Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ESTRUS BERDASARKAN GERAK SAPI DENGAN ACCELEROMETER BERBASIS ARDUINO Ida Bagus Adisimakrisna Peling; Made Pasek Ariawan; Gde Brahupadhya Subiksa
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 8, No 4 (2022): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTDetection of estrus can usually be done by looking at the state of the vulpa and the behavior of cattle. In addition, there are cows with subestrus or silent heat that do not show their estrus symptoms physically, such as the vulva swells, flushes and the clear liquid comes out by hanging from the vulva or seen at the base of the tail. One of the factors that cause reproductive problems and low pregnancy rates in cattle herds is due to the failure to detect estrus. Based on these conditions, it can be seen that not all breeders are able to detect animal estrus properly. From these problems, it is proposed a system that is able to detect estrus in cattle based on cow motion. The system is built using an accelerometer and Arduino microcontroller which is expected to be able to help detect the occurrence. The results of system performance testing using the K-Means algorithm compared to expert results obtained an accuracy of 72.2%. According to experts, Reproductive Veterinarians, these results can be used to help farmers to recognize the emergence of estrus symptoms in Bali cattle, but this system must be developed again to get better results.Keywords : Arduino, Accelerometer, Estrus, Bali CattleABSTRAKDeteksi estrus biasanya dapat dilakukan dengan melihat keadaan vulpa dan tingkah laku ternak. Selain itu terdapat sapi-sapi yang subestrus atau silent heat yang tidak memperlihatkan gejala estrus secara fisik, seperti vulva membengkak, memerah dan keluar cairan bening menggantung dari vulva atau terlihat di pangkal ekor. Salah satu faktor yang menyebabkan masalah reproduksi dan rendahnya angka kebuntingan pada kelompok ternak sapi disebabkan oleh gagalnya dalam mendeteksi estrus. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat diketahui bahwa tidak semua peternak mampu mendeteksi estrus hewan dengan baik. Dari permasalahan tersebut maka diusulkan suatu sistem yang mampu mendeteksi estrus pada sapi berdasarkan gerak sapi. Sistem yang dibangun menggunakan accelerometer berbasis mikrokontroler arduino yang diharapkan mampu membantu mendeteksi terjadinya. Setelah mengetahui waktu estrus, peternak dapat melakukan langkah yang tepat sehingga keberhasilan kebuntingan dapat terjadi secara lebih optimal. Hasil pengujian unjuk kerja system menggunakan algoritma K-Means yang dibandingkan dengan hasil pakar memperoleh akurasi sebesar 72.2 %. Menurut pakar yaitu Dokter Hewan Bidang Reproduksi, hasil ini telah dapat digunakan membantu peternak untuk mengenali munculnya gejala estrus pada sapi Bali namun sistem ini harus dikembangkan lagi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.Kata Kunci : Accelerometer, Arduino, Estrus, Sapi Bali
OPTIMALISASI PELAYANAN DOKUMEN DIGITAL DENGAN MEMPERGUNAKAN CLOUD FILE MANAGEMENT SYSTEM Gde Brahupadhya Subiksa; Made Pasek Agus Ariawan; Ida Bagus Adisimakrisna Peling
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 8, No 4 (2022): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to carry out the optimization of digital document services by using the Cloud File Management System. Digital document services related to accreditation and teaching and learning process activities, especially student practicum modules in the Electrical Engineering Department study program, do not yet have a cloud storage based file management system. Accreditation document storage and practicum modules are files that are often used and called many times for completeness of data and teaching and learning processes, so we need a file management that can be accessed anytime and anywhere without being limited by space and time. The results of the research on Optimizing Digital Document Services By Using the Cloud File Management System can be implemented very well, as evidenced by the system testing process which shows the functions and features run according to