Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL TEKNIK PATRA AKADEMIKA

A ANALISA HASIL PEMBUATAN BIODIESEL BAHAN UTAMA MINYAK JARAK PAGAR MENGGUNAKAN KATALIS CaO Aliyah Shahab; Agusdin Agusdin
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 13 No 02 (2022): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v13i02.172

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar minyak energi terbarukan, yang diproduksi dari tumbuhan yang memiliki kandungan minyak nabati sebagai bahan baku utama pembuatan biodiesel yang diproses dengan esterifikasi dan transesterifikasi. Penelitian ini bertujuan memberikan studi pustaka atas gambaran pembuatan biodiesel dengan bahan utama minyak jarak pagar dengan katalis CaO, serta untuk mengetahui pengaruh variasi katalis CaO dan variasi mol (minyak dan methanol) terhadap biodiesel yang dihasilkan. Hasil penelitian biodiesel bahan utama minyak jarak pagar dengan katalis basa CaO pada penelitian pertama lebih baik dengan menghasilkan yield 96,07%, densitas 0,873 g/cm3, viskositas 5,45 mm2/s, dan flash point 113˚C, dibandingkan penelitian kedua bahan utama minyak jarak pagar dengan katalis CaO menghasilkan yield 90,57%, densitas 0,88 g/cm3, viskositas 5,88 mm2/s dan flash point 210˚C. Nilai tersebut telah memenuhi standar. Kata kunci: Biodiesel, Minyak jarak pagar, Esterifikasi, Transesterifikasi, Katalis CaO.
R REVAMPING PEMASANGAN ISOLASI ASBESTOS PADA HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE Anggi Wahyuningsi; Aliyah Shahab
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 13 No 02 (2022): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v13i02.173

Abstract

Heat exchanger adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah temperatur dari suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Tujuan dari penulisan adalah mampu memahami analisa pengaruh perbandingan sebelum dan setelah di pasangnya isolasi asbestos terhadap kalor yang hilang ke lingkungan pada alat heat exchanger tipe shell and tube. Pada variabel temperatur 68˚C maka di dapatkan hasil tanpa di pasang isolasi -1.980,4126 Btu/hours dan dengan menggunakan isolasi asbestos -728,1133 Btu/hours. Kesimpulan bahwa isolasi asbestos lebih meminimumkan kalor yang lepas ke lingkungan dari pada tidak di pasangnya isolasi pada alat heat exchanger tipe shell and tube. Kata kunci: Heat Exchanger, Isolasi Asbestos, Koefisien Perpindahan Panas.
P PERBANDINGAN HASIL ANALISA PEMURNIAN AIR SUMUR BOR MENGGUNAKAN MEMBRAN SELULOSA ASETAT HASIL EKSTRAKSI ECENG GONDOK DAN PELEPAH PISANG DENGAN PENAMBAHAN ZnO DAN KULIT BAWANG PUTIH Aliyah Shahab; Achmad Faisal Faputri; Wirando Soleh Putra
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 14 No 02 (2023): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v14i02.217

Abstract

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin meningkat, orang-orang mulai berpindah dari teknologi konvensional ke teknologi alternatif. Salah satu teknologi alternatif yang sedang berkembang saat ini berasal dari senyawa organik yaitu selulosa. Selulosa dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan membran, dimana selulosa dapat diperoleh dari tanaman yang memiliki serat. Pada penelitian ini kami membuat membran selulosa dari proses ekstraksi eceng gondok dan pelepah pisang dengan penambahan ZnO (Zinc Oxide) dan Kulit Bawang Putih yang menggunakan metode pencetakan inversi fasa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil analisa air sumur bor yang dilakukan pemurnian menggunakan membran berbahan baku eceng gondok dan membran berbahan baku pelepah pisang dengan parameter pH, TSS, TDS, Konduktivitas, dan Kadar Besi. Pada penelitian ini diperoleh hasil sebelum dilakukan pemurnian air sumur bor memiliki pH sebesar 7,3 kemudian TSS 0,019 mg/l, TDS 0,97 mg/l, Konduktivitas 1.377 µS/cm, dan Kadar Besi 1,08 ppm. Setelah dilakukan pemurnian menggunakan membran eceng gondok air sumur bor memiliki pH sebesar 6,7, kemudian TSS 0,001 mg/l, TDS 0,68 mg/l, Konduktivitas 1.372 µS/cm, dan Kadar besi 0,19 ppm sedangkan pemurnian menggunakan membran pelepah pisang air sumur bor memiliki pH sebesar 7 kemudian TSS 0,005 mg/l, TDS 0,65 mg/l, Konduktivitas 1374 µS/cm, dan Kadar besi 0,02 ppm. Berdasarkan parameter yang di analisa pada pemurnian air sumur bor menggunakan membran, yang memiliki kemampuan pemurnian paling baik adalah membran berbahan baku pelepah pisang.
S SINTESIS KARBON AKTIF DARI BATANG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN AKTIVATOR ASAM FOSFAT (H3PO4) Sulton Amna; Aliyah Shahab; Maryana Maryana
Jurnal Teknik Patra Akademika Vol 15 No 01 (2024): Jurnal Teknik Patra Akademika
Publisher : Politeknik Akamigas Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52506/jtpa.v15i01.242

Abstract

Adsorben merupakan material atau zat yang memiliki kemampuan untuk menarik dan mengumpulkan molekul atau partikel ke permukaannya melalui proses adsorpsi. Batang kelapa sawit merupakan salah satu limbah perkebunan sawit yang saat ini belum banyak digunakan. Pemilihan batang kelapa sawit digunakan sebagai karbon aktif, karena batang kelapa sawit yang sudah tidak produktif akan menjadi limbah, sehingga perlu unutk dilakukan penelitian agar dapat bermanfaat. Kandungan lignin, selulosa dan hemiselulosa yang tinggi membuat proses pembuatan karbon dari batang kelapa sawit akan lebih efektif. Sintesis karbon aktif dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu pembersihan, pengeringan, karbonisasi, aktivasi dan karakterisasi. Aktivasi karbon aktif dilakukan dengan konsentrasi H3PO4 5%, 10% dan 15%. Karakterisasi karbon aktif yang sudah dibuat menggunakan uji volatile matter, kadar air, kadar abu, kadar karbon terikat. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi H3PO4 sebesar 5%, 10% dan 15% menghasilkan nilai volatile matter, berturut-turut 3,09%; 1,12%; 0,06%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi H3PO4 maka nilai volatile nya akan menurun. Uji kadar air menghasilkan nilai 2,55%; 0,42%; 0,62% untuk konsentrasi H3PO4 5%, 10% dan 15%. Uji kadar abu menghasilkan nilai 0,64; 1,18%; 3,17%. Uji karbon terikat menghasilkan 97,48%; 99,50%; dan 94,58%.