Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone

Analisis Dampak Kesehatan Ibu Dalam Proses Persalinan dengan Bantuan Dukun Beranak di Kabupaten Bondowoso Mar’aa Refina Robah; Salwa Isna Barlian; Zahra Filloa Nareswara; Septa Katmawanti; Windi Chusniah Rahmawati; Elisa Danik Kurniawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIndonesia still has a high maternal mortality rate. Based on health profile data for the province of East Java, Bondowoso Regency is in third place with the highest MMR rate. 90% of the causes of high MMR in Indonesia are obstetric complications and postpartum hemorrhage. In addition, the high MMR is influenced by the handling of deliveries not by professional staff. Many Indonesian people themselves still decide on the delivery method with the help of a dukun beranak. Which, dukun beranak do not have expertise that is certified and can be accounted for so that it can threaten the life of a mother and her baby. The purpose of this study was to analyze the impact if the mother chooses the delivery method with a dukun beranak. The research method used is literature review by identifying related journal articles obtained from scientific sources such as Google Scholar. Of the 10 articles that were reviewed and discussed the facts, factors and impacts of selecting a dukun beranak as an alternative birth attendant. The influencing factors are culture, beliefs, and economic factors.Keywords: dukun; labor; motherAbstrakIndonesia masih memiliki Angka Kematian Ibu yang masih tinggi. Berdasarkan data profil kesehatan provinsi Jawa Timur, Kabupaten Bondowoso menduduki peringkat ketiga dengan tingkat AKI yang tertinggi. 90% dari penyebab tingginya AKI di Indonesia adalah kejadian komplikasi obstetri dan pendarahan pasca persalinan. Selain itu, tingginya AKI dipengaruhi oleh penanganan persalinan tidak dengan tenaga profesional. Masyarakat Indonesia sendiri masih banyak yang memutuskan metode persalinan dengan bantuan dukun beranak. Yang mana, dukun beranak tidak memiliki keahlian yang tersertifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga dapat mengancam nyawa dari seorang ibu dan bayinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak yang ditimbulkan apabila ibu memilih metode persalinan dengan dukun beranak. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dengan mengidentifikasi artikel jurnal terkait yang didapatkan dari sumber ilmiah seperti Google Scholar. Dari 10 artikel yang dikaji dan membahas tentang fakta faktor dan dampak pemilihan dukun beranak menjadi alternatif penolong persalinan. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah  kebudayaan,kepercayaan,dan faktor ekonomi.Kata kunci: dukun beranak; persalinan; ibu
LITERATURE REVIEW: HUBUNGAN KEPERCAYAAN DAN TRADISI DENGAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF PADA BAYI Arsyada Maziyyati; Fitrotun Nisa`iyah; Hana Sophia Athallah; Mochamad Iqbal Juliansyah; Septa Katmawanti; Elisa Danik Kurniawati; Windi Chusniah Rachmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractBabies certainly need nutrients that can be obtained from breast milk. However, there are still several provinces in Indonesia that have not reached the 2021 program target for the percent of infants who are exclusively breast-fed. One of the barriers is social and cultural factors that are less supportive of behavior to meet exclusive breastfeeding. These barriers can have an impact on health. Therefore, this analysis is intended to determine the correlation or relationship between beliefs and traditions in complementary breastfeeding to the fulfillment or exclusive breastfeeding for infants aged 0 (zero) to 6 (six) months. The method used was literature review using google scholar to find research articles. Based on the literature review that was carried out, the results obtained were that there was a correlation or relationship between the beliefs and traditions of complementary feeding for infants aged 0 to 6 months towards exclusive breastfeeding. There are factors of belief and tradition in society that do not support the implementation of exclusive breastfeeding behavior, so that one of the barriers to exclusive breastfeeding is the lack of support for some beliefs and traditions.Keywords: trust; tradition; exclusive breastfeedingAbstrakBayi tentunya membutuhkan nutrisi yang dapat diperoleh dari Air Susu Ibu (ASI). Namun, masih terdapat beberapa provinsi di Indonesia masih belum mencapai target program tahun 2021 untuk persentase bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif. Salah satu penghambatnya yaitu faktor sosial dan budaya yang kurang mendukung perilaku untuk memenuhi ASI secara eksklusif. Hambatan tersebut dapat berdampak bagi kesehatan. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara kepercayaan serta tradisi dalam pemberian makanan pendamping ASI terhadap pemenuhan atau pemberian ASI secara eksklusif untuk bayi usia 0 (nol) hingga 6 (enam) bulan. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan menggunakan google scholar untuk mencari artikel penelitian. Berdasarkan literature review yang dilaksanakan, hasil yang didapatkan yaitu adanya korelasi atau hubungan antara kepercayaan dan tradisi MP-ASI untuk dengan usia bayi 0 hingga 6 bulan terhadap pemberian atau pemenuhan ASI secara eksklusif. Terdapat faktor kepercayaan dan tradisi dalam masyarakat yang kurang mendukung perilaku implementasi memberikan ASI secara eksklusif, sehingga salah satu hambatan untuk memberikan ASI eksklusif adalah kurang mendukungnya beberapa kepercayaan dan tradisi.Kata kunci: kepercayaan; tradisi; ASI eksklusif
Dampak Fear of Missing Out (FoMO) pada Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu keolahragaan Faizzatul Salsabila Maghfiroh; Lailatul Hidayah; Nadyalis Ta’mara Masajida; Zelda Zawal Zettira Zahroh; Septa Katmawanti; Elisa Danik Kurniawati; Windi Chusniah Rachmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakFenomena Fear of Missing Out dapat didefinisikan sebagai adanya rasa kekhawatiran, takut akan tertinggal terhadap hal yang dimiliki oleh individu lain namun individu tersebut tidak terlibat langsung di dalamnya, sehingga memiliki keinginan dan berusaha agar senantiasa terhubung dengan apa yang individu lain lakukan melalui media sosial. Yang dapat berdampak pada kesehatan baik fisik maupun mental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak FoMO terhadap kesehatan mahasiswa IKM dan seberapa tinggi tingkat keparahan FoMO pada mahasiswa IKM angkatan 2021-2022. Metode penelitian menggunakan metode model penelitian kombinasi (mix method) yang berupa Model concurrent embedded melalui observasi dengan instrumen google form dan studi literatur. Hasil yang didapat adalah mahasiswa ilmu kesehatan masyarakat fakultas ilmu keolahragaan mengalami FoMO dengan kategori sedang dengan mengakibatkan dampak sosial pada mahasiswa. Kata kunci: FoMO; Dampak; KesehatanAbstractThe Fear of Missing Out phenomenon can be defined as a sense of worry, fear of being left behind by what other individuals have but the individual is not directly involved in it so they have a desire and try to always be connected to what other individuals are doing through social media. Which can have an impact on both physical and mental health. The purpose of this study is to determine the impact of FoMO on the health of public health students and how high the severity of FoMO is in the public health students class of 2021-2022. The research method uses a combination research model method (mix method) in the form of a concurrent embedded model through observation with google form instruments and literature studies. The results obtained are public health science students of the faculty of sports science experiencing FoMO in the moderate category with resulting social impacts on students. Keywords: FoMO; Impact; Health
LITERATURE REVIEW: KEBIASAAN KEROKAN PADA MASYARAKAT SEBAGAI PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF ANTROPOLOGI KESEHATAN Amira Muradah Retyani; Esya Nafisah Kusumadewi; Hulwah Aishwara Binandya; Maya Maulina Sari; Septa Katmawati; Elisa Danik Kurniawati; Windi Chusniah Rachmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractEven though we have entered the modern era where medical science and technology are developing very rapidly, most people still maintain traditional medicine as a curative effort. Traditional medicine has become a hereditary habit and is embedded in the lives of Indonesian people in the health sector, one of which is the habit of scraping. Factors of belief, social culture, economic and so on are the reason people still maintain scraping as traditional medicine. This writing was carried out using the literature review method and was compiled to identify the anthropological views of health on the habit of scrapings in the community. From the results of the study it is known that kerokan does not only exist in Indonesia, but also exists in several Asian countries with different terms and tools in each country. In addition, this traditional medicine can open employment opportunities for the community. So it can be concluded that kerokan is a traditional