mungkin terjadi dalam kegiatan setelah di lakukan CCO sehingga dapat meminimalisir kerugian antara dua belah pihak atau lebih. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor dampak change order pada jadwal pekerjaan dan akibat yang terjadi terhadap waktu dan perubahan volume dan biaya. Kata kunci – Change Order, jadwal pekerjaan
Analisis Kebutuhan Material Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Puskesmas Ratahan Dio Y. N. Tanauma; Ariestides K. T. Dundu; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan pengadaan material pada dasarnya merupakan masalah yang sangat penting dalam pelaksanaan kegiatan proyek. Apabila terjadi kelebihan atau kekurangan persediaan bahan dapat mengganggu kelancaran proyek. Perencanaan pengadaan bahan (Material Requirement Planning) adalah suatu metode untuk menentukan kapan suatu material harus tersedia dan berapa banyak material yang dibutuhkan pada pelaksanaan proyek. Lot – Sizing. Teknik lot-sizing yang dipilih adalah Part Period Balancing. Penelitian ini bertujuan mempelajari sejauh mana metode ini dapat merencanakan pengadaan material pada pelaksanaan proyek konstruksi Puskesmas Ratahan, untuk mengembangkan model penerapan teknik part period balancing kedalam proyek yang dikendalikan dengan Master Schedule. Keluaran kebutuhan bahan tiap periode dari pendistribusian material tersebut merupakan kebutuhan kotor. Berdasarkan status persediaan proyek dapat diperoleh kebutuhan bersih yang akan digunakan dalam proses lot-sizing, untuk menentukan besarnya pesanan serta persediaan-persediaan bahan yang timbul pada tiap periode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Material Requirement Planning dengan teknik Part Period Balancing dapat dikendalikan dengan Master schedule, dan dapat mereduksi persediaan diproyek serta mengoptimalkan biaya persediaan. Kata kunci – material requirement planning, Microsoft Excel, analisis kebutuhan material
Analisis Probabilitas Dalam Menentukan Strategi Penawaran pada Proyek Jalan Di Kabupaten Minahasa Vania Y. Moningkey; Grace Y. Malingkas; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proses pelelangan, tahap yang paling penting adalah tahap penawaran. Dalam tahap ini, kontraktor harus beradu strategi dan bersaing untuk mendapatkan atau memenangkan suatu proyek. Model friedman adalah salah satu metode pendekatan yang digunakan oleh kontraktor dalam menentukan strategi penawaran. Pendekatan ini merupakan perkiraan sebagai dasar untuk menentukan besarnya harga penawaran. Penerapan model ini memerlukan pengumpulan data penawaran yang diambil dari website LPSE Kabupaten Minahasa tahun 2020 sampai tahun 2022 pada proyek-proyek jalan di Kabupaten Minahasa. Dari hasil pembahasan terdapat 89 penawaran yang diikuti oleh 76 penawar. Jumlah pesaing yang ada dan juga penentuan nilai mark-up sangat berpengaruh untuk memenangkan suatu penawaran, jika jumlah pesaing semakin banyak maka peluang memenangkan penawaran semakin kecil dan keuntungan yang diperoleh juga makin kecil, semakin besar suatu mark-up maka peluang untuk menang semakin kecil. Kata kunci: peluang, expected profit, mark-up, model Friedman
Analisis Rencana Anggaran Biaya dan Anggaran Pelaksanaan Pada Proyek Pembangunan Puskesmas Remboken Rawat Inap Vanesha M. J. Koilam; Tisano Tj. Arsjad; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam suatu proyek, biaya menjadi faktor utama berlangsungnya kegiatan proyek, dimana kontraktor akan mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek sehingga kontraktor dapat memberikan penawaran yang optimal untuk memenangkan tender. Dalam perhitungan biaya proyek dikenal istilah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang merupakan perhitungan atau perkiraan biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Adapun Anggaran Pelaksanaan yaitu perhitungan berapa biaya sesungguhnya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kontrak kerja proyek konstruksi. Secara garis besar Anggaran Pelaksanaan merupakan biaya nyata yang dikeluarkan dalam suatu proyek konstruksi, sedangkan Rencana Anggaran Biaya adalah anggaran rencana proyek konstruksi yang dibuat oleh konsultan perencana sebagai dasar untuk melakukan kontrak kerja konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa selisish antara Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan Anggaran Pelaksanaan atau biaya nyata pada Proyek Pembangunan Puskesmas Remboken Rawat Inap. Dari hasil wawancara, survey, dan perhitungan yang dilakukan, terdapat selisih biaya antara RAB dan Anggaran Pelaksanaan, dimana Anggaran Pelaksanaan lebih kecil daripada Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan selisih harga sebesar Rp. 131.403.000,-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kontraktor memperoleh keuntungan sebesar 15 % dari total nilai RAB. Kata Kunci: RAB, anggaran pelaksanaan, biaya nyata
Analisis Risiko Menggunakan Pendektan Job Safety Analysis (JSA) Dengan Menggunakan Pendekatan Hazzard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC) Pada Pembangunan Tahap Ii Christian Center, Manado Helen Farida Nababan; Deane R. O. Walangitan; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap pekerjaan tidak lepas dari resiko kecelakaan kerja. Menurut International Labour Organization (ILO) setiap tahun ada lebih dari 250 juta kecelakaan di tempat kerja , terlebih lagi ada 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Pekerjaan pada bidang kontruksi memiliki potensi yang besar mengalami kecelakaan kerja, Hal ini disebabkan oleh adanya risiko kerja pada setiap bagian pekerjaan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pekerjaan dengan tingkat risiko yang paling tinggi, hingga upaya mitigasi untuk meminimalisir kecelakaan kerja. Peneliti menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA) dengan pendekatan Hazzard Identification, Risk Assessment, and Risk Controk (HIRARC) penelitian dilakukan pada Proyek Pembangunan Tahap II Christian Center, Manado. Penelitian berfokus pada pekerjaan fabrikasi, pekerjaan ring balok, pekerjaan rangka atap, dan pekerjaan penutup atap. Dari hasil penelitian diketahui bahwa berdapat berbagaimacam jenis bahaya yang pada Proyek Pembangunan Tahap II Christian Center, Manado, seperti bahaya fisis, bahaya mekanik, bahaya listrik, bahaya fisik, hingga bahaya kimia. Sementara pekerjaan dengan tingkat bahaya yang tertinggi adalah pekerjaan rangka atap curve dengan high risk sebanyak 12% , moderate risk sebanyak 50% dan low risk sebanyak 38 %. Kata kunci : K3, JSA, HIRARC, risiko, fabrikasi, ring balok, rangka atap, penutup atap