Saferius Bu’ulolo
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENCEGAH BULLYING DI SMA NEGERI 1 AMANDRAYA TAHUN PELAJARAN 2020/2021 Saferius Bu’ulolo; Sri Florina L. Zagoto; Bestari Laia
Counseling For All (Jurnal Bimbingan dan Konseling) Vol 2 No 1 (2022): COUNSELING FOR ALL: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas Nias Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (895.107 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi perilaku bullying yang terjadi di SMA Negeri 1 Amandraya. Tujuan penelitian yaitu 1) Mendeskripsikan perilaku bullying. 2) Mendeskripsikan peranan guru Bimbingan dan Konseling dalam mencegah bullying siswa. Jenis penelitian yang digunakan penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perilaku bullying secara fisik: siswa memukul temannya, mendorong temannya, mengganggu temannya yang sedang belajar, sedangkan perilaku bullying non fisik yaitu menghina dan mengejek temannya, memanggil nama temannya dengan nama orang tuanya atau sebutan lain. 2) Peran guru Bimbingan dan Konseling dalam mencegah perilaku bullying dilakukan dengan cara memberikan layanan informasi, konseling individu dan bimbingan kelompok, tindakan preventif, kuratif dan preservatif.Kesimpulan penelitian Guru Bimbingan dan Konseling dalam mencegahbullyingdengan memberikan penanaman nilai moral kebaikan bagi siswanya dan melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling dengan menjelaskan apa itu bullying, bagaimana perilaku bullying, dan sebab akibat yang di timbulkan oleh perilaku bullying. Saran 1) Hendaknya siswa lebih memahami dampak perilaku bullying agar sadar bahwa bullying itu perilaku yang tidak baik sehingga tidak ada lagi korban bullying di lingkungan sekolah. 2) Hendaknya Guru Bimbingan Konseling memberikan layananyang lebih bervariasi sesuai dengan permasalahan siswa khususnya menyelesaikan perilaku bullying di kalangan siswa agar tidak mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah. 3) Hendaknya sekolah meningkatkan pemberian layanan bimbingan konseling tentang perilaku bullying, agar siswa memiliki pemahaman tentang dampak dari bullying.