Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda Citrifolia L) TERHADAP PENURUNAN KOLONI JAMUR C.albicans PADA MENCIT YANG TERPAPAR C.albicans Retnaningsih, Reny
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.186 KB) | DOI: 10.32763/jurnal kesehatan.v12i2.155

Abstract

Infeksi vagina dapat terjadi dikarenakan pertumbuhan yang tidak terkendali dari jamur C. albicans.. Kandungan antrakuinon dalam buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) mempunyai efek farmakologik sebagai lisosim terhadap jamur.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas ekstrak buah mengkudu (Morinda Citrifolia L) terhadap penurunan koloni jamur C.albicans pada mencit yang terpapar C.albicans. Desain penelitian true eksperimental dengan rancangan pre-post test randomized control group design. Sampel dari penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) betina, usia 2-3 bulan, dengan berat 20-25 gram, diinfeksi C.albicans. Menggunakan empat perlakuan dan enam kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol negatif (tanpa ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan kontrol positif (pemberian ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan dosis yang berbeda, yaitu 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB). Jumlah koloni jamur diamati dengan metode pour Plate Slide. Hasil penelitian menunjukkan. Analisis menggunakan one way ANOVA atau uji alternative Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan koloni jamur yang tidak signifikan pada kelompok perlakuan pemberian ekstrak buah mengkudu dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB, meskipun secara deskriptif terjadi penurunan rata-rata koloni jamur pada semua kelompok perlakuan. p-value lebih dari 0,05 (p>0,05).   Ekstrak buah mengkudu dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam mengatasi infeksi jamur.
The Effect Of Beetroot Juice (Beta Vulgaris L) And Star Fruit (Averrhoa Carambola L) On The Reduction Of Blood Pressure In Second Trimester Pregnant Women With Gestational Hypertension Retnaningsih, Reny; Wijayanti, Tut Rayani Aksohini
Journal of Islamic Medicine Vol 4, No 2 (2020): JOURNAL OF ISLAMIC MEDICINE EDISI SEPTEMBER 2020
Publisher : Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jim.v4i2.10373

Abstract

Background: Gestational hypertension is usually defined as high bloodpressure that develops after 20 weeks of gestation in the absence ofproteinuria. Beets and star fruit contain vitamins and minerals such as Bvitamins and calcium, potassium, phosphorus, and iron, which can safelylower blood pressure in pregnancy.Objective: Determine the effect ofbeetroot juice (Beta vulgaris L) and star fruit (Averrhoacarambola L) on reducing blood pressure in pregnant women in the second trimester with gestational hypertension.Method: This pre-experimental research was a one-group pretest-posttest design with 200 ml/day of beet and starfruit juiceintervention for two weeks. The samples taken were 15 second trimesterpregnant women with gestational hypertension.The data taken is bloodpressure before and after treatment—data analysis using paired t-test.Results: data onthe mean systolic blood pressure before treatment is 146.53mmHg and after treatment is 126.07 mmHg and the average diastolic blood pressure before treatment is 94.53 mmHg and after treatment is 91.13mmHg. There is an effect of beet and star fruit juice administration onsystolic and diastolic blood pressure in second-trimester pregnant womenwith gestational hypertension (p 0.05).Conclusion : pregnant women withgestational hypertension is to treat hypertension using beet and starfruit juice so that hypertension can be treated immediately.Keywords: Beetroot Juice, Beta vulgaris L , Star Fruit , Averrhoa carambola L, Gestational Hypertension
Characteristics of uterine myoma patients at inpatient rooms of dr. Soepraon 2nd Grade Military Hospital, Malang Reny Retnaningsih; Zainal Alim
Majalah Obstetri dan Ginekologi Vol. 28 No. 2 (2020): August
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mog.V28I22020.89-92

