Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kecernaan In-Sacco Bahan Kering, Bahan Organik, Dan Serat Kasar Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus L) Yang Diproteksi Kapsul, Saponin Dan Tanin Yusuf Amirullah Luber; M Afdal; A. Adriani; D Darlis
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 1 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i1.537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan BK, BO dan SK pada daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L) setelah dilakukan proteksi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah memproteksi daun bangun-bangun P0 daun bangun-bagun tanpa perlakuan, P1 daun bangun-bangun di proteksi dengan kapsul, P2 daun bangun- bangun di proteksi daun kembang sepatu (saponin), P3 daun bangun-bangun di proteksi batang pisang (tanin). Peubah yang diamati yaitu kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan serat kasar (KcSK). Data diperoleh dianalisis dengan analisis ragam. Jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proteksi menggunakan kapsul, saponin dan tanin berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KcBK, KcBO, dan KcSK daun bngun-bangun lebih lanjut terlihat pada P2 menunjukkan hasil yang baik dibandingkan P0, P1 dan P3. Hasil terbaik dicapai pada P2 yaitu proteksi menggunakan saponin yang di ekstrak dari daun kembang sepatu dengan hasil kecernaan BK (83,56%), BO (83,61%), SK (83,02%) Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahan proteksi berupa saponin dapat memproteksi daun bangun-bangun dengan baik.
Fermentasi Pucuk Tebu (Saccharum officinarum L) Menggunakan Trichoderma Harzianum : Degradasi in Sacco Komponen Serat Suryadi Suryadi; Suhessy Syarif; Darlis Darlis; Muhammad Afdal
Jurnal Agripet Vol 18, No 1 (2018): Volume 18, No. 1, April 2018
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.38 KB) | DOI: 10.17969/agripet.v18i1.10975

Abstract

ABSTRAK. Pucuk tebu (Saccharum officinarum L) (PT) merupakan salah satu pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan bagi ternak ruminansia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui degradasi in sacco komponen serat PT yang difermentasikan dengan beberapa level Trichoderma harzianum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, pengaruh perlakuan terhadap parameter yang diuji menggunakan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan kalau ada perbedaan antar perlakuan. Pucuk tebu difermentasi dengan perlakuan Trichoderma harzianum dengan beberapa level yaitunya  0, 2, 4 dan 6% selama 1 minggu. Pucuk tebu hasil fermentasi digiling untuk dijadikan bubuk dengan ukuran saringan 2 mm kemudian dengan teknik in sacco diinkubasi ke dalam rumen sapi berfistula selama 72 jam. Peubah yang diukur adalah degradasi NDF, ADF dan hemiselulosa dari PT yang telah difermentasi sesuai dengan perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa level T. Harzianum berpengaruh tidak nyata (P 0.05) terhadap degradasi NDF dan ADF dari PT fermentasi tetapi berpengaruh  sangat nyata (P 0.01) terhadap degradasi hemiselulosa. Kesimpulan penelitian adalah degradasi NDF, ADF dan hemiselulosa dari PT fermentasi terbaik dicapai pada perlakuan dengan menggunakan 4% T. harzianum dibandingkan dengan perlakuan lainnya.(The fermentation of Saccharum officinarum L. shoot using Trichoderma harzianum: in sacco degradation of fiber component)ABSTRACT. Sugar can (Saccharum officinarum L) shoot (SCS) is one of an alternative feed that could be use as a source of feed for ruminant. The aim of this study was to reveal the in sacco degradation of SCS fermented with some level of Trichoderma harzianum. The design of this experiment was Completely Randomized Design with 4 treatments and 5 replications. The statistical analysis used in this experiment was Analysis of Variance  and followed by Duncan Tets. Sugar can shoot was fermented with T. harzianum in some levels of  0, 2, 4 dan 6% for one week. The fermented SCS was dried, grounded in 2 mm mash and kept store until incubated. To evaluate the in sacco degradation, fermented SCS was incubated for 72 h. Parameters measured were the degradation of  NDF, ADF dan hemiselulosa of  treated SCS. Results showed that the level of T. harzianum did not significantly (P 0.05) affect on the degradation of NDF and ADF but it siginficantly (P 0.01) affected on the degradation of hemiselulosa. It could be concluded that the level of 4 % of T. harzianum in fermenting SCS showed the best in sacco degradation of NDF, ADF dan hemiselulosa among all treatments.
UJI DEGRADASI IN VITRO ADF DAN NDF RUMPUT RAJA (Pennisetum purpuroides) MENGGUNAKAN INOKULUM CAIRAN FESES M. Afdal; Yun Alwi
Pastura : Jurnal Ilmu Tumbuhan Pakan Ternak Vol 7 No 2 (2018): Pastura Vol. 7 No. 2 Tahun 2018
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.794 KB) | DOI: 10.24843/Pastura.2018.v07.i02.p08

