Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Design Thinking Process Framework Dalam Content Digital Product Development Informasi LENTERA UNIPMA Dimas Setiawan; Yoga Prisma Yudha; Bayu Saputra; Muchammad Rizqi W
RESEARCH : Journal of Computer, Information System & Technology Management Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/research.v5i2.13494

Abstract

Sistem informasi LENTERA (Learn Technology and Entrepreneur Character) dirancang untuk mendukung ketercapaian visi UNIPMA dan mendukung program smart city di kota Madiun.Tujuan LENTERA diantaranya Membentuk Ekosistem Social Learning secara daring dimana didalamnya membahas hal khusus seputar Teknologi di berbagai bidang yang dapat diakses oleh mahasiswa dan dosen di berbagai program studi yang ingin memberikan wawasan dan mempelajari perkembangan teknologi di berbagai bidang. Membentuk Ekosistem Social Learning secara daring untuk membentuk karakter Entrepreneur di kalangan civitas akademik Universitas PGRI Madiun. Dalam proses pengembangan terakhir, redesain rancangan dengan memanfaatkan prinsip Agile,  menghasilkan uji rancangan bernilai 73 poin dengan kategori “Bagus” dari pengembangan rancangan sebelumnya yang hanya bernilai 43 poin. Sehingga pada tahap selanjutnya dapat dilakukan pengisian konten digital LENTERA dengan memanfaatkan Design Thinking Process Framework. Konten digital ini melibatkan pembuatan video mini course setiap materi pembelajaran, lengkap dengan informasi berupa inforgrafis, berita, serta kondisi persuasif yang ditujukan untuk karakteristik calong pengguna lentera. Secara keseluruhan penerapan konten digital pada produk LENTERA dengan pendekatan design thinking process bisa dilakukan, menghasilkan nilai kebergunaan sebesar 73 poin dengan keterangan baik, namun terdapat beberapa masukan pada ketidakonsistensinan penggunaan bahasa pada sistem yang dibuat di seluruh halaman LENTERA, dan baiknya untuk jenis kursus diperbanyak dan dikelompokkan agar perbedaan antara fasilitas kursus teknologi dan entrepreneurnya bisa mudah dan jelas terlihat oleh calon pengguna.