the expectations of their users, up to testing through a questionnaire with two indicators, namely Service Quality. and Usability, which obtained an average score of 95% in the assessment of Very Good.Keywords: File Management System, Digitalisasi Document, Cloud Storage.ABSTRAKTujuan pada penelitian ini adalah untuk melaksanakan Optimalisasi Pelayanan Dokumen Digital dengan Mempergunakan Cloud File Management System. Permasalahan manajemen dokumen digital dialami oleh Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bali. Pelayanan dokumen digital terkait akreditasi dan kegiatan proses belajar mengajar khususnya modul praktikum mahasiswa pada program studi Jurusan Teknik Elektro belum memiliki sistem manajemen file berbasis cloud storage. Penyimpanan dokumen akreditasi dan modul praktikum adalah file yang sering dipergunakan dan dipanggil berkali-kali untuk kelengkapan data dan proses belajar mengajar, sehingga diperlukan sebuah management file yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terbatas ruang dan waktu. Hasil dari penelitian Optimalisasi Pelayanan Dokumen Digital Dengan Mempergunakan Cloud File Management System dapat diimplementasikan dengan sangat baik, dibuktikan dari proses testing sistem yang menunjukan fungsi dan fitur berjalan sesuai dengan harapan penggunannya, sampai dengan pengujian melalui kuesioner dengan dua indikator yaitu Service Quality (Kualitas Pelayanan) dan Usability (Kebergunaan Sistem) yang memperoleh nilai rata-rata 95% dalam penilaian Sangat Baik.Kata kunci : Sistem Manajemen File, Dokumen Digital, Pelayanan Digital.
ANALISIS PERBANDINGAN METODE DCT DENGAN DWT PADA CITRA MEDIS Made Pasek Agus Ariawan; Gde Brahupadhya Subiksa; Ida Bagus Adisimakrisna Peling
Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer Vol 8, No 4 (2022): Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTTelemedicine can be a tool that can help many people with various health problems. Very many benefits are offered in the use of telemedicine, as well as time, cost and effort effectiveness. Medical image plays an important role in the interests of learning, medical analysis and diagnosis Medical images that have a large size takes time in the process of sending data. The importance of image compression is how a large image can be changed in terms of file size but does not eliminate the important information contained in the image so that the data transmission process can be more effective and not spend a lot of resources. The purpose of this research is membadingkan two methods of image compression that is DCT and DWT where the parameter measured is the compression ratio and compression process time. this research shows that DWT method is better than DCT in x-ray image with ratio compression ratio with average 91,99% for DWT method and 91,96%, for process time method DWT is superior with average 2,45 second and method DCT of 52.62 seconds.Keywords : DCT, DWT, Compression, Telemedicine.ABSTRAKTelemedicine dapat dianggap sebagai alat yang dapat membantu banyak orang yang menderita berbagai masalah kesehatan. Penggunaan telemedicine memiliki banyak keuntungan seperti efisiensi waktu, biaya dan tenaga. Citra medis memegang peranan penting dalam kepentingan pembelajaran, analisa dan diagnosa medis Citra medis yang memiliki ukuran yang besar memerlukan waktu dalam proses pengiriman data. Pentingnya dilakukan kompresi citra adalah bagaimana suatu citra yang besar dapat dirubah dari segi ukuran filenya namun tidak menghilangkan informasi penting yang terdapat pada citra tersebut sehingga proses pengiriman data dapat lebih efektif dan tidak menghabiskan sumber daya yang banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah membadingkan dua metode kompresi citra yaitu DCT dan DWT dimana parameter yang diukur adalah rasio kompresi dan waktu proses kompresi. penelitian ini bahwa metode DWT lebih baik daripada DCT pada citra x-ray dengan perbandingan rasio kompresi dengan rata – rata 91,99% untuk metode DWT dan 91.96%, untuk waktu proses metode DWT lebih unggul dengan rata-rata 2,45 detik dan metode DCT sebesar 52,62 detik.Kata kunci : DCT, DWT, Kompresi, Telemedicine