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui degradasi neutral detergent fiber (NDF) dan acid detergent fiber (ADF) dan protein kasar (PK) dari rumput raja (RR) secara in vitro menggunakan cairan feses sebagai inokulum. Sampel RR diambil dari Fapet Farm Fakultas Peternakan Universitas Jambi, kemudian dipotong-potong dengan ukuran panjang 5 cm kemudian dikering dan digiling dengan ukuran 1 mm mash. Feses dan cairan rumen diambil dari satu ekor sapi berfistula rumen. Sampel kemudian diinkubasi untuk mengetahui degradasi NDF, ADF dan PK. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (5x4) dengan lima perlakuan sebagai berikut A (Cairan rumen (kontrol)), B (Cairan feses), C (Cairan feses dan 2,5% gula), D (Cairan feses, 2,5% gula dan 2,5% urea) dan E (Cairan feses dan 2,5% urea). Hasil percobaan menunjukkan bahwa degradasi in vitro NDF dan ADF dari RR menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan cairan feses dan penambahan gula sebagai sumber energi dan urea sebagai sumber nitrogen belum optimal yang terlihat dari masih rendahnya degradasi ADF dan PK kecuali NDF jika dibandingkan dengan penggunaan cairan rumen. Kata kunci: degradasi, inokulum, in vitro, feses, NDF, ADF
FERMENTASI JERAMI JAGUNG MENGGUNAKAN KAPANG TRICHODERMA HARZIANUM DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DEGRADASI Suryadi Suryadi; Darlis Darlis; Suhessy Syarif; M. Afdal
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Karya Abdi Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.982 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v1i1.3727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu fermentasi dan karakteristik degradasi komponen serat jerami jagung fermentasi secara In sacco. Fermentasi jerami jagung secara padat menggunakan Trichoderma harzianum sebagai stater. Sebanyak 2,5 gram urea, 2,5 gram molases, 2,5 ml sediaan Trichoderma harzianum dicampur dengan air menjadi 20 ml yang kemudian disemprotkan pada 1000 gram jerami jagung segar. Selanjutnya jerami jagung dimasukkan ke dalam toples plastik dan diperam sesuai dengan perlakuan yaitu 4, 8, 12 dan 16 hari. Uji karakteristik degradasi jerami jagung fermentasi dilakukan dengan metode In sacco atau nylon bag technique. Sebanyak 6 gram sampel jerami dimasukkan ke dalam kantong nylon dengan ukuran 140, 80 mm diinkubasi ke dalam rumen sapi dengan interval waktu 6, 12, 24, 48 dan 72. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan 4 lama fermentasi dan ulangan 3 untuk tiap perlakuan. Peubah yang diukur adalah karakteristik degradasi meliputi : Nilai fraksi a, nilai fraksi b dan nilai fraksi c dari NDF, ADF dan Hemiselulosa Jerami jagung fermentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama fermentasi berpengaruh nyata terhadap nilai fraksi (a) dan nilai fraksi (b) dari NDF, nilai fraksi (c) dari ADF dan Hemiselulosa, tetapi tidak berpengaruh nyata pada fraksi (a) dan fraksi (b) dari ADF, fraksi (a) dan fraksi (b) dari hemiselulosa, fraksi (c) dari NDF jerami jagung fermentasi. Kesimpulan: Fermentasi jerami jagung dengan Trichoderma harzianum dapat meningkatkan nilai fraksi (a) dari NDF, ADF dan laju degradasi NDF ADF dan Hemiselulosa. Lama fermentasi yang terbaik pada jerami jagung fermentasi diperoleh pada perlakuan 16 hari.
Pengenalan Pakan Blok Berbasiskan Dekanter Sawit Sebagai Pakan Ternak Ruminansia Di Desa Kota Baru, Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur M. Afdal; Teja Kaswari; Saitul Fakhri; Heni Suryani
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): Volume 4, Nomor 3, Desember 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.663 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v4i3.11304

