Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pengendara Ojek Online Saat Terjadi Pandemi COVID-19 Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Khilda Khoirunnisa; Luqman Effendi; Munaya Fauziah; Triana Srisantyorini
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 2 (2021): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.2.217-232

Abstract

International Labor Organization (2012),  mengatakan bahwa stres kerja merupakan salah satu masalah terbesar dari berbagai negara dan jenis pekerjaan. Data statistik stres, depresi, atau kegelisahan yang berhubungan kerja di Inggris Raya pada tahun 2017 menunjukkan 526.000 pekerja yang menderita stres kerja, depresi atau kegelisahan. Di Indonesia telah banyak peneliti yang mengkaji mengenai stres kerja, seperti yang telah dilakukan oleh Siregar (2018) pada pengendara gojek community Medan menunjukkan bahwa terdapat 66,7% responden mengalami stres ringan, 31,3% responden mengalami stres sedang, dan 2,1% responden mengalami stres berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pengendara ojek online saat terjadi pandemi COVID-19 di Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif bersifat cross sectional dengan jumlah responden 132 pada 2 perusahaan ojek online di Kota Tangerang Selatan dan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa diketahui p-value umur (0,009),  status pernikahan (0,086), status pekerjaan (0,612), lama kerja (0,029), pendapatan (0,028), dukungan sosial (0,000), dan hubungan interpersonal (0,000). Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan stres kerja adalah variabel umur, lama kerja, pendapatan, dukungan sosial, dan hubungan interpersonal dan status pernikahan dan status pekerjaan tidak memiliki hubungan yang bermakna antara stres kerja. Pengendara ojek online melakukan manajemen stres dengan berpikir positif terhadap kemampuan diri dan mengembangkan keterampilan diri dalam bekerja serta membangun relasi dengan rekan kerja ataupun atasan di perusahaan.---International Labor Organization (2012), said that work stress is one of the biggest problems for various countries and types of work. Statistics on work-related stress, depression or anxiety in the United Kingdom in 2017 showed 526,000 workers were suffering from work stress, depression or anxiety. In Indonesia there have been many researchers who have studied work stress, as has been done by Siregar (2018) on the motorbike taxi drivers in the Medan community, showing that 66.7% of respondents experienced mild stress, 31.3% of respondents experienced moderate stress, and 2.1. % of respondents experienced severe stress. The purpose of this study was to determine the factors related to work stress in online motorcycle taxi drivers during the COVID-19 pandemic in South Tangerang City in 2020. The research method used a cross-sectional quantitative descriptive study with 132 respondents at 2 online motorcycle taxi companies in Tangerang City. South and the sampling technique using accidental sampling. The data analysis in this study used the chi-square statistical test. The results of the bivariate analysis showed that the known p-value was age (0.009), marital status (0.086), employment status (0.612), length of work (0.029), income (0.028), social support (0.000), and interpersonal relationships (0.000). . Factors that have a significant relationship with work stress are variables of age, length of work, income, social support, and interpersonal relationships and marital status and work status do not have a significant relationship between work stress. Online motorcycle taxi drivers do stress management by thinking positively about their own abilities and developing personal skills at work and building relationships with colleagues or superiors in the company
Indeks Massa Tubuh dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Tekanan Darah Lansia Wanita di Tangerang Selatan Andriyani Andriyani; Sutanto Priyo Hastono; Nurmalia Lusida; Munaya Fauziah; Ernyasih Ernyasih; Yosi Duwita Arinda
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.2.147-154

