Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN FERMENTASI DALAM RANGKA PENYEDIAAN PAKAN DI KELOMPOK TERNAK DESA PUHSARANG, KECAMATAN SEMEN, KOTA KEDIRI Budi Utomo; Erna Yuniati; Ardina Tanjungsari; Adib Norma Respati; Nuraidya Fajariah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11396

Abstract

Limbah pertanian dan peternakan yang tidak diolah dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Desa Puhsarang mempunyai limbah pertanian belum dilaksanakan secara     optimal, sehingga tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan terkait pakan fermentasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2022 di Dusun Nglangu, Desa Puhsarang, Kecamatan Semen, Kota Kediri, Jawa Timur. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah anggota Kelompok Ternak di Desa Puhsarang. Metode yang digunakan sosialisasi, pelatihan secara teori dan praktek, serta pendampingan dalam pembuatan pakan fermentasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pakan ternak fermentasi sangat berguna untuk mengatasi pakan ternak utamanya pada musim kemarau, sedangkan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos sangat berguna untuk menyuburkan tanah. Kegiatan pelatihan berjalan secara baik dan bermanfaat untuk mewujudkan kemandirian pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian potensi lokal. Kegiatan pendampingan masih diperlukan untuk keberlanjutan program. Pakan ternak fermentasi mempunyai nilai nutrisi lebih baik dan lebih disukai ternak sehingga dapat meningkatkan produksi ternak dari bertambahnya bobot badan ternak.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMANDIRIAN PETERNAKAN DI DESA PUSHARANG, KECAMATAN SEMEN, KOTA KEDIRI Budi Utomo; Nuraidya Fajariah; Ardina Tanjungsari; Adib Norma Respati; Rosyida Fajri Rinanti; Noor Asrianto; Agus Hadi Prayitno
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15027

Abstract

ABSTRAKPemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk kompos salah satunya akan bermanfaat untuk mengurangi pencermaran lingkungan, mengingat masyarakat Desa Puhsarang banyak yang bermata pencaharian sebagai peternak. Sosialisasi dan pelatihan diperlukan terkait pembuatan kompos dengan memanfaatkan kotoran ternak yang akan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di Desa Puhsarang. Hasil yang diharapkan merupakan peluang yang menjanjikan untuk meningkatkan potensi peternakan yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Puhsarang. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini adalah sosialisasi, diskusi dan praktek. Pelaksanaan dilakukan melalui 5 tahapan yaitu persiapan dan koordinasi, sosialisasi pupuk kompos, pelatihan pembuatan pupuk kompos, pendampingan dan evaluasi.  Sosialisasi dilakukan untuk membekali peserta mengenai pupuk kompos. Praktek pembuatan pakan pupuk kompos merupakan kegiatan transfer ilmu dan teknologi pengolahan limbah peternakan yang dapat diketahui dan dipraktekkan oleh para peternak. Pelaksanaan pengabdian mampu meningkatkan kemampuan peternak di Desa Puhsarang dalam pembuatan pupuk kompos dengan berbahan dasar kotoran ternak, sehingga pupuk kompos dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan pupuk tanaman pertanian dan dipasarkan untuk menambah pendapatan peternak. Kata kunci: pupuk; kompos; kotoran ternak. ABSTRACTThe benefit of using livestock manure as compost is to reduce environmental pollution, considering that many of the people in Puhsarang Village have a livelihood as breeders. Socialization and training are needed regarding composting by utilizing livestock manure which will optimize the use of resources in Puhsarang Village. The expected results are a promising opportunity to increase the potential of livestock which can improve the economy of the people of Puhsarang Village. The implementation method of this activity is socialization, discussion, and practice. Implementation is carried out through 5 stages, namely preparation and coordination, socialization of compost fertilizer, training on composting, mentoring, and evaluation. The socialization was carried out to equip participants with compost. The practice of making compost feed is an activity of transferring knowledge and technology of livestock waste processing that can be known and practiced by breeders. The implementation of community service was able to increase the ability of farmers in Puhsarang Village to make compost made from livestock manure so that the compost can be used to fulfill agricultural crop fertilizers and be marketed to increase breeder’s income. Keywords: fertilizers; compost; livestock manure.
Optimisasi keberdayaan kelompok wanita ternak dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) melalui pengolahan telur asin rendah natrium di desa Panti kabupaten Jember Alditya Putri Yulinarsari; Adib Norma Respati; Niati Ningsih; Budi Utomo
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.21684

Abstract

AbstrakKegiatan pengabdian masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pemberdayaan kelompok wanita ternak Jaya Santosa yang beranggotakan 20 orang di Desa Panti Kabupaten Jember. Pendekatan yang digunakan yaitu Asset Based Community Development (ABCD) merupakan pemberdayaan berkelanjutan yang didasarkan pada aset dan potensi masyarakat yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan. Waktu pelaksanaan pengabdian pada bulan April hingga September 2023 yang terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pengabdian diantaranya (1) tahap koordinasi meliputi identifikasi aset, permasalahan mitra serta solusi yang diberikan oleh tim pengabdian yaitu produk olahan hasil ternak telur asin rendah natrium; (2) tahap persiapan meliputi pembuatan alat produksi telur asin rendah natrium, materi penyuluhan dan alat serta bahan untuk kegiatan; (3) tahap pelaksanaan yaitu pemberian materi penyuluhan tentang manfaat produk olahan hasil ternak kepada mitra dan pelatihan pembuatan telur asin rendah natrium (4) tahap pendampingan dilakukan pada saat dan setelah kegiatan pengabdian; (5) tahap evaluasiprogram pengabdian tentang pengolahan produk telur asin dinilai bermanfaat untuk kelompok wanita ternak dan anggota kelompok setuju apabila diadakan kegiatan pengembangan lainnya. Kesimpulan Kegiatan pengabdian yaitu pemberdayaan dengan pendekatan Asset Based Community Development dipilih sebagai upaya dalam mengetahui potensi aset yang tersedia dan terbukti dapat mencapai tujuan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mitra. Kata kunci: asset based community development; pemberdayaan; telur asin Abstract This community service activity aims to increase knowledge and skills by empowering the Jaya Santosa livestock women's group with 20 members in Panti Village, Jember Regency. The approach used is asset-based community development (ABCD), which is sustainable empowerment based on community assets and potential that can be developed to achieve goals. The service implementation time is from April to September 2023, which consists of several stages. The service stages include (1) the coordination stage, which includes identified assets, partner problems, and solutions provided by the service team, namely processed low-sodium salted egg livestock products; (2) the preparation stage, which includes make low-sodium salted egg production equipment, educational materials, tools, and materials for activities; and (3) the implementation stage, which includes providing educational material about the benefits of processed livestock products to partners and training in make low-sodium salted eggs. (4) The mentoring stage is carried out during and after service activities; (5) the evaluation stage of the service program regarding the processing of salted egg products is considered beneficial for the women's livestock group, and group members agree that other development activities will be held. The conclusion service activity, namely empowerment using the asset-based community development approach, was chosen as an effort to determine the potential of available assets and is proven to be able to achieve the goal of increasing partner productivity and welfare. Keywords: asset based community development; empowerment; salted egg