This Author published in this journals
All Journal CECD
Rifky Ujianto
Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konservasi vegetatif kendalikan aliran permukaan daerah resapan mata air Restu Wigati; Enden Mina; Woelandari Fathonah; Rama Indera Kusuma; Rifky Ujianto; Soelarso Soelarso; Bambang Adhi Priyambodho; Soedarsono Soedarsono; Heri Mulyono
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.17244

Abstract

Idealnya suatu daerah yang memiliki aset serta potensi sumber air bersih berasal dari mata air perlu adanya upaya perlindungan fungsi mata air untuk tetap berkelanjutan, salah satunya dengan melakukan kegiatan konservasi vegetatif. Kegiatan konservasi vegetatif dilakukan di sekitar mata air Cinyusu di Desa Tamansari Kabupaten Serang dengan menanam 120 bibit pohon. Bibit pohon yang ditanam adalah pohon jati bongsor (Anthocephalus cadamba); pohon mahoni (Swietenia mahagoni); pohon kayumanis (Cinnamomum verum); pohon kayu ulin (Eusideroxylon zwageri); dan pohon sengon (Albizia chinensis) yang diperoleh dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten. Metode pendekatan Asset-Based Community Development (ABCD) diterapkan dengan mengikutsertakan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan serta memotivasi masyarakat luas untuk sama-sama bergerak mensosialisasikan manfaat penanaman pohon. Kegiatan konservasi vegetatif mampu menyelamatkan mata air Cinyusu dari zat berbahaya serta bakteri sehingga terpelihara kualitasnya. Memberikan dampak terhadap proses resapan air ke dalam tanah agar dapat memicu munculnya mata air baru sehingga keberadaannya selalu tersedia sepanjang waktu. Ideally, an area with assets and potential sources of clean water from springs needs to protect the function of the springs from remaining sustainable, one of which is by carrying out vegetative conservation activities. Vegetative conservation activities were carried out around the Cinyusu spring in Tamansari Village, Serang Regency, by planting 120 tree seedlings. Tree seeds planted are big teak trees (Anthocephalus cadamba); mahogany trees (Swietenia mahagoni); cinnamon trees (Cinnamomum verum); trees ironwood (Eusideroxylon zwageri); tree sengonAlbizia chinensis) obtained from the Forestry and Plantation Service of Banten Province. Approach method Asset-Based Community Development is applied by involving the community to care about the environment and motivating the wider community to move together to socialize the benefits of tree planting. Vegetative conservation activities can save Cinyusu springs from harmful substances and bacteria to maintain their quality. It impacts the process of water infiltration into the ground so that it can trigger the emergence of new springs so that their presence is always available.
Edukasi masyarakat dalam upaya menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan asri melalui konsep pemasangan vertical garden bangunan hunian Dwi Esti Intari; Rifky Ujianto; Nuniek Hermita; Rindu Twidi Bethary; Ngakan Putu Purnaditya
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 1, No 1 (2022): Civil Engineering for Community Development
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v1i1.16526

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan fisik di Kota Serang menimbulkan tantangan bagi pemerintah, salah satunya adalah pengembangan ruang terbuka hijau (RTH). Tujuan utama pengembangan RTH yaitu menyediakan udara yang bersih, menampung air hujan, serta menjadikan kota lebih estetik, asri, dan rapi sehingga masyarakat memiliki tempat terbuka yang nyaman dan sehat. Namun, lahan untuk pengembangan ruang-ruang terbuka hijau semakin sedikit. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk menerapkan infrastruktur hijau adalah vertical garden. Selain itu, konsep infrastruktur hijau pada bangunan dapat dicapai dari berbagai aspek, diantaranya memanfaatkan sinar matahari, arah angin, dan vegetasi. Penggunaan vertical garden dapat menjadi solusi sebagai upaya menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan asri. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian meliputi pemberian pemahaman dengan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan terkait tentang pembuatan vertical garden di bangunan hunian. Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah menciptakan lingkungan rumah yang sehat dan asri. Kegiatan ini dilakukan di kawasan perumahan Persada Banten Kelurahan Teritih Kecamatan Walantaka. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai vertical garden pada bangunan hunian. The increase in population and physical development in Serang City poses challenges for the government, one of which is the development of green open spaces (RTH). The main objectives of developing green open spaces are to provide clean air, collect rainwater, and make the city more aesthetic, beautiful, and neat so that people have comfortable and healthy open spaces. However, there is less and less land for the development of green open spaces. Vertical gardens are one of the alternatives used to implement green infrastructure. In addition, the concept of green infrastructure in buildings requires various aspects, including sunlight, wind direction, and vegetation. The use of Vertical Gardens can be a solution to create a healthy and beautiful home environment. The method of implementing service activities includes providing an understanding through socialization, training, and related assistance about making vertical gardens in residential buildings. The primary purpose of this socialization is to create a healthy and beautiful home environment. This service activity was carried out with a socialization approach and was carried out in the housing area of Persada Banten, Teritih Village, Walantaka District. The results of this activity are expected to provide knowledge and understanding of the community about vertical gardens in residential buildings.
SOSIALISASI PENGETAHUAN KASUS PERUNDUNGAN (BULLYING) PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA CIBUAH Rama Indera Kusuma; Enden Mina; Woelandari Fathonah; Restu Wigati; Rifky Ujianto; Abdurrohim Abdurrohim; Zulfan Aditya
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 2, No 2 (2023): EDISI OKTOBER 2023
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v2i2.21822

Abstract

Desa Cibuah merupakan wilayah yang masuk  Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Dengan mata pencaharian penduduknya Sebagian besar dalam sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Dimana kegiatan Pendidikan di Desa Cibuah sudah memenuhi kebutuhan dari tingkat Palygruop ,TK,SD,SMP,SMA sudah tersedia. Dalam interaksi siswa di dunia Pendidikan terdapat suatu aktifitas yang dianggap lumrah oleh civitas akademika ataupun Masyarakat dimana aktifitas-aktifitas tersebut dapat dimasukkan kedalam kategori perundungan. Oleh karena itu dilakukan sosialisasi pengetahuan kategori Tindakan-tindakan aktifitas perundungan kepada Masyarakat khususnya civitas akademika di Desa Cibuah. Sosialisasi ini dilaksanakan di SDN 1 Cibuah, dengan narasumber dari pihak BKKN Kabupaten Lebak. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan Masyarakat lebih perhatian terhadap kegiatan atau aktifitas yang dianggap lumrah sebagai perundungan dapat di cegah sehingga menciptakan aktifitas kegiatan penddikan yang kondusif.