Abstract

Objectives: The aim of this study was to discover the characteristics of uterine myoma patients at the inpatient rooms of dr. Soepraon 2nd Grade Military Hospital, Malang.Case Report: Women reproductive system is prone to health problems, one of them is uterine myoma which being detected through pathology anatomy examination and shows an increasing prevalence (70%) nowadays. In Indonesia, the cases of uterine myoma reach 2,39 – 11,7%, placing second right after cervical cancer. The aim of this study was to discover the characteristics of uterine myoma patients at the inpatient rooms of dr. Soepraon 2nd Grade Military Hospital, Malang. The research design used in this study was case report. Population of this study included uterine myoma patients who were being treated at the inpatient rooms of dr. Soepraon 2nd Grade Military Hospital, Malang in between the period of January – December 2017 with a total of 82 patients. The sampling method used was total sampling. Sample of this study was acquired through secondary data in the form of medical records. The result of this study showed that the highest number of case was in the 50 – 54 years old age group (53.3%), the most common education background was high school graduates (46%), the most common occupation group was the unemployed (59%), the most common surgical therapy done was myomectomy (89%), the most common myoma was submucous myoma (46,3%) and the most common parity status was multipara (44%).Conclusion: Women aged 45 and older with multipara history are advised to maintain their reproductive health through healthy eating pattern, regular exercise and regular check-ups to detect the possibility of developing uterine myomas early.
KHARAKTERISTIK DATA KUNJUNGAN BALITA DI POSYANDU ANGGREK DESA PALAAN DI WILAYAH PUSKESMAS NGAJUM KABUPATEN MALANG Fitri Mia Rahmawati; Reny Retnaningsih; Rani Safitri
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak balita merupakan generasi penerus bangsa yang harus tetap dilakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan dengan baik agar tetap tercapai status gizi yang baik. Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah gizi pada balita antara lain melalui pemantauan pertumbuhan yang diselenggarakan di Posyandu. Dalam Renstra Kementrian Kesehatan 2010–2014 dan Instruksi Presiden No 3 tahun 2010 telah ditetapkan bahwa pada tahun 2014 sekurangnya 80% anak di timbang secara teratur di Posyandu. Presentase kunjungan Balita ke Posyandu (D/S) di Jawa Timur sebesar 84,2% di Kabupaten Malang wilayah kerja Puskesmas Ngajum sebesar 59,8%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu Anggrek Desa Palaan Wilayah Kerja Puskesmas Ngajum Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah Deskriptif. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita umur 1– 5 tahun sebanyak 11 subyek. Penelitian dilakukan pada tanggal 5 Februari–5 Maret 2014. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data yang dilaksanakan dengan penilaian dan klasifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu yaitu pendidikan ibu menengah atas (46%), faktor pekerjaan ibu sebagai buruh sebanyak 46%, faktor umur sebagian besar pada umur 31–40 tahun (55%), faktor pengetahuan Posyandu sebagian besar cukup (55%), faktor jarak posyandu sebagaian besar dengan jarak tempuh 500–1000 meter (55%). Kesimpulan dari penelitian ini faktor tertinggi yang mempengaruhi kunjungan balita di Posyandu adalah faktor pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan ibu. Saran untuk penelitian selanjutnya agar subyek dapat ditambah sehingga mewakili hasil penelitian yang lebih baik lagi. Kata Kunci: faktor, kunjungan posyandu, ibu balita
PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN KATUK (Sauropus adrogynus (L) Merr) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI (Studi Kasus pada Ny ”T” dan Ny ”V” di BPM ”SW” Pakisaji) Ulfatul Amalia; Rani Safitri; Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Ada beberapa ibu yang mengalami masalah dalam pemberian ASI. Masalah yang utama adalah karena produksi ASI tidak lancar. Salah satu upaya untuk menggalakkan pemberian ASI eksklusif yaitu dengan teknik pemberian air rebusan daun katuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui dengan pemberian air rebusan daun katuk yang diminum 3x sehari (150 cc dalam 1x minum) selama 15 hari. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional dengan rancangan penelitian non eksperimen studi kasus dengan subyek penelitian 2 orang responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu ibu post partum hari ke 3 yang mengalami kurangnya kuantitas produksi ASI. Peneliti memberikan asuhan berupa pemberian air rebusan daun katuk yang diminum 3x sehari selama 15 hari, serta pengumpulan data menggunakan lembar observasi, SOP dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa terjadi peningkatan produksi ASI dalam waktu 15 hari yang awalnya kuantitas produksi ASI kurang hingga pengeluaran produksi ASI yang optimal dengan kriteria pengeluaran ASI dalam perharinya 50–120 ml. Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi ibu menyusui mengenai manfaat daun katuk yang salah satu manfaatnya yaitu dapat memperlancar produksi ASI. Kata Kunci: daun katuk, ibu menyusui, produksi ASI
