Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

RESPONSIBLE FISHERIES MANAGEMENT OF MINI PURSE SEINE IN THE LAMPUNG BAY AREA Yulia Estmirar Tanjov; Roza Yusfiandayani; . Mustaruddin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 8 No. 2 (2016): Elektronik Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.101 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v8i2.15837

Abstract

Lempasing is a Coastal Fishing Port (CFP) which located in Bandar Lampung. It is one of the centers of fisheries activities in the city. One of the fishing gear which operated by most of fishermen in Lempasing is mini purse seine. Mini purse seine fishing activities in the Lampung Bay Area and Lempasing CFP is not in accordance with the conditions of the surrounding waters area. The research was conducted in the Lampung Bay Area and Lempasing CFP, Lampung. This study aims to: 1) determine the status of fisheries resources utilization, 2) to describe the dominant fish caught by mini purse seine.  Analysis methods were used in this study namely: 1) Fishing Power Index (FPI), Catch Per Unit Effort (CPUE), and Maximum Sustainable Yield (MSY) to determine the status of fisheries resource utilization. The dominant small pelagic fishes caught were scad fish Selaroides sp., mackerel fish Rastrelliger sp., longnose trevally fish Carangoides chrysophrys. The result showed that Fox model was the best fits models with estimated maximum sustainable yield of 15.5 ton and fishing effort of 992 trip/year for mini purse seine. The longnose trevally fish in lampung bay area in do not exceeded the optimal catch fish condition can be used to sustainably. In these condition is necessary to wisely manage and setting the catches to not exceed the allowable catch of the small pelagic fish, so the stock of small pelagic fish in the Lampung Bay Area can be used sustainably.
Analisis Penentuan Ukuran Utama Purse Seine Sibolga Berdasarkan SNI 8186:2015 Ratu Sari Mardiah; Shiffa Febyarandika Shalichaty; Tyas Dita Pramesthy; Yulia Estmirar Tanjov; Ali Muqsit; Ganang Dwi Prasetyo
JURNAL ENGGANO Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.6.1.%p

Abstract

Purse seine memiliki konstruksi utama yaitu jaring, terbagi atas sayap, badan dan kantong. Konstruksi utamanya sangat mempengaruhi panjang, tinggi purse seine pada saat dioperasikan dan metode pengoperasiannya. Selain itu, ukurannya juga mempengaruhi seberapa panjang tali ris atas-bawah dan  tali cincin akan dipasang pada purse seine. Penelitian ini penting dilakukan untuk memastikan ukuran konstruksi utama purse seine Sibolga telah sesuai dengan Standarisasi Nasional Indonesia nomor 8186:2015. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ikan target utama purse seine Sibolga, menentukan panjang purse seine terpasang dan menganalisis karakteristik bentuk purse seine menggunakan ukuran utama konstruksi purse seine Sibolga. Penelitian dilakukan pada Bulan Januari-Maret 2020 di PPN Sibolga. Metode penelitian yang dilakukan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menyatakan bahwa persentasi ikan target utama yang didapatkan adalah tongkol (58%) dan cakalang (42%). Panjang purse seine Sibolga terpasang memiliki nilai sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam SNI 8186:2015, yaitu 400 m. Karakteristik bentuk purse seine Sibolga memiliki nilai a/l 0,42; b/l 0,42; c/l 0,11; l/m 0,80; dan h/l 0,62.
Pelatihan Pembuatan Jala Tebar Modifikasi Sebagai Inovasi Alat Panen Udang bagi Desa Mitra “Kampung Vaname” Politeknik KP Jembrana Bali Noar Muda Satyawan; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Muth Mainnah; Yulia Estmirar Tanjov; Muh. Arkam Aziz; Iya Purnama Sari; Noveldesra Suhery; Rakhma Fitria Larasati
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol 3, No 3 (2022): November
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v3i3.6111