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemanfaatan dan pengenalan Dekanter Sawit (DS) kepada masyarakat peternak di desa Kotabaru. Pelaksanaan kegiatan ini adalah dengan memperkenalkan DS kepada anggota Kelompok Tani. Metoda yang dipergunakan adalah dengan survey pendahuluan terhadap potensi dan pemanfaatan DS di desa Kotabaru. Berdasarkan hasil survey pendahulaun ini maka diadakan sosialisai penggunaan DS sebagai pakan alternatif bagi ternak dengan program penyuluhan dan dilanjutkan dengan demonstrasi. Pada tahap awal ini diperkenalkan tata cara pembuatan pakan blok berbasiskan DS sebagai pakan alternatif untuk ternak ruminansia. Kesompulan dari program ini kelompok tani Suka Maju dapat menerima inovasi ini dengan memanfaatkan DS sebagai pakan alternatif ternak sapi dan sudah diadakan pelatihan pembuatan pakan blok berbasiskan DS
Pengaruh Suplementasi Campuran Garam Karboksilat Kering Terhadap Konsumsi Pakan Pada Penggemukan Ternak Kerbau Y Yurleni; M Afdal
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 18 No. 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.802 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v18i1.2658

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pakan ternak kerbau yang digemukkan dengan pemberian pakan hijauan dan konsentrat yang disuplementasi campuran garam karboksilat kering (CGKK). Penelitian ini menggunakan 6 (enam) ekor ternak kerbau jantan umur I1 (1,5-2 tahun) dengan bobot badan 218,66±16,28 kg. Penggemukan dilaksanakan selama 2,5 bulan. Selama penggemukan ternak diberi hijauan dan konsentrat dengan rasio 35%:65% berdasarkan bahan kering. Suplementasi CGKK ditambahkan sebanyak 45g/kg konsentrat. Parameter yang diukur adalah konsumsi ransum, kecernaan zat-zat makanan dan retensi nitrogen. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ransum, kecernaan zat-zat makanan dan retensi nitrogen antara kedua perlakuan berbeda nyata (P<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa penggemukan menggunakan suplementasi CGKK dapat meningkatkan konsumsi pakan dan retensi nitrogen.
Pengaruh modifikasi inokulum Feses Sebagai Pengganti Cairan Rumen Pada Teknik In Vitro : Estimasi Kecernaan NDF, ADF dan Protein Kasar Rumput lapangan M Afdal; Y Yurleni
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 18 No. 2 (2015): Nopember 2015
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.35 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v18i2.2677

