Peningkatan tekanan darah atau hipertensi berkontribusi pada tingginya insiden morbiditas dan mortalitas pada lansia dengan 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Salah satu Provinsi yang memiliki prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka rerata nasional (8,34%) adalah Provinsi Banten (8,61%) dimana Kota Tangerang Selatan, salah satu kota di Provinsi Banten, menduduki peringkat tertinggi penderita hipertensi. IMT dan lingkar pinggang dianggap sebagai indikator prediksi hipertensi pada pria dan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IMT dan RLPP terhadap Tekanan Darah Sistolik (TDS) lansia wanita di Tangerang Selatan. Hasil pengukuran IMT dan RLPP menunjukkan bahwa lansia memiliki rerata IMT overweight (> 25,0) dengan standar deviasi 4,04 kg/m2. Adapun RLPP lansia wanita memiliki rerata 89,97 cm dengan standar deviasi 11,53 cm. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan RLPP dengan TDS dan TDD pada lansia wanita di Kota Tangerang Selatan. Hasil uji korelasi lebih kuat terhadap TDS dan TDD ditunjukkan oleh RLPP dibandingkan dengan IMT dengan kekuatan uji 0,526. Perlu dilakukan intervensi berupa monitoring status gizi serta edukasi yang disertai dengan olahraga bersama yang dilakukan rutin pada lansia wanita agar terhindar dari risiko obesitas dan akibat TDS dan TDD tidak normal serta komplikasi lainnya.