Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PRODUKSI BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET DENGAN TEKNOLOGI TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN KATALIS KOH Aliyah Shahab; Husnah Husnah
Jurnal Redoks Vol. 7 No. 2 (2022): REDOKS JULI - DESEMBER
Publisher : Universitass PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/redoks.v7i2.9532

Abstract

Minyak nabati merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel. Biodiesel tersusun dari berbagai macam ester asam lemak yang berasal dari minyak nabati. Lebih dari 30 macam tumbuhan Indonesia potensial menghasilkan minyak nabati. Salah satu sumber penghasil minyak nabati yang sangat potensial yaitu biji karet. Pada penelitian ini digunakan minyak biji karet untuk sintesis FAME. Proses utama dalam pembuatan FAME adalah transesterifikasi. Komposisi yang terkandung dalam biji karet yaitu 40-50% Wt minyak nabati, 24,21 % Wt karbohidrat, 21,17 % Wt protein dan 3,71 % Wt air dalam daging buah biji karet bebas dari cangkangnya. Proses pembuatan biodiesel dari biji karet dilakukan dengan cara preparasi biji karet untuk mengambil minyak biji karet dengan proses hidrolisa, esterifikasi, transesterifikasi, dan pemurnian. Dalam uji peralatan pembuatan biodiesel dari minyak biji karet dengan variable waktu (30 menit, 60 menit dan 90 menit) dan temperatur konstan 60 oC didapatkan hasil biodiesel terbaik pada waktu 90 menit dengan flash point 102 oC, pour point 9 oC, viskositas kinematik 50.49 cSt, conradson carbon residu 0.0380 gr, water content < 0.01 (trace) dan pH 6.  Kata Kunci : Alat Produksi, Minyak Biji karet, Biodiesel.
A ANALISA HASIL PEMBUATAN BIODIESEL BAHAN UTAMA MINYAK JARAK PAGAR MENGGUNAKAN KATALIS CaO Aliyah Shahab; Agusdin Agusdin
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 13 No 02 (2022): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v13i02.172

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar minyak energi terbarukan, yang diproduksi dari tumbuhan yang memiliki kandungan minyak nabati sebagai bahan baku utama pembuatan biodiesel yang diproses dengan esterifikasi dan transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan memberikan studi pustaka atas gambaran pembuatan biodiesel dengan bahan utama minyak jarak pagar dengan katalis CaO, serta untuk mengetahui pengaruh variasi katalis CaO dan variasi mol (minyak dan methanol) terhadap biodiesel yang dihasilkan. Hasil penelitian biodiesel bahan utama minyak jarak pagar dengan katalis basa CaO pada penelitian pertama lebih baik dengan menghasilkan yield 96,07%, densitas 0,873 g/cm3, viskositas 5,45 mm2/s, dan flash point 113˚C, dibandingkan penelitian kedua bahan utama minyak jarak pagar dengan katalis CaO menghasilkan yield 90,57%, densitas 0,88 g/cm3, viskositas 5,88 mm2/s dan flash point 210˚C. Nilai tersebut telah memenuhi standar. Kata kunci: Biodiesel, Minyak jarak pagar, Esterifikasi, Transesterifikasi, Katalis CaO.
R REVAMPING PEMASANGAN ISOLASI ASBESTOS PADA HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE Anggi Wahyuningsi; Aliyah Shahab
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 13 No 02 (2022): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v13i02.173

Abstract

Heat exchanger adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah temperatur dari suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Tujuan dari penulisan adalah mampu memahami analisa pengaruh perbandingan sebelum dan setelah di pasangnya isolasi asbestos terhadap kalor yang hilang ke lingkungan pada alat heat exchanger tipe shell and tube. Pada variabel temperatur 68˚C maka di dapatkan hasil tanpa di pasang isolasi -1.980,4126 Btu/hours dan dengan menggunakan isolasi asbestos -728,1133 Btu/hours. Kesimpulan bahwa isolasi asbestos lebih meminimumkan kalor yang lepas ke lingkungan dari pada tidak di pasangnya isolasi pada alat heat exchanger tipe shell and tube. Kata kunci: Heat Exchanger, Isolasi Asbestos, Koefisien Perpindahan Panas.
EVALUATION OF FURNACE-02 EFFICIENCY USING THE HEAT LOSS METHOD IN REFINERY UNITS AT PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS BUMI CEPU - JAVA Aliyah Shahab; Achmad Faisal F
Jurnal Cakrawala Ilmiah Vol. 2 No. 6: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v2i6.4895