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi inokulum feses yang ditambahkan gula dan urea sebagai inokulan dalam teknik in vitro dalam menentukan kecernaan Neutral Detergent Fibre (NDF), Acid Deteegent Fibre (ADF) dan protein kasar (PK) rumput lapangan. Penelitian ini menggunakan seperangkat alat in vitro dua langkah dan seperangkat peralatan untuk analisis NDF, ADF dan PK. Inokulum rumen dan feses diambil dari sapi yang sama sebelum sapi diberi makan pada jam 07.00. Feses diperas untuk mendapatkan inokulum dan ditambahkan dengan gula dan atau urea sesuai dengan perlakuan. Perlakuan terdiri dari A. Inokulum rumen (kontrol), B. Inokulum feses, C. Inokulum feses dan 2,5 % gula, D. Inokulum feses, 2,5 % gula dan 2,5 % urea dan E. Inokulum feses dan 2,5 % urea. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (5x4) dengan lima perlakuan dan setiap perlakuan dikenakan 4 kali ulangan. Kecernaan NDF, ADF dan PK perlakuan A yang memakai inokulum rumen juga menunjukkan kecernaan yang lebih tinggi dari pada perlakuan lain, B, C, D dan E yang memakai inokulum feses dengan berbagai modifikasi penambahan gula maupun urea.
Mutu Jagung yang Diperdagangkan di Kota Jambi Diukur Berdasarkan Nilai Bulk Density dan Kandungan Serat Kasar S Fakhri; Y Zaharanova; M Afdal
PETERPAN (Jurnal Peternakan Terapan) Vol. 5 No. 1 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.294 KB) | DOI: 10.25181/peterpan.v5i1.2817

Abstract

Maize is being used as the main energy source in poultry feed in Indonesia. The authorities therefore, must guarantee that the maize available in markets must meet Indonesian quality standards. Determination of maize quality standards is still based on nutrient contents obtained through chemical analysis, which is very expensive and time consuming. The purpose of this study was to evaluate the quality of maize based on the bulk density (BD) value and crude fiber (CF) content of maize, these two parameters were then correlated to obtain the prediction equation. Samples were taken from 17 poultry shops (PS) of Jambi City and were divided into 3 groups based on sales turnover scale (large, medium, small). Each scale represented by 6 PS. Pure maize was used as a control. A total of 3 kg of maize samples was randomly taken from each PS represented by 3 sacks of maize.Obtained samples were subjected to BD measurement and CF analysis. The results showed that BD and CF of maize were not affected by sales turnover scale. There was adulteration of maize cobs in a proportion of 6.78, 7.67 and 15.47% in granulated, crushed and ground maize, respectively. The quality of maize traded at Jambi City was not affected by sales turnover scale. The chemical quality of maize as reflected by CF content (Y, %) can be predicted from BD (g/ml) according to this equation Y= -0.0285X + 21.83, r2= 0.65.
Kecernaan In-Sacco Bahan Kering, Bahan Organik, Dan Serat Kasar Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus L) Yang Diproteksi Kapsul, Saponin Dan Tanin Yusuf Amirullah Luber; M Afdal; A. Adriani; D Darlis
Wahana Peternakan Vol. 6 No. 1 (2022): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v6i1.537

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecernaan BK, BO dan SK pada daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L) setelah dilakukan proteksi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah memproteksi daun bangun-bangun P0 daun bangun-bagun tanpa perlakuan, P1 daun bangun-bangun di proteksi dengan kapsul, P2 daun bangun- bangun di proteksi daun kembang sepatu (saponin), P3 daun bangun-bangun di proteksi batang pisang (tanin). Peubah yang diamati yaitu kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan serat kasar (KcSK). Data diperoleh dianalisis dengan analisis ragam. Jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proteksi menggunakan kapsul, saponin dan tanin berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap KcBK, KcBO, dan KcSK daun bngun-bangun lebih lanjut terlihat pada P2 menunjukkan hasil yang baik dibandingkan P0, P1 dan P3. Hasil terbaik dicapai pada P2 yaitu proteksi menggunakan saponin yang di ekstrak dari daun kembang sepatu dengan hasil kecernaan BK (83,56%), BO (83,61%), SK (83,02%) Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahan proteksi berupa saponin dapat memproteksi daun bangun-bangun dengan baik.