treatment that has been carried out by Indonesian people for generations. Scraping has been common for both adults and children. This treatment is considered as an alternative treatment to treat some minor ailments, such as flu, runny nose, fever, and headaches.Keywords: scraping; traditional medicine; health anthropologyAbstrakMeskipun saat ini telah memasuki era modern dimana ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran berkembang sangat pesat namun sebagian besar masyarakat masih mempertahankan pengobatan tradisional sebagai upaya kuratif.Pengobatan tradisional telah menjadi suatu kebiasaan turun temurun dan melekat di kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan salah satunya adalah kebiasaan kerokan. Terdapat berbagai macam alasan masyarakat masih mempertahankan kerokan sebagai pengobatan tradisional diantaranya adalah faktor kepercayaan, sosial budaya, faktor ekonomi dan lain sebagainya. Penulisan ini dilakukan menggunakan metode literature review dan disusun untuk mengidentifikasi pandangan antropologi kesehatan terhadap kebiasaan kerokan yang ada di masyarakat. Dari hasil telaah diketahui bahwa kerokan tidak hanya ada di Indonesia saja namun terdapat pula di beberapa negara Asia dengan istilah dan alat yang berbeda pada masing-masing negara. Selain itu pengobatan tradisional ini dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kerokan merupakan pengobatan tradisional yang telah dilakukan oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun. Kerokan telah umum dilakukan bagi masyarakat dewasa maupun anak-anak. Pengobatan ini dianggap sebagai pengobatan alternatif untuk mengatasi beberapa penyakit ringan, seperti seperti flu, pilek, demam, serta sakit kepala.Kata kunci: kerokan; pengobatan tradisional; antropologi kesehatan
Hubungan Sosiologis terhadap Pengaruh Perilaku Merokok pada Remaja: Literature Review Yenni Widya Alfianita; Athiya Khansa Hanifah; Azizah Yuniarfika; Muqaddimah Raiska Harsoni; Septa Katmawanti; Elisa Danik Kurniawati; Windi Chusniah Rachmawati
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Sexophone 2023: Pencegahan Pernikahan Dini Sebagai Salah Satu Upaya Perwujudan Goal SDGs Point 5
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe number of adolescent smokers has increased so that it is undeniable that in the future teenagers will consider smoking behavior as a common thing that does not endanger health. As many as seven million people die each year, six million of them as active smokers recorded in 2018 WHO data. Even so, today's teenagers tend to ignore the impact of cigarette use. This is related to the factors that influence the behavior of these adolescents. This study aims to analyze the influence of sociological relationships on adolescent smoking behavior. The research method is through literature review with a review study of the sources of research results that can be used as a reference in research sourced from google scholar. Based on the results of the study, it can be concluded that there are several studies that show the relationship between the influence of social environmental relationships with smoking behavior in adolescents today ranging from the scope of family, friends, high curiosity, stress pressure, and cigarette advertising. In this case, adolescent smoking behavior tends to be influenced by the social factors around them.Keywords: sociological; smoking; adolescentsAbstrakJumlah perokok remaja mengalami peningkatan sehingga tidak dipungkiri kedepannya kalangan remaja akan menganggap perilaku merokok sebagai hal biasa yang tidak membahayakan kesehatan. Sebanyak tujuh juta orang meninggal setiap tahunnya, enam juta diantaranya sebagai perokok aktif yang tercatat pada data WHO tahun 2018. Meskipun begitu, remaja saat ini cenderung untuk mengabaikan dampak dari penggunaan rokok tersebut. Hal ini berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk analisis terkait dengan pengaruh hubungan sosiologis terhadap perilaku merokok pada remaja. Metode penelitian melalui literature review dengan studi telaah terhadap sumber-sumber hasil penelitian yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang bersumber dari google scholar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan keterkaitan pengaruh hubungan lingkungan sosial dengan perilaku merokok pada remaja saat ini mulai dari lingkup keluarga, teman, rasa ingin tahu tinggi, tekanan stres, dan iklan rokok. Dalam hal ini, perilaku merokok remaja cenderung dipengaruhi oleh faktor sosial yang ada di sekitarnya.Kata kunci: sosiologis; merokok; remaja