Abstract

The purpose of this community service were to improve the skills of Partner Village "Kampung Vaname" cultivators in making modified Cast Net so as to minimize deaths that occur after partial harvest. The methods used in this service were socialization and training. The target of this service is the cultivator of Partner Village "Kampung Vaname" Marine and Fisheries Polytechnic of Jembrana. The service activity began with the presentation of the material then continued with training in making Cast Net. Evaluation were done by giving pre-test and post-test to all training participants. Based on the service results, there was an increase in the understanding of the farming group in Partner Village about fishing gear that could be applied in the vannamei shrimp cultivation process, the vannamei shrimp farming group in Partner Village was able to make modified Cast Net fishing gear properly, and modified of Cast Net fishing gear could be one of solution for solving the problem of vaname shrimp farmers related to partial post-harvest shrimp mortality.
Sustainability Status of The Ecological Dimension in The Fisheries Management of Bali Sardine (Sardinella lemuru Bleeker 1853) in The Bali Strait Noar Muda Satyawan; Yulia Estmirar Tanjov; Agus Purwanto; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Muth Mainnah; Muh. Arkam Azis; Aditya Bramana
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4855

Abstract

Bali Strait included in the 573 Fisheries Management Area of Indonesia. One of the dominant commodities in these waters were Bali sardine (Sardinella lemuru). The dynamics of the lemuru fishery in the Bali Strait is fluctuating and tends to decrease. This study aims to determine the sustainability status of the ecological dimensions in the fisheries management of Bali sardine in the Bali Strait. Survey method were used in this study to obtain primary and secondary data related to ecological dimension attributes and then analyzed using the RAPFISH (Rapid Apraisal Technique for Fisheries) method. The results of this study indicate that the ecological dimension of lemuru fishery management in the Bali Strait has an index of 44.03 (less sustainable). There are three sensitive attributes that affect the sustainability of the ecological dimension, there were the level of utilization of fish resources, size of fish caught, and the number of catches. The recommended improvements for the sustainability of the ecological dimension were limiting fishing quotas, limiting the mesh size of fishing gear, and limiting areas and fishing seasons.
KARAKTERISTIK ALAT TANGKAP PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA KENDARI (PPS) SULAWESI SELATAN Mahendra Jaya Made; Yulia Estmirar Tanjov; Rakhma Fitria Larasati; Iptu Gatot; Aditya Bramana
Jurnal Perikanan Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i1.461

Abstract

Jaring pukat cincin (purse seine) merupakan sebuah alat tangkap ikan berbahan jaring yang dioperasikan dengan metode melingkari gerombolan ikan, yang akan membentuk mangkuk pada proses pengoperasiannya. Purse seine yang digunakan oleh nelayan Kendari mempunyai karateristik tersendiri pada konstruksi purse seine dibandingkan dengan kapal Slerek di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik alat tangkap purse seine yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan perhitungan dan pengukuran secara langsung terkait dengan konstruksi alat tangkap purse seine. Selain itu, pengumpulan data terkait dengan alat tangkap purse seine juga dilaksanakan menggunakan metode wawancara. Karakteristik alat tangkap purse seine didasarkan melalui analisis parameter teknis alat tangkap. Prinsip perhitungannya yakni dengan menentukan rasio antara daya tenggelam dengan daya apung komponen yang menyusun jaring purse seine. Pukat cincin yang digunakan nelayan di PPS Kendari pada umumnya memiliki dimensi panjang 400 meter dan dalam 60 meter. Sehingga dapat diklasifikasikan termasuk ke dalam golongan pukat cincin berukuran sedang. Nilai rasio antara daya apung dengan daya tenggelam yang dimiliki oleh jaring ini sebesar 1,81. Nilai rasio ini masih tergolong baik. Ciri khas alat tangkap di daerah ini adalah penggunaan cincin, yang mana cincin tersebut memiliki 2 fungsi yakni sebagai pemberat dan sebagai tempat lewatnya tali kerut.
KETERKAITAN MUSIM HUJAN DAN MUSIM ANGIN DENGAN MUSIM PENANGKAPAN IKAN LEMURU YANG BERBASIS DI PPN PENGAMBENGAN Noveldesra Suhery; Made Mahendra Jaya; Liya Tri Khikmawati; Wulandari Sarasati; Yulia Estmirar Tanjov; Rakhma Fitria Larasati; Muh. Arkam Azis; Agus Purwanto; Iya Purnama Sari; Muth Mainnah; Noar Muda Satyawan
Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management Vol. 14 No. 1 (2023): Marine Fisheries: Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut
Publisher : Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jmf.v14i1.44383