Abstract

Peningkatan tekanan darah atau hipertensi berkontribusi pada tingginya insiden morbiditas dan mortalitas pada lansia dengan 9,4 juta kematian di seluruh dunia setiap tahun. Salah satu Provinsi yang memiliki prevalensi hipertensi lebih tinggi dari angka rerata nasional (8,34%) adalah Provinsi Banten (8,61%) dimana Kota Tangerang Selatan, salah satu kota di Provinsi Banten, menduduki peringkat tertinggi penderita hipertensi. IMT dan lingkar pinggang dianggap sebagai indikator prediksi hipertensi pada pria dan wanita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh IMT dan RLPP terhadap Tekanan Darah Sistolik (TDS) lansia wanita di Tangerang Selatan. Hasil pengukuran IMT dan RLPP menunjukkan bahwa lansia memiliki rerata IMT overweight (> 25,0) dengan standar deviasi 4,04 kg/m2. Adapun RLPP lansia wanita memiliki rerata 89,97 cm dengan standar deviasi 11,53 cm. Hasil uji korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara IMT dan RLPP dengan TDS dan TDD pada lansia wanita di Kota Tangerang Selatan. Hasil uji korelasi lebih kuat terhadap TDS dan TDD ditunjukkan oleh RLPP dibandingkan dengan IMT dengan kekuatan uji 0,526. Perlu dilakukan intervensi berupa monitoring status gizi serta edukasi yang disertai dengan olahraga bersama yang dilakukan rutin pada lansia wanita agar terhindar dari risiko obesitas dan akibat TDS dan TDD tidak normal serta komplikasi lainnya.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Remaja Tahun 2022: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Remaja Tahun 2022 Zulva Amalia; Munaya Fauziah; Ernyasih; Andriyani
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Perkembangan mental, fisik, sosial, dan emosional yang mendalam pada masa remaja membutuhkan tidur yangberkualitas. Akan tetapi, banyak studi yang menunjukkan bahwa remaja memiliki kualitas tidur yang buruk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada remaja diSMKN 38 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain studicross-sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik stratified random sampling. Peluangterpilihnya sampel penelitian dihitung dengan probability proportionate to size (PPS) dan sampel penelitiandipilih secara random (random sampling). Jumlah sampel yang diperoleh ialah 177 orang. Berdasarkan hasilanalisis, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk (66,7%), tingkat stresberat (50,3%), aktivitas fisik yang kurang (73,4%), dan sleep hygiene yang buruk (55,9%). Berdasarkan hasiluji Chi Square, diperoleh hasil bahwa ada ada hubungan antara stres (p= 0,000, OR= 3,441) dan sleep hygiene(p= 0,006, OR= 2,544) dengan kualitas tidur serta tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitastidur (p= 0,952, OR= 0,916). Kualitas tidur yang baik dapat diperoleh dengan mengendalikan stres danmembuat serta menjalankan rutinitas pagi setelah bangun tidur dan rutinitas malam hari sebelum tidur. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, Remaja, Sleep Hygiene, Stres
Penerapan HIRADC di Pekerjaan Pembesian pada Pembuatan Saluran Pelimpah (Spillway) Proyek Bendungan “X” Bogor Tahun 2021 Gifari Raihan Al Rasya; Munaya Fauziah; Andriyani Andriyani; Ernyasih Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 3, No 2 (2023): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.3.2.191-198

Abstract

HIRADC merupakan elemen penting dalam sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja karena berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya yang digunakan untuk menentukan objektif dan rencana K3. Sistem Manajemen K3 yang diterbitkan oleh pemerintahan Indonesia dan wajib diterapkan oleh beberapa industri adalah Sistem Manajemen K3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Diketahuinya Penerapan HIRADC Di Pekerjaan Pembesian Pada Pembuatan Saluran Pelimpah (SpillWay) Proyek Bendungan “X” Bogor tahun 2021. Penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi deskriptif observasional yaitu melakukan wawancara mendalam (indepth interview) menggunakan pedoman wawancara dan observasi langsung dengan pengisian checklist serta telaah dokumen, hasil wawancara di analisis secara verbatim dan matriks, terdiri dari 1 informan kunci, dan 2 informan utama di lakukan pada bulan Maret – April 2021. Potensi bahaya yang ada di proses pembesian adalah seperti terjepit pada saat pemasangan besi, terpotong oleh bar cutter dan bar bending, tertusuk oleh kawat bendrat pada saat pengikatan, terkena mata dari percikan gerinda, dan yang terakhir itu terpeleset atau tergelincir. Potensi bahaya yang didapat telah sesuai dengan OHSAS 18001 Klausal 4.3.1, dan lembar orientasi yang ada pada proyek ini, tapi hasil mendapatkan nilai tidak sesuai dengan dokumen pembuatan HIRADC yang telah di buat sebelumnya karena kurangnya pekerjaan pengelasan pada proses pembesian pada dokumen tersebut. Perlu adanya penerapan alat pelindung diri (APD) yang lebih baik dalam pengendalian, dan perlu adanya subtitusi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Remaja Tahun 2022: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Tidur pada Remaja Tahun 2022 Zulva Amalia; Munaya Fauziah; Ernyasih; Andriyani
ARKESMAS [Arsip Kesehatan Masyarakat] Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : UHAMKA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/arkesmas.v7i2.9866

Abstract

ABSTRAK Perkembangan mental, fisik, sosial, dan emosional yang mendalam pada masa remaja membutuhkan tidur yangberkualitas. Akan tetapi, banyak studi yang menunjukkan bahwa remaja memiliki kualitas tidur yang buruk.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur pada remaja diSMKN 38 Jakarta tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analitik dengan desain studicross-sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik stratified random sampling. Peluangterpilihnya sampel penelitian dihitung dengan probability proportionate to size (PPS) dan sampel penelitiandipilih secara random (random sampling). Jumlah sampel yang diperoleh ialah 177 orang. Berdasarkan hasilanalisis, diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk (66,7%), tingkat stresberat (50,3%), aktivitas fisik yang kurang (73,4%), dan sleep hygiene yang buruk (55,9%). Berdasarkan hasiluji Chi Square, diperoleh hasil bahwa ada ada hubungan antara stres (p= 0,000, OR= 3,441) dan sleep hygiene(p= 0,006, OR= 2,544) dengan kualitas tidur serta tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kualitastidur (p= 0,952, OR= 0,916). Kualitas tidur yang baik dapat diperoleh dengan mengendalikan stres danmembuat serta menjalankan rutinitas pagi setelah bangun tidur dan rutinitas malam hari sebelum tidur. Kata kunci: Aktivitas Fisik, Kualitas Tidur, Remaja, Sleep Hygiene, Stres