PENERAPAN TEKNIK MASSASE EFFLEURAGE PADA ABDOMEN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA PUTRI (STUDI KASUS PADA Nn.”N” DAN Nn.”O” DI PRODI KEBIDANAN POLTEKKES RS dr. SOEPRAOEN MALANG) Ardina Ira Andria; Sudarti .; Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Dismenorhea merupakan rasa sakit yang menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan.Derajat rasa nyerinya bervariasi meliputi ringan, sedang dan berat.Beberapa pendekatan non farmasi dalam mengurangi dismenorea telah banyak dikembangkan.Salah satunya adalah penerapan teknik effleurage.Dengan melakukan pemijatan berupa usapan lembut, lambat, dan panjang atau tidak putus-putus.Teknik ini menimbulkan efek relaksasi sehingga dapat mengurangi rasa nyeri, tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan secara mandiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan teknik massase effleurage pada abdomen terhadap penurunan intensitas nyeri dismenorea primer pada remaja putri mahasiswa tingkat II prodi kebidanan Poltekkes RS dr Soepraoen Malang.Metode penelitian: yang digunakan adalah deskripsi observasional dengan pendekatan studi kasus.Subyek penelitian dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 2 subyek. Observasi dilakukan pada remaja putri usia 19-20 tahun yang mengalami dismenore primer. Penerapan teknik massase effleurage selama 2 hari.Pengumpulan data menggunakan lembar pengkajian, observasi, SOP, dokumentasi.Hasil:Penerapanmassase effleurage dapat mengurangi intensitas nyeri pada Nn “N” dan Nn “O” yang mengalami disminorea primer. Diskusi: hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi atau wacana bagi Nn. ”N” dan Nn “O” tentang efektifitas penerapan teknik massase effleurage untuk mengurangi nyeri pada dismenore primer. Kata kunci : menstruasi, disminorhea, massase effleurage
PEMBERIAN TELUR AYAM REBUS PADA REMAJA PUTRI USIA 19 TAHUN YANG MENGALAMI ANEMIA DEFISIENSI BESI Rachelania Welinta Putri; Nur Khomariyah; Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan Anemia defisiensi besi adalah anemia yang timbul akibat kosongnya cadangan besi tubuh. Anemia pada remaja putri dikarenakan gaya hidup yang dinamis dan adanya fase menstruasi tiap bulan. Tanda khas pada anemia defisiensi besi menunjukkan hasil laboratorium Hb
PENGARUH PEMBERIAN ANTIBODI MONOKLONAL HUMAN ZONA PELUSIDA 3 (Mab hZP3) SEBAGAI KANDIDAT IMUNOKONTRASEPSI TERHADAP KUALITAS FOLIKEL PRE ANTRAL DAN ANTRAL PADA OVARIUM Mus musculus Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 5 No. 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPendahuluan : Metode kontrasepsi dengan menggunakan vaksin yang saat ini sedang gencar dikembangkan adalah imunokontrasepsi. Metode kontrasepsi ini dikembangkan sebagai kontrasepsi alternative yang aman, efektif dan reversible. Imunokontrasepsi menggunakan glikoprotein pada zona pellusida 3 (ZP3) mamalia dapat diharapkan karena keberadaan ikatan antibodi spesifik pada antigen ZP3 yang dapat menghambat fertilitas dan tidak menimbulkan kerusakan.Target kontrasepsi adalah pencegahan terjadinya pembuahan antara sperma dan ovum yang disebut dengan fertilisasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pemberian antibodi monoklonal human Zona Pellucida 3 ( Mab hZP3) sebagai kandidat imunokontrasepsi terhadap kualitas folikel pre antral dan antral ovarium mencit Mus musculus .Metode : Penelitian yang akan digunakan adalah true experiment posttest only control group design. Replikasi penelitian mencit sebanyak 48 ekor dan dikelompokkan menjadi 12 yaitu kontrol (adjuvan), kelompok perlakuan (Mab hZP3 dosis 20 μg, 40 μg dan 60 μg), pengorbanan mencit masing masing kelompok dilakukan pada hari ke 10, 15 dan 20. Pengamatan kualitas folikel pre antral dan antral ovarium mencit melalui pemeriksaan hematoksilen dan eosin.Hasil dan Diskusi :Hasil analisis deskriptif menunjukkan struktur folikel yang normal dan tidak terdapat perbedaan struktur folikel pre antral dan antral pada ovarium mencit. Hasil yang sama juga terlihat pada observasi periode waktu 10-20 hari. Hal ini terkait erat dengan spesifitas monoklonal antibodi yang dihasilkan.Kesimpulan :Mab hZP3 berpeluang cukup baik sebagai sediaan imunokontrasepsi bagi wanita karena aman dan tidak mengganggu proses folikulogenesis.
Role Of Moringa Oleifera Leaf Extract In Increasing Hemoglobin Levels In Pregnant Rats With Anemia : Role Of Moringa Oleifera Leaf Extract In Increasing Hemoglobin Levels In Pregnant Rats With Anemia Reny Retnaningsih; Rani Safitri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Sciences)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.389 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v14i1.1296

