Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pelatihan Pembuatan Jala Tebar Modifikasi Sebagai Inovasi Alat Panen Udang bagi Desa Mitra “Kampung Vaname” Politeknik KP Jembrana Bali Noar Muda Satyawan; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Muth Mainnah; Yulia Estmirar Tanjov; Muh. Arkam Aziz; Iya Purnama Sari; Noveldesra Suhery; Rakhma Fitria Larasati
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol 3, No 3 (2022): November
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v3i3.6111

Abstract

The purpose of this community service were to improve the skills of Partner Village "Kampung Vaname" cultivators in making modified Cast Net so as to minimize deaths that occur after partial harvest. The methods used in this service were socialization and training. The target of this service is the cultivator of Partner Village "Kampung Vaname" Marine and Fisheries Polytechnic of Jembrana. The service activity began with the presentation of the material then continued with training in making Cast Net. Evaluation were done by giving pre-test and post-test to all training participants. Based on the service results, there was an increase in the understanding of the farming group in Partner Village about fishing gear that could be applied in the vannamei shrimp cultivation process, the vannamei shrimp farming group in Partner Village was able to make modified Cast Net fishing gear properly, and modified of Cast Net fishing gear could be one of solution for solving the problem of vaname shrimp farmers related to partial post-harvest shrimp mortality.
Sustainability Status of The Ecological Dimension in The Fisheries Management of Bali Sardine (Sardinella lemuru Bleeker 1853) in The Bali Strait Noar Muda Satyawan; Yulia Estmirar Tanjov; Agus Purwanto; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Muth Mainnah; Muh. Arkam Azis; Aditya Bramana
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4855

Abstract

Bali Strait included in the 573 Fisheries Management Area of Indonesia. One of the dominant commodities in these waters were Bali sardine (Sardinella lemuru). The dynamics of the lemuru fishery in the Bali Strait is fluctuating and tends to decrease. This study aims to determine the sustainability status of the ecological dimensions in the fisheries management of Bali sardine in the Bali Strait. Survey method were used in this study to obtain primary and secondary data related to ecological dimension attributes and then analyzed using the RAPFISH (Rapid Apraisal Technique for Fisheries) method. The results of this study indicate that the ecological dimension of lemuru fishery management in the Bali Strait has an index of 44.03 (less sustainable). There are three sensitive attributes that affect the sustainability of the ecological dimension, there were the level of utilization of fish resources, size of fish caught, and the number of catches. The recommended improvements for the sustainability of the ecological dimension were limiting fishing quotas, limiting the mesh size of fishing gear, and limiting areas and fishing seasons.
STUDI DESAIN KONSTRUKSI ALAT PENANGKAPAN IKAN JENIS PURSE SEINE DI PERAIRAN SELAT BALI Muth Mainnah; Liya Tri Khikmawati; Made Mahendra Jaya
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 1 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.1.037-046

Abstract

Perikanan lemuru di Selat Bali memiliki potensi yang besar, sehingga nelayan melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap ikan ini khususnya nelayan yang ada di PPN Pengambengan. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sumber daya ikan lemuru tetap lestari adalah menggunakan alat tangkap yang hanya menangkap ikan lemuru layak tangkap. Nelayan PPN Pengambengan menangkap lemuru menggunakan pukat cincin sebagai alat tangkap. Berdasarkan pengambilan data rata-rata panjang ikan lemuru hasil tangkapan terbagi menjadi ukuran kecil (14,9 cm), ukuran sedang (15,7 cm) dan besar (16,4 cm). Berdasarkan literatur, ukuran layak tangkap ikan lemuru di selat Bali adalah 17,3 cm. Hal ini menjadi alasan bahwa perlu perbaikan ukuran mata jaring dan panjang tali ris yang tepat yang juga disesuaikan dengan aturan Permen KP No. 59 Tahun 2020. Panjang tali ris yang digunakan di lapangan adalah 400 m dengan ukuran mesh size 0,75 inci. Berdasarkan perhitungan ukuran layak tangkap ikan lemuru, harusnya ukuran mata jaring purse seine yang digunakan sebesar 1,5 inci. Gambar desain jaring purse seine modifikasi dibuat 100 kali lebih kecil dari ukuran yang sebenarnya. Kata kunci: lemuru, pukat cincin, Selat Bali
PENGARUH PERENDAMAN KITOSAN TERHADAP SIFAT FISIK DAN KEKUATAN PUTUS SERTA KEMULURAN TALI SERAT DAUN NANAS UNTUK MATERIAL ALAT PENANGKAP IKAN Muth Mainnah; Made Mahendra Jaya; Budhi Hascaryo Iskandar
Jurnal Perikanan Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i1.468