Abstract

Musim penangkapan ikan seringkali dikaitkan dengan kondisi iklim dan cuaca seperti hujan dan musim angin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara musim hujan dan musim angin dengan musim penangkapan ikan lemuru di perairan Selat Bali. Data yang digunakan adalah data produksi bulanan dari Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan periode Januari 2015 hingga Oktober 2022. Selain itu, data curah hujan, data arah dan kecepatan angin didapatkan dari data harian stasiun klimatologi BMKG Jembrana pada periode data yang sama. Masing-masing komponen data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Selanjutnya dihitung indeks musim hujan, musim angin kencang dan musim penangkapan dengan metode persentase rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan periode musim hujan terjadi pada bulan Oktober hingga Maret dan musim kemarau pada bulan Juni hingga September. Arah angin dominan adalah arah tenggara (150 derajat) dengan nilai resultan 62%. Musim angin tenggara (muson timur) terjadi pada bulan Juni – September dan musim angin barat daya (muson barat) pada bulan Desember – Maret. Diantara dua musim utama tersebut terdapat musim peralihan yaitu bulan April-Mei dan Oktober-November. Musim penangkapan ikan lemuru terjadi pada bulan September, Oktober, November, Desember dan April. Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan musim penangkapan ikan lemuru pada musim muson barat dan muson timur dengan musim peralihan.Kata kunci: musim hujan, musim angin muson, musim penangkapan lemuru
Occupational Health and Safety Risks in the Shipbuilding Industry, Case Study at PT Blambangan Bahari Shipyard Iya Purnama Sari; Aufa Ilasabilirrosyad; Yulia Estmirar Tanjov; Siti Mira Rahayu
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i1.12226

Abstract

The shipbuilding industry is a useful place for producing or even repairing ships. PT Blambangan Bahari Shipyard in this study is one of the shipbuilding industries which is a shipbuilding company and shipping consultant. Occupational safety in every workplace, including in the ship production sector, needs to be considered to reduce the risk of work accidents as low as possible. This research aims to identify the types of hazards or analyze risks in shipbuilding activities with case studies at PT. Blambangan Bahari Shipyard. This study uses a quantitative approach with a criterion scale to analyze data from interviews and risk observations at each stage of shipbuilding. Then the data were analyzed using the Hazard and Operability Study (HAZOP) method. The results of the risk analysis of the shipbuilding process show that the stages of mold making, mold coating, gel coat and lamination have a high-risk level. This is because, at this stage, many workers use tools that are quite dangerous for them. In addition, the risk analysis results show that the shipbuilding process has a high level of risk in terms of work safety. The high risks experienced by workers are exposure to electric drills, electric shock, eye pain, skin irritation, respiratory problems, and bronchitis.
Identifikasi Otolithh Ikan Tongkol lisong, Komo, dan Krai Pinky Natalia Samanta*; Yulia Estmirar Tanjov; Rohiliyah Rani Salsabila
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 3 (2023): Juni, socio-economics, community law, cultural history and social issues
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i3.25324

