Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analysis Of Timeliness Return of Outpatient Medical Record Daily Document at Pandanwangi Community Health Centre (Puskesmas), Malang, Indonesia: Ali Hanafiah*, Femy Anggriyani, Ach. Choirul Anwar, Andhika Putra Eka Wijaya Ali Hanafiah; Femy Anggriyani; Ach. Choirul
JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION Vol 1 No 1 (2020): JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HELATH INFORMATION
Publisher : Malang: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.303 KB)

Abstract

Medical Record is a written proof of the process of service provided to patients by doctors and medicalpersonnel, while with the existence of such written evidence the medical record can be justified therefore theaccuracy of the return of medical record files is very important for service and for data processing. Toconsistently improve doctors and medical personnel such as nurses in returning outpatient medical record filesto medical record units, good collaboration and high discipline of health workers is required. The purpose of thisstudy is to know in general the description and timeliness of daily document recording of outpatient medicalrecords to the unit of Medical Record at Puskesmas Pandanwangi and to identify the problem of non-timelinessof return of daily medical record document to the Medical Record Unit. The result of this research is a researchusing descriptive analysis method with qualitative approach. Data collection techniques used by researchers areobservation and interview. Methods Data analysis used is descriptive method that aims to create a description ofa situation objectively. The result of the research proves that in general the reason for the delay of return ofmedical record file is the lack of discipline factor from health officer like doctor or nurse. As a result ofthorough research, documents are returned on time (1x24 hours) 1846 documents and documents that are late(more than 1x24 hours) 136 documents. From the calculation it can be seen that the number of medical recorddocuments that return on time is greater than the late medical record and for the percentage of return of medicalrecord documents in July 2017 is for the Medical Record of Outpatient that is returned on time is 1x24 hours of93, 14% and for outpatient medical records returned over the specified time of 1x24 hours at 6.86%.Keyword : Timeliness, Daily Medical Record Document, Outpatient
Pelaksanaan Alur Petugas Filling Dengan Standar Operasional Prosedur di Puskesmas Pakisaji Hadiwiyono wiyono; Femy Anggriyani
JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION Vol 1 No 2 (2020): JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HELATH INFORMATION
Publisher : Malang: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.06 KB)