Abstract

The production or processing of crude oil at PPSDM Migas Cepu using an atmospheric distillation system, which is a method of separating petroleum fractions based on differences in the boiling points of each fraction under atmospheric conditions. Oil processing at PPSDM Migas Cepu first raises the temperature by using a Heat Exchanger and Furnace to obtain the desired feed temperature or temperature. Furnace is heating equipment for processing petroleum which requires the largest operational costs in its processing business. Furnace-02 at the Refinery Unit at PPSDM Migas Cepu is more than 100 years old, and is still operating today. In petroleum processing, the furnace is very important because the furnace is a heat exchanger, which functions to raise the temperature of the petroleum before it is separated in the fractionation column. This study aims to evaluate the efficiency value of furnace-02 from calculations using the heat loss method. Furnace efficiency calculations must be carried out periodically in order to determine furnace performance so as to avoid long-term damage that can lead to maintenance. If the feed that enters the furnace is not in accordance with the specifications, it can burden the furnace's performance. From the results of calculations using the heat loss method, the performance of the furnace-02 at PPSDM Migas Cepu is 86.16%.
P PERBANDINGAN HASIL ANALISA PEMURNIAN AIR SUMUR BOR MENGGUNAKAN MEMBRAN SELULOSA ASETAT HASIL EKSTRAKSI ECENG GONDOK DAN PELEPAH PISANG DENGAN PENAMBAHAN ZnO DAN KULIT BAWANG PUTIH Aliyah Shahab; Achmad Faisal Faputri; Wirando Soleh Putra
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 14 No 02 (2023): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v14i02.217

Abstract

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin meningkat, orang-orang mulai berpindah dari teknologi konvensional ke teknologi alternatif. Salah satu teknologi alternatif yang sedang berkembang saat ini berasal dari senyawa organik yaitu selulosa. Selulosa dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan membran, dimana selulosa dapat diperoleh dari tanaman yang memiliki serat. Pada penelitian ini kami membuat membran selulosa dari proses ekstraksi eceng gondok dan pelepah pisang dengan penambahan ZnO (Zinc Oxide) dan Kulit Bawang Putih yang menggunakan metode pencetakan inversi fasa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisa air sumur bor yang dilakukan pemurnian menggunakan membran berbahan baku eceng gondok dan membran berbahan baku pelepah pisang dengan parameter pH, TSS, TDS, Konduktivitas, dan Kadar Besi. Pada penelitian ini diperoleh hasil sebelum dilakukan pemurnian air sumur bor memiliki pH sebesar 7,3 kemudian TSS 0,019 mg/l, TDS 0,97 mg/l, Konduktivitas 1.377 µS/cm, dan Kadar Besi 1,08 ppm. Setelah dilakukan pemurnian menggunakan membran eceng gondok air sumur bor memiliki pH sebesar 6,7, kemudian TSS 0,001 mg/l, TDS 0,68 mg/l, Konduktivitas 1.372 µS/cm, dan Kadar besi 0,19 ppm sedangkan pemurnian menggunakan membran pelepah pisang air sumur bor memiliki pH sebesar 7 kemudian TSS 0,005 mg/l, TDS 0,65 mg/l, Konduktivitas 1374 µS/cm, dan Kadar besi 0,02 ppm. Berdasarkan parameter yang di analisa pada pemurnian air sumur bor menggunakan membran, yang memiliki kemampuan pemurnian paling baik adalah membran berbahan baku pelepah pisang.
S SINTESIS KARBON AKTIF DARI BATANG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN AKTIVATOR ASAM FOSFAT (H3PO4) Sulton Amna; Aliyah Shahab; Maryana Maryana
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 01 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i01.242

Abstract

Adsorben merupakan material atau zat yang memiliki kemampuan untuk menarik dan mengumpulkan molekul atau partikel ke permukaannya melalui proses adsorpsi. Batang kelapa sawit merupakan salah satu limbah perkebunan sawit yang saat ini belum banyak digunakan. Pemilihan batang kelapa sawit digunakan sebagai karbon aktif, karena batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif akan menjadi limbah, sehingga perlu unutk dilakukan penelitian agar dapat bermanfaat. Kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi membuat proses pembuatan karbon dari batang kelapa sawit akan lebih efektif. Sintesis karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pembersihan, pengeringan, karbonisasi, aktivasi dan karakterisasi. Aktivasi karbon aktif dilakukan dengan konsentrasi H3PO4 5%, 10% dan 15%. Karakterisasi karbon aktif yang sudah dibuat menggunakan uji volatile matter, kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi H3PO4 sebesar 5%, 10% dan 15% menghasilkan nilai volatile matter, berturut-turut 3,09%; 1,12%; 0,06%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi H3PO4 maka nilai volatile nya akan menurun. Uji kadar air menghasilkan nilai 2,55%; 0,42%; 0,62% untuk konsentrasi H3PO4 5%, 10% dan 15%. Uji kadar abu menghasilkan nilai 0,64; 1,18%; 3,17%. Uji karbon terikat menghasilkan 97,48%; 99,50%; dan 94,58%.