Abstract

Ikan tongkol merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan penting sebagai sumber pangan bagi masyarakat. Meskipun secara morfologis ikan-ikan ini memiliki perbedaan yang cukup jelas, identifikasi yang akurat menjadi penting dalam pengelolaan sumber daya ikan tongkol yang berkelanjutan.Salah satu metode yang umum digunakan dalam identifikasi ikan adalah dengan menganalisis otolith. Tujuan penelitian ini adalah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang ikan tongkol lisong, komo, dan krai. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dengan turun langsung dalam melakukan pengambilan otolithh dan pengamatan otolithh di Loka Riset Perikanan Tuna. Teknik pengambilan otolith yang digunakan adalah Up through the gill dan Open the hatch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bentuk otolith ikan tongkol lisong dan komo oval dan untuk bentuk otolith ikan krai oval memanjang, bentuk dorsal margin Ikan lisong dan krai sama yang berbeda bentuk dorsal margin komo, bentuk ventral margin Ikan komo dan krai sama yang berbeda ikan lisong,bentuk posterior dari ketiga ikan berbeda, bentuk rostrum  dari ketiga ikan sama, bentuka antirostrum dari ikan lisong dan komo sama yang berbeda ikan krai, bentuk postrostrum dan pararostum ikan lisong dan krai sama yang berbeda ikan komo. Perkembangan bagian tersebut seiring dengan pertambahan umur ikan dan pertumbuhan panjang ikan, jadi semakin besar ikannya maka akan semakin nampak bagian postrostrum dan pararostrumnya semakin jelas. Bagian inti otolith dari primordium sampai kepostrostrum dan pararostrum adalah bagian penting untuk preparasi sampel pendugaan umur ikan dan strukturnya paling kuat, maka pada saat melakukan diperlukan ketelitian agar sampel tidak hancur
TINJAUAN OPERASIONAL USAHA PERIKANAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI MAYANGAN, JAWA TIMUR Yulia Estmirar Tanjov; Liya Tri Khikmawati; Eky Dwi Pangestu; Made Mahendra Jaya
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 2 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.2.261-270

Abstract

Salah satu contoh pukat cincin (purse seine) dengan satu kapal dan menggunakan lampu adalah yang saat ini digunakan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan. Berdasarkan data monitoring UPT PPP Mayangan, terjadi peningkatan alat tangkap purse seine sebesar 13,9% dari tahun 2020 sebesar 216 menjadi 246 di tahun 2021. Berdaasarkan data tersebut, peninjauan usaha perikanan purse seine dilakukan untuk mengevaluasi usaha perikanan tersebut melalui analisis keuangan, apakah menguntungkan atau sebaliknya. Metode purposive sampling digunakan dalam pengumpulan data peninjauan tersebut dengan melakukan beberapa tinjauan di lapangan seperti wawancara dan observasi pada responden. Responden yang dipilih berjumlah 20 yang mewakili nelayan purse seine di PPP Mayangan. Berdasarkan kajian tersebut menunjukkan bahwa operasi penangkapan ikan pukat cincin di PPP Mayangan menghasilkan keuntungan sebesar Rp.28.310.000 selama 4 perjalanan, dengan nilai rasio pendapatan terhadap biaya (revenue cost ratio) sebesar 2,23, yang menandakan usaha yang menguntungkan. Periode pengembalian investasi (payback period) untuk usaha ini adalah 33 bulan, menunjukkan pengembalian investasi yang relatif cepat. Berdasarkan hasil peninjauan, dapat disimpulkan bahwa usaha perikanan pukat cincin (purse seine) di PPP Mayangan adalah usaha perikanan tangkap yang sukses dengan pengembalian investasi yang cepat, memungkinkan usaha ini dipertahankan dan ditingkatkan. Kata kunci: purse seine, studi kasus, usaha perikanan
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Inovasi Gelindingan Portable sebagai Alat Bantu Pemindahan Perahu yang Efektif dan Efisien Liya Tri Khikmawati; Made Mahendra Jaya; Wulandari Sarasati; Muh. Arkam Azis; Noar Muda Satyawan; Yulia Estmirar Tanjov; Muth Mainnah; Noveldesra Suhery; Iya Purnama Sari; Rakhma Fitria Larasati; Suratna Suratna
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol 5, No 1 (2024): February
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v5i1.9300

Abstract

This community service aims to increase the knowledge and skills of fishermen in Pengambengan village, Jembrana Regency, Bali in creating innovative portable rollers as an effective and efficient tool for moving boats. The method of implementing this service uses training with data collection techniques in the form of observation, interviews and documentation. Evaluation of the success level of this service uses a questionnaire instrument, which is analyzed descriptively and quantitatively. The results of this service activity show that fishermen can understand well the innovation of portable rollers as an effective and efficient tool for moving boats. Apart from that, fishermen have been able to create and improve existing wheel innovations. The finished rolling innovation can be used by fishermen properly and correctly when moving boats/jukungs to places that are safer from high tides.