Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari
Universitas Indonesia Maju

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia

Mewarnai Gambar Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia Prasekolah Di TK Al – Amin Gunung Terang Kabupaten Oku Timur Sumatera Selatan Rizal Khoirul Nuqman; Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari; Nur Eni Lestari
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 1 No. 02 (2022): Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan motorik halus pada anak tidak akan berkembang dengan sendirinya, melainkan harus mempelajari keterampilan yang memicu motorik halus tersebut. Anak-anak yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang akan berdampak pada gangguan intelektual. Untuk itu dibutuhkan stimulasi mewarnai gambar untuk meningkatkan motorik halus anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuai gambaran motorik halus pada anak usia pra sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (experimental) dengan desain One-Group Pre- test and Post-test. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia pras sekolah 4-5  tahun di TK Al- Amin Gunung Terang yang berjumlah 18 anak. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampel. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 18 responden. Instrumen yang digunakan ialah lembar observasi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Stimulasi Mewarnai Gambar. Analitik bivariat menggunakan uji wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian nilai rata rata sebelum diberikan stimulasi mewarnai gambar yaitu sebesar 4,277 dan sesudah diberikan stimulasi mewarnai gambar yaitu sebesar 10,444. Jadi perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah diberikan  stimulasi mewarnai gambar yaitu sebesar 6,166. Hasil uji statistik perkembangan  motorik halus pretest dan postes pada uji Wilcoxon diperoleh nilai p Value  Sig. = 0,000. Terdapat perubahan yang signifikan antara perkembangan motorik halus sebelum dilakukan perkembangan motorik halus dengan perkembangan motorik halus sesudah dilakukan perkembangan motorik halus.
Efektifitas Teknik Distraksi Audiovisual dan Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Skala Nyeri Pemasangan Infus pada Anak Usia Sekolah Dinna Pursitasari; Eka Rokhmiati Wahyu Purnamasari; Hari Ghanesia Istiani
Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia Vol. 2 No. 01 (2023): Jurmal Masyarakat Sehat Indonesia
Publisher : Jurnal Masyarakat Sehat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemasangan infus merupakan suatu tindakan invasif yang dapat menimbulkan rasa nyeri, di Rumahakit Tugu Ibu angka kejadian pemasangan infus pada anak usia sekolah menduduki peringkat pertama yaitu dengan jumlah pasien 227 (44,34%). Pemberian tindakan non farmakologi seperti teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam diperlukan untuk pengalihan nyeri agar anak dapat kooperatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara teknik distraksi audiovisual dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri akibat pemasangan infus pada anak usia sekolah (6-12 tahun), metode penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan quasi eksperimental, desain post test only group with control, populasi adalah anak usia sekolah yang dirawat di RS. Tugu Ibu dengan jumlah sampel 72 responden, pengumpulan data dengan cara obervasi nyeri pada kelompok intervensi dengan mengukur skala nyeri menggunakan wong baker face. Hasil persentasi  bahwa teknik distraksi  pada skala nyeri ringan ( 63,9%), sedangkan teknik relaksasi nafas dalam nyeri sedang (55,6%). Hasil uji statistic Independen T tes diperoleh p-value 0,000 (P-value>0,05)  artinya ada perbedaan  teknik distraksi audiovisual dengan teknik relaksasi nafas dalam saat pemasangan infus anak usia sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa teknik distraksi audiovisual lebih efektif dalam penurunan skala nyeri saat pemasangan infus terhadap anak usia sekolah. Diharapkan perawat dapat memberikan teknik distraksi audiovisual ini saat anak dilakukan pemasangan infus.