Abstract

Pelayanan Dokumen rekam medis, dituntut menyediakan berkas secara cepat dan tepat. Penyimpanan berkas rekam medis di Puskesmas Pakisaji menggunakan penyimpanan Sentralisasi. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian deskriptif dengan pendekatan studi potong lintang (cross sectional), yaitu penelitian hanya melakukan obserfasi dan menggunakan variabel tertentu saja. Penyimpanan rekam medis di Puskesmas Pakisaji saat ini menggunakan Sentralisasi yaitu penyimpanan dokumen rekam medis seorang pasien dalam satu kesatuan dokumen rekam redis rawat jalan, rawat inap ataupun gawat darurat menjadi satu dalam satu folder (map). Tujuan penyimpanan dokumen Rekam Medis antara lain untuk menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis karena mempunyai arti penting sehubungan dengan riwayat penyakit pasien.Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa Sumber daya material rekam medis di Puskesmas Pakisaji yang meliputi bahan peralatan dan fasilitas, masih harus dilengkapi seperti kurangnya kuota internet sehingga terjadinya gangguan keterlambatan pada sistem Komputer, kelemahan yang terdapat dibagian penyimpanan rekam medis seperti jarak antara rak tdak sesuai standar yaitu 90cm, ruangan penyimpanan tidak memiliki pemadam api ringan, pengatur suhu ruangan dan fentilasi udara. Perlu dilakukan evaluasi terhadap urutan penyimpanan berkas dan pengecekan pendobelan dokumen rekam medis dalam waktu tertentu misalnya sebulan sekalibahan dan peralatan yang belum ada bisa di lengkapi sesuai standar yang berlaku.Kata Kunci: Alur, dokumen rekam medis, SOP
ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN PENGISIAN FORM ASSESMENT AWAL MEDIS BERDASARKAN STANDAR AP 1.2 SNARS 1(STUDI KASUS PADA KLINIK PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH MALANG Femy Anggriyani; Erna Susanti
JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION Vol 2 No 1 (2021): JOURNAL JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HELATH INFORMATION
Publisher : Malang: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Kelengkapan Pengisian Assessment awal Medis pasien sesuai standar AP 1.2 SNARS 1 memiliki peranan penting, oleh karena itu upaya pengkajian/assesmen awal medis pasien rawat jalan setiap harinya harus dilaksanakan secara tepat dan akurat, untuk mempercepat proses dan pengambilan keputusan dalam memberikan asuhan medis kepada pasien. Beberapa Dokumen Rekam medis masih belum terlengkapi dengan baik sehingga dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan dan penilaian akreditasi.Tujuan: Tujuan penelitian ini menganalisa Kelengkapan Pengisisan form Assesment awal medis pada klinik Penyakit Dalam berdasarkan AP 1.2 SNARS 1, Mendeskripsikan pengisian dan penulisan Form Asssesment Awal Medis berdasarkan Standar AP 1.2 SNARS 1 di klinik Penyakit Dalam RS Muhammadiyah Malang.Metode: Jenis penelitian menggunakan metode Deskriftifyang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive sampling sebanyak 100 Dokumen Rekam Medis.Metode pengumpulan data dilakukan dengan Observasi dan studi dokumentasi. Datadisajikan dalam bentuk tabel persentase kelengkapan sesuai dengan elemen penilaian Standar AP 1.2 SNARS 1.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa item ketidak lengkapan dalam Form Asssesment Awal Medis berdasarkan Standar AP 1.2 SNARS 1,Review ketidaklengkapan pengisian, keakuratan pembaharuan formulir dan praktek penulisan formulir Assesment Awal Medis dari 100 DRM yaitu : Riwayat Penyakit 10%, Riwayat Alergi 45%, Pemeriksaan Fisik 3%, Status Sosial 10%, status Spiritual 12%, status Ekonomi 11%, status Nutrisi 8%, Status Psikologi 40%, keluhan utama 8%,Gejala 4%, Rencana pelayanan 10%. Review Keakuratan :Pembaharuan formulir Assesment Awal Medis untuk pasien kronis setiap 3 bulan mempunyai tingkat ketidak akuratan 11%.Praktek penulisan pada Formulir Assesment Awal Medis menghasilkan tingkat kesesuaian 100% sesuai dengan aturan penulisan pada Dokumen rekam Medis.Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi ketidak lengkapan, keakuratan pembaharuan formulir dan praktek penulisan Formulir Assesment Awal Medis berdasarkan Standar AP 1.2 SNARS 1 di klinik penyakit dalam yaitu: Faktor Keterbatasan waktu praktek dokter, kurangnya kedisiplinan, Kurangnya ketelitian. Kurangnya tingkat kepatuhan pada SOP.
PROTECTION OF PATIENTS RIGHTS IN RECEIVING MEDICAL INFORMATION IN KANJURUHAN REGIONAL GENERAL HOSPITAL REGENCY Astria Susanti Landang; Femy Anggriyani
JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION Vol 3 No 1 (2022): JOURNAL OF MEDICAL RECORDS AND HEALTH INFORMATION
Publisher : Malang: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58535/jrmik.v3i1.38

Abstract

Latar Belakang: Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Hak pasien adalah kewenangan seseorang pasien untuk memenuhi tuntutannya sesuai dengan prinsip-prinsip moral atau etika. Pada hakikatnya, hak adalah kebebasan yang dimiliki tiap manusia yang dilindungi oleh hukum yang berlaku. Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain. Perlindungan yang diberikan oleh hukum, terkait dengan adanya hak dan kewajiban untuk melakukan suatu tindakan hukum.Tujuan: Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor : 4 Tahun 2018 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien, “Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat”.Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis empiris yaitu dimana dalam menganalisis permasalahan dilakukan dengan cara memadukan bahan-bahan hukum (yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perlindungan hak-hak pasien dalam menerima informasi medis di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang.Hasil: Hasil penelitian berdasarkan pengamatan di lapangan dan wawancara kepada petugas Rekam Medik, Kasubag Rekam Medis Evaluasi dan Pelaporan menyebutkan bahwa “perlindungan hak-hak pasien dalam menerima informasi medis di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang sudah sesuai dengan Standar Prosedur Opersional (SPO) dan peraturan yang ada di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang” . Bentuk perlindungan atas hak dan kewajiban pasien telah dilaksanakan di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang berdasarkan pasal 32 Undang – Undang Nomor : 44 tahun 2009 dan pasal 28 Permenkes RI Nomor: 69tahun 2014.Kesimpulan: Namun pada pelaksanaannya, masih belum sepenuhnya menjelaskan secara detail tentang informasi yang ada pada lembar persetujuan umum (general consent) sehingga memungkinkan pasien tidak mengetahui dan memahami hak dan kewajiban mereka selama mendapatkan pelayanan di RSUD Kanjuruhan.