Abstract

Anemia is one of the epidemic health problems in society and the most common nutritional problem. The Moringa oleifera is rich in excellent dietary content and can complement the body's needs. This study aims to determine Moringa oilefera leaf extract's effectiveness in increasing hemoglobin levels in pregnant rats (Ratus norvegicus) with anemia. This paper used a true experimental research design with a pre-post test randomized control group design. This study utilized female rats (Ratus norvegicus), pregnant 8-12 weeks, weighing 200 grams. Experimental procedures were four treatments with three repetitions. Types of treatment were negative control and positive control (administration of Moringa oilefera leaf extract) at a dose of 0.18 g / head, 0.36 g / head, and 0.72 g/head. Analysis using one way ANOVA with an error rate of 0.05. The results showed p<0.005, which means a significant increase in hemoglobin levels in the group given the treatment of moringa leaf extract at a dose of 0.72 g/head/day. The conclusion and suggestion from this research are public could get information about using natural materials as economically valuable drugs (back to nature)
Efektifitas Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L) Terhadap Penurunan Koloni Jamur C.Albicans Pada Mencit Yang Terpapar C.Albicans Reny Retnaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : UPPM Poltekkes Kemenkes Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.186 KB) | DOI: 10.32763/juke.v12i2.155

Abstract

Infeksi vagina dapat terjadi dikarenakan pertumbuhan yang tidak terkendali dari jamur C. albicans.. Kandungan antrakuinon dalam buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) mempunyai efek farmakologik sebagai lisosim terhadap jamur. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektifitas ekstrak buah mengkudu (Morinda Citrifolia L) terhadap penurunan koloni jamur C.albicans pada mencit yang terpapar C.albicans. Desain penelitian true eksperimental dengan rancangan pre-post test randomized control group design. Sampel dari penelitian ini adalah mencit (Mus musculus) betina, usia 2-3 bulan, dengan berat 20-25 gram, diinfeksi C.albicans. Menggunakan empat perlakuan dan enam kali pengulangan. Perlakuan yang digunakan adalah kontrol negatif (tanpa ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan kontrol positif (pemberian ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan dosis yang berbeda, yaitu 50 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB). Jumlah koloni jamur diamati dengan metode pour Plate Slide. Hasil penelitian menunjukkan. Analisis menggunakan one way ANOVA atau uji alternative Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan koloni jamur yang tidak signifikan pada kelompok perlakuan pemberian ekstrak buah mengkudu dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB, meskipun secara deskriptif terjadi penurunan rata-rata koloni jamur pada semua kelompok perlakuan. p-value lebih dari 0,05 (p>0,05). Ekstrak buah mengkudu dapat bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam mengatasi infeksi jamur.