Nasrul Ihsan
Universitas Negeri Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika

ANALISIS DISTRIBUSI ARUS PERMUKAAN LAUT DI TELUK BONE PADA TAHUN 2006-2010 Yosik Norman; Nasrul Ihsan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.55 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v8i3.925

Abstract

Abstract : Analysis of Ocean Surface Currents of Gulf of Bone in 2006 – 2010. It has been studied the distribution of ocean surface currents in the Gulf of Bone in which the study was to describe the spatial and temporal variability of flow velocity in the waters of the Gulf of Bone in the year 2006-2010, the data used is the 10 meter wind data which is extracted from the grib data (binary grid) . In the present study is expected to provide information about the spatial and temporal variability of sea surface current data is the basis for further research. Distribution patterns of sea surface currents in January to April is generally dominant from the east, while in the month of May to December of the dominant West. from January to December is generally low (0-5 cm / s), but in January in Zone I and Zone II is quite high with values ranging between 25-40 cm/ s).Abstrak:Analisis Distribusi Arus Permukaan Laut di Teluk Bone pada Tahun 2006-2010. Telah diteliti distribusi arus permukaan laut di Teluk Bone dimana penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variabilitas spasial dan temporal kecepatan arus di Perairan Teluk Bone pada tahun 2006-2010, data yang digunakan adalah data angin 10 meter dimana merupakan hasil ekstrak dari data grib (grid binary). Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai variabilitas spasial dan temporal arus permukaan laut merupakan data dasar untuk penelitian selanjutnya. Pola distribusi arus permukaan laut permukaan bulan Januari hingga April secara umum dominan dari arah Timur, sedangkan pada bulan Mei hingga Desember dominan dari arah Barat. Kecepatan dari Januari hingga Desember umumnya rendah (0-5 cm/s), namun pada bulan Januari pada Zona I dan Zona II cukup tinggi dengan nilai berkisar antara 25-40 cm/s.Kata Kunci : Arus, Distribusi, Teluk Bone, Data Grib
STUDI KEBERADAAN SHALLOW GAS DI LAPISAN BAWAH DASAR LAUT DAERAH X MENGGUNAKAN METODE SEISMIK Rama Ashari; Nasrul Ihsan; Sulistiawaty Sulistiawaty
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 11, No 3 (2015): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.409 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v11i3.1755

Abstract

Abstract: Study of the Existence of Shallow Gas at Seabed Underlay of Region X by Using Seismic Method. Determine areas that are shallow gas is a very important thing in mining, especially in shallow waters. One method used to determine the presence of shallow gas are seismic methods. Seismic survey was conducted to determine the presence of shallow gas under the seabed area X by using the tool SES-2000 Light-Narrow-Beam Parametric Sub Bottom Profilers mounted on the boat and then made the recording to follow the path that has been made. The recordings of such tools in the form of cross-sectional images layer under the seabed area X. Of the 50 tracks that have been surveyed, chosen one of the track that there are many anomalies in the form of a basin that is closely related to the presence of shallow gas that track CR03. Basins of the track were analyzed using software Seisee. The analysis showed only a few areas that are shallow gas possibility that at Area 1, Area 3a and  area 3b because the area there are 2 of the 4 characteristics that indicate the presence of shallow gas that each brightspot and acoustic masking.Key words : Shallow gas, marine seismic, brightspot, acoustic masking, polarity reversal, velocity push downAbstrak: Studi Keberadaan Shallow Gas di Lapisan Bawah Dasar Laut Daerah X Menggunakan Metode Seismik. Menentukan daerah yang terdapat shallow gas merupakan hal yang sangat penting dalam penambangan khususnya di laut dangkal. Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui keberadaan shallow gas adalah metode seismik. Survei seismik dilakukan untuk mengetahui keberadaan shallow gas di bawah dasar laut  daerah X dengan menggunakan alat SES-2000 Light-Narrow-Beam Parametric Sub Bottom Profilers yang dipasang pada perahu dan kemudian dilakukan perekaman mengikuti lintasan yang telah dibuat. Hasil rekaman dari alat tersebut berupa gambar penampang lapisan bawah dasar laut daerah X. Dari 50 lintasan yang telah disurvei, dipilih salah satu lintasan yang banyak terdapat anomali berupa cekungan yang erat kaitannya dengan keberadaan shallow gas yaitu lintasan Cr03. Cekungan-cekungan dari lintasan tersebut dianalisis menggunakan software seisee. Hasil analisis menunjukkan hanya beberapa Area yang kemungkinan terdapat shallow gas yakni pada Area 1, Area 3a dan Area 3b karena pada Area tersebut terdapat 2 dari 4 karakteristik yang mengindikasikan adanya shallow gas yakni masing-masing brightspot dan acoustic masking.Kata Kunci:  Shallow gas, seismik laut, brightspot, acoustic masking, polarity reversal, velocity push down
ANALISIS KELEMBABAN UDARA DAN TEMPERATUR PERMUKAAN DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN HYGROMETER DAN THERMOCOUPLE DI Surmi Surmi; Nasrul Ihsan; Agustinus Jarak Patandean
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 12, No 2 (2016): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.074 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v12i2.2174