Abstract

Pemanfaatan serat daun nanas dan kitosan sebagai pengawet adalah salah satu langkah pengembangan material alat tangkap yang ramah lingkungan, dengan memanfaatkan limbah daun nanas dan cangkang kerang, udang, kepiting, yang biasanya langsung dibuang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kitosan sebagai pengawet dalam menambah kekuatan putus tali serat daun nanas agar dapat digunakan sebagai material alat penangkap ikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan 2 (dua) variabel uji. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif yang disajikan pada tabel sederhana dan dikaji berdasarkan tinjauan pustaka yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian terbaik dari uji kekuatan putus tersebut diperoleh dari tali daun nanas yang direndam di dalam kitosan berkonsentari 1% dalam waktu 45 menit. Kekuatan putus tali dengan perlakuan tersebut adalah sebesar 183,7497 kgf/cm2. Rata-rata kekuatan putus tali serat daun nanas dengan kitosan lebih kuat dibandingkan tali tanpa kitosan (172,0734 > 152,4089 kgf/cm2). Berdasarkan uji kekuatan putus dan kemulurannya, tali serat daun nanas memiliki potensi untuk digunakan sebagai material alat penangkapan ikan.
KETERKAITAN MUSIM HUJAN DAN MUSIM ANGIN DENGAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN LEMURU YANG BERBASIS DI PPN PENGAMBENGAN Noveldesra Suhery; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Yulia Estmirar Tanjov; Rakhma Fitria Larasati; Muh. Arkam Azis; Agus Purwanto; Iya Purnama Sari; Muth Mainnah; Noar Muda Satyawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 14 No. 1 (2023): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v14i1.44383

Abstract

Musim penangkapan ikan seringkali dikaitkan dengan kondisi iklim dan cuaca seperti hujan dan musim angin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara musim hujan dan musim angin dengan musim penangkapan ikan lemuru di perairan Selat Bali. Data yang digunakan adalah data produksi bulanan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan periode Januari 2015 hingga Oktober 2022. Selain itu, data curah hujan, data arah dan kecepatan angin didapatkan dari data harian stasiun klimatologi BMKG Jembrana pada periode data yang sama. Masing-masing komponen data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Selanjutnya dihitung indeks musim hujan, musim angin kencang dan musim penangkapan dengan metode persentase rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan periode musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga Maret dan musim kemarau pada bulan Juni hingga September. Arah angin dominan adalah arah tenggara (150 derajat) dengan nilai resultan 62%. Musim angin tenggara (muson timur) terjadi pada bulan Juni – September dan musim angin barat daya (muson barat) pada bulan Desember – Maret. Diantara dua musim utama tersebut terdapat musim peralihan yaitu bulan April-Mei dan Oktober-November. Musim penangkapan ikan lemuru terjadi pada bulan September, Oktober, November, Desember dan April. Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan musim penangkapan ikan lemuru pada musim muson barat dan muson timur dengan musim peralihan.Kata kunci: musim hujan, musim angin muson, musim penangkapan lemuru
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Inovasi Gelindingan Portable sebagai Alat Bantu Pemindahan Perahu yang Efektif dan Efisien Liya Tri Khikmawati; Made Mahendra Jaya; Wulandari Sarasati; Muh. Arkam Azis; Noar Muda Satyawan; Yulia Estmirar Tanjov; Muth Mainnah; Noveldesra Suhery; Iya Purnama Sari; Rakhma Fitria Larasati; Suratna Suratna
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol 5, No 1 (2024): February
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v5i1.9300

Abstract

This community service aims to increase the knowledge and skills of fishermen in Pengambengan village, Jembrana Regency, Bali in creating innovative portable rollers as an effective and efficient tool for moving boats. The method of implementing this service uses training with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. Evaluation of the success level of this service uses a questionnaire instrument, which is analyzed descriptively and quantitatively. The results of this service activity show that fishermen can understand well the innovation of portable rollers as an effective and efficient tool for moving boats. Apart from that, fishermen have been able to create and improve existing wheel innovations. The finished rolling innovation can be used by fishermen properly and correctly when moving boats/jukungs to places that are safer from high tides.