Abstract

This study is to determine the distribution of air humidity and shallow surface temperatur by using hygrometer and thermocouple in Pincara Masamba District of Luwu Utara. Amount of datas were taken was of 50 data with interval distance betwee one point to another was 10 m. To measure humidity, hygrometer was used and for surface temperatur, it was used thermocouple with shallow of 80 cm-100 cm. The result of this study showed that the air humidity in Pincara Masamba District of Luwu Utara was distributed between 52% to 85% while for shallow surface temperature it was distributed between 210C to 540C. In this region, the highest temperatur value locate in the area of high topoghrapy which indicate the existence of gheotermal. It was proved by the appearance of a hot spring. Keywords: geothermal, shallow surface temperature Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kelembaban udara dan temperatur permukaan dangkal dengan menggunakan Hygrometer dan Termocouple di daerah pincara kecamatan masamba kabupaten luwu utara. Data yang diambil sebanyak 50 data dengan jarak antara titik satu dengan titik yang lain ± 10 m. Untuk mengukur kelembaban udara digunakan alat hygrometer dan untuk mengukur temperatur permukaan dangkal menggunakan termocouple dengan kedalaman 80cm – 100cm . Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban daerah pincara terdistribusi antara 52% sampai 85%, sedangkan untuk temperatur permukaan dangkalnya terdistribusi mulai dari 21 0C sampai 54 0C. pada daerah ini nilai temperatur paling tinggi berada pada daerah aliran bertopografi tinggi yang menjadi indikasi keberadaan panas bumi yang didukung dengan kenampakan panas bumi permukaan yaitu air panas. Kata Kunci:panas bumi, temperatur permukaan dangkal
STUDI KUALITAS UDARA KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS KONSENTRASI NO2) Sukmawati Sukmawati; Pariabti Palloan; Nasrul Ihsan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 7, No 1 (2011): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (833.643 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v7i1.946

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang studi kualitas udara khususnya konsentrasi NO2 di kota Makassar. Lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan metode pusposive sampling (berdasarkan pertimbangan) yaitu di 8 lokasi. Sampel diambil dengan menggunakan midget impinge yang berisi absorben NO2 dengan menggunakan metode Griess Saltzman. Pengambilan sampel bersamaan dengan menghitung jumlah kendaraan, temperature, kelembaban, dan kecepatan angin. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsentrasi NO2 pada 8 lokasi penelitian antara 24 µg/Nm3-92 µg/Nm3 yang nilainya masih di bawah standar baku mutu. Semakin banyak jumlah kendaraan maka konsentrasi NO2 semakin besar. Namun tetap berpengaruh temperatur, kelembaban, dan kecepatan angin.Kata kunci : kota makassar, konsentrasi NO2,  jumlah kendaraan, metode Griess Saltzman
ANALISIS REKAHAN GEMPA BUMI DAN GEMPA BUMI SUSULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE OMORI Andi Wirma Sari R; Jasruddin D Malago; Nasrul Ihsan
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2012): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1054.438 KB) | DOI: 10.35580/jspf.v8i3.922

Abstract

Abstract:Analysis of Fracture Earthquakes and Earthquake Supplementary Using Omori Method. It has been conducted research on fracture analysis of aftershocks and the relationship between the law Omori and aftershock in the northeastern city of Soroako dated February 15, 2011. From the data as much as 190 aftershocks incident, obtained fracture longest aftershock of 1.722 km with seismic energy 1.6737 x 1015 J and the speed of earthquake fissures 79.629 m/s while the shortest fracture energy of 0.331 to 1.45 x 1013 J quake and speed earthquake fracture 1.327 m / s. The end time of analysis or prediction of aftershocks obtained by the method of Omori in 20 days. So on the 20th day of the quake, aftershocks will end with a frequency of earthquakes only once a day.Abstrak:Analisis Rekahan Gempa bumi dan Gempa bumi Susulan dengan Menggunakan Metode Omori. Telah di lakukan penelitian analisis rekahan gempa susulan dan hubungan antara gempa susulan dengan Hukum Omori di wilayah timur laut kota Soroako tanggal 15 Februari 2011. Dari data gempa susulan sebanyak 190 kejadian, di peroleh rekahan terpanjang gempa susulan sebesar 1,722 km dengan energi gempa 1,6737 x 1015 J dan kecepatan rekahan gempa 79,629 m/s sedangkan rekahan terpendek sebesar 0,331 dengan dengan energi gempa 1,45x 1013 J dan kecepatan rekahan gempa 1,327 m/s. Analisis atau prediksi Waktu berakhirnya gempa susulan dengan metode Omori di peroleh 20 hari. Jadi pada hari ke 20 dari gempa utama, gempa susulan akan berakhir dengan frekuensi gempa hanya satu kali dalam satu hari.Kata kunci : gempa susulan, hukum omori, rekahan gempaIndonesia merupakan